Suffering Villain
Di kamar yang minim penerangan dan hanya cahaya monitor komputer menyala di tengah tengah kegelapan kamar dengan pria dihadapan monitor komputer yang menyala.
Seorang pria bernama Ren sedang duduk di hadapan komputer yang tengah menampilkan sebuah permainan games yang sedang trending saat ini yang bernama Ten Yuusha.
Di layar monitor menampilkan seorang pria berambut putih perak terkapar bersimbah darah di padang tanah suram yang terdapat banyak sekali pedang tertancap disana.
Darah keluar dari mulut pria berambut putih tersebut ,serta perut yang telah tertusuk oleh great sword dengan rune aneh.
Pria berambut putih perak tersebut bernama Rey Vardl ,seorang antagonis utama di dalam game Ten Yuusha dan juga bos chapter 7.
Rey terkapar dengan perut ditusuk great sword dengan darah keluar terus menerus dari mulutnya ,tatapan kosong menatap awan awan mendung yang menandakan sebentar lagi akan ada hujan turun.
"Rey... ,kamu telah kalah." Ucap seorang pria berambut hitam dengan nada tegas namun nafasnya terengah engah dengan tubuh penuh luka ,dan sedang berusaha untuk berdiri menahan tubuhnya dengan pedangnya.
Pria berambut hitam tersebut adalah seorang karakter utama di seri game Ten Yuusha ini yang bernama Kisuke Arata.
Arata menatap kearah Rey yang terkapar di tanah dengan great sword yang tertancap di perutnya dengan tatapan tajam.
Rey mendengarnya secara samar samar hanya terkekeh lama kelamaan tertawa gila membuat Arata heran menatapnya.
Tawaan Rey mulai mengecil secara perlahan Rey nyawa pandangan Rey menghilang dan Rey pun telah mati bersamaan turunnya hujan.
Monitor pun menampilkan sebuah reward karena telah mengalahkan last bos di chapter 7 game Ten Yuusha.
"Aku benar benar tidak menyangka kalau bos ini sesulit ini ,bagiku sekarang dia adalah bos tersulit yang pernah ku hadapi dan juga....." Ucap Pria menatap monitor tersebut terputus sesaat.
"Karakter paling ku benci." Ucap pria tersebut sambil menatap kearah mayat Rey yang tergeletak di tanah di ujung layar monitor yang dipenuhi reward.
Rey adalah antagonis dengan penggambaran karakter yang hampir sempurna bagi pria itu.
Licik ,Kuat ,Tampan ,Jenius serta memiliki pemikiran yang cukup matang sebelum bertindak adalah karakteristiknya ,kekalahannya dengan karakter utama yaitu Arata saja juga adalah salah satu perkiraan Rey dari dulu.
Karena Rey pernah mempelajari sejarah tentang seorang yang memiliki takdir sebagai orang yang akan melawan Raja iblis untuk melindungi makhluk makhluk tak bersalah.
Kekalahan Rey bukan berarti Rey tidak bisa melawan Arata namun karena takdir sebagai seorang pahlawan membawa kedamaian serta melindungi makhluk makhluk lemah.
Alasan pria tersebut membenci karakter Rey karena Rey pernah melakukan genosida terhadap desa lahirnya salah satu heroin di game sekaligus merupakan waifu dari pria itu.
"Hah~,dia sudah mati tapi entah kenapa kematian seperti angin lewat saja." Ucap Pria tersebut setelah menghela nafas lelah karena dirinya sudah menghabiskan lebih dari 7 jam hanya untuk memainkan game Ten Yuusha.
Rey antagonis yang tak memiliki backstory jika ada pun hanya beberapa sekilas tapi hanya menampilkan dia sedang merencanakan sesuatu.
Rey adalah karakter yang akan muncul chapter pertama game Ten Yuusha dan bertahan sampai akhir akhir chapter terakhir.
Pria tersebut telah melakukan save pada game tersebut lalu merentangkan kedua tangannya sambil meredakan sendi sendinya yang terdiam cukup lama.
"Saatnya untuk tidur ,sisa 3 chapter lagi tapi tubuh ku seperti berat sekali." Gumam Pria tersebut dengan nada lega setelah meredakan beberapa sendinya.
Pada saat pria tersebut hendak berdiri layar monitor yang sudah pria itu matikan tiba tiba menyala dengan tulisan chapter 0 tertulis di monitor menyala putih terang membuat pria tersebut terkejut serta heran.
"Aku sudah mematikan saklar-" Ucap pria tersebut tersela melihat tulisan eror yang menutupi chapter 0 dengan glitch yang sangat parah.
'Lagian yang aneh adalah kenapa bisa ada chapter 0 pada di game tidak ada chapter 0 sama sekali, game akan bermulai dengan perjalanan karakter utama sedang berlarian di kejar oleh beberapa monster pada chapter 1' Pikir Pria tersebut.
Namun disaat pria tersebut tengah kebingungan sebuah cahaya terang menerangi seisi kamar yang gelap beserta membuat pria tersebut buta beberapa detik dari monitor yang tadi bertulis eror dan glitch.
"Eh?" Ucap pria tersebut terkejut pandanganya seketika buta beberapa detik.
Kedua mata pria tersebut tertutup karena cahaya kejut bagaikan serangan di mata pria tersebut ,setelah beberapa detik kedua mata tertutup pria tersebut merasa dirinya tidur di kasur empuk.
Hal ini membuat pria itu terkejut padahal dirinya masih berada di kursi di depan monitor komputernya sekarang dia berada di kasur yang belum pernah dia rasakan.
'Apa ini? Perasaan kasurku tidak empuk seperti ini' Pikir pria tersebut kebingungan yang masih menutup kedua matanya.
Lalu dia berusaha untuk membuka kelopak matanya, dan betapa terkejutnya dia mendapati dirinya berada di kasur dengan mata tertuju ke langit langit yang kamar yang dihiasi ornamen ornamen mewah dan elegan.
"A-aku dimana? Mimpi?" Gumam Pria tersebut terbata bata sebelum menyadari jika suaranya cukup berbeda dengan dirinya sebelumnya yang berusia 40 tahun.
Suara anak kecil serta nada penuh dengan berwibawa dan sombong terdengar dari mulutnya.
Pria tersebut terkejut lalu melihat tangan kanannya yang memilik kulit putih pucat dengan sebuah tanda di tengah tengah telapak tangannya.
"Sejak kapan aku memiliki kulit putih pucat? Apakah aku sudah mati karena kelelahan?" Gumam Pria tersebut dengan kebingungan namun wajahnya.
Hal mengejutkan bukan pada warna kulitnya sangat berbeda dari kulit sebelumnya tapi yaitu sebuah tanda di tengah tengah telapak tangannya yang berbentuk mata dengan pupil vertikal.
"Jangan bilang." Gumam pria tersebut dengan wajah penuh keringat dingin lalu dia bangun dari tidurnya dan berjalan kearah cermin yang berada di dekat sana.
Betapa terkejut serta ketakutan terlihat di wajah pria tersebut karena mendapati dirinya telah berpindah tubuh ke tubuh karakter paling dia benci dan serta paling mempunyai banyak bendera kematian di atas kepalanya.
KRAKKK PYAR
"Sial!." Umpat pria tersebut dengan kesal sambil memukul cermin kaca dengan keras sampai pecah ,kepalan tangannya berdarah.
"Dari semua makhluk atau pun bahkan monster saja aku tidak apa apa kenapa aku harus hidup di tubuh karakter paling tidak kusukai dan sekaligus juga paling banyak bendera kematian." Gumam Pria dengan kesal.
Pria tersebut kesal dan merasa seperti diberi sebuah hukuman dari dewa karena tidak pernah beribadah semasa hidupnya.
Memang benar Pria tersebut sekarang berada di tubuh karakter paling dia benci di game Ten Yuusha yaitu Rey Vardl atau sekarang kita bisa sebut pria tersebut dengan nama Rey Vardl.
Napas tidak teratur ,wajah penuh keringat dingin serta ketakutan akan kematian terpampang jelas di wajahnya.
Rey berusaha untuk tenang dengan menghirup udara secara perlahan dia mengeluarkan nya.
Dia menatap kearah kepalan tangan nya yang telah diselimuti darah merah pekat dan merasakan rasa sakit di kepala.
"Ini beneran tidak mimpi." Gumam Rey mengeratkan kepalan nya.
Sebuah ketokan pintu terdengar di telinga Rey, Rey menoleh kearah pintu di ujung sana.
"Tuan muda saya tadi mendengar sebuah kaca pecah ,apakah tuan muda baik baik saja?" Suara wanita lembut dari balik pintu terlihat cemas.
"Tidak terjadi apa apa ,kamu boleh kembali." Ucap Rey tanpa mendekati pintu tersebut.
"Tapi-" Ucap seorang wanita tersela mendengar suara dari Rey dengan nada dingin.
"Pergi!" Ucap Rey dengan nada dingin membuat wanita di balik pintu kamar Rey terdiam sesaat mendengarnya.
"Dimengerti Tuan muda ,jika ada sesuatu yang menggangu anda boleh memanggilku." Ucap wanita dengan nada rendah lalu terdengar suara langkah kaki yang pergi menjauh.
"Sudah pergi kah?" Gumam Rey.
Rey mengambil kain untuk menghilangkan darah di tangan kananya akibat dia memukul cermin kaca.
Saat ini dia berada di tubuh Rey di umur 7 tahun, umur dimana kemampuan sihir seseorang akan bangkit.
Rey yang sudah tau cara untuk mengeluarkan sihir seseorang di dunia Ten Yuusha mencobanya.
Rey memfokuskan aliran aneh yang sering mengalir di dalam tubuhnya ke satu tujuan yaitu tangan kanan.
"Though Body." Gumam Rey.
Tangan kanan Rey yang sudah terkumpul mana cukup bercahaya kuning lalu menghilang beberapa saat kemudian.
Tangan kanan Rey saat ini terasa sangat keras ,sekeras benda padat tapi masih belum sekeras batu.
Thought Body merupakan sihir penguatan tubuh pada titik tertentu membuat tubuh pada titik tertentu akan keras dan berguna sekali untuk bertahan ataupun bertarung.
Efek pengerasan pada tangan kanan Rey menghilang karena Rey berhenti menyalurkan mana sihirnya kepada tangan kanan.
"Sekarang bagaimana rencana ku untuk menghentikan kematian pada chapter 7 ,ada beberapa rute yang bisa membuat selamat dari kematian atau berlawanan dengan tokoh utama...mungkin?" Gumam Rey memiringkan kepalanya.
Sebenarnya Tokoh Rey sering kali diperlihatkan setiap chapter Sampai chapter 7 yang dimana dia terbunuh.
Peran Rey setiap chapter sampai chapter 7 sangat penting ,dan ada beberapa opsi yang bisa Rey lakukan sekarang untuk menghentikan kematiannya namun kematian dirinya juga adalah pemicu kuatnya tokoh utama jika dirinya tidak mati maka tokoh utama tidak akan bertambah kuat ,kesempatan untuk melawan bos terakhir di chapter 10 akan mengecil karena peran Rey untuk membuat karakter utama kuat seiring berjalannya waktu sangat besar.
Bos terakhir di chapter 10 adalah seorang Raja Iblis yang sangat kuat yang telah hidup kisaran 100 tahun.
"Hah~, ini akan berat." Gumam Rey setelah menghela nafas lelah.
END
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Allen Kristalia
lagi satu ngapain raja iblis dia terlalu muda 100 tahun patutnya 1000-3000 tahun
2024-07-22
0
® Darkness
ngapain pusing² kan katanya dia jenius jadi tinggal jadi kuat trs kalahin raja iblis nya /NosePick//NosePick/
2024-05-23
2
mamang to get her....
mantap
2024-03-19
1