bab 3 pembunuhan pertama

" jelaskan pada saya kamu kemana saja saat disekolah "

" saya sedang turnamen basket "

cambukan itu belum berhenti, Permana terus saja melakukannya ia belum puas mengeluarkan semua amarahnya

" jadi menurutmu turnamen lebih penting dari adikmu"

" saya kaptennya "

" saya tidak peduli tentang itu, yang saya inginkan kamu menjaga Alana sebaik mungkin "

satria sudah tidak kuat menopang dirinya sendiri, akhirnya ia ambruk pada lantai. baru setelah itu Permana menghentikan cambukanya.

Permana meninggalkan ruangan tersebut dengan membanting pintu, ia masuk kedalam kamarnya dan mendapati istrinya yang tengah duduk pada meja rias.

Permana memeluk istrinya dari belakang dan mulai menciumi leher istrinya sambil sesekali menggigitnya.

" mas..."

" saya menginginkanmu malam ini"

tanpa meminta persetujuan, Permana langsung menggendong istrinya dan meletakkannya pada ranjang.

satria tak menyadari bahwa ia tertidur pada ruangan tersebut, ia perlahan bangun dan mulai berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

Alana bangun dari kamarnya ia merasa haus , ia berjalan kearah dapur saat hendak kembali ke kamarnya ia melihat satria yang berjalan tertatih tatih, Alana segera menghampiri kakak tirinya tersebut.

saat sudah berada dibelakang kakak tirinya ia melihat bercak darah yang berada pada kemeja putih yang dikenakan kakak nya.

Alana menghadang langkah satria " kakak kenapa?" ucap Alana khawatir

satria tak mengindahkan Alana ia terus berjalan melewati adik tirinya, namun Alana kembali menghadang langkahnya kali ia dia merentangkan tangannya.

" kakak kenapa , itu ada darah di kemeja kakak"

satria menatap tajam Alana" gak usah sok peduli, minggir "

Alana menurut ia minggir dari hadapan satria, namun baru saja Satria melangkahkan kakinya, tubuh satria terhuyung ke depan, Alana segera menangkap nya .

Alana membantu satria berdiri tegak, sebenarnya satria tidak ingin menerima bantuan tersebut namun tubuhnya terlalu lemah untuk itu semua.

Alana memapah Satri menuju kamarnya, ia membaringkan kakak tirinya tersebut perlahan pada tempat tidur, Alana keluar namun ia kembali dengan membawa kotak P3K.

Alana menyuruh satria untuk tengkurap dan membuka bajunya, satria menolaknya namun Alana sangat keras kepala ia dengan berani membuka seragam satria, satria tidak menolak karena tubuhnya terlalu sakit untuk digerakkan.

Alana terkejut saat melihat banyak luka yang berada pada punggung kakaknya tersebut.

ia perlahan lahan mengobati luka tersebut, Satria sedikit meringis ketiga Alana tak sengaja menekan lukanya terlalu keras.

Alana sebenarnya tidak ingin bertanya namun mulutnya sangat gatal untuk menanyakan hal tersebut

" kakak kenapa bisa seperti ini?"

" itu karena Lo" ucap satria dengan suara pelan

" maksud kakak?"

" ayah marah karena Lo pulang dengan keadaan berantakan dan dia nyambuk gua"

Alana menutup mulutnya tak percaya, jadi karena dirinya kakak nya mengalami hal seperti itu.

Alana bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang diderita kakaknya tersebut, Alana mulai terisak ia sangat merasa bersalah

" maafin aku kak aku gak tau kalau jadi seperti ini"

satria hanya terdiam tak menanggapi Alana , ia menyuruh alana pergi dari kamarnya.

pagi hari seperti biasa mereka semua berkumpul pada ruang makan, Alana diam diam melirik kakaknya yang tengah sibuk dengan sarapannya, wajah kakaknya terlihat sangat tenang padahal Alana ta begitu parah lukanya semalam.

saat satria sudah selesai dengan sarapannya Alana juga ikut berhenti ia segera berpamitan dan mengikuti langkah satria, Alana tak ingin membuat kakaknya menunggu lama.

mereka sudah berada dalam mobil satria segera menyalakan mobilnya seperti biasa satria menurunkan Alana sebelum gerbang, Alana tahu jika satria tidak ingin orang lain tahu bahwa mereka bersaudara walau hanya tiri.

Alana perlahan berjalan memasuki sekolah tapi seseorang tiba tiba saja menabraknya dari belakang, Alana terjatuh dan kacamatanya terlepas, tanpa kacamata tersebut Alana tidak bisa melihat dengan jelas ,saat akan sedang meraba raba ada seseorang yang membantu dan memakaikan kaca mata tersebut.

saat penglihatannya sudah sempurna Alana nampak terkesima melihat seseorang yang berada dihadapannya, orang tersebut melambaikan tangannya dihadapan Alana karena melihat Alana yang hanya terdiam.

Alana segera menyadarkan dirinya dan mengucapkan terimakasih, orang tersebut mengulurkan tangannya

" Lo kayaknya anak baru, kenalin gua rasya"

Alana menyambut uluran tangan tersebut dengan grogi " Alana"

" kalau gitu gua pergi dulu, lain kali hati hati"

Alana menganggukkan kepalanya, ia terus menatap punggung Rasya yang mulai menjauh hingga hilang dari pandangannya.

tak jauh dari sana ada seseorang yang memperhatikan interaksi keduanya dan memotretnya diam diam.

semua murid tengah fokus pada pelajaran namun tiba tiba terdengar suara benda jatuh dari ketinggian , salah siswa mengintip dari jendela apa yang telah terjadi diluar sana dan begitu terkejut melihat salah satu siswi yang tergeletak dengan bersimbah darah , ia langsung berteriak.

semua yang ada pada kelas tersebut langsung keluar dan melihat apa yang terjadi seketika suasana langsung ricuh, sekolah sudah tidak kondusif.

Alana juga ikut keluar melihatnya, ia nampak terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini , seorang siswi yang sudah tak bernyawa dengan bersimbah darah apalagi matanya melotot.

guru segera menyuruh semua siswa untuk menjauh , dan membuat pengumuman agar semua siswa pulang ke rumahnya dan tidak ada yang berada disekolah.

guru mulai menelepon ambulans, ini pertama kalinya terjadi sepanjang sekolah tersebut berdiri dan itu membuat semuanya syok.

Alana mulai meninggalkan sekolah namun ia bingung pulang naik apa, dari Semenjana pagi ia tak melihat kakaknya.

Alana berdiri didepan gerbang berharap ada taksi yang lewat, tapi tiba tiba sepeda motor berhenti didepannya, Alana tidak dapat melihat siapa dia karena menggunakan helm.

saat pengendara tersebut membuka helmnya ternyata itu Rasya, Rasya mengajak Alana untuk pulang bersamanya . Alana merasa sungkan karena mereka baru kenal tapi jika tidak ikut ia tidak tahu berapa lama ia akan menunggu taksi lewat.

akhirnya Alana pulang bersama Rasya, Rasya mengantarkan Alana sampai depan rumah dengan selamat.

Alana mengucapkan terimakasih dan mengajak Rasya untuk mampir namun Rasya menolak nya karena ia ada urusan.

Alana mendapatkan satu pesan dari nomor tak dikenal

' *dimana?'*

*' maaf ini siapa '*

*' satria, Lo dimana?'*

*' maaf kak aku pulang duluan, soalnya tadi kakak gak ada*'

satria hanya melihat pesan alana , setelah itu ia langsung meninggalkan sekolah.

Alana menyimpan no tersebut, namun satu notifikasi masuk kembali dan dari nomor tak dikenal

' *bagaimana kabarmu* '

alana mengernyitkan dahinya, siapa lagi ini

' *maaf dengan siapa?'*

*' kamu tidak mengenalku sayang'*

*' maaf dengan siapa*?'

tak ada lagi balasan dari sana, Alana tak memikirkannya mungkin itu hanya salah sambung, Alana segera masuk kerumah, rumah tampak sepi hanya ada beberapa pelayan saja.

Alana masuk kedalam kamarnya, ia membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata, namun mayat yang berada disekolah terbayang bayang di kepala Alana apalagi sorot matanya , Alana......

**bersambung**......

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

siapa siswi yang meninggal itu dan siapa yg telah membunuh nya atau dia bunuh diri ??

2024-11-05

0

anggita

anggita

novel misteri pembunuhan👌

2024-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 bab 01 awal mula
2 bab 2 amarah ayah
3 bab 3 pembunuhan pertama
4 bab 4 Alana bagaikan lelucon
5 bab 5 pelecehan
6 bab 6 pesta ulang tahun
7 bab 7 pesta membawa petaka
8 bab 8 kematian Alana
9 bab 9 bangkit nya alana
10 bab 10 tidak sesuai ingatan
11 bab 11 perubahan alana
12 bab 12 beruntung
13 bab 13 gadis menyedihkan
14 bab 14 dia dalang nya
15 bab 15 terulang kembali
16 bab 16 siapa dia
17 BAB 17 Petunjuk
18 bab 18 Pria Aneh
19 BAB 19 Dia yang tertarik
20 BAB 20 Bukan Hantu
21 BAB 21 peringatan
22 BAB 22 hari bersama ayah
23 BAB 23 Kelly bukan peneror
24 BAB 24 satria kakak kejam
25 BAB 25 orang mesum
26 BAB 26 Api cemburu
27 BAB 27 kakak Adit
28 Bab 28 Satria dibunuh
29 BAB 29 Duka
30 BAB 30 Suprise
31 Bab 31 jevan mati
32 BAB 32 sesulit itukan untuk hidup
33 bab 33 Tidak bisa mati
34 bab 34 pelatih baru
35 bab 35 hari memalukan
36 BAB 36 Telat
37 BAB 37 sebilah pisau
38 BAB 38 pesta
39 BAB 39 ketemu
40 BAB 40 Terima kasih
41 BAB 41 TAK TERDUGA
42 bab 42 apakah dia orang nya
43 BAB 43 Bajingan
44 Bab 44 kisah dina
45 BAB 45 kisah dina 2
46 bab 46 tidak bisa pulang
47 BAB 47 dia selanjutnya
48 BAB 48
49 BAB 49 dibalik foto
50 bab 50 Anggi
51 BAB 51 Terakhir ?
52 bab 52 pulang
53 bab 53 berburu
54 Bab 54 pertandingan
55 BAB 55 penolong
56 BAB 56 kematian Permana
57 BAB 57 wasiat
58 BAB 58 Pecahan petunjuk
59 BAB 59 aku bukan psikopat
60 BAB 60 Barang Lama
61 bab 61 kebenaran
62 bab 62 kasih sayang palsu
63 BAB 63 putus hubungan
64 BAB 64 Tumbal waktu
65 bab 65 iblis bertopeng malaikat
66 BAB 66 Obsesi
67 BAB 67 Masa lalu
68 BAB 68 POV Adit
69 BAB 69 Iblis berwujud manusia
70 Bab 70 finally
Episodes

Updated 70 Episodes

1
bab 01 awal mula
2
bab 2 amarah ayah
3
bab 3 pembunuhan pertama
4
bab 4 Alana bagaikan lelucon
5
bab 5 pelecehan
6
bab 6 pesta ulang tahun
7
bab 7 pesta membawa petaka
8
bab 8 kematian Alana
9
bab 9 bangkit nya alana
10
bab 10 tidak sesuai ingatan
11
bab 11 perubahan alana
12
bab 12 beruntung
13
bab 13 gadis menyedihkan
14
bab 14 dia dalang nya
15
bab 15 terulang kembali
16
bab 16 siapa dia
17
BAB 17 Petunjuk
18
bab 18 Pria Aneh
19
BAB 19 Dia yang tertarik
20
BAB 20 Bukan Hantu
21
BAB 21 peringatan
22
BAB 22 hari bersama ayah
23
BAB 23 Kelly bukan peneror
24
BAB 24 satria kakak kejam
25
BAB 25 orang mesum
26
BAB 26 Api cemburu
27
BAB 27 kakak Adit
28
Bab 28 Satria dibunuh
29
BAB 29 Duka
30
BAB 30 Suprise
31
Bab 31 jevan mati
32
BAB 32 sesulit itukan untuk hidup
33
bab 33 Tidak bisa mati
34
bab 34 pelatih baru
35
bab 35 hari memalukan
36
BAB 36 Telat
37
BAB 37 sebilah pisau
38
BAB 38 pesta
39
BAB 39 ketemu
40
BAB 40 Terima kasih
41
BAB 41 TAK TERDUGA
42
bab 42 apakah dia orang nya
43
BAB 43 Bajingan
44
Bab 44 kisah dina
45
BAB 45 kisah dina 2
46
bab 46 tidak bisa pulang
47
BAB 47 dia selanjutnya
48
BAB 48
49
BAB 49 dibalik foto
50
bab 50 Anggi
51
BAB 51 Terakhir ?
52
bab 52 pulang
53
bab 53 berburu
54
Bab 54 pertandingan
55
BAB 55 penolong
56
BAB 56 kematian Permana
57
BAB 57 wasiat
58
BAB 58 Pecahan petunjuk
59
BAB 59 aku bukan psikopat
60
BAB 60 Barang Lama
61
bab 61 kebenaran
62
bab 62 kasih sayang palsu
63
BAB 63 putus hubungan
64
BAB 64 Tumbal waktu
65
bab 65 iblis bertopeng malaikat
66
BAB 66 Obsesi
67
BAB 67 Masa lalu
68
BAB 68 POV Adit
69
BAB 69 Iblis berwujud manusia
70
Bab 70 finally

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!