Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan

Darka memasuki gua dengan waspada, memperhatikan daerah sekitar dan bersiap akan situasi terburuk di dalam sana. Awal masuk gua sangat gelap dan mencekam. Mulai sedikit jauh masuk kedalam kisi-kisi pada dinding reruntuhan kuno ini memancarkan cahaya dari luar. Dan pemandangan yang sangat menyesakkan terlihat. Kerangka manusia tergeletak begitu saja. Menandakan ada sesuatu didepan sana yang sangat berbahaya. Darka sedikit ragu, " Tapi yasudah lah!, tanpa Senjata Pusaka kehidupan disini selama 6 bulan sudah pasti akan berakhir dengan cepat " pikirnya sesaat. Iya langsung maju tanpa keraguan sambil tepat waspada akan hal yang ada didepannya nanti.

Dari kejauhan Darka menyadari di arah depan sana jebakan gas beracun sedang aktif dan saat ini beberapa peserta turnamen terjebak disana. Darka segera pergi kesana dan mencoba memberikan pertolongan.

" Thussh Thussh Thussh " tiga anak panah masuk dan menutupi lubang gas beracun keluarga.

" Heiiii sini cepat kabur!!!. Anak panahku hanya bisa bertahan sebentar. Ledakan gas akan terjadi sebentar lagi!!!. Cepat lari!!! " ucap Darka dari kejauhan kepada para peserta turnamen yang berjumlah 6 orang. Mendengar teriakan Darka mereka berenam segera berlari menjauh dari tempat tersebut. Namun.....

" Crack..., Thussh " sebuah jebakan lantai di injak oleh salah satu dari mereka.

" Aaaaaaa " mereka berenam terjatuh kedalam jebakan tersebut dan menghilang begitu saja.

" Oh tidak. Ini sangat memilukan. Maafkan aku aku tidak menyadari bahwa ada jebakan lain disana. Semoga kalian selamat dan apabila tidak semoga kalian mendapatkan tempat yang baik di atas sana!!! " ucap Darka mendoakan yang terbaik ke mereka semua.

" Sialan !. Reruntuhan ini semakin dalam pasti semakin mengerikan !!! " ucap Darka dengan ekpresi geram. Menyalakan api pada busurnya dan lansung menembaknya ke jebakan gas beracun tersebut.

" Duaaarrr " ledakan keras terjadi karena gas beracun itu mengandung zat peledak di dalamnya. Dinding dan atap disana runtuh dan menutupi gua tersebut. Darka memutar arah dan berharap bisa menemukan jalan tersembunyi disana. Namun setelah begitu lama mencari Darka kebingungan dan lelah meraba-raba dinding di gua tersebut.

" Aah sialan!!!. Apakah tidak ada jalan rahasia di gua ini? " ucap Darka kesal karena tidak menemukan jalan di gua tersebut. Terdiam, lelah dan lapar Darka termenung duduk dipinggir dinding gua.

" Duaaar " ledakan terdengar dari arah jebakan gas beracun barusan. Darka bangkit dan pergi untuk mengecek ke sana lagi. Tiba disana Darka melihat dua Raksasa Kadal membuka jalan yang barusan di ledakan oleh Darka.

" Hohoho jadi penghuni reruntuhan ini kalian ya!. Baiklah waktunya beraksi! " ucap Darka dan bersiap dengan busurnya. Menarik anak panahnya dan...

" Thussh Thussh Thussh Thussh " dua anak panah melesat dan mengenai tepat mata kedua Raksasa Kadal tersebut.

" Thussh Thussh Thussh " Darka berlari dan meloncati jebakan lantai yang masih terbuka, meloncat dinding gua dan bersiap dengan kedua belati batu kerasnya.

" Cracks ....Shink ....Shink " Darka menusuk kepala raksasa Kadal yang paling dekat dengan menebas leher raksasa Kadal yang satunya dan " Thessh " kepala raksasa Kadal itu terlepas dari tubuhnya.

" Thessh " membersihkan kedua belatinya. Begitu selesai iya langsung menelusuri sisi gua dimana kedua raksasa Kadal tersebut datang. Masuk lebih dalam dan terlihat sebuah gerbang yang sangat besar berada di ujung gua tersebut.

" Oh menarik. Jadi didepan sana jalan masuk menuju bagian lebih dalam reruntuhan ini ya!!!. Oke ini akan menjadi semakin menarik!!! " ucap Darka bersiap dengan semua senjatanya dan langsung menyerang para penjaga gerbang reruntuhan kuno ini.

" Thussh Thussh Thussh " Darka memanah stalaktit di atas gua tersebut agar jatuh menimpa para penjaga gerbang yang merupakan kawanan raksasa Kadal barusan.

" Duaar " dua dari 6 raksasa Kadal tersebut tertimpa stalaktit tersebut. Darka melesat dan...

" Duak " salah satu penjaga terkena tendangan telak milik Darka dan membuat gerbang reruntuhan kuno ini terbuka hancur seketika. Kembali mengeluarkan kedua belati batu kerasnya dan....

" Shink Shink Shink " leher para raksasa Kadal lainnya tersayat dan mengeluarkan darah dengan derasnya.

" Thussh Cracks " memanah raksasa Kadal terakhir yang menabrak gerbang hingga hancur dan pemandangan yang sangat menakjubkan terlihat. Celah-celah di bagian atas reruntuhan membuat cahaya matahari masuk ke dalam, menerangi beberapa sudut reruntuhan dan memberikan efek kemegahan pada reruntuhan tersebut. Darka tidak bisa berlama-lama dengan rasa kekagumannya. Iya segera melanjutkan perjalanan sambil memungut anak panahnya.

Disisi lain sehari sebelum Darka memasuki reruntuhan ini. Di sisi lain tebing reruntuhan kuno ini, sekelompok pasukan dari Kerajaan Gloria tiba. Pasukan yang dipimpin oleh kakak beradik, anak dari panglima perang kerajaan yang bersama Marcus Gloridas, saat ini mendapatkan mandat dari Kerajaan untuk mengikuti Turnamen Pulau Naga. Aculus Gloridas sang kakak dan Rietha Gloridas sang adik, mereka adalah prajurit paling bertalenta di Kerajaan Gloria. bersama 8 prajurit terpilih lainya mereka saat ini sedang menyiapkan segala keperluan sebelum memasuki reruntuhan kuno ini.

“ Kakak tempat ini !? “ ucap Rietha terkejut, karena kagum dengan pemandangan yang sangat menakjubkan dari reruntuhan kuno ini. Reruntuhan gaya peradaban yang pernah hilang 500 tahun lalu dikelilingi tebing air terjun di segala sisinya. Ditambah pohon-pohon besar dengan akar yang melilit reruntuhan kuno ini, menambah keagungan dan keindahan reruntuhan kuno ini.

“ Iya benar, Reruntuhan kuno ini adalah titik tujuan peta yang di buat oleh ayah kita dulu “ jelas Aculus.

“ Itu berarti senjata pusaka leluhur kita disini “ ucap Rietha semangat.

“ Benar, dan pengorbanan seluruh prajurit kerajaannya kita terdahulu, yang dalam 100 tahun mengikuti turnamen ini, akan kita selesaikan dan tuntaskan saat ini juga. Dan dengan kembalinya Senjata Pusaka Leluhur kita ke tangan kita!!!. Maka mereka yang telah gugur akan bangga dan bisa beristirahat dengan tenang! “ ungkap Aculus.

" Ya kakak aku setuju " ucap Rietha

" Kami juga " ucap para prajurit setuju dan yakin akan keberhasilan misi mereka ini.

“ Baiklah!!!, namun sebelum itu kita akan berkemah di sini dan memperkuat perlengkapan kita sebelum memasuki reruntuhan ini. Karena meski kita mengetahui medan 10 tahun yang lalu dari catatan panglima kita. Namun bisa saja mereka merubah reruntuhan ini atau memperkuat lini pasukan didalamnya ! “ terang Aculus dan memberikan arahan kepada pasukannya.

“ Siap laksanakan !!! “ jawab pasukannya dan langsung membuat kemah di tempat yang aman didekat sana.

Keesokan harinya setelah selesai bersiap-siap. Aculus dan pasukan langsung membuat jembatan dengan perangkat yang mereka bawa. Sebuah alat yang berupa dua busur besar yang bisa dibongkar pasang, dengan ujung anak panah yang diikatkan sebuah jembatan tali dari kayu yang kuat dan fleksibel.

“ Thusssh “ kedua anak panah dengan jembatan tali di tembakan dengan kuat menuju seberang tebing ke reruntuhan kuno tersebut.

“ Crack crack “ anak panah itu tepat menancap di bagian atas reruntuhan. Salah satu prajurit langsung mengecek kekuatan jembatan tersebut. Dan

“ Oke “ ucap prajurit itu.

“ Baiklah kita berangkat sekarang!!! “ perintah Aculus ke mereka semua.

Mereka semua pun berangkat menuju reruntuhan kuno ini dengan formasi dari depan satu prajurit perisai, di belakangnya satu prajurit pemanah di belakangnya lagi prajurit perisai di belakangnya lagi prajurit berpedang terus Aculus terus Rietha dan terus seperti yang di depan namun dibalik, jadinya yang paling belakang adalah prajurit perisai. Dengan ini total ada empat prajurit perisai tingkat Master Menengah, dua prajurit pemanah tingkat Master Awal, dua prajurit berpedang tingkat Master Menengah di pasukan Aculus. Sedangkan Aculus adalah seorang kesatria pedang besar dan pedang kembar tingkatan Master Agung. Dan untuk Rietha adalah seorang penembak jitu senjata api laras panjang dan laras pendek ditingkat Master Agung, dan sedikit Menguasai ilmu pedang dengan tingkatan Terlatih Akhir.

Ada lima tingkatkan umum di setiap penguasaan senjata dan bela diri, yaitu Pemula, Terlatih, Master, Raja, dan Kaisar. Di masing-masing tingkatkan tersebut dapat dibagi lagi. Yaitu untuk Pemula dan Terlatih memiliki dua tingkatkan yang sama yaitu Awal dan Akhir. Untuk tingkatkan Master ada Master Awal, Menengah dan Agung. Untuk tingkatkan Raja sedikit berbeda karena masih-masing tingkat adalah sama yang membedakan hanya cara bertarung saja yaitu Raja Penakluk untuk kemampuan penyerangan yang lebih tinggi dan Raja pengusaha untuk teknik pertahanan yang lebih kuat. Sedangkan untuk tingkat Kaisar tidak memiliki tingkat lagi karena tingkat Kaisar adalah puncak kemapuan seluruh kemapuan bela diri.

Kembali ke Aculus dan pasukannya, sepuluh mungkin terlihat sedikit tapi itu merupakan jumlah maksimal tim atau kelompok yang diperbolehkan untuk ikut turnamen ini. Tidak membetuk tim atau solo tentu saja diperbolehkan. Begitu juga dengan pembentukan tim setelah berada di pulau Naga, ini diperbolehkan asalkan tidak melebihi sepuluh orang dan para peserta terkait sudah sepakat akan pembentukan tim bersama-sama. Dan satu lagi!, bila para tim melakukan kerja sama dalam turnamen ini juga sangat diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan adalah pertarungan setelah keluar dari Pulau Naga dengan kata lain siapa yang telah berada diluar pulau Naga tidak diperbolehkan untuk saling bertarung lagi. Turnamen ini hanya diselenggarakan di Pulau Naga saja diluar tempat tersebut maka para peserta yang melanggar akan langsung didiskualifikasi.

Kembali Aculus dan pasukannya setelah sampai di ujung jembatan. Mereka semua benar-benar tidak menerima serangan satupun dari penghuni reruntuhan kuno tersebut. Meski begitu, mereka tetap waspada dan mulai menyisir area sekitar. Mengikuti petunjuk peta yang telah dibuat ayahnya dulu, namun sebuah hal yang tidak disangka-sangka terjadi.

Episodes
1 Pendekar Pengelana Darka
2 Bahaya Yang Mengincar
3 Banaspati
4 Raksasa Kerbau Marcuet
5 Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6 Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7 Pengalaman Adalah Segalanya
8 Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9 Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10 Sebuah Pertemuan
11 Menilai Seseorang
12 Siluman Ular Air
13 Akhir Yang Tidak Disangka
14 Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15 Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16 Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17 Tim dan Kepercayaan
18 Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19 Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20 Orang Yang Diramalkan
21 Melawan Balik!!!
22 Tekad yang di Perjelas
23 Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24 Penerus Tombak Pusaka Geek
25 Celah Tersembunyi
26 Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27 Ramalan Benua Echos
28 Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29 Kegelapan Sempurna
30 Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31 Aculus Gloridas
32 Pertarungan Tak Berujung
33 Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34 Akhir Dari Pengulangan
35 Sang Tetua Gloridas
36 Awal Babak yang Baru
37 Pertemuan yang Disengaja
38 Lembah Suudo
39 Banaspati Telah Kembali
40 Senjata Pusaka dan Wanita
41 Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42 Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43 Mereka dan Tujuan yang dimiliki
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Pendekar Pengelana Darka
2
Bahaya Yang Mengincar
3
Banaspati
4
Raksasa Kerbau Marcuet
5
Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6
Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7
Pengalaman Adalah Segalanya
8
Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9
Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10
Sebuah Pertemuan
11
Menilai Seseorang
12
Siluman Ular Air
13
Akhir Yang Tidak Disangka
14
Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15
Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16
Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17
Tim dan Kepercayaan
18
Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19
Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20
Orang Yang Diramalkan
21
Melawan Balik!!!
22
Tekad yang di Perjelas
23
Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24
Penerus Tombak Pusaka Geek
25
Celah Tersembunyi
26
Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27
Ramalan Benua Echos
28
Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29
Kegelapan Sempurna
30
Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31
Aculus Gloridas
32
Pertarungan Tak Berujung
33
Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34
Akhir Dari Pengulangan
35
Sang Tetua Gloridas
36
Awal Babak yang Baru
37
Pertemuan yang Disengaja
38
Lembah Suudo
39
Banaspati Telah Kembali
40
Senjata Pusaka dan Wanita
41
Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42
Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43
Mereka dan Tujuan yang dimiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!