Bab 6

"Luna, kamu dimana? Mengapa kamu mengingkari janjimu?" lirih Jonathan dengan nada pelan.

Pria itu tengah duduk di sudut sel tahanan, tangannya terkepal erat, seolah menyalurkan amarah luar biasa yang menggelayuti perasaannya. Perasaan kecewa yang luar biasa. Semua janji yang diucapkan oleh Luna kepadanya telah diingkari wanita itu. Bahkan mungkin saja Luna telah mengingkari janjinya untuk menjaga Vanya.

Sungguh saat ini hati Jonathan sangat merasa tidak tenang, pria itu begitu gelisah sangat mengkhawatirkan kondisi adiknya. Kemarin adalah jadwal Vanya pulang dari rumah sakit, apakah Vanya masih berada di rumah sakit? Ataukah dia sudah pulang ke rumah milik sang istri sementara Luna saat ini sedang berada di luar negeri? Lalu siapakah yang menjaga adiknya?

Nafas pria itu pun memburu, menahan emosi yang menggebu di dalam dada, rahangnya mengeras. Sesuatu di dalam dirinya ingin meluapkan semuanya.

Sama sekali tidak ada yang mempercayainya bahwa dia tidak membunuh Bima. Bahkan Luna pun satu-satunya saksi mata yang bisa meringankan hukumannya, wanita itu seakan bersikap tidak peduli sama sekali padanya.

Jonathan menyadari selama dia menikah dengan Luna, Luna memang hanya mengganggap dirinya sebagai seorang pelayan di rumah dan juga sebagai seorang OB di kantor, karena dia hanyalah sebatas suami bayaran untuk Luna.

Walaupun Luna tidak pernah menganggap dia sebagai suaminya, tapi setidaknya Luna harus menghargai apa yang telah dia korbankan. Demi menolong Luna dia kini telah dijebak dan kini dia harus berada di dalam penjara.

"Siapapun yang telah menjebakku, aku pasti akan membalas perbuatannya kalian!" Jonathan berkata dengan penuh kebencian.

Jonathan melihat ada seorang penjaga lapas berdiri di depan sel jeruji tempat dia ditahan, "Saudara Jonathan, barusan kami mendengar kabar dari rumah sakit tempat adik anda dirawat."

Jonathan tercekat begitu mendengar perkataan penjaga lapas tersebut yang ingin memberikan kabar tentang sang adik yang sangat dia khawatirkan itu. Pria itu segera berdiri, dia berjalan mendekati sang penjaga lapas.

"Ada apa dengan Vanya? Apa dia sudah pulang dari rumah sakit?" tanya Jonathan sambil memegang pintu jeruji besi.

Terakhir Jonathan bertemu dengan sang adik, kondisi Vanya sudah membaik, karena itulah dia telah mendapatkan izin dari dokter untuk pulang ke rumah, dan jadwal Vanya pulang ke rumah adalah hari kemarin.

Penjaga lapas tersebut nampak menghirup nafas sebentar, sepertinya dia begitu berat untuk mengatakan kabar buruk tentang adik dari sang narapidana dihadapannya itu. Kemudian dia pun menjawab pertanyaan dari Jonathan. "Kami mendengar kabar dari pihak rumah sakit, bahwa adik anda telah meninggal dunia pada pukul sembilan pagi."

Jonathan nampak mematung mendengar kabar tersebut, rasanya dia tak dapat mempercayai dengan apa yang dia dengar. Padahal kondisi Vanya sudah mulai membaik, bahkan terakhir dia bertemu dengan Vanya, Vanya terlihat begitu ceria dan mengajukan beberapa permintaan kepada Jonathan jika sang adik telah sembuh nanti.

Vanya selalu berusaha keras untuk melawan penyakitnya, dia memiliki keinginan besar untuk melanjutkan hidupnya. Bahkan dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter.

Jonathan menggoyang-goyangkan pintu jeruji besi yang dia pegang, dia menatap tajam kepada sang penjaga lapas yang ada dihadapannya itu. "Tidak mungkin, bagaimana mungkin adikku meninggal? Terakhir aku bertemu dengan dia, kondisinya baik-baik saja. Dia sudah mendapatkan izin untuk pulang. Bagaimana mungkin adikku meninggal?"

"Tenangkan dirimu dulu, saudara Jonatan. Adikmu meninggal setelah mengalami serangan jantung ketika mendengar kabar buruk tentang anda. Jika seandainya anda tidak berbuat kejahatan, jika seandainya anda tidak membunuh orang. Mungkin saja adik anda akan baik-baik saja sampai saat ini. Jika anda ingin menyalahkan seseorang, salahkan diri anda sendiri." Setelah berkata seperti itu, penjaga lapas itu pun pergi meninggalkan Jonathan yang hatinya sangat terluka.

Jonathan terduduk pasrah, dia memegang erat pintu jeruji besi. Tangisan pria itu pun pecah. Sungguh hatinya sangat merasakan sakit yang teramat dalam, adiknya harus meninggal gara-gara dirinya. Rasanya dia sangat membenci dirinya sendiri. Bahkan dia tidak bisa menemani Vanya, disaat-saat terakhirnya.

Saat itu Jonathan memang telah meminta izin kepada Luna untuk tidak masuk bekerja selama adiknya dirawat di rumah sakit. Tapi sang adik menyuruhnya untuk masuk bekerja di hari peristiwa pembunuhan itu terjadi.

"Lebih kak Jo kerja hari ini. Aku baik-baik aja kok. Buktinya aku sudah bisa tersenyum dan sudah bisa menonton film kesukaan aku." ucap Vanya kala itu.

Jonathan pun menggelengkan kepalanya. "Gak, dek. Kakak sudah meminta izin sama kak Luna untuk menjaga kamu sampai kamu pulang."

"Jangan mentang-mentang kak Luna CEO di tempat kakak bekerja, kakak bisa seenaknya meminta izin. Sudah satu minggu lho kak Jo gak masuk kerja. Aku gak enak sama kak Luna. Lagian nanti lusa aku sudah diizinkan untuk pulang. Ingat ya permintaan aku, kak Jo jangan melupakannya." Vanya berkata dengan begitu ceria.

Jonathan pun tersenyum tipis, dia merasa apa yang dikatakan oleh Vanya ada benarnya. "Kamu yakin gak apa-apa kalau kakak bekerja hari ini?"

"Gak apa-apa lah, kak. Dokter dan suster disini begitu baik padaku."

Jonathan pun menganggukan kepalanya, dia mengusap dengan lembut rambut sang adik. "Hm ya sudah kakak kerja dulu ya, nanti sore kakak balik lagi kesini."

"Apa kak Luna akan ikut?"

"Gak tau, dia sangat sibuk, dek."

Vanya pun memanyunkan bibirnya, dia sangat ingin bertemu dengan kakak iparnya itu. Luna memang sangat sibuk dengan pekerjaannya, sehingga sang kakak ipar baru tiga kali menengok dirinya. Tapi Vanya harus bisa memahami dengan pekerjaan sang kakak ipar yang memang sangat padat sekali.

Sayangnya Jonathan tidak bisa menepati perkataannya yang akan kembali ke rumah sakit pada sore hari, karena tiba-tiba saja sang mertua meminta dirinya dan Luna untuk makan malam di mansion keluarga. Sehingga malam itu setelah pulang dari mansion terjadi sebuah pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga orang preman terhadap dia dan Luna, yang berakhir dengan peristiwa penjebakan atas kematian seorang preman bernama Bima yang seolah telah dibunuh oleh Jonathan.

"Vanya, arrrgghh... Vanya!" Jonathan menangis memanggil nama sang adik yang kini telah tiada, dia masih memegang erat pintu jeruji besi sambil terduduk di lantai yang dingin.

"Maafkan kakak, Vanya. Maafkan kakak!" Jonathan sangat merasakan hidupnya hancur, satu-satunya orang yang paling penting di dalam hidupnya kini telah tiada. Sang adik yang selalu dia jaga dengan sepenuh hati sedari kecil kini telah benar-benar meninggalkannya.

Kemudian pria itu pun mengepalkan tangannya, kini tatapan matanya begitu mengerikan. Di dalam hatinya dia bersumpah akan menghancurkan siapapun yang terlibat di dalam rencana penjebakan atas dirinya. Termasuk Luna yang telah mengabaikan dirinya, wanita itu sama sekali tidak memiliki hati nurani, membiarkan dia dipenjara, padahal dia mengetahui dengan jelas bahwa Jonathan tidak bersalah.

Seandainya dia tidak menolong Luna malam itu, nasib buruk ini tidak akan pernah terjadi di dalam hidupnya. Dan dia tidak akan pernah kehilangan Vanya. Seorang wanita yang telah dia lindungi dengan sepenuh hati begitu tega mengabaikannya dan memilih pergi ke luar negeri untuk menjalankan bisnisnya.

Terpopuler

Comments

Ah Cipto

Ah Cipto

kasihan nasib Jonathan setelah meninggal adiknya

2025-03-15

0

Menik Mulyani

Menik Mulyani

plis thor.. vanya jangan beneran meninggal

2025-01-24

0

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

💪💪💪

2025-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Tamat
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!