Part. 5

MWM Part. 5

Nisa menghela napasnya panjang demi menetralkan degup jantung yang menggila dalam dadanya. Emosinya benar-benar memuncak, tak kuasa lagi ia menahannya. Jefry dengan sengaja membuka kembali lembaran usang yang telah ia tutup rapat-rapat. Kenangan yang telah ia kubur itu dipaksa digali kembali dari ingatannya.

Berdiri mematung dengan wajah tertunduk, Ia masih dalam keadaan setengah buggil ketika Jefry datang mendekat.

“Sejak kapan kamu melakukan pekerjaan hina ini?” tanya Jefry.

Nisa membisu. Hening menguasai dalam ruangan berukuran cukup luas itu.

“Apa kamu kekurangan uang, Nisa? Kamu melakukan ini demi uang bukan? Sejak kapan Nisa yang aku kenal apa adanya jadi matre begini? Apakah laki-laki itu tidak bisa memuaskan kamu sampai-sampai kamu harus melakukan pekerjaan kotor ini?” cecar Jefry semakin terbakar api amarah dan cem... cemburu. Ia akui ia cemburu membayangkan Nisa tidur dengan banyak lelaki.

Nisa geram mendengar kata-kata pedas Jefry yang semakin melukai harga diri dan perasaannya. Memang ia melakukan pekerjaan kotor dan hina ini karena uang.

Iya.

Segila itu ia akan uang sampai-sampai ia tak memikirkan lagi harga dirinya. Isi kepalanya hanya dipenuhi oleh uang, uang, dan uang. Jefry mana pernah tahu apa yang ia lakukan dengan uang itu. Demi ibu, satu-satunya orang terkasih yang masih ia miliki di dunia ini, ia rela terjun ke dalam jurang penuh dosa ini hanya demi ibunya. Jika ibunya pergi, lalu dengan siapa lagi ia hidup di dunia ini?

Nisa menghela napas. Dadanya sesak lantaran diberondong pertanyaan menyakitkan itu. Kata-kata itu terasa menusuk sampai ke dasar kalbunya. Rasanya sakit tiada tara. Sehingga refleks tangan kanannya pun kembali terangkat, hendak mendaratkan tangan itu pada wajah Jefry.

Namun dengan sigap Jefry menangkap tangannya cepat sebelum menyentuh wajahnya.

Jefry menggenggam sangat erat pergelangan Nisa, sampai membuat Nisa meringis kesakitan.

“Lepaskan,” pinta Nisa menarik tangannya dari genggaman Jefry. Tapi Jefry semakin mengeratkan genggaman.

“Jawab pertanyaanku Nisa,” pinta Jefry.

“Pertanyaan yang mana maksud kamu? Pertanyaan yang menghinaku?” Kedua mata Nisa mulai berkaca-kaca. Hatinya sungguh perih Jefry mempertanyakan ini sekarang.

Dulu, di mana Jefry ketika ia jatuh terpuruk, melawan kerasnya kehidupan seorang diri. Ketika ia butuh uluran tangan untuk sedikit meringankan bebannya, di mana Jefry berada?

Menghilang. Ya. Jefry justru menghilang usai menorehkan luka yang teramat dalam di hatinya. Jefry telah membuat dirinya menjadi wanita nelangsa dan bahan cemoohan orang sampai-sampai hidupnya tak tenang. Belum lagi ia harus menghadapi gunjingan tetangga karena gagal menikah. Hal itu pulalah yang membuat penyakit ibunya tambah parah, karena omongan tetangga itu menjadi beban pikiran untuk ibunya.

Merasa tak nyaman lagi tinggal di lingkungannya, Nisa pun akhirnya mengambil keputusan untuk pindah. Dibawanya serta ibunya yang ringkih dan sakit-sakitan itu pindah ke rumah kontrakan yang kecil dan sempit. Satu-satunya rumah peninggalan mendiang ayahnya terpaksa harus ia jual demi menutupi biaya hidup dan untuk pengobatan ibunya.

Namun, belakangan ini Nisa semakin membutuhkan banyak uang usai ibunya divonis dokter gagal ginjal. Setiap minggu ia harus membawa ibunya ke rumah sakit untuk cuci darah. Belum lagi untuk membeli obat-obatan yang harus dikonsumsi ibunya rutin. Karena ibunya mengidap penyakit lain, yaitu diabetes.

Demi alasan itulah Nisa mati-matian bekerja siang dan malam. Ia tak peduli apa kata orang. Melihat ibunya masih bisa bertahan hidup sampai detik ini pun sudah cukup menyenangkan hatinya. Sebab hanya ibunya seorang yang ia miliki di dunia ini.

“Lepaskan aku. Aku harus pergi sekarang.” Kembali Nisa menarik tangannya dari genggaman Jefry. Air mata yang susah payah ia halai itu akhirnya jatuh berderai juga. Tak sanggup ia menahan sakit ini.

“Mana bisa kamu pergi begitu saja? Kamu belum menyelesaikan tugasmu.”

“Kita batalkan saja. Secepatnya akan aku kembalikan uangmu.”

“Tidak bisa. Aku tidak terima. Kembali ke ranjang dan layani aku.”

“Biaddab kamu, Jef. Walaupun aku pelaccur, tidak seharusnya kamu memperlakukan aku seperti ini. Aku memang tidak punya harga diri, tapi aku masih punya perasaan. Kamu sudah menyakiti aku, Jef.” Air mata Nisa semakin deras berlinang. Ia tak lagi melihat Jefry yang dulu dalam sosok pria itu. Yang ada di matanya kini, hanyalah Jefry yang tak punya hati dan perasaan.

Ada perasaan tak tega hinggap di hatinya melihat Nisa menangis. Tapi sakit hatinya juga masih membekas hingga kini.

“Jika aku menyakiti kamu, lalu bagaimana denganku? Dengan perasaanku?”

“Kamu egois. Setelah membatalkan pernikahan dan pergi menghilang begitu saja, sekarang kamu tanya bagaimana perasaan kamu? Seharusnya aku yang bertanya seperti itu sama kamu, Jef.

“Di mana perasaanmu setelah membuat aku dan ibuku menanggung malu selama ini. Di mana perasaan kamu setelah kamu membuat aku jadi bahan gunjingan orang? Gara-gara ulah kamu, Jef, sekarang ibuku sakit parah. Demi biaya pengobatan ibuku aku melakukan pekerjaan kotor ini. Sekarang kamu masih bisa bertanya bagaimana perasaan kamu?” Pecahlah tangis Nisa yang sejak tadi tertahan. Ia terisak menahan pilu di dada.

Melihat Nisa dalam keadaan seperti itu jelas jatuh rasa iba Jefry. Tak tega sebetulnya ia mengkasari Nisa seperti itu. Namun goresan luka yang masih membekas dalam sanubarinya kembali perih. Luka itu belum sepenuhnya sembuh. Sampai kini luka itu belum terobati. Dan mungkin saja hanya Nisa lah yang akan menjadi penawarnya.

Jefry menghela napas. “Aku tidak peduli. Sekarang cepat layani aku,” titahnya tak punya empati. Benci dan rindunya harus ia lampiaskan malam ini juga.

“Kamu gila, Jef. Aku tidak mau.”

“Kenapa tidak? Aku sudah bayar kamu mahal.”

“Akan aku kembalikan uang kamu. Aku tidak sudi melayanimu.”

“Kenapa?”

“Karena aku benci kamu. Aku sangat benci kamu.”

“Benci? Berapa banyak laki-laki yang sudah kamu tiduri? Hanya karena benci kamu tidak mau melayaniku? Kenapa kamu bisa melayani banyak laki-laki meski kamu tidak cinta, lalu kenapa hanya pada satu orang saja kamu tidak bisa? Apakah itu artinya kamu cinta pada semua laki-laki yang sudah pernah kamu tiduri?”

“Jefry!  Lancang kamu!” Nisa memekik menghardik. Ayunan tangannya hendak menyentuh wajah Jefry.

Namun lagi-lagi dengan gesit tangan Jefry menahan tangan Nisa yang hendak menamparnya untuk kesekian kali. Dicengkeramnya kuat pergelangan tangan Nisa, lalu menariknya kasar sampai Nisa terjerembab di dadanya.

“Kurang ajar kamu, Jefry. Aku benci kamu!” umpat Nisa. Ia memberontak, hendak melepaskan diri. Tiba-tiba saja Jefry mendorongnya kasar sampai ia jatuh terlentang di atas tempat tidur.

“Kamu milikku malam ini.” Jefry berkata dengan tatapan mengintimidasi sembari mengungkung tubuh Nisa. Tatapan mengintimidasi itu berkabut gairah.

“Tidak akan. Tidak akan aku serahkan diriku padamu. Aku tidak sudi!” pekik Nisa menjadi-jadi. Agar Jefry melihat seperti apa kebenciannya kepada pria itu. Ia terisak menahan sakit di hatinya. Tak sudi menatap wajah Jefry, ia lantas membuang muka.

Namun isakan tangisnya mereda saat sebuah sentuhan terasa hangat dan lembut membelai wajahnya, menghapus air mata di pipinya.

“Aku rindu kamu, Nisa.” Lirih kalimat itu terdengar.

Sontak Nisa pun menoleh, menatap sepasang mata Jefry yang kini terlihat sendu. Ia sedikit terkejut mendengar kalimat itu.

“Aku benci mengakui ini, Nisa. Aku merindukanmu selama tiga tahun ini. Begitu sulit aku menyingkirkan kamu dari hati dan pikiranku. Bayang-bayangmu selalu saja menghantuiku. Aku akui aku sangat merindukanmu, Nisa.”

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Say It Loud Nisa, Tell him the truth about The past you've been through.

2024-09-15

0

mama Al

mama Al

kek ngga ada rasa bersalah kamu jef

2024-08-08

0

mama Al

mama Al

aku rasa Jefry masih cinta sama Nisa.
dan mungkin akan mempertanggungjawabkan apa yang dia lakukan sama Nisa.

2024-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part. 1
2 Part. 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Coming soon
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part. 1
2
Part. 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Coming soon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!