Mencari Lembah Dewa Maut.

Mendengar cerita dari kakek dan nenek angkat nya itu, hati Cin Hai sedikit bimbang.

"Apa yang harus kulakukan sekarang nek?" tanya Cin Hai ragu ragu.

"Kalau benar seperti itu, maka pergilah nak, aku yakin kakek sakti itu tidak akan menyuruh mu pergi mengantarkan nyawa mu kesana, pasti ada rahasia yang tersembunyi dibalik semua ini, kakek Sin Kai Sian adalah manusia budiman, tidak mungkin dia menyuruh mu untuk sekedar mengantarkan nyawa mu saja kesana, tunai kan perkataan nya, kami akan berdoa, semoga benar kakek itu bisa mengobati penyakit mu, agar kau bisa berkultivasi seperti anak anak yang lain" kata kakek Guan memberikan semangat pada cucu kesayangan nya itu.

Nenek Mou Ni menyerahkan sebilah pisau panjang sekitar satu jengkal yang biasa nya selalu terselip di balik selendang pengikat pinggang para kultivator wanita, "ini bawalah nak, pisau ini sudah menemani nenek selama tujuh puluh musim lama nya nak, sekarang menjadi milik mu, jaga dia baik baik!" ujar nya.

"Baiklah nek!, kakek!, sampaikan pamit ku pada leluhur, patriak, dan Yi Feng serta Ma Qiau, jangan bilang apa pun, katakan saja jika aku sudah meninggalkan perguruan untuk mencari pengalaman hidup di Dunia luar ya!" pinta Cin Hai sambil berlalu menuju ke arah pintu belakang perguruan silat Sin Houw itu.

Dengan sangat berat hati, kakek Guan dan nenek Mou Ni melepaskan kepergian sang cucu kesayangan nya itu untuk merantau ke Utara mencari lembah Dewa Maut.

Meskipun sangat berat hati, tetapi setelah mendengar jika itu atas suruhan kakek tua Sin Kai Sian, mereka menjadi sangat yakin sekali, dan menaruh harapan besar jika itu bisa menyembuhkan penyakit cucu kesayangan mereka itu.

Terlebih lagi, secara diam diam, sepasang suami istri tua itu memperhatikan, jika tekanan dan rundungan semakin kuat pada Cin Hai akhir akhir ini.

Dalam pikiran mereka berdua, Cin Hai harus bisa melindungi diri nya sendiri nanti nya, jika mereka berdua kelak sudah tidak ada lagi.

Adapun dengan Cin Hai, setelah memasuki hutan di belakang perguruan, dia segera melesat dari dahan kedahan pohon, berlari kearah Utara.

Ini dia lakukan sambil melatih ilmu meringan kan tubuh yang dia miliki sekarang.

Sementara itu di perguruan silat Sin Houw, nampak Yi Feng dan Ma Qiau sedang berjalan kearah pondok kakek Guan.

Di depan pondok, kakek Guan dan nenek Mou Ni masih duduk di teras depan pondok mereka setelah melepas kepergian cucu angkat mereka, beberapa waktu yang lalu.

"Kek!, nenek!, Cin Hai ada?" tanya Yi Feng pada mereka.

Mendengar pertanyaan itu, kedua orang tua itu sejenak terdiam.

"Cin Hai sudah pergi beberapa waktu yang lalu nak!" ujar nenek Mou Ni.

"Hah pergi?, pergi kemana nek? , mencari kayu bakar lagi?" tanya Ma Qiau.

Nenek Mou Ni menggelengkan kepala nya dengan wajah sedih.

"Katanya pergi mencari pengalaman hidup di luar sana nak!" jawab wanita tua itu sedih.

"Haah?" ......

Alangkah terperanjat nya kedua sahabat itu, mendengar jika Cin Hai sudah keluar dari perguruan hari itu.

"Bagai mana mungkin nek, dia kan belum punya cukup bekal untuk terjun ke dunia ramai, bisa bisa nanti dia sendiri yang celaka nek!" ucap Yi Feng risau.

"Biarkan lah nak dia mencari peruntungan nya di Dunia luar, disini dia juga tidak di butuh kan orang, malah semakin hari, seperti nya dia semakin memberatkan perguruan ini, setidak nya itu anggapan beberapa murid di perguruan ini, ya kan nak?" ujar kakek Guan agak jengkel bila mengingat perlakuan murid murid yang lain kepada Cin Hai.

"Dia titip pesan pamit nya pada kalian berdua" kata nenek Mou Ni.

Dengan kepala tertunduk lesu, Yi Feng dan Ma Qiau berlalu, kembali ke ruangan mereka.

Di halaman tengah perguruan, mereka berpapasan dengan Yin Mei, Me Hwa, dan Mei Li.

"Hei Yi Feng!, Ma Qiau!, mana si pecundang itu tidak terlihat hari ini, mencari kayu bakar lagi?, kasihan, nasip pecundang memang seperti itu, kalau tidak petani, ya pencari kayu bakar di hutan!" ujar Yin Mei sinis.

Yi Feng dan Ma Qiau menoleh kearah ketiga dara itu, "aku heran, ada silang sengketa apa Cin Hai dengan kalian?, apa hal kalian yang di rugi kan nya, apa kalian dia ganggu?, sehingga sedari awal keberadaan nya di sini, kalian tidak menyukai nya, dia tidak pernah mengganggu apalagi merugikan orang lain, malahan dia selalu menong orang lain, aku mengutuk kalian, semoga kelak bila memiliki anak, yang juga Dantian nya cacat, agar kalian tahu bagai mana pedih nya, jika terlahir cacat!" ujar Yi Feng dengan gusar.

"Hei pemuda lemah!, kurang ajar sekali mulut mu, berani nya menyumpahi aku, sekali pukul, kujamin kau pingsan!" ujar Yin Mei jumawa.

Memang diantara semua murid perguruan silat Sin Houw itu, Yin Mei adalah orang nomor satu paling berbakat dari sekian banyak murid yang lain.

"Nona Yin Mei, ketahuilah, bakat saja belum cukup untuk menjadi yang terhebat, kau justru harus mengetahui kelemahan mu, agar dapat menjadi hebat!" ucap Ma Qiau gusar.

"Oooh begitu ya, baiklah, beri aku tiga jurus, ku buktikan jika aku lebih hebat dari mu!" ujar Yin Mei dengan jumawa nya.

Ma Qiau maju kearah para dara itu, "baiklah, aku mewakili Yi Feng, tunjukan kepada ku tiga jurus mu itu!" .....

"Cuih!, anak sombong, teman nya sampah, ya sampah juga!" ucap Yin Mei murka.

"Awas!, jaga serangan!" ucap dara itu sambil menyerang Ma Qiau dengan jurus andalan nya.

Seandainya belum di bimbing oleh Cin Hai, sudah bisa dipastikan jika dalam satu jurus saja, Ma Qiau akan tumbang oleh dara cantik itu.

Tetapi setelah dia dan Yi Feng mendapat bimbingan secara diam diam oleh Cin Hai di hutan, mereka melihat jika jurus jurus Sin Houw Liong Cam yang mereka miliki selama ini, penuh dengan kelemahan.

Saat Yin Mei menyerang Ma Qiau dengan serangan tangan kosong nya, serentak Ma Qiau berkelit ke samping kiri nya sedikit, sambil mengirimkan pukulan tangan kiri bertenaga rendah ke rusuk kanan dara itu.

"Buk!" ......

Meskipun di lakukan dengan tenaga yang minimal, tetapi efeknya membuat dara itu terjengkang ke belakang beberapa tindak.

Meskipun tidak sampai terluka dalam, tetapi tidak urung, nafas Yin Mei menjadi sesak beberapa saat lama nya.

Kedua saudara kembar Mei Hwa dan Mei Li terkesima melihat kenyataan yang terjadi, saudara sepupu mereka yang nota Bene lebih tinggi tingkat nya dari Ma Qiau, bisa di pecundangi oleh anak laki laki itu cuma dalam satu jurus saja.

"Sudah!, sudah!, sudah!, kalian dengan mudah nya mengatai orang lain dengan kata kata pecundang, sampah dan tidak berguna, sekarang pikirkan, siapa yang sebenar nya sampah tidak berguna itu!" hardik Me Hwa marah, menghentakkan kaki nya, lalu pergi dari tempat itu.

Sambil menahan malu, Yin Mei berjalan terhuyung huyung bersama Mei Li, meninggalkan tempat itu.

Seluruh murid yang menyaksikan itu cuma bengong melompong, tidak mengerti dengan apa yang terjadi sebenar nya.

Yin Mei yang selama ini tidak terkalahkan, bisa di tumbangkan cuma dalam satu jurus saja, itupun oleh anak anak dari tingkat yang lebih rendah.

Bahkan Lau Bai An sendiri mendengar jika putri nya Yin Mei yang sudah berada di tingkat delapan itu bisa di pecundangi oleh anak tingkat empat yang baru berusia sepuluh tahun itu.

Dengan wajah merah padam karena malu, Lau Bin Ong segera mendatangi Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau.

Dia ingin tahu kebenaran dari kabar yang dia terima.

karena sungguh tidak masuk akal jika putri nya yang sudah berusia empat belas tahun, dan sudah mencapai tingkat delapan itu, bisa di kalahkan oleh anak tingkat empat cuma dalam satu jurus saja.

...****************...

Terpopuler

Comments

Faiz Ical

Faiz Ical

payah me yah keu bekeng

2024-12-19

0

Wak Jon

Wak Jon

Hehe.....

2024-09-24

0

Jade Meamoure

Jade Meamoure

ini nih ortu gak ada akhlak, anak yg jahat bukannya di nasehati malah menyalahkan orang lain

2024-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2 Pembantaian Sadis.
3 Kepedihan hati dua anak manusia.
4 Berusaha bangkit .
5 Bertahan untuk Hidup .
6 Bertarung dengan Serigala Hitam .
7 Serigala yang Terluka.
8 Terpisah.
9 Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10 Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11 Dantian nya Cacat.
12 Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13 Di Tempa Dendam Kesumat.
14 Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15 Kisah Dua Saudara.
16 Mencari Lembah Dewa Maut.
17 Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18 Bertemu Si Tua Gila.
19 Jurus San I Koay Sian.
20 Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21 Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22 Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23 Pertarungan Pertama .
24 Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25 Arogansi Penjaga Gerbang.
26 Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27 Galau nya Hati Tiga Dara.
28 Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29 Dara Cantik, tapi Pemarah.
30 Pengemis Buta.
31 Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32 Bertemu Sahabat Lama
33 Tantangan Dara Sombong.
34 Mendapat Pelajaran Pahit.
35 Meniti Jejak Takdir.
36 Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37 Kejatuhan Bulan.
38 Kekaguman sang Dewi.
39 Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40 Pertarungan Dimulai.
41 Tewas nya Siang Ti Kui.
42 Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43 Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44 Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45 Petaka Karena Keras Kepala.
46 Amukan Thien Giok.
47 Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48 Kesedihan Dewi Li Hwa.
49 Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50 Naga Laut Utara.
51 Di Istana Dewa Naga.
52 Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53 Membujuk Putri Manja.
54 Perguruan Teratai Putih.
55 Terjebak rasa Congkak.
56 Tindakan yang Gagal
57 Misteri Tuan Penolong.
58 Ang Coa Sian Li.
59 Ang Coa Ong Ya.
60 Tuan muda Duan.
61 Ang Coa Chu Kiam.
62 Tiba di Kota Tao.
63 Benang merah mulai tersingkap.
64 Jejak di Tengah Rimba.
65 Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66 Dinasti Quon.
67 Dendam Klan Duan.
68 Swan Niang di Culik.
69 Mendatangi Markas Klan Duan.
70 Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71 Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72 Pertarungan.
73 Sang Patriak Klan Duan.
74 Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75 Akhir Kisah Klan Duan.
76 Ma Bin Lo Mo.
77 Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78 Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79 Ilmu Jit Yang.
80 Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81 Teror di Desa Makuo.
82 Hui Kui.
83 Ang Hui Kui
84 Xioyang Bo Ti.
85 Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86 Arogansi Klan Tuo.
87 Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88 Kebejatan Klan Tuo.
89 Tok Ji Shin Cui.
90 Tok Ji Shin Cui.
91 Murka.
92 Pertarungan di Malam Hari.
93 Pengawal Dinasti Quon.
94 Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95 Penyesalan Ban Jiu.
96 Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97 Ada Api Dendam.
98 Hawa Sihir.
99 Pembunuh Bayaran.
100 Pemancing Tua yang Aneh.
101 Korban Ketamakan.
102 Siocia yang Angkuh.
103 Akibat terlalu Arogan.
104 Bertemu Lagi.
105 Dara Dara Cantik
106 Hukuman Jadi Selir
107 Serangan Suara Tawa.
108 Sumpah Langit.
109 Rasa nya Takut.
110 Empat Pria Aneh.
111 Nalina Lenyap.
112 Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113 Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114 Pertarungan di Kuil Tua.
115 Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
116 Dendam Quon Teo Wen.
117 Siluman Jalang.
118 Bangkitnya Dua Energi Sakti.
119 Perkampungan ditengah Rimba.
120 Gerombolan Tok Gan Kwi.
121 Musnah nya Tok Gan Kwi.
122 Menyusuri Jejak Cin Hai.
123 Jiang Bi di Istana Dewa Naga.
124 Dua Dara Jelita.
125 Benda Aneh, Ter Segel di Dalam Batu.
126 Tiba di Desa Aneh.
127 Tewas nya Mahluk Mutan Siluman Serigala.
128 Saudagar Pelit.
129 Iblis Utara Selatan.
130 Tewas nya Pak Lam Mo Ong.
131 Serangan Kawanan Serigala Buas.
132 Wanita muda di Pinggiran Hutan.
133 Penampungan Budak.
134 Menghancurkan Tempat Penampungan Budak.
135 Tewas nya Dua Petinggi Kota Ming.
136 Awal Petualangan ke Negeri Seberang.
137 Insiden diatas Kapal.
138 Pembuat Onar.
139 Empat Pengawal Pria.
140 Diamuk Badai.
141 Perompak Naga Hitam Laut Timur.
142 Dua Hantu dari lembah Hitam.
143 Tewas nya Dua Hantu.
144 Bidadari dari Lembah Batu Putih.
145 Pengemis Renta yang Misterius.
146 Nenek Tua yang Aneh.
147 Telaga Mata Air yang Aneh.
148 Siluman Ular Berkepala Sembilan.
149 Kuil Emas ditengah Danau pasir hisap.
150 Dewi Anote.
151 Ilmu Dewi Pengantin.
152 Bangkit nya Ilmu Dewi Pengantin.
153 Sekawanan Pria di Tengah Hutan.
154 Perkampungan di Dalam Lembah.
155 Mendapat Pelajaran.
156 Siluman Kalong.
157 Eksekusi mati Putri Mahkota.
158 Munculnya Energi Sejati Naga Langit.
159 Membebaskan Negeri Hindipura.
160 Duka Keluarga Lim.
161 Membalikan Sihir.
162 Diserang Badai.
163 Reruntuhan Benteng Tua.
164 Mahluk Iblis, Pemakan Manusia.
165 Pertarungan Diluar Benteng Batu.
166 Pertarungan di Dalam Hutan.
167 Phoenix Api.
168 Pria Misterius.
169 Membebaskan Kota Bucho.
170 Pusaka Ilahi, Air Kehidupan.
171 Empat Pria di Tengah Mahluk Iblis.
172 Dewa Naren
173 Pertempuran di Rumah Besar.
174 Gadis Aneh.
175 Empat Manusia Serigala.
176 Manusia Serigala Betina.
177 Sepasang Suami Istri Misterius.
178 Perjumpaan.
179 Di Tanah Para Dewa.
180 Di seret Buaya Besar.
181 Di Kota Hang Jun.
182 Dara Arogan.
183 Kota Raja Hojuan.
184 Putri yang Sombong..
185 Kemarahan sang Kaisar.
186 Pertarungan dua mahluk.
187 Lembah Belibis Putih.
188 Kuil Dewa Dewi Iblis.
189 Perdebatan di Tepi Danau.
190 Keputusan Cin Hai.
191 Bunga Teratai Raksasa.
192 Lembah Misterius.
193 Tiba di Dusun Pertama.
194 Tiba di Kota Xilu.
195 Dua Pendekar Kembar She Coa.
196 Serangan Ilmu Sihir.
197 Ang Hwa Moli Murka.
198 Pertarungan Putri May Leen dan Ang Hwa Moli.
199 Akhir Hidup Ang Hwa Moli.
200 Pasukan negeri Mao Menyerbu kota Xilu.
201 Akhir Penyerangan Raja Coa.
202 Rencana Dua Dara Cantik.
203 Firasat Dewi Ling ling.
204 Misteri Nenek Tua di Malam Hari.
205 Mimpi Apa Bukan?.
206 Di Racuni.
207 Rencana yang Gagal.
208 Tiba di Kota Wu Xian.
209 Ciu Sian.
210 Sama Sama Teler.
211 Kompetisi Dimulai.
212 Melihat lelang Besar.
213 Batu Mustika Pemusnah Dewa.
214 Ang Coa Ong Giok.
215 Kelicikan Bu Sun Cu.
216 Bu Sun Cu Tewas.
217 Hasil Buruan yang Aneh.
218 Tiba di Padang Neraka
219 Dewa Pemimpi.
220 Puncak To Thien.
221 Di Negari Ma Zhi Me.
222 Pengembaraan Keselatan.
223 Dewi Anote Mengurung para Mahluk.
224 pelajaran Paling Berharga.
225 Tragedi di Rumah Makan.
226 Putri Sunty Dewi Murka.
227 Kembali ke Tanah Para Dewa
228 Pertemuan tak Terduga.
229 Kesembuhan Sang Kaisar.
230 Penyerangan ke Istana.
231 Hukuman Bagi Pengkhianat.
232 Bara Dendam Sang Rajawali.
233 Kembali ke Tanah Fangkea.
234 Sisa Sisa Keluarga.
235 Klan Diao, Penguasa Kota Li Cuan.
236 Di Kediaman Klan Diao.
237 Diao Bi Juan.
238 Kesedihan leluhur Diao Bi Juan.
239 Kembali ke Istana Dewa Naga.
240 Perayaan di Istana Dewa Naga.
241 Memindahkan Klan Fu.
242 Lembah Dua Dewi.
243 Awal Kemelut Dinasti Quon.
244 Pergolakan di dalam Dinasti Quon.
245 Retak.
246 Lawan datang Satu Persatu.
247 Sepasang Iblis Cabul.
248 Muncul nya Pertapa Sesat.
249 Akhir Tragis Kehidupan Pertapa Sesat
250 Sepasang Iblis Gunung Thai.
251 Majikan Pulau Neraka.
252 Terlalu Jumawa.
253 Akhir Hayat, Majikan Pulau Neraka.
254 Dewi Kembar dari Sungai Yuon.
255 Pertarungan Ujian.
256 Kisah Kesetiaan Dua Dewi.
257 Rencana Keluarga Ma.
258 Terjebak Kelicikan.
259 Kemelut di Kediaman Keluarga Ma.
260 Hancur nya Para Pengkhianat.
261 Pertemuan yang Tak Terduga.
262 Cerita dari Masa Lalu.
263 Memasuki Kota Chong Siu.
264 Putri Pek In Kok.
265 Lawan Mulai Berdatangan
266 Kedatangan Para Tokoh Sesat.
267 Raja Siluman Kodok Bangkong.
268 Ajal Raja Siluman Kodok.
269 Dara Aneh dan Ramalan Dewi Ling ling.
270 Pertarungan dimalam Hari.
271 Mahluk Terus Berdatangan.
272 Runtuh nya Gerbang Kota Quon.
273 Para Pendekar Bayaran Bermunculan.
274 Hancur nya Benteng Istana Quon.
275 Hwee Mo Li.
276 Pertemuan Penentuan..
277 Generasi Quon Mulai Berguguran.
278 Pertarungan Terakhir.
279 Mengungkap Pelaku utama.
280 Kemunculan Dewa Erlang.
281 Pertarungan Dua Kekuatan Besar.
282 Pertarungan di Istana Langit.
283 Istana Langit.
284 Banjir Darah di Istana Langit.
285 Dewi Penakluk Naga.
286 Muncul nya Dewa Naren.
287 Penutup
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2
Pembantaian Sadis.
3
Kepedihan hati dua anak manusia.
4
Berusaha bangkit .
5
Bertahan untuk Hidup .
6
Bertarung dengan Serigala Hitam .
7
Serigala yang Terluka.
8
Terpisah.
9
Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10
Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11
Dantian nya Cacat.
12
Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13
Di Tempa Dendam Kesumat.
14
Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15
Kisah Dua Saudara.
16
Mencari Lembah Dewa Maut.
17
Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18
Bertemu Si Tua Gila.
19
Jurus San I Koay Sian.
20
Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21
Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22
Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23
Pertarungan Pertama .
24
Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25
Arogansi Penjaga Gerbang.
26
Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27
Galau nya Hati Tiga Dara.
28
Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29
Dara Cantik, tapi Pemarah.
30
Pengemis Buta.
31
Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32
Bertemu Sahabat Lama
33
Tantangan Dara Sombong.
34
Mendapat Pelajaran Pahit.
35
Meniti Jejak Takdir.
36
Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37
Kejatuhan Bulan.
38
Kekaguman sang Dewi.
39
Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40
Pertarungan Dimulai.
41
Tewas nya Siang Ti Kui.
42
Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43
Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44
Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45
Petaka Karena Keras Kepala.
46
Amukan Thien Giok.
47
Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48
Kesedihan Dewi Li Hwa.
49
Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50
Naga Laut Utara.
51
Di Istana Dewa Naga.
52
Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53
Membujuk Putri Manja.
54
Perguruan Teratai Putih.
55
Terjebak rasa Congkak.
56
Tindakan yang Gagal
57
Misteri Tuan Penolong.
58
Ang Coa Sian Li.
59
Ang Coa Ong Ya.
60
Tuan muda Duan.
61
Ang Coa Chu Kiam.
62
Tiba di Kota Tao.
63
Benang merah mulai tersingkap.
64
Jejak di Tengah Rimba.
65
Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66
Dinasti Quon.
67
Dendam Klan Duan.
68
Swan Niang di Culik.
69
Mendatangi Markas Klan Duan.
70
Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71
Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72
Pertarungan.
73
Sang Patriak Klan Duan.
74
Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75
Akhir Kisah Klan Duan.
76
Ma Bin Lo Mo.
77
Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78
Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79
Ilmu Jit Yang.
80
Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81
Teror di Desa Makuo.
82
Hui Kui.
83
Ang Hui Kui
84
Xioyang Bo Ti.
85
Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86
Arogansi Klan Tuo.
87
Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88
Kebejatan Klan Tuo.
89
Tok Ji Shin Cui.
90
Tok Ji Shin Cui.
91
Murka.
92
Pertarungan di Malam Hari.
93
Pengawal Dinasti Quon.
94
Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95
Penyesalan Ban Jiu.
96
Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97
Ada Api Dendam.
98
Hawa Sihir.
99
Pembunuh Bayaran.
100
Pemancing Tua yang Aneh.
101
Korban Ketamakan.
102
Siocia yang Angkuh.
103
Akibat terlalu Arogan.
104
Bertemu Lagi.
105
Dara Dara Cantik
106
Hukuman Jadi Selir
107
Serangan Suara Tawa.
108
Sumpah Langit.
109
Rasa nya Takut.
110
Empat Pria Aneh.
111
Nalina Lenyap.
112
Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113
Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114
Pertarungan di Kuil Tua.
115
Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
116
Dendam Quon Teo Wen.
117
Siluman Jalang.
118
Bangkitnya Dua Energi Sakti.
119
Perkampungan ditengah Rimba.
120
Gerombolan Tok Gan Kwi.
121
Musnah nya Tok Gan Kwi.
122
Menyusuri Jejak Cin Hai.
123
Jiang Bi di Istana Dewa Naga.
124
Dua Dara Jelita.
125
Benda Aneh, Ter Segel di Dalam Batu.
126
Tiba di Desa Aneh.
127
Tewas nya Mahluk Mutan Siluman Serigala.
128
Saudagar Pelit.
129
Iblis Utara Selatan.
130
Tewas nya Pak Lam Mo Ong.
131
Serangan Kawanan Serigala Buas.
132
Wanita muda di Pinggiran Hutan.
133
Penampungan Budak.
134
Menghancurkan Tempat Penampungan Budak.
135
Tewas nya Dua Petinggi Kota Ming.
136
Awal Petualangan ke Negeri Seberang.
137
Insiden diatas Kapal.
138
Pembuat Onar.
139
Empat Pengawal Pria.
140
Diamuk Badai.
141
Perompak Naga Hitam Laut Timur.
142
Dua Hantu dari lembah Hitam.
143
Tewas nya Dua Hantu.
144
Bidadari dari Lembah Batu Putih.
145
Pengemis Renta yang Misterius.
146
Nenek Tua yang Aneh.
147
Telaga Mata Air yang Aneh.
148
Siluman Ular Berkepala Sembilan.
149
Kuil Emas ditengah Danau pasir hisap.
150
Dewi Anote.
151
Ilmu Dewi Pengantin.
152
Bangkit nya Ilmu Dewi Pengantin.
153
Sekawanan Pria di Tengah Hutan.
154
Perkampungan di Dalam Lembah.
155
Mendapat Pelajaran.
156
Siluman Kalong.
157
Eksekusi mati Putri Mahkota.
158
Munculnya Energi Sejati Naga Langit.
159
Membebaskan Negeri Hindipura.
160
Duka Keluarga Lim.
161
Membalikan Sihir.
162
Diserang Badai.
163
Reruntuhan Benteng Tua.
164
Mahluk Iblis, Pemakan Manusia.
165
Pertarungan Diluar Benteng Batu.
166
Pertarungan di Dalam Hutan.
167
Phoenix Api.
168
Pria Misterius.
169
Membebaskan Kota Bucho.
170
Pusaka Ilahi, Air Kehidupan.
171
Empat Pria di Tengah Mahluk Iblis.
172
Dewa Naren
173
Pertempuran di Rumah Besar.
174
Gadis Aneh.
175
Empat Manusia Serigala.
176
Manusia Serigala Betina.
177
Sepasang Suami Istri Misterius.
178
Perjumpaan.
179
Di Tanah Para Dewa.
180
Di seret Buaya Besar.
181
Di Kota Hang Jun.
182
Dara Arogan.
183
Kota Raja Hojuan.
184
Putri yang Sombong..
185
Kemarahan sang Kaisar.
186
Pertarungan dua mahluk.
187
Lembah Belibis Putih.
188
Kuil Dewa Dewi Iblis.
189
Perdebatan di Tepi Danau.
190
Keputusan Cin Hai.
191
Bunga Teratai Raksasa.
192
Lembah Misterius.
193
Tiba di Dusun Pertama.
194
Tiba di Kota Xilu.
195
Dua Pendekar Kembar She Coa.
196
Serangan Ilmu Sihir.
197
Ang Hwa Moli Murka.
198
Pertarungan Putri May Leen dan Ang Hwa Moli.
199
Akhir Hidup Ang Hwa Moli.
200
Pasukan negeri Mao Menyerbu kota Xilu.
201
Akhir Penyerangan Raja Coa.
202
Rencana Dua Dara Cantik.
203
Firasat Dewi Ling ling.
204
Misteri Nenek Tua di Malam Hari.
205
Mimpi Apa Bukan?.
206
Di Racuni.
207
Rencana yang Gagal.
208
Tiba di Kota Wu Xian.
209
Ciu Sian.
210
Sama Sama Teler.
211
Kompetisi Dimulai.
212
Melihat lelang Besar.
213
Batu Mustika Pemusnah Dewa.
214
Ang Coa Ong Giok.
215
Kelicikan Bu Sun Cu.
216
Bu Sun Cu Tewas.
217
Hasil Buruan yang Aneh.
218
Tiba di Padang Neraka
219
Dewa Pemimpi.
220
Puncak To Thien.
221
Di Negari Ma Zhi Me.
222
Pengembaraan Keselatan.
223
Dewi Anote Mengurung para Mahluk.
224
pelajaran Paling Berharga.
225
Tragedi di Rumah Makan.
226
Putri Sunty Dewi Murka.
227
Kembali ke Tanah Para Dewa
228
Pertemuan tak Terduga.
229
Kesembuhan Sang Kaisar.
230
Penyerangan ke Istana.
231
Hukuman Bagi Pengkhianat.
232
Bara Dendam Sang Rajawali.
233
Kembali ke Tanah Fangkea.
234
Sisa Sisa Keluarga.
235
Klan Diao, Penguasa Kota Li Cuan.
236
Di Kediaman Klan Diao.
237
Diao Bi Juan.
238
Kesedihan leluhur Diao Bi Juan.
239
Kembali ke Istana Dewa Naga.
240
Perayaan di Istana Dewa Naga.
241
Memindahkan Klan Fu.
242
Lembah Dua Dewi.
243
Awal Kemelut Dinasti Quon.
244
Pergolakan di dalam Dinasti Quon.
245
Retak.
246
Lawan datang Satu Persatu.
247
Sepasang Iblis Cabul.
248
Muncul nya Pertapa Sesat.
249
Akhir Tragis Kehidupan Pertapa Sesat
250
Sepasang Iblis Gunung Thai.
251
Majikan Pulau Neraka.
252
Terlalu Jumawa.
253
Akhir Hayat, Majikan Pulau Neraka.
254
Dewi Kembar dari Sungai Yuon.
255
Pertarungan Ujian.
256
Kisah Kesetiaan Dua Dewi.
257
Rencana Keluarga Ma.
258
Terjebak Kelicikan.
259
Kemelut di Kediaman Keluarga Ma.
260
Hancur nya Para Pengkhianat.
261
Pertemuan yang Tak Terduga.
262
Cerita dari Masa Lalu.
263
Memasuki Kota Chong Siu.
264
Putri Pek In Kok.
265
Lawan Mulai Berdatangan
266
Kedatangan Para Tokoh Sesat.
267
Raja Siluman Kodok Bangkong.
268
Ajal Raja Siluman Kodok.
269
Dara Aneh dan Ramalan Dewi Ling ling.
270
Pertarungan dimalam Hari.
271
Mahluk Terus Berdatangan.
272
Runtuh nya Gerbang Kota Quon.
273
Para Pendekar Bayaran Bermunculan.
274
Hancur nya Benteng Istana Quon.
275
Hwee Mo Li.
276
Pertemuan Penentuan..
277
Generasi Quon Mulai Berguguran.
278
Pertarungan Terakhir.
279
Mengungkap Pelaku utama.
280
Kemunculan Dewa Erlang.
281
Pertarungan Dua Kekuatan Besar.
282
Pertarungan di Istana Langit.
283
Istana Langit.
284
Banjir Darah di Istana Langit.
285
Dewi Penakluk Naga.
286
Muncul nya Dewa Naren.
287
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!