Tiga hari setelah serangan kelompok raksasa Babi. Di siang hari yang santai, sambil mengasah pisau dapurnya Darka melihat dari atas rumah pohonnya, kelompok manusia yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita masuk kedalam teritorial wilayah rumah pohon Darka. Darka terus bersembunyi diatas rumah pohonnya sambil terus memantau mereka berlima.
“ Hei, Waltz kita sudah keliling seluruh kawasan bukit ini tapi tidak satupun senjata pusaka yang kita temukan, apa kau yakin tempat ini masih menyimpan senjata pusaka? “ tanya seorang pria kepada Waltz.
“ Tentu saja aku tidak tahu, tapi tidak ada salahnya kita mencarinya disini ! “ Jawab Waltz.
“ Tapi ketua apakah menurutmu rumor yang mengatakan bahwa wilayah awal pulau Naga sudah tidak menyimpan senjata pusaka lagi itu benar? “ tanya pria yang satunya.
“ Bagaimana ya?, kita juga tidak ada pilihan yang lain, meski kita mencari jauh lebih ke dalam di pulau ini !?. Rumor juga mengatakan para makhluk penghuni pulau ini semakin kuat dan ganas. Jadi tak ada pilihan lain selain terus mencari dan mencari di wilayah ini “. Jawab Waltz menerangkan.
“ Iya iya kemarin aja!, kita melawan Monster kelinci aja !, sangat kepayahan apa lagi monster yang lebih kuat lagi dari itu?. Berabe kita!? “. Ucap pria yang pertama Bertanya ke Waltz yang ternyata ketua kelompok ini.
“ Benar kamu Ron, belum lagi masalah perbekalan!?, tampaknya di wilayah awal ini masih banyak bahan makanan yang bisa kita panen ! “ ucap pria kedua kepada Ron si pria pertama.
“ Betul sekali Ben!, itu juga termasuk faktor yang membuatku memilih bertahan dan tetap mencari senjata pusaka di wilayah ini saja “ ucap Waltz kepada Ben si pria ke dua.
“ Oke deh !, kalau begitu kenapa kita tidak jadikan tempat ini wilayah camp kita saja ketua!, selain ada sumber air kita juga dapat melihat gerbang masuk pulau dari sini “ ucap Ben.
“ Oh boleh juga itu, iya tempat ini “ ucap Waltz sambil melihat ke arah depan bukit yang memperlihatkan pemandangan yang luas dan nampak dari kejauhan gerbang pulau Naga berada di bawah sana.
“ Baiklah mari kita bangun camp disini!!!, dan ini akan menjadi wilayah kekuasaan kita “ ucap Waltz bersemangat.
“ Ayo !!! “ jawab Ron dan Ben dengan penuh semangat.
“ Ada apa ini ?, terlihat semangat sekali apa kalian menemukan senjata pusaka? “ tanya anggota wanita yang baru selesai mengambil air di mata air di puncak bukit ini.
“ Iya apa kalian menemukan senjata pusaka? “ tanya anggota wanita yang satunya.
“ Bukan senjata pusaka, hanya saja tempat ini akan menjadi wilayah camp kita “ jawab Waltz.
“ Aaahhh?, kukira kalian menemukan senjata pusaka!? “ ucap wanita pertama lesu setelah mendengar keterangan Waltz si ketua.
“ Tidak apa Orima meski tidak menemukan senjata pusaka. Memiliki camp sama pentingnya, karena ini akan mempermudah kita untuk menandai dan menelusuri tempat-tempat yang belum kita jelajahi “ ucap Ben.
“ Hmmm...., Ya sudahlah kami menurut saja “ Jawab Orima wanita pertama.
“ Terus apa yang kita lakukan sekarang untuk membangun camp “ tanya wanita satunya yang bernama Olina.
“ Tenang saja Olina biar kami para pria yang lakukan tugas ini!, wanita tunggu saja atau buat makanan boleh juga ! “ ucap Ron pamer.
“ Ya sudah kak ayo kita siapkan bahan makanan “ ucap Olina kepada kakaknya Orima yang merupakan saudara kembar.
Dibalik daun dan ranting pohon yang jadi rumah pohon Darka dibawahnya baru saja ada sekelompok orang tidak dikenal tiba-tiba mendeklarasikan wilayah Rumah pohonnya sebagai Camp milik mereka.
“ Apaaaa ??? sialan, pada akhirnya benar kata kakek hanya manusia yang bisa semena-mena di dunia ini “ ucap Darka dari balik rumah pohonnya.
“ Shett Thezz “ Darka meloncat dan mendarat di hadapan mereka.
“ Tarzan? “ ucap mereka semua terkejut setelah melihat Darka yang mendarat dihadapkan mereka.
“ Tarzan? “ ucap Darka sambil mengarahkan jaringan ke arah dirinya sendiri.
“ Iya kamu “ ucap Orima dan Olina sambil menutup matanya setelah melihat Darka yang mendarat tanpa sehelai benang pun.
“ Oi Tarzan gunakan pakaianmu dulu, mentang-mentang ada wanita senjatamu kau perlihatkan dengan semena-mena “ ucap Waltz.
“ Pakaian “ Ucap Darka sambil melihat dirinya sendiri.
“ Sialan karena terlalu panas diatas sampai lupa kalau aku tidak pakai pakaian “ ucap Darka dalam hati. Darka memanjat kerumah pohonnya dan kembali setelah iya berpakaian lengkap.
“ Aku sudah siap!, barusan aku mau bicara apa ya? “ tanya Darka kepada mereka berlima malah lupa dengan apa yang ingin iya utarakan barusan.
Mereka kebingungan dan melihat satu sama lain.
“ Oh iya maaf aku baru ingat. Sebelumnya ini adalah wilayah rumah pohonku jadi kalian tidak bisa membuat camp disini !!! “ ucap Darka melarang mereka membuat camp di wilayahnya.
“ Oh ini wilayah mu Tarzan ?. Oke mari kita bertarung !!!. Yang menang dapat wilayah ini “ ucap Waltz mengajak Darka untuk bertarung memperebutkan wilayah puncak bukit ini.
“ Bertarung?, apa anda yakin !?. Tapi sebelum itu perkenalkan namaku Darka bukan Tarzan jadi panggil aku dengan namaku jangan Tarzan. Dan satu lagi! ,alasan kalian tidak boleh membangun camp disini karena aku sering membawa marabahaya kemana aku pergi. Jadi lebih baik kalian membangun camp jauh dari diriku. Agar kalian tidak terkena dampak oleh marabahaya yang aku datangkan “ ucap Darka serius.
“ Ah marabahaya?. Bisa aja! ni orang hutan ngeles. Udah jangan banyak bicara kita bertarung saja ! “ ucap Waltz dan tanpa basa-basi langsung menyerang Darka dengan pedangnya.
“ Shettt Duak “ Satu gerakan menghindar dan bantingan membuat Waltz terkapar tak sadarkan diri.
“ Apaaa??? “ Ron, Ben, Orima dan Olina terkejut dengan apa yang terjadi barusan, karena saking cepatnya mereka hanya melihat Waltz tiba-tiba terbanting setelah mengayunkan pedangnya ke arah Darka.
2 jam setelah Waltz pingsan. Waltz terbangun di depan api unggun dan tercium bau ikan bakar di hadapannya.
“ Apa yang terjadi kenapa dunia sudah gelap, DAN DIMANA TARZAN ITU ! aku akan mengalahkannya dan merebut wilayah atas bukit itu!!! “ ucap Waltz yang baru bangun yang masih sempoyongan.
“ Sudah, sudah.... Kita buat camp di tempat lain saja!. Kau sudah kalah juga !, selain itu setelah mendengar cerita hidup Darka aku rasa tidak ada kebohongan dari raut wajahnya. Jadi lebih baik kita membuat camp jauh dari dirinya “ ucap Orima kepada Waltz.
" Tapi!? waktu itu aku belum menge... " ucap Waltz terpotong sebelum menyelesaikan perkataannya.
" Sudah!. Orang itu jauh lebih kuat, meski kita mengabungkan kekuatan kita berlima! " ucap Orima.
“ Baiklah kalau begitu “ jawab Waltz lesu.
Kembali ke rumah pohon Darka. Darka yang baru saja memasak makanan untuk malah hari, mendapatkan tamu tidak diundang yang berupa bola api yang bisa terbang mengarahkan ke rumah pohonnya.
“ Huuuh untung mereka berlima mau mendengarkan diriku. Coba tidak !, mungkin mereka akan bermimpi buruk untuk selamanya “ ucap Darka setelah selesai memasak dan menyadari sesosok mahkluk yang sangat kuat menuju kearahnya.
Melihat keluar, nampak dari kejauhan sesosok mahluk astral yang berupa bola api mendatangi kediamannya. Dan Mahkluk itu disebut Banaspati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments