Nesya masih menunggu kepulangan Alvaro, hingga jarum jam telah menunjukkan pukul 08.00 malam. Pria itu belum juga sampai ke rumah, ia pun memutuskan untuk memainkan ponselnya di sofa.
Saat sedang melihat isi beranda, tiba-tiba muncul sebuah postingan dari seorang laki-laki yang dulu pernah ada di hati Nesya. Pria yang sudah berusaha Nesya lupakan dalam hatinya, karena pengkhianatan yang diberikan olehnya.
"Kenapa harus muncul muka dia, sih!"sungut Nesya kesal, ia benci melihat muka mantannya itu. Pria yang tega menghamili gadis lain saat masih pacaran dengannya.
Pria itu bernama Andre. Seorang pemuda yang merupakan pacar pertamanya. Sebelumnya mereka saling dekat selama 1 bulan, kemudian Andre mengungkapkan cintanya pada Nesya. Berkat ketampanan dan kelembutan pria yang lebih tua 5 tahun darinya itu, mampu membuat Nesya menyetujui Andre.
Namun, setelah 1 tahun menjalin hubungan Nesya akhirnya menelan pil pahit. Andre mengakui telah menghamili mantannya dan ia akan segera menikahi gadis itu, serta terpaksa mengakhiri hubungannya dengan Nesya.
Nesya yang mendengar itu sekilas dunianya runtuh.Bahkan,ia sempat depresi, ia sampai tidak mau masuk sekolah hampir 1 tahun lamanya.
Sejak saat itu, tidak ada satu laki-laki pun yang dipercaya oleh Nesya. Gadis itu sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta, ia bener-bener menutup hati.
hingga pada suatu hari, kedua orang tuanya memutuskan untuk menerima lamaran dari keluarga Alvaro yang merupakan relasi bisnis keluarga mereka. Alvaro jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nesya. Awalnya Nesya menolak,tapi ia terpaksa menerima perjodohan ini.
"Dasar tukang selingkuh!"ucap Nesya sembari menatap foto laki-laki yang telah menghancurkan hatinya.
Nesya akhirnya membuka profil media sosial Andre. Ia penasaran bagaimana kehidupan mantannya itu setelah mengkhianatinya.
Nesya menemukan foto keluarga,ternyata Andre masih bersama wanita itu.Mereka bahkan sudah dikaruniai dua orang anak,satu laki-laki dan satu perempuan.
"Kenapa pengkhianat bisa bahagia, sedangkan gue tidak?"
Tanpa menunggu lama,ia pun langsung memblokir semua sosial media pria yang telah membuat dirinya trauma.
"Assalamualaikum"
Nesya terlonjak kaget saat mendengar suara suaminya memberi salam,ia langsung menyembunyikan ponselnya. Setelah itu, langsung menghampiri ke arah pintu.
"Waalaikumsalam," jawab Nesya.
"Baru pulang jam segini!"
Alvaro mengangguk, wajahnya tampak sangat lelah."Iya,saya capek banget."
Tanpa permisi, Alvaro langsung memeluk tubuh mungil meletakkan dagunya dipundak sang istri, menghirup aroma wangi tubuh istrinya.Nesya hendak memberontak,namun Alvaro semakin mempererat pelukannya.
"Biarkan seperti ini sebentar saja,saya mohon!"lirih Alvaro.
Nesya kembali mendorong tubuh kekar Alvaro, sesungguhnya dirinya masih kesal dengan kejadian tadi siang. Alvaro memilih mengabaikan istrinya dan malah mengobrol dengan dosen cantik.
Alvaro menoleh pada gadis itu dengan kecewa."Kenapa sih,peluk aja nggak boleh!"
"Aku masih kesal sama pak Alvaro,"sungut Nesya Alvaro mengingat kembali apa kesalahannya pada sang istri.
"Pikir aja sendiri,"ketus Nesya,ia berbalik badan dan pergi meninggalkan Alvaro.
"Sayang,kamu kenapa sih?"ucap Alvaro ketika sudah sudah berada di dalam kamar.
Nesya mendudukkan dirinya sembari melipat kedua tangannya dibawah dada.Ia menatap Alvaro dengan tajam.
"Ngomong di beranda kamu hanya satu-satunya,tapi akhirnya dicuekin juga,"sindir Nesya .
Alvaro yang mendengar ucapan Nesya hanya terkekeh pelan,ia merasa gemas melihat tingkah laku istrinya yang saat ini sedang cemburu.
"Oh,jadi ceritanya cemburu,nih," ucap Alvaro.
Nesya membelalakkan matanya terkejut mendengar ucapan Alvaro."Siapa juga yang cemburu,"ucap Nesya ketus.
Semakin yakin kalau Nesya sedang cemburu.Namun,gadis itu gengsi untuk mengakuinya.
"Udah,ah.Mending kita makan malam dulu, jangan bilang bapak udah makan diluar!"ucap Nesya.
Alvaro menggelengkan kepalanya sembari tersenyum."Belum, ngapain saya makan malam di rumah.Mending makan malam di rumah sama kamu."
"Ya udah,aku tunggu di bawah ya.Bapak bersih-bersih dulu."Nesya melangkah menuju arah dapur.
**********
Di kamar Nesya hendak bangkit dari tempat tidur dan ingin ke kamar mandi, tiba-tiba ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk.Segera ia menyambar ponselnya.
"Mila? Ngapain dia nelpon pagi-pagi gini?"Gumam Nesya heran.
"Hallo,Mil. Ada apa Lo nelpon?Gue baru bangun,"jawab Nesya.
"Baru bangun? Anak perawan jam segini baru bangun tidur!"Pekik Mila,hingga membuat Nesya menjauhkan ponselmya dari telinga.
"Bisa nggak sih, ngomongnya pelan-pelan aja.Gie nggak tuli,"protes Nesya membuat Mila terkekeh.
"Maaf,gue cuman kaget aja kok.Bisa Lo jam segini baru bangun, untung nggak kuliah.Coba kalau kuliah,bisa telat Lo,"celetuk Mila.
"Iya.Maka dari itu gue memanfaatkan kesempatan ini untuk tidur, kebetulan nggak sholat juga.Jadi kebablasan tidur sampai jam segini,"terang Nesya."By the way,Lo ngapain nelpon gue?"
"Jadi gini,gue,Evi dan beberapa teman lainnya sepakat untuk kerja kelompok hari ini.Gimana kalau di rumah lo aja?"ucap Mila, seketika mata Nesya terbelalak.
"Hah,di rumah gue? Kenapa harus di rumah gue, kenapa nggak di rumah lo aja,"sanggah Nesya tidak setuju dengan pendapat Mila.
Tentu saja Nesya tidak mau teman-temannya pergi ke rumahnya, karena yang mereka tahu, Nesya masih tinggal di rumah orang tuanya. Kenyataannya, Nesya sudah pindah ke rumahnya dan suami.
"Iya, soalnya kata mereka enakan di rumah lo.Lagiankan rumah lo strategis, ibaratnya letaknya di tengah-tengah dari kami. Jadi, lebih enak di jangkaunya gitu,"ucap Mila menjelaskan.
"Duh, gimana ya?"Nesya semakin bingung, bagaimana cara menjelaskannya pada sahabat.
"Ayolah,Nes.Bisa ya?Kita juga udah lama nggak main ke rumah lo,kan? Sekalian ngumpul-ngumpul gitu. Apalagi nyokap Lo ramah banget, selalu menyediakan makanan enak kalau kami datang,hehehe,"bujuk Mila sambil terkekeh.
"Ya udah deh, tapi kalian datangnya nanti aja jam sepuluh ya.Soalnya gue mau keluar sebentar ke supermarket,"putus Nesya, sekaligus membuat alasan.
"Oke, baiklah Nona manis.Jam sepuluh kamu datang, makasih ya.Bye,"ucap Mila begitu gembira,ia langsung memutuskan sambungan teleponnya.
"Duh,bakalan repot nih.Gue harus minta izin sama pak Alvaro buat pulang ke rumah mama dan papa,gue harus datang lebih awal.Sebelum Mila dan yang lainnya datang,"gumam Nesya.
Gadis itu turun dari tempat tidur, mengambil handuk dan bergegas menuju ke kamar mandi.Memburu waktu agar bisa tepat waktu di rumah orang tuanya, apalagi Nesya belum meminta izin pada suaminya.Ia berharap, Alvaro mau mengizinkannya untuk pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Rita
jgn galak2 Nes
2024-01-28
0
Rita
oalah begitu kronologinya
2024-01-27
0