Bab 11

POV Wardana

Aku menatap tak percaya kepergian Aluna yang sedang dipenuhi dengan amarah. Aku takut terjadi sesuatu pada nya , jika pergi 8Aku salah...aku dosa.. aku tahu itu.. Tapi, haruskah aku berbagi cerita ini pada nya?

Kupejamkan mata ku, agar sentuhan Aluna dapat aku rasakan. Betapa aku sangat merindukan kamu, Lun.. andai kau tahu kalau rindu ini sangat amat menyiksa ku.. Bercanda, memelukmu saat akan tidur.. menyanyikan lagu selamat tidur untuk mu.. entah kapan semua itu bisa ku lakukan lagi..

“Mas!” suara Anita memaksa ku kembali pada kenyataan, kenyataan kalau saat ini aku dan Aluna bagai terpisah tembok yang sangat tinggi. Karena kesalahan itu, aku kehilangan orang-orang yang begitu ku sayangi..

Mas Doni, Aluna..

Andai saja, aku bisa meminta agar Aluna dan mas Doni tetap disini..

Tapi..

“Mas!! malah bengong sih!” suara Anita begitu memekakkan telinga ku.

“Kenapa lagi sih Nit!”

“Masih tanya kenapa? mbak Aluna membawa mobil itu pergi! dan apa mas gak dengar tadi.. dia mau laporin kita ke polisi!”

“Biar saja! aku lelah dengan semua nya..” jawab ku asal.. mana mungkin Aluna tega melaporkan aku pada polisi.. aku kenal betul bagaimana dia dan karakter nya.. Kalau benar dia ingin membawa kasus ini ke polisi, biarkan saja!

Aku bosan jadi boneka Anita dan Mama.

“Kamu lupa perjanjian kita? kamu lupa bagaimana aku pernah mendonorkan darah pada Aluna saat dia kritis dulu??” seperti biasa Anita selalu mengancam dengan kartu as ku pada nya.

flash back on

Dua tahun yang lalu..

“Aluna harus di operasi secepatnya, Dan.. dia butuh darah..” kata Bintang pada ku.. Bintang ini sahabat kecil Aluna yang sampai saat ini masih setia menemani nya, selain sahabat dia juga seorang dokter spesialis penyakit dalam.. Untuk persahabatan mereka aku acungi jempol.. karena Bintang yang selalu mendukung Aluna untuk sembuh. Selain aku suami nya..

Saat itu aku kalut.. aku bingung harus bagaimana,karena golongan darah Aluna terbilang sulit dicari.. Bintang juga sudah mengupayakan yang terbaik untuk membantu mencarikan darah.. tapi hasil nya tetap nihil..

Hingga saat ke Kalutan itu, Anita datang menawarkan bantuan, tapi darah itu tidak gratis dan tidak bisa dibayar dengan uang.

Ternyata kekasih mas Doni itu menyukai ku sejak lama, dia ingin agar aku menceraikan Aluna jika aku mau darah itu ada.

Tentu aku bimbang.. bukan hanya Aluna yang aku khawatirkan, tapi bagaimana dengan mas Doni, sanggupkah aku menyakiti kakak kandung ku sendiri.

“Gimana mas?? kalau kamu gak setuju.. kamu cari aja darah lain secepat nya.. karena kalau sampai kamu menunggu darah itu kamu dapat dari orang lain, mbak Aluna bisa saja pergi dari dunia ini selama-lamanya..” kata Anita, membuat pikiran ku langsung tak bekerja dengan normal.. ku sanggupi saat itu juga.. demi Aluna..

Hingga suatu malam.. Anita meminta ku datang kerumah nya disaat orang tua nya tak ada dirumah.. saat itu hujan petir.. aku terjebak hujan disana.. lampu juga padam dan hanya ada pencahayaan lilin saja.

Anita keluar kamar nya dengan menggunakan lingerie yang menggoda ke iman ku.. sejak Aluna sakit.. nafkah batin itu hampir tak ada.. aku tak tega jika harus membebani nya dengan melayaniku.. Jujur aku tergoda dengan Anita hingga kami melakukan nya malam itu .. dan parah nya bukan hanya sekali.. tapi sering.. karena aku seperti kecanduan padanya.. Sesaat aku melupakan Aluna yang cantik dan anggun kala sedang menunggu ku dirumah..

Ya Allah..

Hubungan terlarang itu berlanjut hingga 7 bulan yang lalu.. Anita mengatakan kalau dia hamil.. awalnya aku tak percaya kalau janin itu adalah darah daging ku, karena saat aku melakukan nya malam itu, dia sudah tida suci lagi.. Aku yakini Anita punya kekasih lain selain aku dan mas Doni.. dan bisa saja anak itu anak mas Doni , bukan anak ku!

Tapi Anita justru Berani langsung TES DNA, hingga membuat aku yakin kalau anak itu adalah anak ku.. Hal yang paling membuat ku tak bisa meninggalkan dia adalah.. Anita nekat.. saat aku menolak untuk menikahi nya.. dia mengancam untuk membunuh kakak ku.. dan ucapan nya dia penuhi..

Dia sengaja mencampurkan obat tidur pada minuman kakak ku.. dan Anita juga mengakui kalau dibelakang mas Doni dan Aluna kami punya hubungan.. Jelas mas Doni marah.. dia ingin membuka semua nya dihadapan Aluna.. tapi sayang obat itu bekerja saat mas Doni sedang berkendara.. hingga kecelakaan itu terjadi..

Saat kejadian.. Anita mengancam ku untuk menuruti ucapannya.. dan yang paling membuat ku tak percaya.. mama.. mama ternyata bersekongkol untuk menikah kan aku dengan Anita.. bukan mas Doni..

Jadi saat itu mau tak mau terpaksa aku harus menikahi Anita.. karena mereka mengancam akan menghabisi Aluna ku.

Maafkan mas Aluna.. karena perbuatan gila itu, aku menderita sendiri sekarang.

Flash back off

“Tapi kau sudah membuat mas ku kecelakaan! apa kau juga lupa?” kata ku dengan penuh penekanan.

“Jangan pliplan jadi laki-laki mas!! dari awal kau sudah menuruti ucapan ku.. kau menyanggupinya.. dan jelas kan , kamu sendiri yang awal nya setuju! jadi mau gak mau kamu harus menuruti aku.. ambil mobil mbak Aluna.. atau ku habisi dia!” Setelah berkata seperti itu.. iblis betina itu langsung pergi dari kediaman ku bersama Luna.

Ya Allah.. Astaghfirullah...

Aku keluar dari rumah untuk berangkat kerja seperti biasa.. sejak Aluna tahu aku akan menikahi Anita.. pikiran ku jadi terpecah kemana-mana.. sama sekali tak konsen bekerja.. bagaimana kalau benar Anita akan membuat Aluna celaka?

Tapi.. kalau sampai Anita mengatakan kalau aku pernah berbuat hal menjijikan dibelakang nya.. tentu dia akan lebih marah dari ini.

Apa yang harus aku lakukan sekarang??

*

*

POV author..

Karena mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, Aluna tiba di kampus lebih cepat dari biasa nya.

Ia langsung datang ke ruangannya..

“Aluna..” panggil seseorang dari arah luar.

“Gita..”

“Kamu beneran ngajar lagi?? ya ampun aku gak percaya loh ternyata mukjizat itu nyata!! kamu sembuh dari sakit kanker kamu, Lun..”

Ujar Gita sembari memeluk Aluna.. Gita sahabat Luna sewaktu mereka sama-sama mengenyam pendidikan dibangku kuliah dulu.. universitas ini milik keluarga Gita.. itulah asal usul kenapa Aluna bisa menjadi dosen disini.

“Alhamdulillah.. Allah masih kasih aku kesempatan!”

“Wardana pasti seneng banget ya.. kalian bisa mulai program hamil..” sambung Gita lagi membuat Aluna menjadi mendung. Itu juga yang Aluna pikirkan waktu itu.. sebelum kejadian pahit itu menimpa dirinya..

“Hei Lun.. why?”

“Mas Wardana sudah menikah lagi!”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***