Serigala yang Terluka.

Cin Hai menatap kearah kakak nya dengan cermat, "kakak mau kemana?" tanya nya.

"Kakak mau melihat lihat tebing itu , barangkali ada goa tempat kita bermalam!" ujar Jiang Bi.

Cin Hai kembali duduk sambil menenteng panah nya, siap di lepas kan kapan saja.

Sedangkan Jiang Bi melangkah kearah tebing batu, sekitar seratus langkah dari sisi telaga kecil itu.

Setelah berjalan menyusuri tebing batu itu, dan melihat dengan teliti, ternyata tidak jauh dari tepi telaga itu, ada sebuah goa cukup besar, namun berada di tengah tebing, kira kira lima depa dari dasar lembah.

Untung ada sebatang pohon kecil yang tumbuh menjulang di mulut goa itu, sehingga Jiang Bi bisa masuk ke dalam goa itu, setelah memanjat pohon tadi.

Setelah dengan susah payah memanjat pohon kecil tadi, akhirnya Jiang Bi dapat mencapai pintu goa itu.

Ternyata ruangan dalam goa itu cukup panjang dan luas, serta agak rata dasar nya.

Dengan menambahkan sebatang kayu lagi, Jiang Bi buru buru membuat tangga keatas.

Setelah selesai, barulah Jiang Bi mencari kayu bakar yang banyak, ditumpuk di bawah tangga itu.

Setelah merasa cukup, Jiang Bi segera kembali ketempat adik nya tadi yang sedang menunggu daging serigala asap.

"Kak!, kenapa sangat lama?" tanya nya saat melihat sang kakak kembali.

"Yaah nama nya saja nyari tempat yang kita belum tahu tempat nya ada apa tidak, jadi nya ya agak lama dik!" sahut Jiang Bi sambil duduk di samping sang adik.

"Dapat kah tempat kita tidur malam ini kak?" tanya Cin Hai.

"Ada, tempat nya bagus!, kita selesaikan daging asap ini dulu. baru kita ketempat itu!" ujar Jiang Bi sambil memungut daging dari atas apar apar tempat mengasapi daging.

Setelah beberapa kali mengganti daging asap diatas apar apar itu, akhirnya seluruh daging itupun selesai diasapi semua nya.

Jiang Bi mengumpulkan semua nya diatas kulit serigala tadi, lalu di pikul nya di bahu nya menuju kearah tangga naik ke mulut goa tadi.

"Adik cepat naik terlebih dahulu, bila sudah sampai atas, adik tarik akar rotan itu!" ujar Jiang Bi pada Cin Hai.

Cin Hai segera naik keatas menuju ke mulut goa lewat tangga yang sudah dibuat Jiang Bi tadi.

Setelah sampai di mulut goa, Cin Hai segera menarik tali rotan yang di ikat kakak nya di dahan pohon yang tumbuh di mulut goa itu.

Mula mula Jiang Bi mengikat kulit serigala tadi, lalu mengikat daging serigala yang sudah diasapi tadi sedikit demi sedikit, terakhir, mereka menaikan kayu kayu bakar ke atas goa.

Setelah semua nya naik keatas, Jiang Bi pun segera naik ke atas juga.

Di dalam goa itu, dia mulai membuat api untuk mengasapi daging serigala itu kembali.

"Adik, tunggu daging kita ya, kakak mau mandi ke telaga dulu" ujar Jiang Bi sambil turun lewat tangga yang dia buat tadi.

"Kakak mau kemana lagi?" tanya Cin Hai.

"Kakak mau mandi dulu, kau kan sudah mandi tadi!" jawab Jiang Bi sambil turun kebawah.

Dibawah, Jiang Bi terlebih dahulu mengumpulkan daun daun palm untuk alas mereka tidur nanti malam, lalu di ikat dengan tali rotan tadi.

Setelah itu, barulah dia mengumpulkan rebung rebung bambu hutan yang langsung dia ikat.

Hari menjelang sore, ketika Jiang Bi mandi di telaga.

Setelah selesai mandi, barulah Jiang Bi naik keatas menuju mulut goa.

Sesampai nya diatas, ditarik nya ikatan daun daun palm dan rebung tadi.

Setelah selesai menata daun palm untuk alas tidur mereka, Jiang Bi meletakan rebung rebung kecil yang dia bawa tadi keatas api.

menjelang senja hari, Jiang Bi dan Cin Hai makan daging serigala dan rebung bakar yang dibawa Jiang Bi tadi.

"Adik sudah kenyang?" tanya Jiang Bi pada sang adik yang nampak tersandar di dinding goa.

"Kenyang kak, kakak kalau belum lapar, makan lah kak!" sahut Cin Hai menatap kearah sang kakak dengan rasa yang iba.

Setelah menyelesaikan makan nya, Jiang Bi mengambil bumbung bambu tempat air mereka, lalu meneguk beberapa tegukan air putih.

Cin Hai tersenyum pilu menatap kearah sang kakak, "kak!, apakah aku terlalu merepotkan kakak?" tanya nya.

Sejenak Jiang Bi menatap kearah Cin Hai, "kenapa adik berpikiran seperti itu?, kau kerabat kakak satu satu nya di Dunia ini, dan adik adalah satu satu nya alasan kakak untuk bertahan hidup, jangan lagi bertanya seperti itu, kakak tidak suka, adik adalah kesayangan kakak, kakak akan melindungi adik meskipun harus dengan tarikan nafas kakak yang terakhir, tidak ada hal yang paling membahagiakan, selain melihat adik tersenyum bahagia, tidak terus larut dalam kesedihan, kita memang harus bangkit dik, kita harus tegar, demi keadilan untuk kedua orang tua kita, utang darah, harus berbayar darah, dan utang nyawa, harus berbayar nyawa, makanya, mulai sekarang, ayo kita latihan dan berkultivasi dengan rajin" ucap Jiang Bi.

"Terimakasih kak, kakak memang satu satu nya keluarga ku yang paling menyayangi ku, aku sayang kakak, aku sedih bila melihat kakak kecapean berburu mencari makanan untuk kita, maafkan Cin Hai ya kak" ujar Cin Hai sambil memeluk tubuh sang kakak.

Hingga usia nya kini sudah enam tahun, Cin Hai masih merasa tempat teraman di Dunia ini cuma dada sang kakak.

Betapa di dada itu, semua keresahan hati nya akan sirna, seluruh ketakutan dan kegundahan akan hilang seketika.

Malam mulai turun menyelimuti lembah itu, dan di ufuk timur, terlihat semburat merah cahaya rembulan mulai muncul menemani.

Jauh di dalam rapat nya hutan, terdengar suara lolongan panjang serigala bersahut sahutan.

Seperti meratapi mati nya salah seekor saudara mereka siang kemarin.

Lolongan serigala itu mula mula hanya se ekor saja, lalu terdengar sahutan dari barat hutan, timur hutan dan selatan hutan.

Kini lolongan serigala itu saling bersahut sahutan di seantero hutan, seakan malam ini adalah malam ratapan di tengah tengah hutan itu.

Ketika bulan purnama memancarkan cahaya nya kedasar lembah, nampak sembilan pasang mata biru memancar terkena cahaya bulan.

Kesembilan pasang mata itu seakan tahu jika diatas tebing ada dua manusia sedang bersembunyi di dalam lobang goa.

Kedua kakak beradik itu terpaku melihat di bawah, sekelompok serigala sedang bergerombol di dasar tangga.

Salah seekor serigala itu mencoba naik keatas tangga, tapi tubuh mereka dirancang bukan untuk memanjat, sehingga bagai manapun upaya mereka untuk naik, tetap saja mereka gagal.

Akhirnya karena mencoba beberapa kali tetapi gagal, sembilan ekor serigala itu berdiam di bawah tangga.

Malam terus berlalu, hingga pagi pun datang juga pada akhirnya.

Sekelompok serigala itu nampak masih berada di bawah tangga menuju ke mulut goa, menunggu dengan sabar.

Beberapa ekor nampak berkeliaran di sekitar telaga.

Seekor Alva nya nampak duduk menyendiri di bawah pohon, tidak jauh dari tangga, sementara yang lain nya, tiduran di bawah tangga.

Mungkin karena merasa kesal karena tidak bisa turun kebawah, si kecil Cin Hai segera mengambil busur panah nya, mengendap endap perlahan ke mulut goa itu.

Sebelum bertindak, Cin Hai menatap kearah sang kakak yang masih tertidur pulas.

Ditarik nya tali panah nya kuat kuat, dan diarahkan nya pada Alva yang sedang tiduran di bawah pohon.

"Tras!" .......

Sebatang anak panah melesat cepat menuju kearah serigala itu.

"Crak!" ......

Anak panah itu menancap tepat di mata kanan sang serigala Alva itu.

Serigala itu melolong panjang lari kearah hutan sambil menabrak bebatuan dan batang batang pohon.

Para serigala yang lain, melihat pimpinan mereka tiba tiba lari, mereka pun ikut lari menyusul sang pimpinan kedalam hutan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Riki Irawan

Riki Irawan

Wow, si bocil jago memanah

2024-08-29

2

atuk

atuk

mantab lanjut

2024-07-21

1

atuk

atuk

🌟🌟🌟🌟🌟

2024-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2 Pembantaian Sadis.
3 Kepedihan hati dua anak manusia.
4 Berusaha bangkit .
5 Bertahan untuk Hidup .
6 Bertarung dengan Serigala Hitam .
7 Serigala yang Terluka.
8 Terpisah.
9 Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10 Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11 Dantian nya Cacat.
12 Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13 Di Tempa Dendam Kesumat.
14 Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15 Kisah Dua Saudara.
16 Mencari Lembah Dewa Maut.
17 Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18 Bertemu Si Tua Gila.
19 Jurus San I Koay Sian.
20 Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21 Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22 Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23 Pertarungan Pertama .
24 Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25 Arogansi Penjaga Gerbang.
26 Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27 Galau nya Hati Tiga Dara.
28 Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29 Dara Cantik, tapi Pemarah.
30 Pengemis Buta.
31 Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32 Bertemu Sahabat Lama
33 Tantangan Dara Sombong.
34 Mendapat Pelajaran Pahit.
35 Meniti Jejak Takdir.
36 Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37 Kejatuhan Bulan.
38 Kekaguman sang Dewi.
39 Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40 Pertarungan Dimulai.
41 Tewas nya Siang Ti Kui.
42 Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43 Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44 Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45 Petaka Karena Keras Kepala.
46 Amukan Thien Giok.
47 Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48 Kesedihan Dewi Li Hwa.
49 Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50 Naga Laut Utara.
51 Di Istana Dewa Naga.
52 Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53 Membujuk Putri Manja.
54 Perguruan Teratai Putih.
55 Terjebak rasa Congkak.
56 Tindakan yang Gagal
57 Misteri Tuan Penolong.
58 Ang Coa Sian Li.
59 Ang Coa Ong Ya.
60 Tuan muda Duan.
61 Ang Coa Chu Kiam.
62 Tiba di Kota Tao.
63 Benang merah mulai tersingkap.
64 Jejak di Tengah Rimba.
65 Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66 Dinasti Quon.
67 Dendam Klan Duan.
68 Swan Niang di Culik.
69 Mendatangi Markas Klan Duan.
70 Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71 Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72 Pertarungan.
73 Sang Patriak Klan Duan.
74 Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75 Akhir Kisah Klan Duan.
76 Ma Bin Lo Mo.
77 Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78 Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79 Ilmu Jit Yang.
80 Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81 Teror di Desa Makuo.
82 Hui Kui.
83 Ang Hui Kui
84 Xioyang Bo Ti.
85 Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86 Arogansi Klan Tuo.
87 Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88 Kebejatan Klan Tuo.
89 Tok Ji Shin Cui.
90 Tok Ji Shin Cui.
91 Murka.
92 Pertarungan di Malam Hari.
93 Pengawal Dinasti Quon.
94 Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95 Penyesalan Ban Jiu.
96 Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97 Ada Api Dendam.
98 Hawa Sihir.
99 Pembunuh Bayaran.
100 Pemancing Tua yang Aneh.
101 Korban Ketamakan.
102 Siocia yang Angkuh.
103 Akibat terlalu Arogan.
104 Bertemu Lagi.
105 Dara Dara Cantik
106 Hukuman Jadi Selir
107 Serangan Suara Tawa.
108 Sumpah Langit.
109 Rasa nya Takut.
110 Empat Pria Aneh.
111 Nalina Lenyap.
112 Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113 Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114 Pertarungan di Kuil Tua.
115 Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
116 Dendam Quon Teo Wen.
117 Siluman Jalang.
118 Bangkitnya Dua Energi Sakti.
119 Perkampungan ditengah Rimba.
120 Gerombolan Tok Gan Kwi.
121 Musnah nya Tok Gan Kwi.
122 Menyusuri Jejak Cin Hai.
123 Jiang Bi di Istana Dewa Naga.
124 Dua Dara Jelita.
125 Benda Aneh, Ter Segel di Dalam Batu.
126 Tiba di Desa Aneh.
127 Tewas nya Mahluk Mutan Siluman Serigala.
128 Saudagar Pelit.
129 Iblis Utara Selatan.
130 Tewas nya Pak Lam Mo Ong.
131 Serangan Kawanan Serigala Buas.
132 Wanita muda di Pinggiran Hutan.
133 Penampungan Budak.
134 Menghancurkan Tempat Penampungan Budak.
135 Tewas nya Dua Petinggi Kota Ming.
136 Awal Petualangan ke Negeri Seberang.
137 Insiden diatas Kapal.
138 Pembuat Onar.
139 Empat Pengawal Pria.
140 Diamuk Badai.
141 Perompak Naga Hitam Laut Timur.
142 Dua Hantu dari lembah Hitam.
143 Tewas nya Dua Hantu.
144 Bidadari dari Lembah Batu Putih.
145 Pengemis Renta yang Misterius.
146 Nenek Tua yang Aneh.
147 Telaga Mata Air yang Aneh.
148 Siluman Ular Berkepala Sembilan.
149 Kuil Emas ditengah Danau pasir hisap.
150 Dewi Anote.
151 Ilmu Dewi Pengantin.
152 Bangkit nya Ilmu Dewi Pengantin.
153 Sekawanan Pria di Tengah Hutan.
154 Perkampungan di Dalam Lembah.
155 Mendapat Pelajaran.
156 Siluman Kalong.
157 Eksekusi mati Putri Mahkota.
158 Munculnya Energi Sejati Naga Langit.
159 Membebaskan Negeri Hindipura.
160 Duka Keluarga Lim.
161 Membalikan Sihir.
162 Diserang Badai.
163 Reruntuhan Benteng Tua.
164 Mahluk Iblis, Pemakan Manusia.
165 Pertarungan Diluar Benteng Batu.
166 Pertarungan di Dalam Hutan.
167 Phoenix Api.
168 Pria Misterius.
169 Membebaskan Kota Bucho.
170 Pusaka Ilahi, Air Kehidupan.
171 Empat Pria di Tengah Mahluk Iblis.
172 Dewa Naren
173 Pertempuran di Rumah Besar.
174 Gadis Aneh.
175 Empat Manusia Serigala.
176 Manusia Serigala Betina.
177 Sepasang Suami Istri Misterius.
178 Perjumpaan.
179 Di Tanah Para Dewa.
180 Di seret Buaya Besar.
181 Di Kota Hang Jun.
182 Dara Arogan.
183 Kota Raja Hojuan.
184 Putri yang Sombong..
185 Kemarahan sang Kaisar.
186 Pertarungan dua mahluk.
187 Lembah Belibis Putih.
188 Kuil Dewa Dewi Iblis.
189 Perdebatan di Tepi Danau.
190 Keputusan Cin Hai.
191 Bunga Teratai Raksasa.
192 Lembah Misterius.
193 Tiba di Dusun Pertama.
194 Tiba di Kota Xilu.
195 Dua Pendekar Kembar She Coa.
196 Serangan Ilmu Sihir.
197 Ang Hwa Moli Murka.
198 Pertarungan Putri May Leen dan Ang Hwa Moli.
199 Akhir Hidup Ang Hwa Moli.
200 Pasukan negeri Mao Menyerbu kota Xilu.
201 Akhir Penyerangan Raja Coa.
202 Rencana Dua Dara Cantik.
203 Firasat Dewi Ling ling.
204 Misteri Nenek Tua di Malam Hari.
205 Mimpi Apa Bukan?.
206 Di Racuni.
207 Rencana yang Gagal.
208 Tiba di Kota Wu Xian.
209 Ciu Sian.
210 Sama Sama Teler.
211 Kompetisi Dimulai.
212 Melihat lelang Besar.
213 Batu Mustika Pemusnah Dewa.
214 Ang Coa Ong Giok.
215 Kelicikan Bu Sun Cu.
216 Bu Sun Cu Tewas.
217 Hasil Buruan yang Aneh.
218 Tiba di Padang Neraka
219 Dewa Pemimpi.
220 Puncak To Thien.
221 Di Negari Ma Zhi Me.
222 Pengembaraan Keselatan.
223 Dewi Anote Mengurung para Mahluk.
224 pelajaran Paling Berharga.
225 Tragedi di Rumah Makan.
226 Putri Sunty Dewi Murka.
227 Kembali ke Tanah Para Dewa
228 Pertemuan tak Terduga.
229 Kesembuhan Sang Kaisar.
230 Penyerangan ke Istana.
231 Hukuman Bagi Pengkhianat.
232 Bara Dendam Sang Rajawali.
233 Kembali ke Tanah Fangkea.
234 Sisa Sisa Keluarga.
235 Klan Diao, Penguasa Kota Li Cuan.
236 Di Kediaman Klan Diao.
237 Diao Bi Juan.
238 Kesedihan leluhur Diao Bi Juan.
239 Kembali ke Istana Dewa Naga.
240 Perayaan di Istana Dewa Naga.
241 Memindahkan Klan Fu.
242 Lembah Dua Dewi.
243 Awal Kemelut Dinasti Quon.
244 Pergolakan di dalam Dinasti Quon.
245 Retak.
246 Lawan datang Satu Persatu.
247 Sepasang Iblis Cabul.
248 Muncul nya Pertapa Sesat.
249 Akhir Tragis Kehidupan Pertapa Sesat
250 Sepasang Iblis Gunung Thai.
251 Majikan Pulau Neraka.
252 Terlalu Jumawa.
253 Akhir Hayat, Majikan Pulau Neraka.
254 Dewi Kembar dari Sungai Yuon.
255 Pertarungan Ujian.
256 Kisah Kesetiaan Dua Dewi.
257 Rencana Keluarga Ma.
258 Terjebak Kelicikan.
259 Kemelut di Kediaman Keluarga Ma.
260 Hancur nya Para Pengkhianat.
261 Pertemuan yang Tak Terduga.
262 Cerita dari Masa Lalu.
263 Memasuki Kota Chong Siu.
264 Putri Pek In Kok.
265 Lawan Mulai Berdatangan
266 Kedatangan Para Tokoh Sesat.
267 Raja Siluman Kodok Bangkong.
268 Ajal Raja Siluman Kodok.
269 Dara Aneh dan Ramalan Dewi Ling ling.
270 Pertarungan dimalam Hari.
271 Mahluk Terus Berdatangan.
272 Runtuh nya Gerbang Kota Quon.
273 Para Pendekar Bayaran Bermunculan.
274 Hancur nya Benteng Istana Quon.
275 Hwee Mo Li.
276 Pertemuan Penentuan..
277 Generasi Quon Mulai Berguguran.
278 Pertarungan Terakhir.
279 Mengungkap Pelaku utama.
280 Kemunculan Dewa Erlang.
281 Pertarungan Dua Kekuatan Besar.
282 Pertarungan di Istana Langit.
283 Istana Langit.
284 Banjir Darah di Istana Langit.
285 Dewi Penakluk Naga.
286 Muncul nya Dewa Naren.
287 Penutup
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Pertarungan di Tengah Hujan panas.
2
Pembantaian Sadis.
3
Kepedihan hati dua anak manusia.
4
Berusaha bangkit .
5
Bertahan untuk Hidup .
6
Bertarung dengan Serigala Hitam .
7
Serigala yang Terluka.
8
Terpisah.
9
Bertemu Orang Tua yang Baik Hati.
10
Pengemis Renta di Kaki Bukit.
11
Dantian nya Cacat.
12
Ilmu Hui Fung (Angin Berkelebat).
13
Di Tempa Dendam Kesumat.
14
Kenangan Terakhir Sin Kai Sian.
15
Kisah Dua Saudara.
16
Mencari Lembah Dewa Maut.
17
Dikira Pecundang, ternyata Terpandang.
18
Bertemu Si Tua Gila.
19
Jurus San I Koay Sian.
20
Lelaki Aneh, didalam Lembah.
21
Akhir Hidup Sin Tiauw Giam Lo Ong.
22
Pek Tiauw Kong hiap, (Pendekar Muda sang Rajawali putih).
23
Pertarungan Pertama .
24
Diperebutkan Tiga Dara Cantik.
25
Arogansi Penjaga Gerbang.
26
Akhir Sebuah Sikap Arogan.
27
Galau nya Hati Tiga Dara.
28
Pek I Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Baju Putih).
29
Dara Cantik, tapi Pemarah.
30
Pengemis Buta.
31
Ramalan Bu Beng Sin Kai.
32
Bertemu Sahabat Lama
33
Tantangan Dara Sombong.
34
Mendapat Pelajaran Pahit.
35
Meniti Jejak Takdir.
36
Bertemu Kong Thai Sian Shin Liong.
37
Kejatuhan Bulan.
38
Kekaguman sang Dewi.
39
Siang Ti Kui (Sepasang Hantu Tanah).
40
Pertarungan Dimulai.
41
Tewas nya Siang Ti Kui.
42
Tokoh Tokoh Sakti Mulai Berdatangan.
43
Kemelut Thien Giok, Dimulai.
44
Po Siaw Toat Shin (Seruling Pusaka Perenggut Sukma).
45
Petaka Karena Keras Kepala.
46
Amukan Thien Giok.
47
Pengorbanan Seorang Anak Muda.
48
Kesedihan Dewi Li Hwa.
49
Akhir Petaka, Awal nya Duka.
50
Naga Laut Utara.
51
Di Istana Dewa Naga.
52
Jamuan Keluarga di Istana Dewa Naga.
53
Membujuk Putri Manja.
54
Perguruan Teratai Putih.
55
Terjebak rasa Congkak.
56
Tindakan yang Gagal
57
Misteri Tuan Penolong.
58
Ang Coa Sian Li.
59
Ang Coa Ong Ya.
60
Tuan muda Duan.
61
Ang Coa Chu Kiam.
62
Tiba di Kota Tao.
63
Benang merah mulai tersingkap.
64
Jejak di Tengah Rimba.
65
Perkampungan Didalam Tebing Batu.
66
Dinasti Quon.
67
Dendam Klan Duan.
68
Swan Niang di Culik.
69
Mendatangi Markas Klan Duan.
70
Pertarungan di Gerbang Klan Duan.
71
Ang Yu Ji Hwa dan Ban Tok Kiam.
72
Pertarungan.
73
Sang Patriak Klan Duan.
74
Sifat Jumawa Membawa Petaka .
75
Akhir Kisah Klan Duan.
76
Ma Bin Lo Mo.
77
Memprovokasi perasaan Cin Hai.
78
Akhir kisah Ma Bin Lo Mo.
79
Ilmu Jit Yang.
80
Muncul nya Tokoh Tokoh Tua.
81
Teror di Desa Makuo.
82
Hui Kui.
83
Ang Hui Kui
84
Xioyang Bo Ti.
85
Pertarungan di Gerbang Utara Kota Famoa.
86
Arogansi Klan Tuo.
87
Pasukan Keamanan Klan Tuo.
88
Kebejatan Klan Tuo.
89
Tok Ji Shin Cui.
90
Tok Ji Shin Cui.
91
Murka.
92
Pertarungan di Malam Hari.
93
Pengawal Dinasti Quon.
94
Tuan Muda Quon Fei Ruan.
95
Penyesalan Ban Jiu.
96
Gugur sebagai Ksatria terhormat.
97
Ada Api Dendam.
98
Hawa Sihir.
99
Pembunuh Bayaran.
100
Pemancing Tua yang Aneh.
101
Korban Ketamakan.
102
Siocia yang Angkuh.
103
Akibat terlalu Arogan.
104
Bertemu Lagi.
105
Dara Dara Cantik
106
Hukuman Jadi Selir
107
Serangan Suara Tawa.
108
Sumpah Langit.
109
Rasa nya Takut.
110
Empat Pria Aneh.
111
Nalina Lenyap.
112
Hukuman dari Kakek Uday Chan.
113
Bantuan Bu Beng Sin Kai.
114
Pertarungan di Kuil Tua.
115
Akhir Pertarungan di Kuil Tua.
116
Dendam Quon Teo Wen.
117
Siluman Jalang.
118
Bangkitnya Dua Energi Sakti.
119
Perkampungan ditengah Rimba.
120
Gerombolan Tok Gan Kwi.
121
Musnah nya Tok Gan Kwi.
122
Menyusuri Jejak Cin Hai.
123
Jiang Bi di Istana Dewa Naga.
124
Dua Dara Jelita.
125
Benda Aneh, Ter Segel di Dalam Batu.
126
Tiba di Desa Aneh.
127
Tewas nya Mahluk Mutan Siluman Serigala.
128
Saudagar Pelit.
129
Iblis Utara Selatan.
130
Tewas nya Pak Lam Mo Ong.
131
Serangan Kawanan Serigala Buas.
132
Wanita muda di Pinggiran Hutan.
133
Penampungan Budak.
134
Menghancurkan Tempat Penampungan Budak.
135
Tewas nya Dua Petinggi Kota Ming.
136
Awal Petualangan ke Negeri Seberang.
137
Insiden diatas Kapal.
138
Pembuat Onar.
139
Empat Pengawal Pria.
140
Diamuk Badai.
141
Perompak Naga Hitam Laut Timur.
142
Dua Hantu dari lembah Hitam.
143
Tewas nya Dua Hantu.
144
Bidadari dari Lembah Batu Putih.
145
Pengemis Renta yang Misterius.
146
Nenek Tua yang Aneh.
147
Telaga Mata Air yang Aneh.
148
Siluman Ular Berkepala Sembilan.
149
Kuil Emas ditengah Danau pasir hisap.
150
Dewi Anote.
151
Ilmu Dewi Pengantin.
152
Bangkit nya Ilmu Dewi Pengantin.
153
Sekawanan Pria di Tengah Hutan.
154
Perkampungan di Dalam Lembah.
155
Mendapat Pelajaran.
156
Siluman Kalong.
157
Eksekusi mati Putri Mahkota.
158
Munculnya Energi Sejati Naga Langit.
159
Membebaskan Negeri Hindipura.
160
Duka Keluarga Lim.
161
Membalikan Sihir.
162
Diserang Badai.
163
Reruntuhan Benteng Tua.
164
Mahluk Iblis, Pemakan Manusia.
165
Pertarungan Diluar Benteng Batu.
166
Pertarungan di Dalam Hutan.
167
Phoenix Api.
168
Pria Misterius.
169
Membebaskan Kota Bucho.
170
Pusaka Ilahi, Air Kehidupan.
171
Empat Pria di Tengah Mahluk Iblis.
172
Dewa Naren
173
Pertempuran di Rumah Besar.
174
Gadis Aneh.
175
Empat Manusia Serigala.
176
Manusia Serigala Betina.
177
Sepasang Suami Istri Misterius.
178
Perjumpaan.
179
Di Tanah Para Dewa.
180
Di seret Buaya Besar.
181
Di Kota Hang Jun.
182
Dara Arogan.
183
Kota Raja Hojuan.
184
Putri yang Sombong..
185
Kemarahan sang Kaisar.
186
Pertarungan dua mahluk.
187
Lembah Belibis Putih.
188
Kuil Dewa Dewi Iblis.
189
Perdebatan di Tepi Danau.
190
Keputusan Cin Hai.
191
Bunga Teratai Raksasa.
192
Lembah Misterius.
193
Tiba di Dusun Pertama.
194
Tiba di Kota Xilu.
195
Dua Pendekar Kembar She Coa.
196
Serangan Ilmu Sihir.
197
Ang Hwa Moli Murka.
198
Pertarungan Putri May Leen dan Ang Hwa Moli.
199
Akhir Hidup Ang Hwa Moli.
200
Pasukan negeri Mao Menyerbu kota Xilu.
201
Akhir Penyerangan Raja Coa.
202
Rencana Dua Dara Cantik.
203
Firasat Dewi Ling ling.
204
Misteri Nenek Tua di Malam Hari.
205
Mimpi Apa Bukan?.
206
Di Racuni.
207
Rencana yang Gagal.
208
Tiba di Kota Wu Xian.
209
Ciu Sian.
210
Sama Sama Teler.
211
Kompetisi Dimulai.
212
Melihat lelang Besar.
213
Batu Mustika Pemusnah Dewa.
214
Ang Coa Ong Giok.
215
Kelicikan Bu Sun Cu.
216
Bu Sun Cu Tewas.
217
Hasil Buruan yang Aneh.
218
Tiba di Padang Neraka
219
Dewa Pemimpi.
220
Puncak To Thien.
221
Di Negari Ma Zhi Me.
222
Pengembaraan Keselatan.
223
Dewi Anote Mengurung para Mahluk.
224
pelajaran Paling Berharga.
225
Tragedi di Rumah Makan.
226
Putri Sunty Dewi Murka.
227
Kembali ke Tanah Para Dewa
228
Pertemuan tak Terduga.
229
Kesembuhan Sang Kaisar.
230
Penyerangan ke Istana.
231
Hukuman Bagi Pengkhianat.
232
Bara Dendam Sang Rajawali.
233
Kembali ke Tanah Fangkea.
234
Sisa Sisa Keluarga.
235
Klan Diao, Penguasa Kota Li Cuan.
236
Di Kediaman Klan Diao.
237
Diao Bi Juan.
238
Kesedihan leluhur Diao Bi Juan.
239
Kembali ke Istana Dewa Naga.
240
Perayaan di Istana Dewa Naga.
241
Memindahkan Klan Fu.
242
Lembah Dua Dewi.
243
Awal Kemelut Dinasti Quon.
244
Pergolakan di dalam Dinasti Quon.
245
Retak.
246
Lawan datang Satu Persatu.
247
Sepasang Iblis Cabul.
248
Muncul nya Pertapa Sesat.
249
Akhir Tragis Kehidupan Pertapa Sesat
250
Sepasang Iblis Gunung Thai.
251
Majikan Pulau Neraka.
252
Terlalu Jumawa.
253
Akhir Hayat, Majikan Pulau Neraka.
254
Dewi Kembar dari Sungai Yuon.
255
Pertarungan Ujian.
256
Kisah Kesetiaan Dua Dewi.
257
Rencana Keluarga Ma.
258
Terjebak Kelicikan.
259
Kemelut di Kediaman Keluarga Ma.
260
Hancur nya Para Pengkhianat.
261
Pertemuan yang Tak Terduga.
262
Cerita dari Masa Lalu.
263
Memasuki Kota Chong Siu.
264
Putri Pek In Kok.
265
Lawan Mulai Berdatangan
266
Kedatangan Para Tokoh Sesat.
267
Raja Siluman Kodok Bangkong.
268
Ajal Raja Siluman Kodok.
269
Dara Aneh dan Ramalan Dewi Ling ling.
270
Pertarungan dimalam Hari.
271
Mahluk Terus Berdatangan.
272
Runtuh nya Gerbang Kota Quon.
273
Para Pendekar Bayaran Bermunculan.
274
Hancur nya Benteng Istana Quon.
275
Hwee Mo Li.
276
Pertemuan Penentuan..
277
Generasi Quon Mulai Berguguran.
278
Pertarungan Terakhir.
279
Mengungkap Pelaku utama.
280
Kemunculan Dewa Erlang.
281
Pertarungan Dua Kekuatan Besar.
282
Pertarungan di Istana Langit.
283
Istana Langit.
284
Banjir Darah di Istana Langit.
285
Dewi Penakluk Naga.
286
Muncul nya Dewa Naren.
287
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!