8. sakit hati

Nisa langsung terkejut mendengar pertanyaan Oma dari suaminya, begitu juga dengan Alvaro yang juga ikut panik.Ia tahu betul bagaimana sifat Oma, wanita paruh baya itu kerap sekali memberikan pertanyaan yang sulit dijawab.Omanya itu juga tipe orang yang keras kepala dan juga tegas, apapun keinginan wanita itu pasti harus dipenuhi oleh anak dan cucunya. Begitu juga jika sudah memerintahkan sesuatu, pasti tak akan ada yang bisa membantahnya.

"Kenapa kalian diam saja? apa kalian berdua tidak punya mulut untuk menjawab?,"celetuk Oma Lisa.

Nisa menyegel lengan suaminya, hingga pria itu menolehnya.

"Jawab, Pak. Aku nggak tahu dari mana harus jelasin."

Kini Nesya menyerahkan semua jawaban pertanyaan Oma pada suaminya, karena Alvaro lebih tahu sifat Omanya.

"Oma, kami berdua memang menunda untuk mempunyai anak. Setidaknya mungkin sampai Nesya lulus,"Alvaro pun akhirnya menjawab pertanyaan sang oma.

Oma yang mendengar jawaban Alvaro langsung terkejut sembari menatap lekat ke arah cucu dan cucu menantunya itu.

"Apa kamu bilang, menunda? yang benar saja, tujuan kalian menikahi untuk apa?,"celetuk Oma dengan nada tinggi dan membuat semua orang terdiam.

"Ma, Nesya dan Alvaro menunda mempunyai anak karena jika mereka melakukan itu sampai ketahuan kampus.Maka, mereka akan dikeluarkan,"ucap mami Ika untuk membantu menantu dan juga anaknya. Namun bukannya mengerti, sang omah langsung menatap tajam Ika.

"Diam, mama tidak meminta pendapat darimu,"tegas Oma Lisa, membuat semua orang terpaku.

"Hanya Alvaro dan Nesya yang boleh menjawab,"ucapnya kembali bersuara.

Oma Lisa kembali menatap kedua pengantin baru itu dengan tatapan mengintimidasi. Nesya yang ditatap seperti itu membuat jantungnya serasa ingin lompat keluar.

"Tapi yang dikatakan Mami itu benar Oma. Kampus kami melarang dosen dan mahasiswanya untuk berhubungan, jika sampai pihak kampus tahu. Maka kami akan dikeluarkan,"ucap Alvaro sembari menjelaskan.

"Ya suruh aja istri kamu berhenti kuliah, gampang kan?"ucap oma tanpa rasa bersalah.

Nesya yang terkejut akan ucapan sang oma langsung membelalakkan matanya, ia merasa tak percaya apa yang diucapkan oleh oma dari suaminya.

"Ya nggak bisa gitu dong ,Oma. Perjalanan kuliah Nesya tinggal sedikit lagi, mau berhenti begitu aja? nggak mungkinlah!"celetuk Nesya yang tak tahan dengan ucapan Oma.

"Maaf,"ucap Nesya dengan pelan sembari menutup mulut. Nesya tahu bahwa yang dia lakukan saat ini tidak sopan.

"Kamu sekarang adalah seorang istri, sudah sepantasnya kamu mementingkan keluarga. Lagian suami kamu sudah mapan. Alvaro bisa menghidupi dan memenuhi semua kebutuhan kamu, jadi untuk apa kamu kuliah? lebih baik ngurusin suami dan keluarga"tegas oma.

Dirinya makin terkejut mendengar ucapan Oma, dirinya ingin membantah kembali. Namun, Alvaro menyentuh lengan Nesya. Dirinya pun menatap Alvaro yang kini tengah menggelengkan kepalanya pertanda untuk tidak membantah omongan Oma.

Nesya hanya menghela nafas, kesal dengan suaminya yang tak mau membela dirinya.

"Oma, bener ucapan Nesya. Kasihan dia kalau harus berhenti kuliah, lagian zaman sekarang kan juga banyak wanita karir walaupun suami mapan. Alvaro nggak keberatan kok kalau Nesya mau jadi wanita karir,"ucapan Alvaro.

"Tidak masalah, jika istri kamu ingin menjadi wanita karir. tapi apa mungkin dia bisa menempatkan posisinya dengan baik, antara menjadi seorang istri sekaligus ibu? istri kamu ini, punya anak aja gak mau. maunya jadi wanita karir aja gitu?"sindir oma tanpa rasa bersalah.

Saat ini Nesya ingin sekali menyumpal mulut wanita tua yang ada di hadapannya ini,jika dia bukan oma dari suaminya.

"Bukan nggak mau, Oma. Tapi ditunda dulu sampai Nesya lulus,"ucap Alvaro menjelaskan, pria itu masih berusaha bersabar saat ini.

"Salah kamu sendiri, sudah Oma katakan jangan menikahi gadis kuliahan. Tapi kalian semua tidak mendengarkanku, lihat yang terjadi sekarang?,"cetus Oma.

Oma Lisa membuat semua orang terdiam. perkataan Oma Lisa benar-benar membuat sakit hatinya, Oma seolah dirinya tak pantas untuk Alvaro.

"Alvaro kamu sudah dewasa, sudah sepantasnya kamu punya anak. Oma sekarang juga sudah tua, Oma juga ingin melihat cicit kamu,Al.Tapi seenaknya kalian ingin menunda?"ucap Oma Lisa kecewa.

Saat ini Nesya jadi merasa sudah menjadi tersangka yang tengah menjalani sidang.Tanpa sadar air matanya menetes dan dirinya hanya bisa terdiam.

Alvaro merasa tidak enak hati pada istrinya, niatnya ingin mendekatkan Nesya dengan keluarganya, tidak disangka Oma Lisa malah membuat kacau acaranya.

Alvaro menggenggam tangan Nesya.Hatinya terasa sakit melihat air mata wanita yang dia cintai menetes dengan bebas.

"Sayang, jangan menangis.Maafin Oma,ya?,"ucap Alvaro sembari menghapus air mata yang sudah terjun bebas di pipi sang istri.

"Nggak apa-apa.Nesya nggak papa kok,Pak,"sahut Nesya.

Mendengar panggilan Nesya pada Alvaro membuat Oma Lisa makin terkejut.Wanita paruh baya itu pun juga langsung memukul meja, yang membuat semua orang terkejut.

"Ada apa,Oma?"tanya Alvaro heran.

"Apa kalian tidak dengar dia manggil apa sama Alvaro.Pak?kamu panggil dirinya dengan sebutan bapak?Apa Alvaro ini bapak kamu?,"ucap Oma dengan nada tinggi.

"Ma, mungkin Nesya masih terbawa suasana kampus.Lagiankan pernikahan mereka juga mendadak,"ucap Ika untuk membantu menantu kesayangannya, apalagi saat ini ia tak tega wajah Nesya.

"Jangan bela dia.Jelas dia salah!, suaminya memanggil dengan sebutan sayang, sedangkan dia?bapak?. Apa itu pantas?,"ketus Oma Lisa.

Dirinya sudah tidak tahan dengan ucapan wanita paruh baya itu.Perlahan ia mendorong kursinya dan bangkit dari tempat duduknya.

"Sayang,kamu mau kemana?,"tanya Alvaro lembut.

Nesya yang sudah tak tahan pun menghiraukan suaminya. Ia melangkah meninggalkan ruang makan.

"Sayang,tunggu,"ucap Alvaro. Dirinya hendak menyusul nasa namun dicegat oleh maminya.

"Al, biar mami yang bicara sama Nesya,"ucap Ika.

"Tapi,mi.Aku--"

"Udah kamu tenang aja. Mami dan Nesya kan sama-sama perempuan. Kita akan bicara hati ke hati, kamu tunggu sini,"ucap mami menjelaskan.

"Liat dia pergi tanpa pamit,dasar gadis tidak sopan!,"gerutu Oma Lisa. mami Ika yang mendengar itu tidak menghiraukannya dan langsung melangkah menghampiri Indonesia yang berada di depan.

Alvaro mengela nafas, iringan saat ini berada dalam posisi serba salah. jika yang berkata itu bukan Omanya, mungkin ia sudah menegaskan karena sudah berkata buruk pada istrinya.

...****************...

"Kenapa Oma berkata seperti itu padaku,tega sekali mengataiku didepan semua orang.Rasanya ingin sekali aku menghilang sekarang,hiks hiks."

Nesya masih menangis sambil menggerutu. dirinya saat ini sedang marah,malu semua bercampur aduk dalam dirinya.Yang lebih parahnya,tak ada yang berani membantah ucapannya.

"Apa menurutnya aku memang tidak pantas untuk Pak Alvaro? mentang-mentang aku anak kuliahan dan belum bisa menuruti keinginannya. Namun, Apa pantas dia mengatakan hal buruk itu kepada cucu menantunya,hiks."gerutu nesya sembari menangis.

Tanpa ia sadari, di belakangnya kini tengah berdiri ibu mertua sembari mendengar keluh kesah Nesya. ibu mertua itu tersenyum mendengar ucapan sang menantu yang mengatai Oma Lisa, sedikitpun ia tidak marah dengan ucapan itu. karena dirinya saat ini mengerti posisi Nesya.

"Aku mau pulang aja.Pak Alvaro aku mau pulang,hiks hiks,"ucapnya sembari menangis membenamkan mukanya di kedua lutut.

mami Ika pun memberanikan diri untuk mendekati Nesya. kini dirinya duduk tepat di samping Nesya yang belum menyadari kehadirannya.

"Nesya, sayang"panggil mami Ika sembari mengelus pundak Nesya lembut.

Hal itu pun membuat Nesya terkejut akan kehadiran ibu mertuanya. Dengan cepat ia pun mengusap air mata yang ada di wajahnya, sembari tersenyum pada mami Ika.

"Mami sejak kapan disini?"ucap Nesya dengan suara serak akibat menangis.

mami Ika tersenyum, sembari merapikan rambut manusia yang berantakan.

"Nesya, mami minta maaf atas nama Oma ya? mami mohon perkataan Oma jangan kamu ambil hati, oma itu sebenarnya baik kok.cuman belum mengenal kamu jauh."

"Mami kenapa minta maaf? seharusnya Nesya yang minta maaf, karena udah pergi gitu aja. Nesya minta maaf ya ,Mi."

Ika tersenyum melihat menantu yang terpaksa membuat suasana tidak terjadi apa-apa didepan dirinya.

"Nggak papa, sayang. Mami ngerti perasaan kamu, jadi kamu jangan ambil hati atas apa yang oma ucapkan ya. Kamu bakal tetap terus kuliah, dan untuk masalah anak itu udah keputusan kalian berdua. kami akan bersabar untuk menunggu sampai kalian siap,"ujar mami Ika.

Nesya pun langsung memeluk ibu mertuanya itu, dirinya sangat beruntung karena memiliki mertua yang begitu pengertian padanya.

"Makasih,Mi. udah ngertiin Nesya,"ucap Nesya.

"Iya, sayang. Seharusnya mami yang terima kasih karena kamu udah mau menikah sama Alvaro. Dia hanya ingin kamu menjadi istrinya karena dia sangat mencintai dan menyayangi kamu dengan tulus, walaupun usia kalian terpaut jauh,"tutur Mami Ika.

Nesya yang mendengar ucapan Mami Ika pun terharu. Dirinya juga merasa sedih, karena belum bisa membuka hatinya untuk Alvaro. Suami yang sangat mencintai dan menyayangi dia dengan tulus walaupun dirinya yang mempunyai sikap kekanakan.

Episodes
1 1. ditegur suami
2 2.suami posesif
3 3.Dosen aneh
4 4.kamu istriku!
5 5. ruang dosen
6 6.Di jalan
7 7.punya anak?
8 8. sakit hati
9 9.Yakin tidak jatuh cinta?
10 10. sama-sama telat
11 11.Kekesalan
12 13.Nesya!
13 13.karna sayang
14 14.Cinta Mati
15 15.Datang Bulan
16 16.Gelisah
17 17.Trauma
18 18.Kesempatan.
19 19.Dijemput
20 20.Buku Diary
21 21.Kepergok
22 22.Kekecewaan
23 23.Panggil Sayang!
24 24. Sakit hati
25 25.Dibalik Trauma Nesya
26 26.Bersumpah
27 27.Baju dinas
28 28. Harus terbiasa
29 29.Memaksakan diri
30 30.Permintaan Yang Berat
31 31.Gelisah
32 32.Belajar menyenangkan suami
33 33. Kepulangan Suami
34 34. Malam Pertama
35 35.Tidak Enak Badan
36 36.Pengakuan
37 37.Kedatangan Oma
38 38.Sengaja Menunda
39 39. Menemukan Bukti
40 40. Ada apa dengan Oma?
41 41.Marah besar
42 42. Kata-kata Menyakitkan
43 43. Profesional
44 44. Tuntutan dan Ancaman
45 45. Pertengkaran
46 46. Sikap Dingin
47 47. Sekeras Batu
48 48. Pilihan Terbaik
49 49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50 50. Tidak Ingin Bertemu
51 51. Memulangkan Oma
52 52. Pertemuan Keluarga
53 53. Latihan Buat Anak
54 54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55 55. Bertemu Mantan
56 56. Bayangan Masa Lalu
57 57. Tamu Tak Diundang
58 58. Rencana Sang Adik
59 59. Obat Perangsang
60 60. Ketakutan Nesya
61 61. Sengaja?
62 62. Diabaikan
63 63. Jangan-jangan Hamil
64 64. Pingsan
65 65. Menerima Dengan Ikhlas
66 66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67 67. Pulang Ke Rumah
68 68. Curiga
69 69. Hamil Diluar Nikah?
70 70. Saya Suaminya
71 71. Cinta Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. ditegur suami
2
2.suami posesif
3
3.Dosen aneh
4
4.kamu istriku!
5
5. ruang dosen
6
6.Di jalan
7
7.punya anak?
8
8. sakit hati
9
9.Yakin tidak jatuh cinta?
10
10. sama-sama telat
11
11.Kekesalan
12
13.Nesya!
13
13.karna sayang
14
14.Cinta Mati
15
15.Datang Bulan
16
16.Gelisah
17
17.Trauma
18
18.Kesempatan.
19
19.Dijemput
20
20.Buku Diary
21
21.Kepergok
22
22.Kekecewaan
23
23.Panggil Sayang!
24
24. Sakit hati
25
25.Dibalik Trauma Nesya
26
26.Bersumpah
27
27.Baju dinas
28
28. Harus terbiasa
29
29.Memaksakan diri
30
30.Permintaan Yang Berat
31
31.Gelisah
32
32.Belajar menyenangkan suami
33
33. Kepulangan Suami
34
34. Malam Pertama
35
35.Tidak Enak Badan
36
36.Pengakuan
37
37.Kedatangan Oma
38
38.Sengaja Menunda
39
39. Menemukan Bukti
40
40. Ada apa dengan Oma?
41
41.Marah besar
42
42. Kata-kata Menyakitkan
43
43. Profesional
44
44. Tuntutan dan Ancaman
45
45. Pertengkaran
46
46. Sikap Dingin
47
47. Sekeras Batu
48
48. Pilihan Terbaik
49
49. Pulang Ke Rumah Orang Tua
50
50. Tidak Ingin Bertemu
51
51. Memulangkan Oma
52
52. Pertemuan Keluarga
53
53. Latihan Buat Anak
54
54. Tanda Merah Dan Rambut Basah
55
55. Bertemu Mantan
56
56. Bayangan Masa Lalu
57
57. Tamu Tak Diundang
58
58. Rencana Sang Adik
59
59. Obat Perangsang
60
60. Ketakutan Nesya
61
61. Sengaja?
62
62. Diabaikan
63
63. Jangan-jangan Hamil
64
64. Pingsan
65
65. Menerima Dengan Ikhlas
66
66. Kebahagiaan Dua Keluarga
67
67. Pulang Ke Rumah
68
68. Curiga
69
69. Hamil Diluar Nikah?
70
70. Saya Suaminya
71
71. Cinta Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!