20.Buku Diary

Pada akhirnya, Alvaro dan Nesya harus menginap di rumah orang tua Nesya. Karena setelah makan malam, tiba-tiba perut Nesya kembali terasa nyeri.Devi melarang Nesya dan Alvaro pulang,ia menyuruh mereka untuk menginap.

"Masih sakit?"tanya Alvaro,ia duduk di sisi ranjang, sementara Nesya sedang berbaring.

"Sedikit,"jawab Nesya pelan.Padahal ini sudah hari kedua ia mendapat tamu bulanan, biasanya hanya di hari pertama saja.

Alvaro merasa tidak tega pada istrinya, sesakit inikah menjadi wanita? Lalu bagaimana kalau Nesya hamil,lalu melahirkan?

"Saya kasih balsem,ya!"ucap Alvaro,sambil membuka tutup balsem yang diberikan ibu mertuanya tadi.

Tanpa menunggu persetujuan Nesya, lelaki itu langsung menaikkan kaos yang dipakai istrinya hingga menampakkan perut rata Nesya.

"Bapak ngapain,sih? Aku malu tau!"protes Nesya, gadis itu menurunkan kembali kaosnya.Namun, Alvaro kembali menaikkannya hingga di bawah dada.

"Ngapain mesti malu,sih? Sama suami sendiri malu,kamu mau sembuh nggak?"ucap Alvaro.

Tak mau menunggu Nesya kembali protes, Alvaro langsung mengoleskan balsem di perut Nesya.

Sementara itu dengan susah payah Nesya menahan rasa aneh yang ia rasakan saat Alvaro menyentuh perutnya.Nesya tidak mengerti itu apa, yang jelas apa yang dilakukan Alvaro membuat darahnya seakan berdesir hebat.

"Jangan banyak-banyak,Pak.Nanti panas perut aku," ucap Nesya.

"Iya,saya tau."Alvaro tidak lagi mengoleskan balsem,ia hanya mengusap-usapnya saja.

"Gimana,udah enakan belum?"Tanya Alvaro sembari menatap mata Nesya yang sendu, gadis itu mengangguk pelan.

"Udah enakan pak,udah cukup. Aku udah nggak papa kok,"ujar Nesya.

Alvaro berhenti sejenak, lalu kembali menatap sang istri."Kamu yakin?"

"Iya,Pak. bentar lagi juga sembuh, kok."

Mendengar jawaban Nesya, Alvaro kembali menurunkan baju yang dipakai gadis itu. Ia menyimpan kembali balsem itu ke meja nakas.

"Obat yang saya beli kemarin ada kamu minum?"Tanya Alvaro.

"Ada, aku minumnya kemarin dua kali. Setelah itu aku nggak minum lagi, aku pikir perutku nggak akan sakit lagi,"terang Nesya, Alvaro hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Makanya obat itu harus diminum sampai habis, jangan hanya karena udah nggak sakit lagi terus kamu nggak minum lagi. Sakitnya jadi balikan?"Ujar Alvaro.

"Ya udah, sekarang obatnya mana? Kamu bawa nggak?"Tanya Alvaro, Nesya menggeleng sebagai jawaban.

Alvaro hanya bisa menghela nafas panjang, gadis yang tengah berbaring itu membuatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ya udah, saya pergi beli lagi. Saya nggak tega lihat kamu kesakitan seperti ini,"ujar Alvaro.

Lelaki itu bangkit dari duduknya dan hendak keluar dari kamar, namun Nesya buru-buru mencegah tangan sang suami.

"Pak, nggak usah. Aku udah mendingan setelah bapak kasih balsem, bapak jangan pergi ya,"ucap Nesya, Nesya bangkit dan duduk bersandar di kepala ranjang.

"Baiklah,"sahut Alvaro, ia kembali duduk di hadapan istri tercintanya."Lebih baik kamu tidur sekarang."

Nesya mengangguk patuh, ia mulai memejamkan matanya. Alvaro juga mulai mengantuk, ia naik ke tempat tidur dan berbaring di samping sang istri.

...****************...

Nesya sudah tertidur dengan pulas sejak beberapa jam yang lalu, sedangkan Alvaro masih terjaga. Alvaro tidak bisa tidur, ia tidak terbiasa tidur di tempat asing. Saat pertama kali pindah ke rumahnya dengan Nesya, Alvaro pun membutuhkan waktu beberapa hari untuk beradaptasi hingga ia bisa tidur dengan nyenyak.

Saat ini, Alvaro bingung harus melakukan apa agar ia bisa terlelap. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, namun Alvaro masih tidak bisa memejamkan matanya. Alvaro akhirnya bangkit dan mendudukkan dirinya, ia pandangi seluruh penjuru kamar Nesya yang bernuansa pink. Bahkan sprei yang digunakan di kasur pun berwarna pink, Nesya memang penyuka warna pink.

"Gimana caranya biar bisa tidur? Kalau saya begadang, takutnya saya nggak kuat nyetir besok,"gumam Alvaro.

Alvaro lalu turun dari tempat tidur, ia hendak ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Saat akan ke kamar mandi, Alvaro menyempatkan diri untuk melirik sang istri yang tidur begitu nyenyak.

Setelah keluar dari kamar mandi, Alvaro hendak kembali ke tempat tidur. Namun, meja belajar Nesya yang berwarna pink membuat Alvaro tertarik ingin melihatnya.

Alvaro akhirnya tiba di depan meja belajar Nesya. Tidak banyak lagi buku-buku atau benda yang ada di atasnya, karena Nesya telah membawa buku-buku ke rumah baru mereka.

Tiba-tiba, pandangan mata Alvaro tertuju pada sebuah buku yang bertengger manis di sudut meja. Buku diary berwarna pink itu, menarik perhatian Alvaro.

"Masih curhat di buku diary ternyata,"gumam Alvaro, tangannya terulur untuk meraih benda kecil itu.

"Pak Alvaro!"

Belum sempat tangan Alvaro meraih benda kecil berwarna pink itu, lelaki itu terkejut karena suara Nesya tiba-tiba memanggilnya.

"Sedang apa bapak di meja belajarku?"Tanya Nesya dengan nada penuh selidik.

Alvaro melangkah kembali ke tempat tidur, menghampiri Nesya yang masih menatapnya penuh tanya. Alvaro duduk di sisi ranjang, membalas tatapan sang istri.

"Saya hanya tidak bisa tidur dan saya melihat buku diary warna pink di meja belajar kamu. Apa itu punya kamu?"

Bola mata Nesya membelalak mendengar pertanyaan Alvaro, tentu saja itu miliknya. Untung Nesya terbangun tepat waktu dan duluan memergoki Alvaro yang akan mengambil buku diarynya.

Nesya tampak berpikir, bagaimana caranya ia harus membuat Alvaro tertidur nyenyak. Kalau tidak, Alvaro pasti akan mengambil buku diarynya dan membacanya saat Nesya kembali tidur.

"Bapak nggak bisa tidur? Gimana kalau bapak tidur sambil peluk aku,"ucap Nesya sambil menggigit bibir bawahnya.

"Kamu yakin?"Alvaro pun tampak terkejut dengan tawaran Nesya.

"Iya yakin lah, bapak mau nggak?"jawab Nesya.

Nesya terpaksa melakukannya, daripada Alvaro tidak bisa tidur lalu membaca buku diarynya.

Dengan penuh semangat, Alvaro mengajak Nesya berbaring. Keduanya berbaring secara hadap-hadapan, dengan senang hati Alvaro langsung merangkul tumbuh mungil Nesya dalam pelukannya. Tindakan Alvaro membuat jantung Nesya berdegup kencang, ia berusaha menahannya sambil memejamkan matanya.

"Selamat tidur, Sayang!"gumam Alvaro, lalu mendaratkan kecupan di kening sang istri.

...****************...

Pagi harinya, Nesya dan Alvaro bangun dengan badan yang lebih segar. Pagi ini Nesya tidak lagi merasakan nyeri di perutnya, semuanya sudah baik-baik saja. Sedangkan Alvaro sangat bahagia, karena semalam ia tidur dengan memeluk sang istri tercinta sepanjang malam.

Saat ini, Nesya dan Alvaro Tengah sarapan bersama Devi dan Danu.

Hari ini, Devi menyajikan sarapan istimewa untuk sang menantu. Karena ini adalah kali pertama Alvaro sarapan di rumahnya.

"ayo,Pak.Di jamin setelah makan masakan mama aku,bapak pasti bakal ketagihan,"ucap Nesya, sembari menyantap sarapan.

Alvaro, Devi dan juga Danu hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Nesya.

"Ngomong-ngomong, Kenapa kak Nesya masih manggil bang Alvaro bapak? Bang Alvaro kan suami kakak sekarang,"tanya Danu heran.

Nesya Menggala nafas berat, tadi mamanya, sekarang Danu. Kenapa semua orang jadi mencari-cari kesalahannya?

"Panggilan itu nggak bisa berubah kayaknya.Mungkin Nesya mau tetap panggil saya bapak sampai saya jadi bapaknya anak-anak,"celetuk Alvaro, membuat Nesya membelalak.

Sementara itu, Devi dan Danu tertawa pelan mendengar ucapan Alvaro.Apalagi melihat ekspresi Nesya begitu lucu.

Nesya hanya bisa mengalah nafas pasrah, sementara Alvaro tersenyum senang.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

Bener tuch adek pinter

2024-01-28

0

Rita

Rita

ada hikmahnya ya Al😊

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. ditegur suami
2 2.suami posesif
3 3.Dosen aneh
4 4.kamu istriku!
5 5. ruang dosen
6 6.Di jalan
7 7.punya anak?
8 8. sakit hati
9 9.Yakin tidak jatuh cinta?
10 10. sama-sama telat
11 11.Kekesalan
12 13.Nesya!
13 13.karna sayang
14 14.Cinta Mati
15 15.Datang Bulan
16 16.Gelisah
17 17.Trauma
18 18.Kesempatan.
19 19.Dijemput
20 20.Buku Diary
21 21.Kepergok
22 22.Kekecewaan
23 23.Panggil Sayang!
24 24. Sakit hati
25 25.Dibalik Trauma Nesya
26 26.Bersumpah
27 27.Baju dinas
28 28. Harus terbiasa
29 29.Memaksakan diri
30 30.Permintaan Yang Berat
31 31.Gelisah
32 32.Belajar menyenangkan suami
33 33. Kepulangan Suami
34 34. Malam Pertama
35 35.Tidak Enak Badan
36 36.Pengakuan
37 37.Kedatangan Oma
38 38.Sengaja Menunda
39 39. Menemukan Bukti
40 40. Ada apa dengan Oma?
41 41.Marah besar
42 42. Kata-kata Menyakitkan
43 43. Profesional
44 44. Tuntutan dan Ancaman
45 45. Pertengkaran
46 46. Sikap Dingin
47 47. Sekeras Batu
48 48. Pilihan Terbaik
49 49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50 50. Tidak Ingin Bertemu
51 51. Memulangkan Oma
52 52. Pertemuan Keluarga
53 53. Latihan Buat Anak
54 54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55 55. Bertemu Mantan
56 56. Bayangan Masa Lalu
57 57. Tamu Tak Diundang
58 58. Rencana Sang Adik
59 59. Obat Perangsang
60 60. Ketakutan Nesya
61 61. Sengaja?
62 62. Diabaikan
63 63. Jangan-jangan Hamil
64 64. Pingsan
65 65. Menerima Dengan Ikhlas
66 66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67 67. Pulang Ke Rumah
68 68. Curiga
69 69. Hamil Diluar Nikah?
70 70. Saya Suaminya
71 71. Cinta Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. ditegur suami
2
2.suami posesif
3
3.Dosen aneh
4
4.kamu istriku!
5
5. ruang dosen
6
6.Di jalan
7
7.punya anak?
8
8. sakit hati
9
9.Yakin tidak jatuh cinta?
10
10. sama-sama telat
11
11.Kekesalan
12
13.Nesya!
13
13.karna sayang
14
14.Cinta Mati
15
15.Datang Bulan
16
16.Gelisah
17
17.Trauma
18
18.Kesempatan.
19
19.Dijemput
20
20.Buku Diary
21
21.Kepergok
22
22.Kekecewaan
23
23.Panggil Sayang!
24
24. Sakit hati
25
25.Dibalik Trauma Nesya
26
26.Bersumpah
27
27.Baju dinas
28
28. Harus terbiasa
29
29.Memaksakan diri
30
30.Permintaan Yang Berat
31
31.Gelisah
32
32.Belajar menyenangkan suami
33
33. Kepulangan Suami
34
34. Malam Pertama
35
35.Tidak Enak Badan
36
36.Pengakuan
37
37.Kedatangan Oma
38
38.Sengaja Menunda
39
39. Menemukan Bukti
40
40. Ada apa dengan Oma?
41
41.Marah besar
42
42. Kata-kata Menyakitkan
43
43. Profesional
44
44. Tuntutan dan Ancaman
45
45. Pertengkaran
46
46. Sikap Dingin
47
47. Sekeras Batu
48
48. Pilihan Terbaik
49
49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50
50. Tidak Ingin Bertemu
51
51. Memulangkan Oma
52
52. Pertemuan Keluarga
53
53. Latihan Buat Anak
54
54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55
55. Bertemu Mantan
56
56. Bayangan Masa Lalu
57
57. Tamu Tak Diundang
58
58. Rencana Sang Adik
59
59. Obat Perangsang
60
60. Ketakutan Nesya
61
61. Sengaja?
62
62. Diabaikan
63
63. Jangan-jangan Hamil
64
64. Pingsan
65
65. Menerima Dengan Ikhlas
66
66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67
67. Pulang Ke Rumah
68
68. Curiga
69
69. Hamil Diluar Nikah?
70
70. Saya Suaminya
71
71. Cinta Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!