Sore Hari.
Cindy telah selesai dengan pekerjaannya dan waktunya pergantian shift kerja.
Sebelum pulang ke rumah, rupanya Dimas mengajaknya untuk ketemuan ditempat yang sudah disepakati oleh Dimas.
Jarak dari tempat kerja dan tempat yang dimaksud oleh Dimas cukup jauh. Cindy yang sudah lelah, tentu saja menolak ajakan tersebut.
“Dim, sorry ya. Aku sepertinya tidak bisa bertemu, aku lelah dan Paman ku pasti akan mengomel jika aku tidak pulang tepat waktu,” ucap Cindy melalui sambungan telepon.
“Cindy, kita baru saja memulai suatu hubungan. Hanya karena kamu lelah, kamu membatalkan janji kita?” tanya Dimas.
“Dim, aku malas berdebat. Lagi kali saja ya, bye!!” Cindy menutup sambungan telepon dan memesan ojek online untuk segera pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, rupanya David sedang bersama kekasihnya, Renata di ruang tamu. Mereka berdua sedang bersantai seraya menikmati es teh.
Cindy yang melihat keakraban keduanya, hanya melengos pergi tanpa ingin menyapa keduanya.
“Terserah mereka saja,” gumam Cindy yang sudah berada di kamarnya.
Cindy tak ingin diganggu, ia memutar musik dengan cukup kencang yang mana hal itu membuatnya merasa cukup nyaman.
“David, keponakanmu dari dulu sama saja ya. Dingin tanpa ekspresi,” ucap Renata menilai sosok Cindy.
“Benarkah? Aku rasa tidak begitu. Justru, dia yang bisa membuat suasana di rumah menjadi ramai,” sahut David.
“David, kamu jawab jujur ya. Aku dan Cindy mana yang lebih cantik?” tanya Renata penasaran.
“Ya kamu lah, kalau Cindy lebih ke lucu,” jawab David dengan jujur.
“Oh begitu, jadi aku tidak lucu?” tanya Renata dengan wajah cemberut.
“Jangan membahas hal yang akan membuat kita bertengkar, Renata. Pertemuan kita hanya seminggu sekali dan aku ingin menikmati kebersamaan kita ini,” pungkas David.
Renata yang sangat senang, langsung memeluk David dengan erat.
“Renata, bagaimana kalau kita merencanakan sebuah pernikahan?” tanya David penasaran.
“Lain kali saja ya, kamu tahu kalau aku belum boleh menikah karena kontrak kerja yang aku tandatangani,” balas Renata.
“Baiklah, aku tidak akan membahas soal pernikahan kita,” sahut David.
Tak berselang lama, orang tua Cindy pulang. Renata pun bergegas pamit pulang ke rumahnya.
David ingin mengantar Renata pulang, namun Renata menolak dengan alasan dirinya ingin pulang seorang diri.
“David, di mana Cindy? Apakah Cindy sudah pulang?” tanya Ibu Julia.
“Cindy sudah pulang, Mbak. Dan sepertinya Cindy sedang tidur di kamarnya,” jawab David.
Ibu Julia akhirnya pergi menuju kamar Cindy, sementara Ayah Rianto duduk di kursi ruang tamu untuk menanyakan keseriusan antara David dan Renata.
“Apakah kalian berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius?” tanya Ayah Rianto penasaran.
Davies menjelaskan bahwa dirinya sudah mengajak Renata untuk melangkahkan ke jenjang selanjutnya, namun Renata masih terikat kontrak ada akan membahas perihal pernikahan setelah kontrak kerja selesai.
Mendengar penjelasan Davies, Ayah Rianto hanya bisa meminta David untuk lebih bersabar dan tidak terburu-buru.
“Kamu sudah makan, Vid?” tanya Ayah Rianto.
“Sudahkah, Mas,” jawab David.
Ayah Rianto menepuk pundak David dan pergi menyusul Sang istri yang sepertinya sudah lebih dulu berada di kamar.
“Mas, apa yang sebenarnya kalian obrolin?” tanya Ibu Julia penasaran.
“Bukan apa-apa. Cindy sedang ngapain di kamarnya?” tanya Ayah Rianto mengalihkan pembicaraan.
“Tidur. Aku masuk ke dalam kamarnya dan ternyata Cindy menyetel musik cukup kencang, gendang telinga ku hampir saja pecah. Untungnya, langsung aku matikan dan Cindy tidak terbangun dari tidurnya,” jelas Ibu Julia.
“Syukurlah,” ucap Ayah Rianto seraya meninggal pakaiannya yang sudah ia pakai seharian penuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
pisces
lah david itu gak krj ta kok ceritanya gak ada tuh david krj
2024-01-06
1