9.Yakin tidak jatuh cinta?

      Sembari menyetir, sesekali Alvaro melirik gadisnya yang duduk di sampingnya. sedari tadi Nesya hanya diam saja, sejak keluar dari rumah orang tuanya. Saat diajak bicara gadis itu hanya diam saja, jika ditanya hanya mengganggu atau menggeleng.

        "Sayang, Kamu kenapa sih dari tadi diam aja? kamu masih sakit hati atas ucapan Oma, ya?"tanya Alvaro.

   "Menurut bapak sendiri?"Nesya balik bertanya dengan ketus.

     Alvaro mengela nafas panjang, tentu saja ia mengerti apa yang dirasakan istrinya. Tapi Alvaro tidak tahan,jika Nesya terus mendiaminya.

     "Sayang, aku tahu kamu kecewa, marah, sakit hati sama kejadian tadi. Tapi apa salahku, sampai kamu nyuekin gini,"ucap Alvaro dengan nada frestasi.

       Namun, perkataan Alvaro tidak ditanggapi sama sekali oleh gadis cantik ini. Nesya memilih menyadarkan kepalanya di jok mobil, ia memejamkan matanya. Sambil menunggu mobil yang dikendarai tiba di rumah mereka, perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 40 menit.Sehingga, membuat Nesya merasa ngantuk.

      Apalagi gadis itu belum sempat istirahat setelah insiden dan bocor saat pulang kuliah, ditambah lagi dengan kejadian Oma di rumah mertuanya tadi. Nesya sungguh lelah, akhirnya ia memilih untuk memejamkan matanya.

      Menyadari istrinya sudah tertidur, Alvaro hanya bisa menghela nafas. Ia berharap, sikap cuek gadis itu tak berlangsung lama.

      Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, akhirnya pasangan pengantin baru itu telah sampai di kediaman mereka. Alvaro memarkirkan mobilnya tepat di depan garasi. Lelaki tampan itu melilit sang istri yang masih terlelap, ia tidak tinggal untuk membangunkannya.

     "Lebih baik aku gendong aja, kasihan mau bangunin,"gumam Alvaro sembari turun dari mobil.

       Alvaro berlari kecil memutari mobilnya, ya berhenti di depan pintu yang diduduki Nesya. Secara perlahan, Alvaro membuka pintu mobil agar tidak mengusik tidur istrinya.

      "Nyenyak banget tidurnya."

      Alvaro tersenyum melihat nesya yang tidur begitu nyenyak, gadis ini tidak sadar bahwa mereka telah sampai rumah. Dengan hati-hati, Alvaro mengangkat tubuh Nesya dan membawanya masuk ke dalam rumah, tidak lupa untuk menutup pintu mobil dengan sebelah kakinya.

       "Eh, Pak Alvaro. Non Nesya kenapa,pak?tidur?,"tanya Mbak Siti ketika membuka pintu, ia heran melihat Alvaro yang membopong tubuh Nesya.

      "ssstt! jangan berisik, mbak!"ucap Alvaro, Mbak Siti pun mengangguk paham. Ia lalu menggeser tubuhnya, untuk mempersilahkan Alvaro dan Nesya masuk.

        Dalam perjalanan menuju kamar, sesekali Nesya melenguh dan menggeliat dalam gendongan Alvaro.

         "cup,cup,cup!"ucap Alvaro, seperti sedang meniduri bayi kecil.

       Mereka akhirnya sampai di kamar, dengan susah payah ia membuka pintu kamar dengan sebelah tangannya. kemudian, dengan perlahan menuju ranjang mereka.

       Dengan perlahan dan hati-hati, Alvaro hendak membaringkan Nesya di tempat tidur. Ia sudah berusaha agar istrinya itu tidak terbangun, namun tiba-tiba saja Nesya membuka mata.

       Mata gadis itu terbelalak, ketika melihat wajah suaminya yang begitu dekat dengannya. Apalagi dalam posisi seperti ini, membuat gadis itu berpikiran aneh tentang suaminya.

     "Pak Alvaro!"Nesya berteriak keras, yang mendorong tubuh Alvaro hingga pria itu terjungkal ke lantai.

       "Pak Alvaro mau ngapain? mau aneh-aneh ya?"tuduh Nesya, gadis itu segera mendudukkan dirinya.

       "Nesya, Kamu kenapa sih? suami sendiri didorong, tega banget!"ucap Alvaro sambil meringis kesakitan.

     "Salah bapak sendiri!bapak mau tadi ngapain?,"Nesya kembali menuduh Alvaro.

      "Siapa yang mau macam-macam, sih? kamu nggak ingat ya? kamu tadi ketiduran. Pas udah nyampe, saya nggak tega bangunin kamu, jadinya saya gendong kamu sampai ke kamar. Tapi saat Saya ingin membaringkan kamu tiba-tiba kamu bangun dan langsung mendorong saya,"jelas Alvaro panjang lebar, yang mendudukkan dirinya di samping ranjang.

       Mendengar penjelasan Alvaro, Nesya tertegun. Ia mencoba mengingat kembali, pulang dari rumah mertuanya tadi, iya tertidur di dalam mobil. Lalu tiba-tiba terbangun di dalam kamarnya, siapa lagi yang membawanya ke kamar kalau bukan Alvaro.

      "Udah ingat?"tanya Alvaro disertai tatapan penuh cinta.

    Nesya hanya bisa menunduk malu, karena telah salah menuduh Alvaro.

     "Kamu ini perempuan, tapi tenaga kamu kok kuat banget. Aku sampai jatuh ke lantai, kuat sekali istriku ini. Aku jadi penasaran, kalau kita main di ranjang, akan sekuat apa kamu ya?"gurau Alvaro sembari menaik turunkan alisnya.

       "Tuh kan! Bapak mikir itu lagi, dasar bapak-bapak mesum!"teriak Nesya kesal sembari melempar boneka beruang miliknya ke wajah tampan Alvaro

       Bukannya marah, Alvaro malah tersenyum. Gemas melihat tingkah laku Nesya, wajah gadis itu kini memerah karena Alvaro telah menggodanya.

        "Lucu banget sih, kalau lagi ngambek gitu. Makin gemes,"ucap Alvaro.

       Nesya mengerucutkan bibirnya, membuat Alvaro semakin gemas, andai saja Nesya sudah menerimanya sepenuh hati. Ingin rasanya Alvaro melahap bibir mungil berwarna merah jambu itu.

       "Sayang, Saya minta maaf atas kejadian di rumah Mami tadi,ya. Oma memang begitu orangnya, nggak ada yang berani melawan ucapannya," ucap Alvaro berbicara serius.

      Nesya menantang bola mata suaminya, lelaki itu minta maaf atas sesuatu yang bukan salahnya. Lelaki itu bahkan sudah mencoba membelanya di depan sang oma, namun sayangnya mulut Oma Lisa terlalu tajam dan tak bisa dilawan.

      "Sayang, kok kamu diam saja?"

      "Nggak,pak. Aku lagi mikirin ucapan umah itu ada benarnya juga sih,"ucap Nesya.

      Mendengar ucapan istrinya, Alvaro mengernyitkan keningnya."Ucapan yang mana?"

      "Itu loh, yang seharusnya Bapak nggak nikah sama anak kuliahan supaya bisa cepat-cepat punya anak. Lagian kan,saya nggak cinta sama bapak.Mana harus sembunyi-sembunyi sama orang kampus.Mau Sampai kapan,Pak?"ucap Nesya panjang lebar.

      Sekian panjang kalimat yang Nesya ucapkan, ada satu kalimat yang membuat Alvaro merasa sedih, yaitu bahwa dia tidak mencintainya.

      "Kamu yakin, nggak bakal jatuh cinta sama saya?,"tanya Alvaro sembari mendekatkan wajahnya ke Nesya.

      Mendengar pertanyaan Alvaro membuat Nesya susah menelan salivanya sendiri, apalagi wajah tampan suaminya yang menatap dirinya.Membuat Nesya menjadi salah tingkah.

      "Jawab, Nesya!.Jika kamu yakin nggak akan jatuh cinta sama saya?"ucap Alvaro mengulangi pertanyaannya sembari menatap lekat Nesya.

      Lagi-lagi Nesya dibuat susah menelan salivanya karena ulah Alvaro. Perbuatan Alvaro membuat degup jantungnya kencang. Ia khawatir, suara detak jantungnya terdengar oleh suaminya. Nesya tidak mau Alvaro semakin salah tingkah, mengira bahwa Nesya pernah mempunyai perasaan padanya hanya karena suara jantungnya.

      "Yakin lah, kenapa aku harus jatuh cinta sama bapak? saat ini Bapak memang suami aku, tapi aku tidak pernah menganggap Bapak lebih dari dosen aku?"tegas Nesya sembari menatap manik mata suaminya.

      "Dan untuk masalah perkataan Oma,saya tidak menghiraukannya. karena aku saya sudah dewasa, dan saya yakin dengan pilihan saya sendiri. Untuk masalah kampus, Saya yakin kita bisa menjaga rahasia ini sampai kamu lulus,"lanjut Alvaro.

       Nesya hanya bisa terdiam. Nesya tidak mengerti mengapa Alvaro begitu yakin. Padahal dirinya tidak pernah yakin pernikahan nya dengan pak dosen bertahan lama.

...****************...

menjelang subuh, Nesya menggeliat. Ia meraba kasur tempat di mana suaminya tertidur. gadis itu seketika langsung membuka matanya ketika menyadari Alvaro tidak ada di kasurnya.

"Pak Alvaro mana?"ucap gadis itu dengan suara khas bangun tidur.

dirinya melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Ia heran tak biasanya Alvaro bangun sepagi ini.

"Aneh,tumben banget jam segini udah keluar."

Ia pun bergegas menuruni kasur dan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya. Setelah itu, Nesya pun mencari keberadaan sang suami yang tidak diketahui di mana keberadaannya.

"Pak,pak Alvaro, bapak dimana?"panggil Nesya sembari menuruni anak tangga.

Ia pun kini telah berada di anak tangga terakhir.Lalu dia pun langsung menuju dapur mungkin saja Alvaro saat ini sedang berada di dapur.

Namun, sebelum ke dapur dirinya melewati ruang tamu terlebih dahulu. seketika Nesya tertegun, karena dirinya kini melihat sang suami sedang tidur nyenyak di sofa tamu.

"Pak Yudi kenapa tidur di situ?"gumam Nesya sembari melangkah menghampiri Alvaro yang saat ini sedang nyenyak tidur di atas sofa.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

saya jg nanya??

2024-01-27

0

Rita

Rita

yakin???

2024-01-27

0

Rita

Rita

ya mau gmn lagi Al maaf krn scra g lgsg kamu yg memaksa mnt nikah sdgkn Nesya blm ada rasa m kamu jd ya sabar smbl ngambil hatinya secara perlahan

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. ditegur suami
2 2.suami posesif
3 3.Dosen aneh
4 4.kamu istriku!
5 5. ruang dosen
6 6.Di jalan
7 7.punya anak?
8 8. sakit hati
9 9.Yakin tidak jatuh cinta?
10 10. sama-sama telat
11 11.Kekesalan
12 13.Nesya!
13 13.karna sayang
14 14.Cinta Mati
15 15.Datang Bulan
16 16.Gelisah
17 17.Trauma
18 18.Kesempatan.
19 19.Dijemput
20 20.Buku Diary
21 21.Kepergok
22 22.Kekecewaan
23 23.Panggil Sayang!
24 24. Sakit hati
25 25.Dibalik Trauma Nesya
26 26.Bersumpah
27 27.Baju dinas
28 28. Harus terbiasa
29 29.Memaksakan diri
30 30.Permintaan Yang Berat
31 31.Gelisah
32 32.Belajar menyenangkan suami
33 33. Kepulangan Suami
34 34. Malam Pertama
35 35.Tidak Enak Badan
36 36.Pengakuan
37 37.Kedatangan Oma
38 38.Sengaja Menunda
39 39. Menemukan Bukti
40 40. Ada apa dengan Oma?
41 41.Marah besar
42 42. Kata-kata Menyakitkan
43 43. Profesional
44 44. Tuntutan dan Ancaman
45 45. Pertengkaran
46 46. Sikap Dingin
47 47. Sekeras Batu
48 48. Pilihan Terbaik
49 49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50 50. Tidak Ingin Bertemu
51 51. Memulangkan Oma
52 52. Pertemuan Keluarga
53 53. Latihan Buat Anak
54 54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55 55. Bertemu Mantan
56 56. Bayangan Masa Lalu
57 57. Tamu Tak Diundang
58 58. Rencana Sang Adik
59 59. Obat Perangsang
60 60. Ketakutan Nesya
61 61. Sengaja?
62 62. Diabaikan
63 63. Jangan-jangan Hamil
64 64. Pingsan
65 65. Menerima Dengan Ikhlas
66 66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67 67. Pulang Ke Rumah
68 68. Curiga
69 69. Hamil Diluar Nikah?
70 70. Saya Suaminya
71 71. Cinta Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. ditegur suami
2
2.suami posesif
3
3.Dosen aneh
4
4.kamu istriku!
5
5. ruang dosen
6
6.Di jalan
7
7.punya anak?
8
8. sakit hati
9
9.Yakin tidak jatuh cinta?
10
10. sama-sama telat
11
11.Kekesalan
12
13.Nesya!
13
13.karna sayang
14
14.Cinta Mati
15
15.Datang Bulan
16
16.Gelisah
17
17.Trauma
18
18.Kesempatan.
19
19.Dijemput
20
20.Buku Diary
21
21.Kepergok
22
22.Kekecewaan
23
23.Panggil Sayang!
24
24. Sakit hati
25
25.Dibalik Trauma Nesya
26
26.Bersumpah
27
27.Baju dinas
28
28. Harus terbiasa
29
29.Memaksakan diri
30
30.Permintaan Yang Berat
31
31.Gelisah
32
32.Belajar menyenangkan suami
33
33. Kepulangan Suami
34
34. Malam Pertama
35
35.Tidak Enak Badan
36
36.Pengakuan
37
37.Kedatangan Oma
38
38.Sengaja Menunda
39
39. Menemukan Bukti
40
40. Ada apa dengan Oma?
41
41.Marah besar
42
42. Kata-kata Menyakitkan
43
43. Profesional
44
44. Tuntutan dan Ancaman
45
45. Pertengkaran
46
46. Sikap Dingin
47
47. Sekeras Batu
48
48. Pilihan Terbaik
49
49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50
50. Tidak Ingin Bertemu
51
51. Memulangkan Oma
52
52. Pertemuan Keluarga
53
53. Latihan Buat Anak
54
54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55
55. Bertemu Mantan
56
56. Bayangan Masa Lalu
57
57. Tamu Tak Diundang
58
58. Rencana Sang Adik
59
59. Obat Perangsang
60
60. Ketakutan Nesya
61
61. Sengaja?
62
62. Diabaikan
63
63. Jangan-jangan Hamil
64
64. Pingsan
65
65. Menerima Dengan Ikhlas
66
66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67
67. Pulang Ke Rumah
68
68. Curiga
69
69. Hamil Diluar Nikah?
70
70. Saya Suaminya
71
71. Cinta Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!