Pendekar Senjata Pusaka : Turnamen Pulau Naga

Pendekar Senjata Pusaka : Turnamen Pulau Naga

Pendekar Pengelana Darka

“Ah akhirnya sampai juga “ Ucap seorang pria setelah sampai di puncak bukit yang iya tuju. Berpakaian lusuh dengan perban yang yang melilit di sekujur tubuhnya. Pelindung kaki dan tangan menempel namun tak sepasang, hanya satu bagian saja yang terpasang, di tangan kirinya dan kaki kanannya. Membawa pedang panjang yang terikat oleh selendang dan rantai berjangkar yang di gantung di pinggang kirinya. Dia lah Darka pendekar pengelana yang mengikuti turnamen pulau Naga, hanya untuk mendapatkan hadiah terbawah di Turnamen ini.

“ sesuai dugaan ku tempat ini memiliki sumber air “ ucap Darka menuju sumber mata air di atas bukit itu.

“ Oke air aman, jangkauan pandang luas dan gerbang pulau Naga terlihat dari sini. Sumber makanan harusnya aman karena bisa berburu dan yang lebih mantapnya lagi di lembah timur bukit ada buah-buahan dan Umbi-umbian. Tinggal satu lagi tempat berteduh " ucap Darka melihat disekitar dan iya merasa cocok dengan tempat ini.

" Oke waktu membuat rumah kayu tersamarkan!!! “ ucap Darka sesudah itu iya bersiap dengan peralatannya dan mulai membangun rumah pohon dan ruang bawah tanah di atas bukit itu.

Memerlukan Hampir seharian penuh, Darka membangun rumah pohonnya, sebuah ruangan 3 x 3 meter telah selesai iya buat dalam waktu 7 jam. Darka memang selalu bekerja dengan cepat namun harus sesuai prediksinya serta kondisi yang mendukung. Jika salah satu faktor tersebut tidak terpenuhi maka iya akan kesulitan untuk mengerjakannya.

Selesai membangun rumah pohonnya, Darka membuka perbekalan yang iya sudah siapkan sebelum Turnamen Pulau Naga dimulai. Sebungkus nasi kepal dengan telur rebus, sayur bayam dan sambal sebagai pelengkap siang harinya. Namun sayang seribu sayang belum juga sempat menyantap makanannya, tamu tidak diundang datang. Lima ekor Raksasa Babi mengendus aroma makanan dari bawah bukit. Darka yang belum menyadari kedatangan mereka, tiba-tiba mendapatkan serang dari belakang dirinya. Sebuah gada kayu terbang ke arahnya.

“ Duak “ Gada itu membentur tanah dengan keras. sepersekian detik Darka sadar dan menghindar serangan tersebut. Darka kaget dengan kedatangan mereka berlima.

“ Ba Ba Babi!!! “ ucapnya setelah melihat lima ekor raksasa Babi berdiri tegak di hadapannya.

“ Wuahahaha ternyata manusia solo ya! “ ucap pimpinan raksasa Babi tersebut, senang karena menemukan mangsa yang seorang diri.

“ Yah meski tidak dagingnya kurang tapi ini akan menjadi mangsa yang mudah “ ucap pimpinan raksasa Babi melanjutkan.

“ Anak-anak kita serang!!! “ perintah pimpinan raksasa Babi ke 4 anggotanya untuk menyerang Darka.

“ Sialan aku tidak mengira bahwa makhluk penghuni pulau ini bisa bicara, itu berarti mereka cukup pintar “ pikir Darka setelah mendengar mereka bisa berkomunikasi.

“ Baik lah tunjukan kemampuan kalian wahai babi evolusi “ ucap Darka bersiap bertarung dengan para raksasa Babi tersebut.

Darka mengambil gada milik raksasa Babi yang dilempar tadi dan meremukkan pegangannya, agar bisa pas di genggamnya.

“ Nguiiik “ Tiga raksasa Babi menerjang kearah Darka. Darka memasang kuda-kuda dan bersiap menghalau terjangan mereka bertiga.

“ Duakkk “ memanfaatkan Gada raksasa Babi itu, Darka langsung menghempas mereka bertiga secara bersamaan. Tiga raksasa Babi itu terlempar jauh hingga menabrak pohon yang jauhnya 20 meter dari Darka dan tiga raksasa Babi itu langsung terkapar tak sadarkan diri.

“ Apa segini saja kemampuan kalian wahai Babi evolusi?, ayolah buat aku terhibur ayo ayo !!! “ ucap Darka memancing.

“ Sialan!!!, Boca kita serang dengan formasi B! “ ucap pemimpin raksasa Babi itu kepada raksasa Babi yang satu lagi yang merupakan wakil ketua raksasa Babi ini.

“ Siap boss “ jawab Boca dan langsung menggali ke dalam tanah sedangkan pimpinan raksasa Babi mulai mengerahkan serangan kepada Darka.

“ Tesz tez tesz “ ayunan Gada yang sangat kuat mengarah ke Darka, sampai-sampai tanah yang menjadi tempat pertarungan terbang dan terpecah menjadi debu, yang membuat jarak pandang Darka menjadi menurun.

“ Tuhzzz “ seruduk dari bawah tanah mengarah tepat kearah Darka. Darka masih sempat menghindar namun dari arah depannya, ayunan Gada tepat mengenai dirinya.

“ Duak “ Darka terpental jauh kebelakang dan mendarat di hutan belakang rumah pohonnya.

“ Oh menarik “ ucap Darka merasa takjub dengan kemampuan para raksasa Babi itu. Terutama sang pemimpin dan wakilnya yang bisa mengatur strategi seperti ini. Darka bangkit dan segera kembali ke arena pertarungan, namun tiba-tiba tiga raksasa Babi yang terlempar oleh Darka barusan sudah bangkit dan mengepung Darka.

“ Hohohoho, ini semakin menarik “ ucap Darka dan bersiap dengan pedang di punggungnya.

“ Tank Tink Tank Tink “ pedang Darka beradu dengan Gada mereka bertiga. Di Situasi yang terpojok ini, Darka mencoba menggubah alur pertarungan. Dengan jangkar yang telah iya ikat di lengannya iya bersiap menggunakan kemampuan berayunnya.

“ Thuuzzzh “ suara jangkar yang menembus angin menuju batang pohon dibelakang tiga raksasa Babi itu. Darka mulai berayun ke pohon demi pohon sambil menghindari serangan demi serangan tiga raksasa Babi itu. Setelah berayun cukup lama akhirnya Darka sampai di tempat pimpinan dan wakil raksasa Babi berada.

“ Thuuzzzh..... Sreezzz “ Darka mendarat di hadapan mereka berdua.

“ Apa???, manusia ini bisa selamat dari serangan telak ku ! “ ucap pimpinan raksasa Babi terkejut karena Darka bisa selamat dari serangannya barusan.

“ Tentu saja serangan selemah itu, mana bisa membuat ku lecet “ ucap Darka bohong padahal iya sempat terkilir di lengan kirinya setelah mendarat di atas pohon barusan.

“ Cih, baiklah Boca kita lanjutkan formasi B “ Ucap pimpinan raksasa Babi kepada wakilnya Boca. Namun sebelum mereka melakukan formasi B, tiga raksasa Babi lainnya tiba di sana.

“ Hahahaha kalian bertiga akhirnya tiba juga, kalau begitu kita lakukan formasi B sempurna, Boca, Boci, Bocu, Boce !, Mari kita hancurkan manusia ini ! “ ucap pimpinan raksasa Babi itu dengan semangat yang membara.

“ NguiiKkkkkk “ jawab mereka berempat dengan keras.

“ Thuuzzzh Thuuzzzh Thuuzzzh Thuuzzzh Thuuzzzh “ mereka berlima melakukan formasi B sempurna, Pimpinan dan Bocu sebagai penyerang atas sedangkan Boca, Boci, Boce sebagai penyerang bawah.

Tidak berbeda dengan serangan sebelumnya formasi B sempurna hanyalah formasi B dengan anggota yang lengkap saja. Berawal dari membuat tanah berterbangan, lalu debu yang menyelimuti area pertarungan lalu serangan dari balik debu dan bawah tanah, begitu seterusnya sampai sang target terkena serangan dan tumbang. Pada awalnya Darka sempat merasa takjub dengan kemampuan mereka berpikir dan membuat strategi. Namun setelah menghindari begitu banyak serangan, Darka menyadari bahwa mereka berlima hanya melakukan serangan itu-itu saja. Meski Darka telah menghindari serangan demi serangan mereka tak ada satupun perubahan pada pola serangan yang dilakukan oleh mereka. Jadi setelah mempelajari pola serangan mereka Darka menjadi bosan dan segera ingin mengakhirinya.

“ Senjata pusaka Leluhur : Pedang Bhairawatha mengamuk lah!!! “ ucap Darka kepada pedangnya yang mulai merubah bentuk menjadi lebih besar dan lebih tajam.

“ Duak “ suara kaki Darka menginjak Boca disaat iya berusaha menyerang Darka dari bawah tanah. Darka langsung mengangkat Boca dan!??.

“ Cuakz “ suara tebasan itu mengakhiri hidup Boca dan membagi tubuhnya menjadi dua.

Dari balik debu samar-samar 2 serangan sedang mengarahkan ke Darka.

“ Srinkkk krekk “ Rantai Darka berhasil mengikat lengan Bocu dan pimpinan raksasa Babi.

“ Duarrr “ dari bawah tahan Boci dan Boce muncul kepermukaan dan bersiap menerjang Darka. Darka langsung menghempaskan pimpinan dan Bocu ke arah mereka berdua.

“ Duakkk “ mereka berempat terlempar jauh ke belakang dan menghantam tebing di sebelah sumber mata air dengan sangat keras.

“ Apa ? Bagaimana mungkin !? “ ucap pimpinan raksasa Babi sambil berusaha bangkit dan tidak menduga Darka bisa membaca serangan mereka berlima. Sedangkan Boci, Bocu dan Boce kembali tepar untuk kedua kalinya.

“ Prok Prok Prok Prok Prok “ Darka bertepuk tangan.

“ Hohohohoho kalian sangat hebat, tapi masih belum cukup untuk mengalahkan ku “ ucap Darka sambil menghampiri pimpinan raksasa Babi itu.

“ Apa kau masih punya strategi yang lain? “ tanya Darka kepada pimpinan raksasa Babi itu.

“ Tidak “ jawab pimpinan raksasa Babi itu dengan polos.

“ Baiklah, terus apa kalian masih mau lanjut bertarung denganku? “ tanya Darka.

“ MASIH !!! “ jawab pimpinan raksasa Babi itu tegas.

“ Oh, menarik masih ingin ya? Baiklah ayo kita lanjutkan “ ucap Darka dan langsung menebas kepala pimpinan raksasa Babi itu. Pimpinan raksasa Babi langsung kehilangan tubuhnya dan meninggal tanpa sempat menutup matanya.

Darka mengambil kepada pimpinan raksasa Babi itu dan berkata.

“ Aaah, gak jadi deh kagum, ternyata mereka hanya sedikit pintar. Andai saja mereka mau menyerah, nyawanya pasti ku ampuni. Tapi ya sudahlah, daging sebesar ini harusnya bisa bertahan sampai 5 minggu kalau ku dendeng sampai kering. Jadi terimakasih raksasa Babi semoga hidup kalian selanjutnya menjadi mahluk yang lebih tinggi “ ucap Darka yang menyayangkan pilihan mereka berlima, namun iya berterima kasih karena sudah datang dan berkorban untuk dirinya dan tidak lupa Darka mendoakan mereka agar kelak di kehidupan berikutnya mereka berlima bisa hidup sebagai mahluk yang lebih tinggi derajatnya.Setelahnya Darka langsung menguliti kelima raksasa Babi itu dan memotong-motong dagingnya agar bisa di asapi olehnya nanti. Hari pertama yang sangat spektakuler di pulau Naga.

Episodes
1 Pendekar Pengelana Darka
2 Bahaya Yang Mengincar
3 Banaspati
4 Raksasa Kerbau Marcuet
5 Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6 Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7 Pengalaman Adalah Segalanya
8 Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9 Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10 Sebuah Pertemuan
11 Menilai Seseorang
12 Siluman Ular Air
13 Akhir Yang Tidak Disangka
14 Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15 Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16 Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17 Tim dan Kepercayaan
18 Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19 Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20 Orang Yang Diramalkan
21 Melawan Balik!!!
22 Tekad yang di Perjelas
23 Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24 Penerus Tombak Pusaka Geek
25 Celah Tersembunyi
26 Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27 Ramalan Benua Echos
28 Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29 Kegelapan Sempurna
30 Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31 Aculus Gloridas
32 Pertarungan Tak Berujung
33 Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34 Akhir Dari Pengulangan
35 Sang Tetua Gloridas
36 Awal Babak yang Baru
37 Pertemuan yang Disengaja
38 Lembah Suudo
39 Banaspati Telah Kembali
40 Senjata Pusaka dan Wanita
41 Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42 Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43 Mereka dan Tujuan yang dimiliki
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Pendekar Pengelana Darka
2
Bahaya Yang Mengincar
3
Banaspati
4
Raksasa Kerbau Marcuet
5
Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6
Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7
Pengalaman Adalah Segalanya
8
Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9
Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10
Sebuah Pertemuan
11
Menilai Seseorang
12
Siluman Ular Air
13
Akhir Yang Tidak Disangka
14
Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15
Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16
Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17
Tim dan Kepercayaan
18
Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19
Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20
Orang Yang Diramalkan
21
Melawan Balik!!!
22
Tekad yang di Perjelas
23
Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24
Penerus Tombak Pusaka Geek
25
Celah Tersembunyi
26
Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27
Ramalan Benua Echos
28
Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29
Kegelapan Sempurna
30
Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31
Aculus Gloridas
32
Pertarungan Tak Berujung
33
Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34
Akhir Dari Pengulangan
35
Sang Tetua Gloridas
36
Awal Babak yang Baru
37
Pertemuan yang Disengaja
38
Lembah Suudo
39
Banaspati Telah Kembali
40
Senjata Pusaka dan Wanita
41
Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42
Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43
Mereka dan Tujuan yang dimiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!