10. sama-sama telat

       Alvaro tersentak dan terbangun dari tidurnya, saat ia merasakan seseorang menyentuh pipinya. Membuka mata secara perlahan, Alvaro terkejut saat melihat sosok gadis cantik yang saat ini begitu dekat dengannya. jarak mereka hanya beberapa senti saja.

       Alvaro mencoba mengumpulkan nyawanya kembali, ia mengerjapkan matanya. Menatap gadis cantik yang kini berjongkok di dekatnya, gadis itu menatapnya dengan mengerutkan kening.

       "Pak Alvaro, ngapain tidur di sini?"tanya Nesya, ketika suaminya sudah sadar sepenuhnya.

        "Nesya, kamu kok bisa ada di sini?"Alvaro malah balik bertanya, lelaki itu bangkit dan mendudukkan dirinya.

       Nesya memutar bola matanya, ia ikut bangkit kemudian mendudukkan diri di samping suaminya.

      "aku yang seharusnya bertanya, Bapak ngapain tidur di sini? udah dingin, banyak nyamuk lagi. Udah nggak mau tidur di kamar?"ucap Nesya sembari melirik suaminya yang masih terlihat linglung.

      Alvaro mencoba mengingat-ingat kembali, sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing. Ia baru ingat, kalau kemarin ia keluar rumah. Berjam-jam ia habiskan waktu malamnya di sebuah cafe, menikmati beberapa cangkir kopi hingga membuatnya kesulitan memejamkan matanya.

      Alvaro baru pulang sekitar jam 02.00 dini hari, berusaha memejamkan matanya dan akhirnya ia bisa tertidur sekitar setengah jam yang lalu. Ia memilih tidur di sofa, Karena rasa pusing di kepalanya membuatnya enggan naik tangga menuju kamarnya dengan Nesya.

       "Nggak, siapa bilang? Saya baru pulang dari cafe setengah jam yang lalu. Kepala saya pusing dan akhirnya saya tertidur di sini dan baru setengah jam saya terlelap, seorang bidadari cantik datang membangunkanku,"jelas Alvaro, karena tak ingin istrinya salah sangka.

     "Bapak bisa aja ya, gombalnya. Padahal baru bangun tidur. Tapi aku nggak akan baper kok,"cibir Nesya.

      "Ngapain Saya gombal, saya ngomong kenyataannya kok. Kalau kamu nggak percaya ya udah,"ucap Alvaro cuek, lelaki itu bangkit dari duduknya. Begitupun Nesya, ia juga ikut berdiri.

      "Saya mau ke dapur dulu, mau minum air putih. Kamu duluan aja balik ke kamar, bentar lagi saya nyusul,"titah Alvaro, namun Indonesia dengan cepat menggelengkan kepalanya.

    "Kenapa?"tanya Alvaro heran.

   "Aku akan mengawasi bapak, buat mastiin bapak tidak bakal tidur di sofa lagi,"cetus Nesya.

      Sambil tersenyum, Alvaro menggelengkan kepalanya."Kenapa memangnya? kamu nggak bisa tidur ya, kalau nggak saya peluk. Ayo ngaku!"

     "Enak aja! nggak gitu juga kali,pak,"ucapnya buru-buru menyanggah suaminya."Aku itu cuma nggak mau aja bapak tidur di sofa, nanti kalau bapak sakit, siapa juga yang repot coba?Aku juga!"

       Mendengar penjelasan istrinya, Alvaro hanya membulatkan mulutnya sambil menganggukkan kepalanya. Ia kemudian berkata."Aku nggak akan tidur di sofa lagi, tenang aja. Udah balik sana ke kamar, Masih ada waktu sebentar lagi untuk tidur, mumpung belum masuk waktu subuh."

    Namun, Nesya sama sekali tidak mengindahkan perintah suaminya. Ia tetap saja mengikuti Alvaro sampai ke dapur dengan alasan yang beda.

"Aku juga harus,aku juga mau minum."

Alvaro Manghela nafas, ia sudah malas berdebat dengan istri kecilnya itu. Gadis itu tidak akan mau mengalah, sampai kapan pun gadis itu akan tetap pada pendiriannya. Alvaro melangkah ke dapur, diikuti dengan Nesya yang membuntutinya.

Sesampainya di dapur, Alvaro langsung mengambil gelas dan menuangkan air hangat dari dispenser. Ia tidak bisa minum minuman dingin, apalagi dini hari begini. Sedangkan Nesya, membuka kulkas dan langsung mengambil air mineral yang sudah dingin.

"Nesya, Kenapa kamu minum dingin di pagi-pagi hari begini? nggak baik untuk kesehatan,"tegur Alvaro, saat Nesya mulai membuka botol minumnya.

"Gerah,pak.Kalau minum yang dingin lebih segar,"celetuk Nesya,gadis itu langsung meneguk air dingin itu hingga habis setengah botol.

Alvaro hanya menggelengkan kepalanya.Kemudian ia pun meneguk air hangatnya, setelah itu langsung menyimpan gelas minumnya ke wastafel.

Alvaro meninggalkan dapur tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Nesya. melihat Alvaro yang telah meninggalkan dapur, Nesya langsung kembali menyimpan botol minumnya ke dalam kulkas.

"Ihh,main tinggal aja bapak ini.Nyebelin banget,"ucap Nesya sembari menyusul Alvaro yang sudah melangkah lebih dulu.

...****************...

Sebab begadang semalaman dan baru tidur menjelang pagi, Alvaro kini bangun kesiangan. ia melirik jam yang menempel di dinding, seketika matanya terbelalak ketika melihat jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

"Ya Allah, kok bisa bangun kesiangan. Ini pasti gara-gara begadang semalam,"gumam Alvaro, lelaki itu juga menyayangkan waktu subuh yang ia lewatkan begitu saja.

Alvaro melirik ke samping, ternyata Nesya juga masih tertidur dengan posisi membelakanginya.

Alvaro pun menepuk bahu Nesya, mulai membangunkan istrinya."Sayang,bangun.Kita kesiangan."

Namun, gadis itu tidak kunjung membuka mata. Hanya suara lenguhan kecil yang keluar dari mulutnya, Alvaro kembali memanggilnya.

"Sayang, bangun. Kita akan terlambat!"kali ini Alvaro sedikit mengeraskan suaranya, sambil mengguncang pundak sang istri.

"Ada apa sih, pak? baru juga tidur sebentar udah dibangunin!"gumam gadis berambut panjang itu, Ia membalikan tubuhnya hingga menghadap sang suami. Namun, tetap saja gadis itu tak membuka matanya.

"Jangan tidur lagi, Nesya! kita sudah terlambat,"ucap Alvaro.

"Euggh, memangnya sudah jam berapa, pak? kenapa telat? paling juga baru jam 05.00,"protes Nesya.

"Jam 05.00 dari mana, udah jam 06.30!"ucap Alvaro.

Nesya membuka matanya setelah mendengar ucapan Alvaro, ia langsung mengarahkan pandangannya ke arah jam dinding. Kelopak mata gadis cantik itu langsung melebar, saat dirinya melihat jarum jam telah menunjukkan pukul 06.30.

"Ya ampun,pak. Kenapa baru bangunin sekarang sih? jadi telat kan?"gumam Nesya sembari langsung meloncat dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Alvaro hanya bisa menghilangkan kepalanya melihat tingkah Nesya. Alvaro beranjak dari tempat tidur, ia memutuskan untuk mandi di kamar mandi yang ada di kamar sebelah. Karena akan semakin lama jika menunggu Nesya selesai mandi.

...****************...

Nesya hendak mengeluarkan motornya dari bagasi, namun dengan cepat Alvaro melarangnya. Nesya membelalak ke arah suaminya, karena ia sudah terlambat tapi Alvaro malah menghalanginya untuk mengeluarkan motor.

"Ada apa lagi sih, pak? ini udah makin telat loh,"sungut Nesya.

"Karena udah telat makannya Kamu jangan naik motor, kita pergi bersama saja. Pakai mobil biar cepat,"ucap Alvaro tenang.

"Bapak yang benar saja? kalau ada yang melihat kita pergi bareng gimana? ntar jadi masalah lagi, nggak mau ah. Aku nggak mau nambah-nambah masalah,"cerocos Nesya.

"Nggak akan, tenang aja. Nanti kamu suruh lewat pintu belakang,", ucap Alvaro dengan tenang.

"Tapi Pak\_ "

"Nggak ada tapi-tapian, Nesya. Cepat! udah jam 07.30, emangnya kamu bisa sampai ke kampus pakai motor dalam waktu tidak sampai setengah jam?"ucap Alvaro.

Nesya tampak berpikir, perkataan suaminya itu ada benarnya.

"Iya sih, pak. Masa aku mau ngebut, kalau ketabrak gimana?"

"Makanya cepat!"ucap Alvaro langsung membuka pintu mobilnya.

Tak punya pilihan lain, Nesya akhirnya mengangguk patuh.Ia langsung masuk ke dalam mobil, disusul oleh Alvaro yang menempati posisi kemudi.

"Pak, jam pertama kan mata kuliah bapak. Bapak jangan hukum aku, ya. kita kan sama-sama terlambat,"ucap Nesya ketika Alvaro mengemudikan mobilnya.

Alvaro baru ingat, jam pertama hari ini ia akan mengajar di kelas Nesya.

"Kita lihat saja nanti,"ucap Alvaro sembari senyum tipis.

Mendengar jawaban suaminya, Nesya mengerucutkan bibirnya.

"Awas aja kalau bapak hukum, lagi pula kita sama-sama terlambat kok."

Alvaro hanya fokus mengemudi, ia memilih jalan pintas agar lebih cepat sampai ke kampus dan juga menghindari macet lalu lintas.

Akhirnya mobil Alvaro berhenti di pintu belakang gedung universitas.

"Ayo turun!"titah Alvaro, Nesya pun mengangguk paham sembari turun dari mobil.

Sedangkan Alvaro kembali menjalankan mobilnya menuju pintu masuk, Alvaro memarkirkan mobilnya di parkiran khusus dosen.

Dengan nafas terengah-engah, akhirnya Nisa telah tiba di depan kelasnya. Ia pun buru-buru masuk dan menempati kursi kosong di samping Mila, sahabatnya.

"Tumben lo telat, Nes?"tanya Mila heran, karena sebelumnya Indonesia tidak pernah selamat ke kampus.

"Iya soalnya gue bangun kesiangan tadi,"jawab Nesya sembari mengatur nafasnya.

"Tumben? untung Pak Alvaro juga belum masuk, kalau nggak udah habis lo dihukum,"ucap Mila.

Hanya beberapa menit, tampak Alvaro muncul dari arah pintu. Pria tampan itu langsung masuk dan berdiri di depan meja dosen.

"Assalamualaikum, selamat pagi semuanya,"sapa Alvaro pada seluruh mahasiswa di dalam kelas.

"Waalaikumsalam, selamat pagi Pak Alvaro,"jawab mahasiswa dengan kompak.

"Nes,Lo sama Pak Alvaro kok bisa sama-sama terlambat? udah gitu kalian masuk hampir barengan lagi, kalian pergi bareng,ya?"bisik Mila, hal itu tentu saja membuat mata Nesya terbelalak.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

iya

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. ditegur suami
2 2.suami posesif
3 3.Dosen aneh
4 4.kamu istriku!
5 5. ruang dosen
6 6.Di jalan
7 7.punya anak?
8 8. sakit hati
9 9.Yakin tidak jatuh cinta?
10 10. sama-sama telat
11 11.Kekesalan
12 13.Nesya!
13 13.karna sayang
14 14.Cinta Mati
15 15.Datang Bulan
16 16.Gelisah
17 17.Trauma
18 18.Kesempatan.
19 19.Dijemput
20 20.Buku Diary
21 21.Kepergok
22 22.Kekecewaan
23 23.Panggil Sayang!
24 24. Sakit hati
25 25.Dibalik Trauma Nesya
26 26.Bersumpah
27 27.Baju dinas
28 28. Harus terbiasa
29 29.Memaksakan diri
30 30.Permintaan Yang Berat
31 31.Gelisah
32 32.Belajar menyenangkan suami
33 33. Kepulangan Suami
34 34. Malam Pertama
35 35.Tidak Enak Badan
36 36.Pengakuan
37 37.Kedatangan Oma
38 38.Sengaja Menunda
39 39. Menemukan Bukti
40 40. Ada apa dengan Oma?
41 41.Marah besar
42 42. Kata-kata Menyakitkan
43 43. Profesional
44 44. Tuntutan dan Ancaman
45 45. Pertengkaran
46 46. Sikap Dingin
47 47. Sekeras Batu
48 48. Pilihan Terbaik
49 49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50 50. Tidak Ingin Bertemu
51 51. Memulangkan Oma
52 52. Pertemuan Keluarga
53 53. Latihan Buat Anak
54 54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55 55. Bertemu Mantan
56 56. Bayangan Masa Lalu
57 57. Tamu Tak Diundang
58 58. Rencana Sang Adik
59 59. Obat Perangsang
60 60. Ketakutan Nesya
61 61. Sengaja?
62 62. Diabaikan
63 63. Jangan-jangan Hamil
64 64. Pingsan
65 65. Menerima Dengan Ikhlas
66 66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67 67. Pulang Ke Rumah
68 68. Curiga
69 69. Hamil Diluar Nikah?
70 70. Saya Suaminya
71 71. Cinta Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. ditegur suami
2
2.suami posesif
3
3.Dosen aneh
4
4.kamu istriku!
5
5. ruang dosen
6
6.Di jalan
7
7.punya anak?
8
8. sakit hati
9
9.Yakin tidak jatuh cinta?
10
10. sama-sama telat
11
11.Kekesalan
12
13.Nesya!
13
13.karna sayang
14
14.Cinta Mati
15
15.Datang Bulan
16
16.Gelisah
17
17.Trauma
18
18.Kesempatan.
19
19.Dijemput
20
20.Buku Diary
21
21.Kepergok
22
22.Kekecewaan
23
23.Panggil Sayang!
24
24. Sakit hati
25
25.Dibalik Trauma Nesya
26
26.Bersumpah
27
27.Baju dinas
28
28. Harus terbiasa
29
29.Memaksakan diri
30
30.Permintaan Yang Berat
31
31.Gelisah
32
32.Belajar menyenangkan suami
33
33. Kepulangan Suami
34
34. Malam Pertama
35
35.Tidak Enak Badan
36
36.Pengakuan
37
37.Kedatangan Oma
38
38.Sengaja Menunda
39
39. Menemukan Bukti
40
40. Ada apa dengan Oma?
41
41.Marah besar
42
42. Kata-kata Menyakitkan
43
43. Profesional
44
44. Tuntutan dan Ancaman
45
45. Pertengkaran
46
46. Sikap Dingin
47
47. Sekeras Batu
48
48. Pilihan Terbaik
49
49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50
50. Tidak Ingin Bertemu
51
51. Memulangkan Oma
52
52. Pertemuan Keluarga
53
53. Latihan Buat Anak
54
54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55
55. Bertemu Mantan
56
56. Bayangan Masa Lalu
57
57. Tamu Tak Diundang
58
58. Rencana Sang Adik
59
59. Obat Perangsang
60
60. Ketakutan Nesya
61
61. Sengaja?
62
62. Diabaikan
63
63. Jangan-jangan Hamil
64
64. Pingsan
65
65. Menerima Dengan Ikhlas
66
66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67
67. Pulang Ke Rumah
68
68. Curiga
69
69. Hamil Diluar Nikah?
70
70. Saya Suaminya
71
71. Cinta Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!