Sembari menyetir, sesekali Alvaro melirik gadisnya yang duduk di sampingnya. sedari tadi Nesya hanya diam saja, sejak keluar dari rumah orang tuanya. Saat diajak bicara gadis itu hanya diam saja, jika ditanya hanya mengganggu atau menggeleng.
"Sayang, Kamu kenapa sih dari tadi diam aja? kamu masih sakit hati atas ucapan Oma, ya?"tanya Alvaro.
"Menurut bapak sendiri?"Nesya balik bertanya dengan ketus.
Alvaro mengela nafas panjang, tentu saja ia mengerti apa yang dirasakan istrinya. Tapi Alvaro tidak tahan,jika Nesya terus mendiaminya.
"Sayang, aku tahu kamu kecewa, marah, sakit hati sama kejadian tadi. Tapi apa salahku, sampai kamu nyuekin gini,"ucap Alvaro dengan nada frestasi.
Namun, perkataan Alvaro tidak ditanggapi sama sekali oleh gadis cantik ini. Nesya memilih menyadarkan kepalanya di jok mobil, ia memejamkan matanya. Sambil menunggu mobil yang dikendarai tiba di rumah mereka, perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 40 menit.Sehingga, membuat Nesya merasa ngantuk.
Apalagi gadis itu belum sempat istirahat setelah insiden dan bocor saat pulang kuliah, ditambah lagi dengan kejadian Oma di rumah mertuanya tadi. Nesya sungguh lelah, akhirnya ia memilih untuk memejamkan matanya.
Menyadari istrinya sudah tertidur, Alvaro hanya bisa menghela nafas. Ia berharap, sikap cuek gadis itu tak berlangsung lama.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, akhirnya pasangan pengantin baru itu telah sampai di kediaman mereka. Alvaro memarkirkan mobilnya tepat di depan garasi. Lelaki tampan itu melilit sang istri yang masih terlelap, ia tidak tinggal untuk membangunkannya.
"Lebih baik aku gendong aja, kasihan mau bangunin,"gumam Alvaro sembari turun dari mobil.
Alvaro berlari kecil memutari mobilnya, ya berhenti di depan pintu yang diduduki Nesya. Secara perlahan, Alvaro membuka pintu mobil agar tidak mengusik tidur istrinya.
"Nyenyak banget tidurnya."
Alvaro tersenyum melihat nesya yang tidur begitu nyenyak, gadis ini tidak sadar bahwa mereka telah sampai rumah. Dengan hati-hati, Alvaro mengangkat tubuh Nesya dan membawanya masuk ke dalam rumah, tidak lupa untuk menutup pintu mobil dengan sebelah kakinya.
"Eh, Pak Alvaro. Non Nesya kenapa,pak?tidur?,"tanya Mbak Siti ketika membuka pintu, ia heran melihat Alvaro yang membopong tubuh Nesya.
"ssstt! jangan berisik, mbak!"ucap Alvaro, Mbak Siti pun mengangguk paham. Ia lalu menggeser tubuhnya, untuk mempersilahkan Alvaro dan Nesya masuk.
Dalam perjalanan menuju kamar, sesekali Nesya melenguh dan menggeliat dalam gendongan Alvaro.
"cup,cup,cup!"ucap Alvaro, seperti sedang meniduri bayi kecil.
Mereka akhirnya sampai di kamar, dengan susah payah ia membuka pintu kamar dengan sebelah tangannya. kemudian, dengan perlahan menuju ranjang mereka.
Dengan perlahan dan hati-hati, Alvaro hendak membaringkan Nesya di tempat tidur. Ia sudah berusaha agar istrinya itu tidak terbangun, namun tiba-tiba saja Nesya membuka mata.
Mata gadis itu terbelalak, ketika melihat wajah suaminya yang begitu dekat dengannya. Apalagi dalam posisi seperti ini, membuat gadis itu berpikiran aneh tentang suaminya.
"Pak Alvaro!"Nesya berteriak keras, yang mendorong tubuh Alvaro hingga pria itu terjungkal ke lantai.
"Pak Alvaro mau ngapain? mau aneh-aneh ya?"tuduh Nesya, gadis itu segera mendudukkan dirinya.
"Nesya, Kamu kenapa sih? suami sendiri didorong, tega banget!"ucap Alvaro sambil meringis kesakitan.
"Salah bapak sendiri!bapak mau tadi ngapain?,"Nesya kembali menuduh Alvaro.
"Siapa yang mau macam-macam, sih? kamu nggak ingat ya? kamu tadi ketiduran. Pas udah nyampe, saya nggak tega bangunin kamu, jadinya saya gendong kamu sampai ke kamar. Tapi saat Saya ingin membaringkan kamu tiba-tiba kamu bangun dan langsung mendorong saya,"jelas Alvaro panjang lebar, yang mendudukkan dirinya di samping ranjang.
Mendengar penjelasan Alvaro, Nesya tertegun. Ia mencoba mengingat kembali, pulang dari rumah mertuanya tadi, iya tertidur di dalam mobil. Lalu tiba-tiba terbangun di dalam kamarnya, siapa lagi yang membawanya ke kamar kalau bukan Alvaro.
"Udah ingat?"tanya Alvaro disertai tatapan penuh cinta.
Nesya hanya bisa menunduk malu, karena telah salah menuduh Alvaro.
"Kamu ini perempuan, tapi tenaga kamu kok kuat banget. Aku sampai jatuh ke lantai, kuat sekali istriku ini. Aku jadi penasaran, kalau kita main di ranjang, akan sekuat apa kamu ya?"gurau Alvaro sembari menaik turunkan alisnya.
"Tuh kan! Bapak mikir itu lagi, dasar bapak-bapak mesum!"teriak Nesya kesal sembari melempar boneka beruang miliknya ke wajah tampan Alvaro
Bukannya marah, Alvaro malah tersenyum. Gemas melihat tingkah laku Nesya, wajah gadis itu kini memerah karena Alvaro telah menggodanya.
"Lucu banget sih, kalau lagi ngambek gitu. Makin gemes,"ucap Alvaro.
Nesya mengerucutkan bibirnya, membuat Alvaro semakin gemas, andai saja Nesya sudah menerimanya sepenuh hati. Ingin rasanya Alvaro melahap bibir mungil berwarna merah jambu itu.
"Sayang, Saya minta maaf atas kejadian di rumah Mami tadi,ya. Oma memang begitu orangnya, nggak ada yang berani melawan ucapannya," ucap Alvaro berbicara serius.
Nesya menantang bola mata suaminya, lelaki itu minta maaf atas sesuatu yang bukan salahnya. Lelaki itu bahkan sudah mencoba membelanya di depan sang oma, namun sayangnya mulut Oma Lisa terlalu tajam dan tak bisa dilawan.
"Sayang, kok kamu diam saja?"
"Nggak,pak. Aku lagi mikirin ucapan umah itu ada benarnya juga sih,"ucap Nesya.
Mendengar ucapan istrinya, Alvaro mengernyitkan keningnya."Ucapan yang mana?"
"Itu loh, yang seharusnya Bapak nggak nikah sama anak kuliahan supaya bisa cepat-cepat punya anak. Lagian kan,saya nggak cinta sama bapak.Mana harus sembunyi-sembunyi sama orang kampus.Mau Sampai kapan,Pak?"ucap Nesya panjang lebar.
Sekian panjang kalimat yang Nesya ucapkan, ada satu kalimat yang membuat Alvaro merasa sedih, yaitu bahwa dia tidak mencintainya.
"Kamu yakin, nggak bakal jatuh cinta sama saya?,"tanya Alvaro sembari mendekatkan wajahnya ke Nesya.
Mendengar pertanyaan Alvaro membuat Nesya susah menelan salivanya sendiri, apalagi wajah tampan suaminya yang menatap dirinya.Membuat Nesya menjadi salah tingkah.
"Jawab, Nesya!.Jika kamu yakin nggak akan jatuh cinta sama saya?"ucap Alvaro mengulangi pertanyaannya sembari menatap lekat Nesya.
Lagi-lagi Nesya dibuat susah menelan salivanya karena ulah Alvaro. Perbuatan Alvaro membuat degup jantungnya kencang. Ia khawatir, suara detak jantungnya terdengar oleh suaminya. Nesya tidak mau Alvaro semakin salah tingkah, mengira bahwa Nesya pernah mempunyai perasaan padanya hanya karena suara jantungnya.
"Yakin lah, kenapa aku harus jatuh cinta sama bapak? saat ini Bapak memang suami aku, tapi aku tidak pernah menganggap Bapak lebih dari dosen aku?"tegas Nesya sembari menatap manik mata suaminya.
"Dan untuk masalah perkataan Oma,saya tidak menghiraukannya. karena aku saya sudah dewasa, dan saya yakin dengan pilihan saya sendiri. Untuk masalah kampus, Saya yakin kita bisa menjaga rahasia ini sampai kamu lulus,"lanjut Alvaro.
Nesya hanya bisa terdiam. Nesya tidak mengerti mengapa Alvaro begitu yakin. Padahal dirinya tidak pernah yakin pernikahan nya dengan pak dosen bertahan lama.
...****************...
menjelang subuh, Nesya menggeliat. Ia meraba kasur tempat di mana suaminya tertidur. gadis itu seketika langsung membuka matanya ketika menyadari Alvaro tidak ada di kasurnya.
"Pak Alvaro mana?"ucap gadis itu dengan suara khas bangun tidur.
dirinya melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Ia heran tak biasanya Alvaro bangun sepagi ini.
"Aneh,tumben banget jam segini udah keluar."
Ia pun bergegas menuruni kasur dan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya. Setelah itu, Nesya pun mencari keberadaan sang suami yang tidak diketahui di mana keberadaannya.
"Pak,pak Alvaro, bapak dimana?"panggil Nesya sembari menuruni anak tangga.
Ia pun kini telah berada di anak tangga terakhir.Lalu dia pun langsung menuju dapur mungkin saja Alvaro saat ini sedang berada di dapur.
Namun, sebelum ke dapur dirinya melewati ruang tamu terlebih dahulu. seketika Nesya tertegun, karena dirinya kini melihat sang suami sedang tidur nyenyak di sofa tamu.
"Pak Yudi kenapa tidur di situ?"gumam Nesya sembari melangkah menghampiri Alvaro yang saat ini sedang nyenyak tidur di atas sofa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Rita
saya jg nanya??
2024-01-27
0
Rita
yakin???
2024-01-27
0
Rita
ya mau gmn lagi Al maaf krn scra g lgsg kamu yg memaksa mnt nikah sdgkn Nesya blm ada rasa m kamu jd ya sabar smbl ngambil hatinya secara perlahan
2024-01-27
0