Raksasa Kerbau Marcuet

1 hari setelah pertarungan Darka melawan Banaspati. Darka telah kembali ke tujuan utamanya, yaitu bertahan hidup sampai turnamen ini selesai. Rumah pohon kembali dibangun, perbekalan dan peralatan kembali di tambah. Namun satu hal yang kurang pas, yaitu lokasi yang sekarang, jauh dari gerbang pulau Naga. Pada awalnya Darka berusaha untuk menemukan tempat yang bagus untuk menjadi tempat membangun rumah pohonnya kembali. Namun tidak ada yang sesuai dengan keinginannya. Faktor pendukung seperti, sumber air dan sumber makanan tidak mendukung di berbagai lokasi di dekat gerbang pulau Naga. Ada sebuah lokasi dengan sumber air dan makanan yang jauh, namun cukup dekat dengan gerbang pulau Naga. bisa dibilang sangat strategis karena bisa melihat ke penjuru arah angin dari sana. Namun karena faktor pendukung lainnya sangat jauh, jadi iya mengurungkan niatnya untuk membangun rumah pohonnya disana. Ada juga sebuah lokasi dengan sumber airnya sangat dekat, tapi sumber makanan dan lokasinya yang jauh dari gerbang pulau Naga, dan masih banyak lagi lokasi-lokasi yang memiliki kekurangan di salah satu salah dua, dari ketiga faktor tersebut. Jadi setelah begitu banyak perjalanan pencarian tempat yang sesuai tiga faktor tersebut. Akhirnya Darka menyerah untuk mencari lokasi yang sesuai dengan ketiga faktor tersebut dan memilih tempat ini menjadi lokasi rumah pohonnya yang baru. Yaitu di sebuah lembah bukit yang memiliki pemandangan yang sangat indah dengan sebuah danau yang sangat jernih sejernih berlian di tengah-tengah lembah tersebut. Meski cukup jauh dari lokasi gerbang pulau Naga, karena harus memutari bukit ini dan berjalan hingga 3 minggu untuk sampai di gerbang pulau Naga. Namun sumber makanan disini sangat banyak. Buah-buahan dan Umbi-umbian serta hewan buruan seperti Kijang, Babi hutan dan Ikan berlimpah di tempat ini. Membuat Darka kepincut dan betah di lokasi saat ini.

Hari ke 2 di lokasi barunya ini, Darka kembali berburu di hutan lembah bukit ini.

" Senjata Pusaka Leluhur : Rantai Gulanggang memanjang lah!!! dan ikat Kijang tersebut !!! " bisik Darka kepada rantai Pusakanya, menyuruh untuk menangkap Kijang buruan di hadapanya.

" Syuuuuh....... Krekg " perlahan memanjang dan disaat mulai dekat rantai miliknya langsung menyergap dan melilit Kijang tersebut.

" Mantap! " ucap Darka kegirangan. Darka langsung menghampiri Kijang tersebut dan membunuhnya sebelum dibawa ke rumah pohonnya.

" Terimakasih Karena sudah mau tertangkap dan menjadi sumber makanan untuk makhluk lainnya. Semoga di kehidupanmu yang baru, kamu menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya " ucap Darka sebelum iya membunuh Kijang tersebut. Berjalan menuju rumah pohonnya Darka mencium bau Raksasa. Iya segera menghampiri Raksasa tersebut dan...

" Halo Tuan Raksasa, ada yang bisa saya bantu? " ucap Darka tulus.

" Oh jadi kamu yang punya rumah pohon ini, Aku kira para Siluman Ular sudah keluar dari tempat persembunyiannya dan membangun sarang di sini! " ucap Raksasa itu, yang merupakan Raksasa Kerbau.

" Oh maaf tuan kalo bisa tahu?, tuan siapa ya? " tanya Darka dengan nada merendah.

" Oh maaf maaf, kamu pasti ketakutan dengan aura yang ku pancarkan ya? " ucap Raksasa Kerbau tersebut dan menurunkan kekuatan aura yang dipancarkannya.

" Perkenalkan namaku Kerbau Marcuet, dan aku adalah penguasa wilayah lembah ini !!!. dan kamu siapa wahai manusia? " ucap Raksasa Kerbau tersebut yang bernama Kerbau Marcuet.

" Perkenalkan namaku Darka Bhairawatha. Aku adalah perserta Turnamen Pulau Naga. Disini membangun tempat tinggal untuk bertahan hidup sampai turnamen ini selesai! " ucap Darka dengan kebanggan.

" Oh menarik. Jadi kau pemburu Senjata Pusaka ya!?. Kalau begitu akan mengetes mu sebelum kau berhadapan dengan para penjaga Senjata Pusaka di wilayah ini!!! " ucap Kerbau Marcuet dan langsung mengeluarkan kapak saktinya dari tangan kanannya.

" Shuuit... Chink....Thussh " sebuah kapak sakti yang sangat kuat muncul di tangan kanannya. Kerbau Marcuet langsung mengayunkan kapaknya dan memunculkan sebuah gelombang tebasan angin ke arah Darka.

" Thessh...Shuuut " Darka menghindari serangan tersebut dengan berayun menggunakan rantainya dan...

" Duaaaar " Tebasan itu hampir membuat Darka lenyap tanpa sisa. kepulan asap memenuhi area itu dan terlihatlah cekungan tajam di lantai hutan sejauh 300 meter.

" Apa-apaan kekuatan raksasa ini " ucap Darka dalam hati setelah melihat kearah belakangnya.

" Tunggu dulu! " ucap Darka setelah melihat Raksasa Kerbau Marcuet akan melancarkan serangan kembali. Darka mendarat dan memohon.

" Maaf tuan !, aku disini bukan untuk berburu Senjata Pusaka. Apalah dayaku yang seorang penuh kegagalan di dunia yang mengharapkan untuk mendapatkan Senjata Pusaka disini. Aku disini hanya untuk bertahan hidup sampai turnamen ini selesai. Dengan itu aku bisa mendapatkan hadiah 1200 keping emas dari Kekaisaran Centra di bawah sana. Jadi tuan saya berharap untuk tuan tidak menghajar saya yang hanya ingin hidup aman di pulau ini ! " ucap Darka memelas ke Raksasa Kerbau Marcuet.

" Apa?, baru kali ini aku menemukan manusia yang hanya ingin mendapatkan hadiah terendah di turnamen ini !. Biasanya mereka yang sampai ditempat ini akan langsung menantangku dan berharap bisa menang melawanku untuk mendapatkan Senjata Pusaka yang aku simpan. Yah meski pada akhirnya mereka semuanya menjadi pajangan di rumahku!!!, hahahahaha " ucap Raksasa Kebau Marcuet.

" Baiklah!, kau juga terlihat sangat lemah dan tidak memiliki keinginan untuk bertarung. Untuk itu aku akan melepaskanmu kali ini. Namun jika suatu saat nanti kau ingin mendapatkan Senjata Pusaka!. Datang lah padaku dan bertarung lah sampai mati!!!!, Whuahahaha " ucap Raksasa Kerbau Marcuet dan langsung meninggalkan kediaman Darka.

" Siap Tuan Kerbau Marcuet !!! " ucap Darka kagum kepada sosok Raksasa Kerbau tersebut.

" Huh, untung lah aku gak harus melawannya. Jika iya!, hilanglah sudah hidupku!!!. Tapi ?, Raksasa Kerbau itu benar-benar sangat kuat. Aura yang iya pancarkan membuat ku merinding dan segera ingin kabur dari sini. Nanti-nanti mampir ah siapa tahu bisa berguru dengannya ? " ucap Darka dan masuk kerumah pohonnya.

Setelah pertempuran itu hari-hari yang nyaman Darka nikmat selama 5 hari. Namun di hari keenam sebuah kejadian aneh terjadi. Tiba-tiba kedua Senjata Pusakanya hilang entah kemana. Darka terus mencari-cari di dekat sana namun tidak bisa menemukannya. Setelah iya mencari begitu lama menyadari satu hal. Semenjak Senjata Pusakanya hilang, kabut di wilayah lembah ini semakin lama semakin tebal. Membuat dirinya curiga bahwa kedua Senjata Pusakanya diambil oleh penghuni lembah ini. Sempat terbesit bahwa mungkin saja Raksasa Kerbau Marcuet mengambilnya. Tapi iya rasa itu tidak mungkin, karena iya rasa raksasa seperti Kerbau Marcuet memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri sangat tinggi. Jika memang harus mengambil Senjata Pusaka milik Darka seharusnya iya langsung bertarung seperti sebelumnya. Tapi entah siapa dan apa yang mendasari pencurian ini Darka tidak mengetahuinya.

Tak lama kemudian Darka mengalihkan pencarian ke wilayah sekitar danau di tengah lembah tersebut. Setelah pencarian yang begitu melelahkan akhirnya membuahkan hasil. Jejak kaki makhluk besar mengarah ke selatan danau di ikuti dengan 5 pasang jejak kaki makhluk kecil seukuran anak kecil 3 sampai 7 tahunan. Merasa bahwa ini adalah sebuah petunjuk, Darka segera mengikuti jejak kaki itu dengan harapan bisa menemukan kedua Senjata Pusakanya.Terus dan terus ke selatan sambil menembus kabut yang sangat tebal ini dan akhirnya Darka melihat sesuatu yang diluar dugaannya.

“ Apa ??? Reruntuhan Kuno Di tengah Danau !? “ ucap Darka terkejut melihat sebuah reruntuhan kuno di tengah-tengah danau dengan sebuah formasi batuan yang mengarah ke pusat reruntuhan kuno tersebut. Tebing yang sangat curam mengelilingi reruntuhan kuno tersebut, membuat satu-satunya jalan menuju ke reruntuhan kuno tersebut hanyalah formasi batuan yang mengarah ke pusat reruntuhan tersebut. Darka sempat ragu untuk melewati formasi batuan tersebut, namun perlahan iya meyakinkan dirinya tapi tetap saja ada mengganjalnya. Jadi setelah itu Darka mencoba mencari sesuatu dan akhirnya iya menemukan sebuah perlengkapan untuk membuat persenjataan sederhana. Setelah berhasil membuat busur panah, tameng zirah bekas dan dua pasang belati batu keras akhir iya melanjutkan perjalanannya ke reruntuhan kuno tersebut.

Perlahan dan waspada Darka melewati formasi batuan yang menuju pusat reruntuhan kuno tersebut. Sepanjang perjalanan iya meloncati beberapa bagian yang runtuh dan sesekali melihat ke sekitar sebagai ke kewaspadaan dirinya. Begitu sampai ke ujung formasi batuan tersebut Darka kebingungan karena diujung formasi batu ini ternyata ada jurang yang sangat lebar diantara formasi batuan dengan pusat reruntuhan kuno tersebut.

Darka mengamati disekitarnya dan menemukan sebuah pohon dengan sulur yang kelihatan kuat dan panjangnya yang mampu sampai ke seberang. Namun setelah iya potong dan ayunkan ternyata tidak sampai. Tidak kehabisan akal Darka memotong sulur yang lain dan menyambungkannya dengan sulur yang awal tadi dan akhirnya menjadi semakin panjang. Tanpa basi-basi Darka berayun dengan sulur itu dan.

“ Thusshh “ sulur itu tidak kuat menahan tubuh Darka dan terputus begitu saja.

“ Aaaaaaa “ Darka terjatuh dan panik di udara.

“ Kocak aku malah gak infeksi kedua!!! . Sialaaaan !!!, masak aku mati disini sih mending lawan Raksasa Kerbau Marcuet aja kalo tahu begini!!! “ teriak Darka kesal. Di saat jatuh itu Darka melihat sebuah gua besar di tebing air terjun ini. Darka kembali semangat dan mengambil sisa sulur pohon barusan dan mengikatnya ketiga anak panah, terus ngarahkan  anak panahnya ke mulut gua tersebut dan.

“ Thusshh Thusshh Thusshh “ ketiga anak panah itu meluncur dengan cepat ke mulut gua tersebut dan menancap dengan kuat dan tepat di sana. Darka langsung berayun dan memanjat sulur tersebut. Akhirnya iya selamat dari kematiannya dan bersyukur karena masih ada jalan keluar di saat waktu genting seperti ini. Tapi masih ada yang membuatnya kesal.

“ Aaaaaa kamprett aku lupa bawa perbekalan. Sialaaan !!! “ ucap Darka baru ingat bahwa iya terburu-buru kesini dan lupa membawa perbekalan bersamanya. pantesan aja iya merasa ada yang mengganjal karena iya lupa membawa perbekalannya. Darka frustasi tapi apa daya iya sudah terkadung setengah jalan. Jadi iya tetap melanjutkan perjalanannya untuk mencari kedua Senjata Pusakanya yang mengarah ke reruntuhan kuno ini.

Episodes
1 Pendekar Pengelana Darka
2 Bahaya Yang Mengincar
3 Banaspati
4 Raksasa Kerbau Marcuet
5 Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6 Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7 Pengalaman Adalah Segalanya
8 Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9 Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10 Sebuah Pertemuan
11 Menilai Seseorang
12 Siluman Ular Air
13 Akhir Yang Tidak Disangka
14 Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15 Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16 Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17 Tim dan Kepercayaan
18 Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19 Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20 Orang Yang Diramalkan
21 Melawan Balik!!!
22 Tekad yang di Perjelas
23 Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24 Penerus Tombak Pusaka Geek
25 Celah Tersembunyi
26 Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27 Ramalan Benua Echos
28 Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29 Kegelapan Sempurna
30 Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31 Aculus Gloridas
32 Pertarungan Tak Berujung
33 Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34 Akhir Dari Pengulangan
35 Sang Tetua Gloridas
36 Awal Babak yang Baru
37 Pertemuan yang Disengaja
38 Lembah Suudo
39 Banaspati Telah Kembali
40 Senjata Pusaka dan Wanita
41 Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42 Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43 Mereka dan Tujuan yang dimiliki
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Pendekar Pengelana Darka
2
Bahaya Yang Mengincar
3
Banaspati
4
Raksasa Kerbau Marcuet
5
Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6
Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7
Pengalaman Adalah Segalanya
8
Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9
Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10
Sebuah Pertemuan
11
Menilai Seseorang
12
Siluman Ular Air
13
Akhir Yang Tidak Disangka
14
Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15
Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16
Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17
Tim dan Kepercayaan
18
Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19
Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20
Orang Yang Diramalkan
21
Melawan Balik!!!
22
Tekad yang di Perjelas
23
Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24
Penerus Tombak Pusaka Geek
25
Celah Tersembunyi
26
Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27
Ramalan Benua Echos
28
Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29
Kegelapan Sempurna
30
Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31
Aculus Gloridas
32
Pertarungan Tak Berujung
33
Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34
Akhir Dari Pengulangan
35
Sang Tetua Gloridas
36
Awal Babak yang Baru
37
Pertemuan yang Disengaja
38
Lembah Suudo
39
Banaspati Telah Kembali
40
Senjata Pusaka dan Wanita
41
Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42
Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43
Mereka dan Tujuan yang dimiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!