"PUTRA ABIMANA SANJAYA binti CAKRA SANJAYA,.
Nama itu terpampang jelas meski, pandangan cakra menjadi buram karna air mata yang merembes seakan tak mau berhenti.
tubuh nya melemas diatas pusaran tanah yang masih merah itu.
isakan yang semua pelan kini mulai terdengar tangisan lirih yang begitu menyayat hati.
hilang sudah keangkuhan saat dirinya merasa bangga, karena telah menunaikan janji pada orang lain.
tanpa sadari, telah berkhianat pada istri nya sampai harus kehilangan putra yang selama ini ditunggu-tunggu.
"Kenapa Putra pergi tinggalin ayah,?
Kenapa putra tidak menunggu ayah pulang'?
maafkan ayah, ayah tidak bisa menjaga Putra dan Bunda dengan baik. tuturnya disela isak tangis
sesal begitu mencekam dada.
" Arrrggghhh,,
"Shafa.. maafkan aku, raung cakra
kembali perlahan ingatan nya saat kesekian kali nya, ia merasa ketidak adilan nya terhadap shafa berapa bulan ini.
air matanya mencuat ke permukaan, menghadirkan penyesalan yang semakin lama semakin menjalar di bagian rongga dadanya.
"Cakra mengingat-ingat selama bersama shafa.
Cakra senang, karena ketelatenan shafa dalam mengurus dirinya.
Shafa lah yang telah membuat dirinya seperti saat ini, shafa lah orang yang menemani dirinya dari titik terendah, hinga sampai pada titik saat ini.
"Cakra memukul-mukul dadanya sendiri, kala sesal kian menghimpit dada.
selama ini dirinya sudah terlalu jahat, juga menciptakan banyak luka pada istri nya.
Kala ia tengah menyesali semua nya, pria itu tiba-tiba pandangan nya tertuju pada seikat bunga yang masih segar seperti baru diletakkan
beberapa saat yang lalu.
padahal sejak tadi bunga itu memang sudah ada, hanya saja dirinya yang terlalu larut dalam tangis hingga tak menyadari nya.
"Cakra kembali berfikir, jika sebelum dirinya tiba shafa baru dari sini.
" Shafa,, dimana kamu"?
Shafa,,, aku mohon jangan seperti ini"?
aku mohon maaf shafa, ayo kita perbaiki semuanya,.
aku janji akan menjadi suami yang baik, untuk mu dan calon anak-anak kita kelak.
"Nihil...
Tak ada jawaban apa pun.
Cakra terus mencoba berkeliling, seraya menyerukan nama shafa.
ia kini seperti orang tengah kehilangan kewarasan.
Hingga kemudia ia bertemu dengan seseorang pria tengah menghampiri nya.
" Bapak ini cari siapa '? tanya nya
"Saya sedang mencari istri saya pak, tadi dia mendatangi malam putra saya, tapi sekarang entah kemana, jawab cakra.
Memangnya makan putra bapak yang mana?
itu pak...!
Cakra menunjukkan pada gundukan tanah yang tadi sempat ia singgah i.
Ohh,, makam anak kecil itu ya pak,
jawab pria itu kemudian,.
Memang iya sih tadi ada wanita yang datang, ia hanya menangis, dan menaruh bunga itu kemudian pergi, tutur bapak itu.
Apakah wanita itu bertubuh tinggi, kulitnya putih dan berhijab pak, cakra kembali bertanya, sekedar ingin memastikan, jika wanita itu benar shafa istrinya.
"Bapak itu kemudian hanya mengganguk, mengiyakan.
apakah bapak tau dia kemana?
tanya cakra lagi.
Setelah meletakkan bunga itu, dia mauku naik mobilnya melaju entah kemana.
" Cakra menghela nafas sedikit lega, mendengar ucapan bapak itu.
"Baik kalau begitu, Terima kasih atas informasinya,
kalau begitu saya permisi, mungkin istri saya sudah pulang ke rumah. pamit cakra
Cakra yakin kalau istri nya pasti kembali ke kediaman mereka.
mengingat shafa tak punya saudara di kota ini, tidak mungkin wanita itu akan mudah meninggal kan kota ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussukses
2024-11-23
0
cinta semu
suami kalo dah jauh posisi ny dari pelakor ... kewarasan ny stabil tapi kalo dah posisi dekat sm pelakor pasti eror 🤣😂
2024-04-23
0
Rusiani Ijaq
memperbaiki dan menjaga anak-anak kita, Mimpi mu terlalu jauh cakra. dan saat itu tiba semoga Syafa tdk LG bersama mu, dia akan bahagia dengan suami barunya. semoga 😊
2024-04-08
0