BAB 15

...Malam Hari...

Terlihat Lisa sedang membawakan beberapa makan malam serta air minum berjalan di lorong yang terdapat beberapa prajurit yang sedang berjaga disana.

Sena duduk di atas kasur dengan kedua kaki diselimuti selimut hangat terlihat sedang menundukkan kepalanya.

Dia cukup merasa bersalah atas tindakan yang dia lakukan tadi siang, walaupun itu memang tidak bisa disalahkan karena dirinya hanya melakukan pertahanan diri apalagi reaksinya baru saja bangun melihat suatu tempat serta orang asing sudah pasti banyak akan ketakutan atau pun banyak mengira jika dirinya di culik.

Namun pemikiran hal itu tidak menghilangkan rasa bersalah Sena ,di tambah rasa khawatir berpikir jika kedua orang tuanya saat ini sedang cemas terhadap dirinya yang sedang berada jauh dari rumah.

Suara ketokan pintu terdengar ,mendengar suara ketokan pintu Sena menoleh kearah pintu dan terbukalah pintu memperlihatkan Lisa tengah membawa sebuah papan kayu yang diatasnya terdapat piring makanan serta gelas air putih.

"Eh?" Ucap Sena terpana melihat Lisa tengah menaruh papan kayu tersebut di atas meja.

"Ini adalah makan malam kamu ,sepertinya para prajurit dari ibukota akan datang dalam 2 hari ,tolong bersabarlah ya." Ucap Lisa tersenyum manis.

"T-tapi bukankah kamu masih marah denganku?" Ucap Sena kebingungan melihat sikap Lisa yang tampak tersenyum riang seolah kejadian tadi seperti lewat seperti burung terbang begitu saja.

Lisa mendengarnya seketika wajahnya berubah ,lalu menundukkan kepalanya.

"Tadi itu aku minta maaf." Ucap Lisa yang tiba tiba saja mengatakan hal itu membuat Sena semakin keheranan.

"Jika aku seperti di posisi seperti kamu ,aku pasti mengira bahwa diriku sedang diculik ,yang kamu lakukan tadi hanya lah pertahanan diri saja." Ucap Lisa dengan nada penuh bersalah.

"Tapi aku baru saja hampir membunuhmu." Ucap Sena keheranan.

"Benar ,tapi itu tidak bisa disalahkan , yang kamu lakukan tadi hanyalah pertahanan diri saja dan kebetulan aku lah yang kamu incar secara tidak sengaja." Ucap Lisa.

"Jadi tolong maafkan aku." Ucap Lisa menundukkan badannya.

Sena terpana melihat Lisa melakukan tindakan seperti itu , menyadari atas kesalahannya dengan cepat serta berani meminta maaf setelah tau kesalahannya adalah hal yang hebat.

Sena kagum dengan Lisa karena berani meminta maaf dengan cepat setelah mengetahui jika dirinya bersalah terlebih dia melihat mata Lisa serta suara yang benar benar tulus dari hati.

"Tidak! ,tolong berdirilah." Ucap Sena menggelengkan kepalanya.

Lisa mendengarnya berdiri tegak kembali dengan ragu ragu ,lalu menatap kearah Senam

"Aku tadi juga minta maaf ,karena aku tuan muda kamu terluka lagi, padahal dia sudah terluka pada saat menghadapi orang-orang yang menculikku." Ucap Sena menundukkan kepalanya.

Lisa mendengarnya tersenyum riang ,dan berkata dengan nada lembut.

"Kalau begitu mari kita saling memaafkan atas apa yang kita perbuat" Ucap Lisa.

Sena mendengarnya tersenyum manis ,lalu menganggukan kepalanya.

Mereka berdua pun menjadi akrab dan saling mengenal satu sama lain.

Disisi lain ,terlihat di depan halaman mansion keluarga Vardl terdapat Rey tengah berhadapan dengan salah satu prajurit kelas menengah yang sedang berlutut hormat kepadanya.

"Kau sebar rumor ini kepada bertender atau beberapa rakyat yang masih aktif di malam ini!" Perintah Rey.

"Ini adalah bayaran mu!" Ucap Rey melempar sebuah kantong berisikan emas penuh di dekat prajurit.

"Tuan muda ,saya akan melakukan tugas ini tanpa bayaran anda." Ucap Prajurit dengan nada hormat.

"Jangan munafik ,terima atau tidak!" Ucap Rey dengan nada penuh ancaman.

"Dimengerti Tuan muda" Ucap prajurit mengambil kantong tersebut lalu berpamitan pergi dari sana.

Rey melihat punggung prajurit yang semakin jauh dari pintu gerbang dengan tatapan penuh arti.

...Disisi Lain...

Terdapat sebuah goa yang terletak jauh dari pemungkinan kota ,dari dalam goa tersebut terdapat beberapa orang memakai jubah hitam tengah melakukan kegiatan mereka masing masing.

Salah satu seorang pria jangkung, dengan tubuh di tutupi jubah hitam namun wajahnya terlihat dengan jelas.

Dia adalah seorang pembunuh bayaran kelas menengah yang merupakan seorang pemimpin organisasi yang disebut Erflse dan bernama Ken Ryuiki.

Dan semua orang yang berada di goa tersebut adalah anggota organisasi Erflse yang beranggotakan beberapa pembunuh bayaran serta pemburu atau bisa disebut hunter kelas menengah dan kelas rendah.

Ryuiki menggertakkan giginya melihat kedua cincin di telapak tangannya menjadi hitam pekat.

"Siapa yang yang menghentikan mereka berdua" Gumam Ryuiki dengan wajah kesal.

Para anggota organisasi Erflse hanya bisa diam mendengar dan melihat pemimpin mereka yang sedang kesal.

"Yuu!" Ryuiki dengan lantang memanggil salah satu bawahannya.

"Baik tuan!" Ucap seorang pria berjubah hitam tengah berlutut hormat kepada Ryuiki yang bernama Yuu.

"Cari mayat Ayano dan Ors di kota Ards ,mereka berdua telah mati dalam pelarian serta informasi tentang kematian mereka berdua" Ucap Ryuiki dengan nada lantang.

"Baik tuan!" Ucap Yuu dengan nada hormat lalu berdiri dan segera melesat kearah keluar goa.

Melihat bawahan suruhannya telah keluar dari goa ,Ryuiki hanya menggertakan giginya sambil memukul batu sampai batu tersebut retak.

"Aku pasti akan membunuhnya" Ucap Ryuiki dengan penuh emosi.

Wajar saja jika dia emosi ,karena melihat seorang bangsawan yang sedang krisis jatuh ke kelas rendah merupakan kesempatan langka bagi mereka untuk membuat keluarga bangsawan semakin dekat dengan kejatuhannya tapi setelah melihat kesempatan telah hancur seketika membuat Ryuiki murka.

Tampaknya Ryuiki memiliki dendam sangat besar terhadap para bangsawan.

Sedangkan Rey yang merupakan dalang terbunuh kedua anggota Erlfes hanya berdiri tenang di hadapan jendela sambil menatap langit malam yang cerah dan dihiasi beberapa bintang.

Rey memikirkan rencana dan harus mempersiapkan beberapa hal untuk 5 tahun kedepan.

END

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***