episode 12

Di sisi lain, pria itu berada di kantornya dan mengerjakan pekerjaan nya, dia sibuk mengetik dan mengurus dokumen-dokumen penting perusahaan nya.

Tiba-tiba saja Axel berhenti mengetik dan memikirkan tentang gadis itu, dia merasa tidak enak hati setiap kali memikirkan kejadian pagi ini dan pikirannya terus fokus ke sana

"apakah aku terlalu kasar padanya?." tanya pria itu pada dirinya sendiri

Dia bersandar di kursinya dan terus memikirkan gadis itu, pikirannya tidak tenang setiap kali mengingatnya. Apalagi mengingat kalau ruangan itu tidak ada ventilasi udara yang membuat ruangan itu pengap dan tidak ada cahaya yang masuk ke dalam.

Setelah berlarut-larut dalam pikiran nya, pria itu pun bangkit dari tempat duduknya dan segera kembali pulang siang itu, dia meninggalkan pekerjaan nya yang akan dilanjutkan oleh asisten nya

Dia segera masuk ke mobilnya dan mengendarai nya untuk segera kembali pulang

Setelah dia sampai, dia segera masuk ke dalam rumah tapi langkahnya terhenti di pintu masuk rumah itu. Dia berpikir kenapa dia harus mengasihani gadis itu?, mereka bahkan tidak dekat sama sekali, kenapa dia harus repot-repot memikirkan nya? Gadis itu juga membuat kesalahan jadi pantas untuk nya mendapatkan hukuman.

Pria itu terus berdiri di sana sampai ibu Mariam melihatnya dan menghampiri nya

"tuan, tuan sudah pulang?, tuan saya mohon lepaskan Lilian tuan, dia pasti ketakutan di dalam sana." pinta wanita itu dan memohon dengan sangat padanya

pria itu tidak berkutik dan terus diam di sana sampai akhirnya dia menghela nafas panjang dan melangkahkan kakinya menuju ruangan itu

Ibu Mariam yang melihatnya mengikuti pria itu dari belakang, dia ingin tau apakah pria itu mendengarkan permintaan nya atau tidak

Saat ibu Mariam melihatnya pergi menuju ruangan itu dia senang akhirnya tuan muda tidak marah lagi pada Lilian

Pria itu pun berdiri di depan pintu ruangan itu dan membukakan pintunya. Lilian yang mendengar pintu terbuka mendongakkan kepalanya dan melihat pria itu berdiri di sana

Lilian pun berdiri dan melihat ke arah pria itu, tatapan pria itu Dingin dan terlihat tidak peduli

"keluarlah." kata pria itu dingin

Axel melihat pakaian gadis itu yang memiliki noda darah, dia pun tersadar bahwa apa yang dilakukannya sudah berlebihan karena dia menendang hidung gadis itu yang menyebabkan nya mimisan.

"hidung mu itu, obati nanti. Karena aku tidak mau terkena masalah hanya karena luka kecil seperti itu." ucap pria itu dengan dingin

Lilian hanya mengangguk pelan dan Lilian pun keluar dari sana, ibu Mariam yang melihatnya segera memeluk nya dengan erat sambil tersenyum begitu juga Lilian merasa senang akhirnya dia bisa keluar dari ruangan yang menakutkan itu.

"jangan lakukan kesalahan lagi lain kali, atau kamu akan berada di ruangan ini berhari hari." ucap pria itu dengan tegas dan dingin

Lilian hanya mengangguk pelan padanya dan pria itu pergi dari sana menuju kamarnya. Lilian dan ibu Mariam juga turun ke bawah menuju kamar Lilian

Setelah sampai di sana mereka berdua duduk di kasur dan ibu Mariam menanyakan kenapa gadis itu bisa dihukum sampai seperti itu dengan tuan muda

"Lilian... sebenarnya kesalahan apa yang kamu lakukan sehingga membuat nya marah besar?." tanya wanita itu dengan pelan padanya

"tadi pagi saat aku memasak...aku lupa memasukkan garam di makanan tuan yang membuat makanan nya tidak ada rasa, karena aku terburu-buru takut tuan datang sebelum aku selesai, aku tidak ingat dan saat tuan makan dia marah karena makanan nya tidak memiliki rasa." ucap gadis itu sambil merenungkan kesalahan nya

"aku tau ini kesalahan ku, wajar saja dia semarah itu padaku ibu." ucapnya dengan pelan

"tapi perlakuan nya sudah berlebihan padamu nak, tidak seharusnya dia seperti itu padamu apalagi kamu seorang perempuan." kata wanita itu sambil menepuk pelan pundaknya

Ibu Mariam sangat tidak menyangka pria itu bisa melakukan hal seperti itu padanya, selama ini para pelayan dirumah itu jika melakukan kesalahan hanya akan dipotong gaji tidak akan sampai diperlakukan seperti itu.

"hidung mu itu tadi... bagaimana? Apakah masih sakit?." tanya nya dengan pelan

"sudah baik-baik saja Bu tidak perlu khawatir, oke." gadis itu tersenyum padanya dan ibu Mariam pun membalas senyuman nya.

Ibu Mariam pun pergi dari kamar gadis itu karena gadis itu sudah beristirahat dengan tenang sekarang, dan tugasnya yang lain masih harus ia kerjakan. Ibu Mariam berpikir apakah pria itu seperti itu pada Lilian karena dia memiliki wajah yang sama dengan nyonya muda?, apakah dia melakukan itu untuk membalaskan dendamnya pada nyonya muda yang melakukan kesalahan di masa lalu? Dia benar-benar bingung dan itu semua terus berada di pikiran nya.

Terpopuler

Comments

PANJUL MAN

PANJUL MAN

mestinya lilian kabur saja begitu ada kesempatan.

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!