16.Gelisah

"Ya ampun, gila ya pak Toni. Ngasih tugas nggak tanggung-tanggung, harus selesai dalam satu Minggu lagi. Dia kira mata kuliah kita cuman dia doang apa!" gerutu Nesya kesal.

"Sabar, namanya juga dosen. Ya begitu, suka seenaknya sama mahasiswa. Karena memang kita yang butuh mereka,kan?"timpal Evi.

"Iya bener,sih. Tapi seharusnya dosen juga memikirkan mahasiswanya. Benar yang dikatakan Nesya, mata pelajaran kuliah kita tidak hanya pada Pak Toni saja,"timpal Mila.

"Ya mau gimana lagi, mau tidak mau kita harus mengerjakan tugas ini. Daripada nanti kita dapat nilai E,dan harus mengulangi mata kuliah di semester depan,"ucap Evi. Gadis itu memang memiliki sifat yang lebih tenang dibanding Mila dan Nesya.

"Menurut gue, sih. Dosen yang paling pengertian itu Pak Alvaro, doi nggak pernah ngasih tugas sampai menumpuk,"sahut Mila.Mendengar suaminya dipuji, Nesya hanya tersenyum tipis.

Saat ini mereka bertiga Tengah berada di perpustakaan untuk mengerjakan tugas mereka. Teman-teman mereka yang lain juga ikut memenuhi ruang perpustakaan, hari ini mereka tidak sempat pergi ke kantin. Karena tugas yang diberikan dosen sangat banyak, dan mereka harus sudah menyelesaikannya minggu depan.

"Eh, ngomong-ngomong soal Pak Alvaro. Lo kemarin dipanggil sama pak Alvaro ya,Nes?"

Nesya langsung terkejut mendengar ucapan Mila, sahabatnya itu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

"Lo tau darimana?"tanya Nesya, ia mulai berpikir untuk mempersiapkan jawaban untuk rasa penasaran Mila.

"Dikasih tahu Edo tadi, kata Pak Alvaro lo harus perbaiki nilai? Yang bener aja, kok aneh banget?"ucap Mila.

"Iya,Nes. Kayaknya kita belum ujian deh, tugas kelompok juga belum. Memangnya nilai apa sih?" Timpal Evi.

Tuh,kan. Benar dugaan Nesya, teman-temannya ini sungguh sangat ingin tahu. Nesya tidak ingin teman-temannya mengetahui tentang hubungannya dengan sang dosen, karena bisa saja menjadi masalah di kemudian hari.

"Kenapa diam aja, jawab dong. Bikin penasaran aja, ditambah Pak Alvaro yang nemuin lo di gerbang dan minta lo ikut dia. Nggak mungkin soal nilai kan?"ucap Mila mulai menyelidiki.

"Iya,nih. Padahal kan kalau perlu bisa telepon. Dosen kan punya daftar nomor ponsel mahasiswanya,"Timpal Evi.

Nesya menelan salivanya dengan susah payah,kini kedua temannya menatap dirinya penuh selidik.

"Gini,pak Alvaro itu butuh bantuan gue buat bikin soal ujian semester dua.Soal perbaikan nilai gue itu hanya alasan, karena pak Alvaro tidak ingin mahasiswa lain tau kalau gue bantu dia,"jawab Nesya asal sembari menatap kedua temannya.

Kedua gadis itu sangat menatap bingung, sepertinya mereka masih tidak yakin.

"Kenapa harus Lo,Nes? Memang gak ada yang lain?"tanya Mila, dirinya belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Nesya.

Nesya memutar bola matanya malas, minta alasan apalagi yang harus ia berikan pada kedua sahabatnya.

"kalau soal itu, kalian tanya aja sama Pak Alvaro sendiri.Udah ah! Mendingan kita kerjakan tugasnya. Gue udah laper,"ketus Nesya, kedua sahabatnya akhirnya diam.

**********

Setelah mengerjakan soal di perpustakaan, Nesya dan temannya memutuskan ke kantin untuk makan siang.

"Akhirnya,perut gue kenyang.Gara-gara pak Tono,nih,"ucap Nesya, setelah menghabiskan sepiring nasi dan lauknya.

"Iya,udah jam satu nih. Kita sholat dulu,yok. Mumpung masih ada waktu,"ajak Evi. Gadis itu merupakan yang paling alim diantara mereka bertiga.

"Ya udah,ayo!"jawab Mila sembari bangkit dari duduknya. Sementara Nesya masih duduk.

"Lo nggak ikut,Nes?"Tanya Mila.

"Gue lagi kedatangan tamu bulanan.Tapi gue males sendirian,gue iku deh,"ucap Nesya sembari melangkah menuju musholla yang ada di gedung universitas mereka.

Sembari menunggu teman-temannya selesai sholat, Nesya memilih duduk di bangku panjang sambil memainkan ponselnya.

Ia membuka aplikasi chatting berwarna hijau.Seketika tatapannya langsung tertuju pada sebuah story suaminya.

"Nulis apaan nih,Pak dosen. Buka ah,"ucap Nesya dengan penasaran.

Nesya tak bisa menyembunyikan senyum gelinya.Setelah melihat isi story suaminya.

{Aku tidak bisa melihat wanita manapun selain dirimu,tak ada yang bisa mengalihkan pandanganku selain dirimu}

"Pak Alvaro ini lebay banget sih.Nggak malu apa dilihat teman-temannya,"gumam Nesya sembari menggelengkan kepalanya.

Saat sedang asyik memainkan ponselnya, tiba-tiba pria yang dibicarakan Nesya muncul. Sang suami keluar dari dalam mushola dengan seorang dosen wanita cantik dan muda yang berhijab. Nesya juga pernah melihatnya beberapa kali di gedung fakultas.

Nesya menatap kedua dosen itu, awalnya Alvaro tidak melihat Nesya karena sedang mengobrol dengan wanita cantik itu.

"Ekhem."

Nesya sengaja berdehem sedikit keras, hingga suaminya itu berhasil menoleh ke arahnya. pria itu hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya kembali.

"Katanya nggak bisa lihat wanita lain selain aku,tapi nyatanya apa!"gerutu Nesya kesal.

"Dasar nggak bisa dipercaya, pasti dia buat story cuman akting doang.Biar dikatain romantis sama cewek-cewek.Dasar, semua cowok sama aja!"kesal Nesya.

Tak berapa lama, teman-temannya pun keluar dari mushola.

"Udah selesai sholatnya?"tanya Nesya sembari menghampiri kedua sahabatnya.Mereka menjawab dengan anggukan kepala.

*********

Nesya tiba di rumah pukul 05.00 sore. karena jadwal nya hari ini padat, ia pulang sedikit terlambat dari biasanya.

Nesya mengernyit heran, karena tidak mendapati mobil suaminya.

'ke mana Pak Alvaro? biasanya dia pulang lebih dulu dari gue aku.'Batin Nesya.

"Non Nesya udah pulang? Kok lemes,Non Nesya sakit?" Tanya Mbak Siti yang baru saja membuka pintu untuk Nesya.

"Iya nih,Mbak.Soalnya lagi PMS,"ucap Nesya sembari masuk ke dalam rumah diikuti dengan mbak Siti.

Nesya menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu,ia menghela nafas.

"Non mau Mbak buatin jamu? Biar lebih segar,"Tawar Mbak Siti.

"Mbak Siti bisa?"tanya Nesya ragu. Mbak Siti langsung mengangguk dengan mantap.

Tidak sampai lima belas menit,Mbak Siti sudah kembali dengan membawa segelas jamu untuk Nesya.

"Makasih,Mbak,"ucap Nesya sembari menerima gelas berisi jamu.Ia tertegun untuk sesaat, dirinya belum pernah minum jamu semasa hidupnya, entah bagaimana rasanya.

Ia pun mulai meneguk sedikit demi sedikit jamu itu hingga habis.Ia lalu mengembalikan gelasnya pada Mbak Siti.

"Gimana Non?" Tanya Mbak Siti penasaran dengan jawaban Nesya.

"Lumayanlha.Makasih ya,Mbak,"jawab Nesya.

"Sama-sama Non.Kalau begitu Mbak permisi,ya."

Mbak Siti hendak pergi,namun segera dicegah oleh Nesya."Tunggu dulu,Mbak.Duduk dulu,aku mau nanya sesuatu,"ucap Nesya.

Mbak Siti jadi penasaran,ia pun langsung duduk di samping Nesya.

"Ada apa,Non?" Tanya Mbak Siti.

"Gini,Mbak.Apa sih yang membuat laki-laki berpaling dari istrinya?"tanya Nesya.

"Mungkin ada letak kesalahannya di istri.Misalnya sang istri tidak mau melayani suaminya di ranjang,maka laki-laki akan mencari pengganti di luar,"jelas mbak Siti.

Nesya menjadi gelisah setelah mendengar ucapan mbak Siti,ia takut Alvaro akan mencari pelampiasan di luar sana.

Di kamarnya, Nesya memutuskan untuk menelpon sang suami,ia tak mau kejadian seperti siang tadi terulang kembali.

"Halo,Sayang.Ada apa?"Tanya Alvaro setelah telfon tersambung.

"Bapak dimana? Kok belum pulang, udah mau malam juga,"ucap Nesya tanpa basa-basi.

"Maaf, hari saya ada rapat bareng dosen lainnya.Mungkin saya pulangnya sedikit larut,"jawab Alvaro.

"Kok gitu sih,Pak?"

"Udah dulu ya, nggak enak angkat telepon di tengah rapat,"ucap Alvaro langsung memutuskan sambungan secara sepihak.

"Pak Alvaro!"

Tut..Tut ..

Dalam hatinya ia sangat cemas, gelisah kalau Alvaro kepincut wanita lain. Kalau itu terjadi, Nesya tak terima.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

makanya mulai buka hatimu

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. ditegur suami
2 2.suami posesif
3 3.Dosen aneh
4 4.kamu istriku!
5 5. ruang dosen
6 6.Di jalan
7 7.punya anak?
8 8. sakit hati
9 9.Yakin tidak jatuh cinta?
10 10. sama-sama telat
11 11.Kekesalan
12 13.Nesya!
13 13.karna sayang
14 14.Cinta Mati
15 15.Datang Bulan
16 16.Gelisah
17 17.Trauma
18 18.Kesempatan.
19 19.Dijemput
20 20.Buku Diary
21 21.Kepergok
22 22.Kekecewaan
23 23.Panggil Sayang!
24 24. Sakit hati
25 25.Dibalik Trauma Nesya
26 26.Bersumpah
27 27.Baju dinas
28 28. Harus terbiasa
29 29.Memaksakan diri
30 30.Permintaan Yang Berat
31 31.Gelisah
32 32.Belajar menyenangkan suami
33 33. Kepulangan Suami
34 34. Malam Pertama
35 35.Tidak Enak Badan
36 36.Pengakuan
37 37.Kedatangan Oma
38 38.Sengaja Menunda
39 39. Menemukan Bukti
40 40. Ada apa dengan Oma?
41 41.Marah besar
42 42. Kata-kata Menyakitkan
43 43. Profesional
44 44. Tuntutan dan Ancaman
45 45. Pertengkaran
46 46. Sikap Dingin
47 47. Sekeras Batu
48 48. Pilihan Terbaik
49 49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50 50. Tidak Ingin Bertemu
51 51. Memulangkan Oma
52 52. Pertemuan Keluarga
53 53. Latihan Buat Anak
54 54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55 55. Bertemu Mantan
56 56. Bayangan Masa Lalu
57 57. Tamu Tak Diundang
58 58. Rencana Sang Adik
59 59. Obat Perangsang
60 60. Ketakutan Nesya
61 61. Sengaja?
62 62. Diabaikan
63 63. Jangan-jangan Hamil
64 64. Pingsan
65 65. Menerima Dengan Ikhlas
66 66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67 67. Pulang Ke Rumah
68 68. Curiga
69 69. Hamil Diluar Nikah?
70 70. Saya Suaminya
71 71. Cinta Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. ditegur suami
2
2.suami posesif
3
3.Dosen aneh
4
4.kamu istriku!
5
5. ruang dosen
6
6.Di jalan
7
7.punya anak?
8
8. sakit hati
9
9.Yakin tidak jatuh cinta?
10
10. sama-sama telat
11
11.Kekesalan
12
13.Nesya!
13
13.karna sayang
14
14.Cinta Mati
15
15.Datang Bulan
16
16.Gelisah
17
17.Trauma
18
18.Kesempatan.
19
19.Dijemput
20
20.Buku Diary
21
21.Kepergok
22
22.Kekecewaan
23
23.Panggil Sayang!
24
24. Sakit hati
25
25.Dibalik Trauma Nesya
26
26.Bersumpah
27
27.Baju dinas
28
28. Harus terbiasa
29
29.Memaksakan diri
30
30.Permintaan Yang Berat
31
31.Gelisah
32
32.Belajar menyenangkan suami
33
33. Kepulangan Suami
34
34. Malam Pertama
35
35.Tidak Enak Badan
36
36.Pengakuan
37
37.Kedatangan Oma
38
38.Sengaja Menunda
39
39. Menemukan Bukti
40
40. Ada apa dengan Oma?
41
41.Marah besar
42
42. Kata-kata Menyakitkan
43
43. Profesional
44
44. Tuntutan dan Ancaman
45
45. Pertengkaran
46
46. Sikap Dingin
47
47. Sekeras Batu
48
48. Pilihan Terbaik
49
49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50
50. Tidak Ingin Bertemu
51
51. Memulangkan Oma
52
52. Pertemuan Keluarga
53
53. Latihan Buat Anak
54
54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55
55. Bertemu Mantan
56
56. Bayangan Masa Lalu
57
57. Tamu Tak Diundang
58
58. Rencana Sang Adik
59
59. Obat Perangsang
60
60. Ketakutan Nesya
61
61. Sengaja?
62
62. Diabaikan
63
63. Jangan-jangan Hamil
64
64. Pingsan
65
65. Menerima Dengan Ikhlas
66
66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67
67. Pulang Ke Rumah
68
68. Curiga
69
69. Hamil Diluar Nikah?
70
70. Saya Suaminya
71
71. Cinta Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!