Bab 20 Lolos Dari Kejaran Juned

  "Terimakasih, Pak atas kerjasamanya. Semoga hotel Bapak tambah banyak tamu dan bagus pelayanannya." Ichank menyalami pemilik hotel yang sudah bersedia mengijinkan dirinya untuk melakukan aksi pada kamar nomer 89.

  Pemilik hotel merasa tenang setelah pihak Ichank memenuhi janjinya, dan ternyata aksi Ichank dan pengawal-pengawalnya tidak sampai menimbulkan kericuhan sama sekali. Aksinya rapi dan tersembunyi.

  "Kami pamit, dan meeting room nya dengan segala fasilitas yang ada, membuat kami merasa nyaman dan puas," ucap Ichank berpamitan. Sebelum cek out dia menjemput dulu Syafa yang berada di kamar hotel yang tadi dia tinggalkan.

  Sementara itu, Syafa yang menunggu Ichank meeting, tersentak saat ada seseorang yang membuka pintunya. Ichank masuk dan menyambut Syafa.

  "Sayang, ayo bersiap-siaplah. Kita harus segera pergi. Ganti bajunya dengan pakaian ini, untuk mengelabui orang-orang Junend," ujar Ichank seraya memberikan goodie bag pada Syafa.

  "Cepatlah, abang takut kita ketahuan, orang-orang Juned sedang menyisir setiap kamar untuk memeriksa tamu yang datang," tukas Ichank tergesa.

  Syafa segera membuka goodie bag, yang isinya baju pelayan Hotel Brilian ini. Lengkap dengan topi dan masker. Tidak menunda lama. Syafa segera memakai baju pelayan sebagai penyamarannya.

  "Biarkan abang yang keluar duluan," ucap Ichank seraya keluar dari pintu hotel seraya melihat sekeliling. Merasa aman, Ichank segera mendongak ke dalam pintu kamar seraya memberi instruksi pada Syafa.

  "Ayo keluarlah, Adek jalan duluan. Abang dan pengawal abang akan mengawasi Adek. Adek terus berjalan dan jangan menoleh kanan kiri, lalu turun lewat tangga dan segera hampiri mobil bernomer polisi IC 4 NK," titah Ichank seraya membiarkan Syafa jalan duluan.

  Syafa paham, dia segera menjalankan perintah Ichank, meskipun merasa takut dan was-was jika nanti harus papasan dengan orang-orang Juned.

  "Sialan, ke mana perginya pelayan itu?" Dumel Juned tepat di depan lorong yang akan dilewati Syafa dan Ichank serta orang-orangnya.

  Syafa tidak menoleh kiri dan kanan seperti arahan Ichank. Sementara kini di depannya ada seseorang yang Syafa kenal, hati Syafa dag dig dug. Dia takut kalau Juned mengenalinya. Namun dengan hati yang kuat, Syafa terus melangkah sembari berdoa semoga Juned tidak melihat ke arahnya.

  "Cari perempuan itu sampai dapat, habisi sekalian kalau ketemu," titahnya pada seseorang di telpon. Jantung Syafa seakan mau copot, saat mendengar perkataan kasar Juned di telpon barusan.

  "Mbak, Mbak." Yang lebih terkejut dan membuat jantung Syafa benar-benar berhenti, tiba-tiba saja Juned memanggil Syafa. Syafa berhenti dan menoleh perlahan. Bersamaan dengan itu, Ichank dan dua orang pengawalnya berjalan dengan tergesa sebelum Syafa menyahut Juned.

  Dengan laga seperti tamu hotel, Ichank dan dua pengawalnya berbincang-bincang sembari memberi kode supaya Syafa melanjutkan perjalanannya.

  Juned yang memanggil Syafa akhirnya terhalang oleh Ichank, Rafi dan Jamal, sehingga syafa terselamatkan dari pertanyaan Juned.

   "Ke mana perginya pelayan tadi, padahal aku mau bertanya tentang pelayan yang datang tadi malam," gerutunya sembari menatap Hpnya kembali dan menghubungi seseorang.

  "Pantau terus," ujarnya.

  Sementara Syafa yang kini sudah keluar dari lobi hotel, segera menuju mobil yang disebutkan Ichank tadi. Pintu mobil itu terbuka otomatis membuat Syafa melongo tidak percaya, rasa penasarannya semakin menjadi. Dari mana Ichank mendapatkan semua ini?

  Tidak berapa lama, Ichank tiba bersama pengawalnya. Ichank masuk ke mobilnya.

  "Dek, masuklah," titahnya. Syafa segera masuk dengan hati yang masih was-was.

  Mobil Ichank segera meluncur meninggalkan parkiran hotel Brilian, diikuti mobil para pengawal Ichank. Hati Syafa sedikit lega setelah mobil yang dikemudikan Ichank keluar dari hotel Brilian.

  "Kenapa?" tegur Ichank melihat Syafa yang masih melihat ke arah belakang, takutnya Juned menyusulnya.

  "Tenang saja, jika orang-orang Juned mengejar pun, di belakang kita ada para pengawal yang sudah pasti akan menangani mereka," ujar Ichank menenangkan kegundahan hati Syafa.

  "Iya, Bang. Syafa masih merasa takut," jawab Syafa seraya menatap Ichank terharu.

Episodes
1 Bab 1 Di PHK
2 Bab 2 Hari yang Tidak Beruntung
3 Bab 3 Mencari Pekerjaan Lagi
4 Bab 4 Uang Syafa Hilang
5 Bab 5 Ternyata Pencurinya ....
6 Bab 6 Hampir Berantem
7 Bab 7 Hinaan Bu Diah Yang Bertubi-tubi
8 Bab 8 Suha Kecelakaan Lagi
9 Bab 9 Sedikit Balasan Buat Bu Diah
10 Bab 10 Rencana Ichank Yang Diketahui Bu Diah
11 Bab 11 Tekad Ichank di Balik Siasat Bu Diah
12 Bab 12 Emak Yang Diktator
13 Bab 13 Bangkitnya Ichank
14 Bab 14 Seperti Emas
15 Bab 15 Emas Harta Karun
16 Bab 16 Pertemuan Tidak Sengaja
17 Bab 17 Secarik Surat Untuk Ichank
18 Bab 18 Keinginan Juned yang Gagal
19 Bab 19 Pertemuan Yang Mengharukan
20 Bab 20 Lolos Dari Kejaran Juned
21 Bab 21 Pertemuan Syafa dan Orang Tua Ichnak
22 Bab 22 Bersatu Kembali
23 Bab 23 Bertemunya Dua Sahabat
24 Bab 24 Bertemu Juned
25 Bab 25 Melihat Ayah Mertua
26 Bab 26 Kesedihan Syafa dan Maaf Ichank
27 Bab 27 Pertemuan Syafa dan Ayahnya.
28 Bab 28 Kerinduan Syafa
29 Bab 29 Rujak di Pasar Tambun
30 Bab 30 Demi Sebuah Rujak
31 Bab 31 Mimpi Syafa
32 Bab 32 Bulan Madu Lokal
33 Bab 33 Dua Berita Baik
34 Bab 34 Kehamilan Syafa
35 Bab 35 Nasib Buruk Bu Diah
36 Bab 36 Bu Diah dan Suha Bak Gelandangan
37 Bab 37 Ancaman Buat Juned
38 Bab 38 Bu Diah Menemukan Pak Kayan
39 Bab 39 Kedatang Ichank dan Syafa ke Rumah Pak Kayan
40 Bab 40 Oleh-oleh dari Ichank
41 Bab 41 Sesal Bu Diah
42 Bab 42 Dosa di Masa Lalu
43 Bb 43 Saling Memaafkan
44 Bab 44 Syafa Melahirkan
45 Bab 45 Syair Putra Pertama (End)
46 Karya Baru Guys
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 Di PHK
2
Bab 2 Hari yang Tidak Beruntung
3
Bab 3 Mencari Pekerjaan Lagi
4
Bab 4 Uang Syafa Hilang
5
Bab 5 Ternyata Pencurinya ....
6
Bab 6 Hampir Berantem
7
Bab 7 Hinaan Bu Diah Yang Bertubi-tubi
8
Bab 8 Suha Kecelakaan Lagi
9
Bab 9 Sedikit Balasan Buat Bu Diah
10
Bab 10 Rencana Ichank Yang Diketahui Bu Diah
11
Bab 11 Tekad Ichank di Balik Siasat Bu Diah
12
Bab 12 Emak Yang Diktator
13
Bab 13 Bangkitnya Ichank
14
Bab 14 Seperti Emas
15
Bab 15 Emas Harta Karun
16
Bab 16 Pertemuan Tidak Sengaja
17
Bab 17 Secarik Surat Untuk Ichank
18
Bab 18 Keinginan Juned yang Gagal
19
Bab 19 Pertemuan Yang Mengharukan
20
Bab 20 Lolos Dari Kejaran Juned
21
Bab 21 Pertemuan Syafa dan Orang Tua Ichnak
22
Bab 22 Bersatu Kembali
23
Bab 23 Bertemunya Dua Sahabat
24
Bab 24 Bertemu Juned
25
Bab 25 Melihat Ayah Mertua
26
Bab 26 Kesedihan Syafa dan Maaf Ichank
27
Bab 27 Pertemuan Syafa dan Ayahnya.
28
Bab 28 Kerinduan Syafa
29
Bab 29 Rujak di Pasar Tambun
30
Bab 30 Demi Sebuah Rujak
31
Bab 31 Mimpi Syafa
32
Bab 32 Bulan Madu Lokal
33
Bab 33 Dua Berita Baik
34
Bab 34 Kehamilan Syafa
35
Bab 35 Nasib Buruk Bu Diah
36
Bab 36 Bu Diah dan Suha Bak Gelandangan
37
Bab 37 Ancaman Buat Juned
38
Bab 38 Bu Diah Menemukan Pak Kayan
39
Bab 39 Kedatang Ichank dan Syafa ke Rumah Pak Kayan
40
Bab 40 Oleh-oleh dari Ichank
41
Bab 41 Sesal Bu Diah
42
Bab 42 Dosa di Masa Lalu
43
Bb 43 Saling Memaafkan
44
Bab 44 Syafa Melahirkan
45
Bab 45 Syair Putra Pertama (End)
46
Karya Baru Guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!