Bab 4

Flashback on...

Di Markas klan The Dragon, terlihat Arga yang sedang menepuk-nepuk pundak salah satu anak buahnya bernama Bima.

The Dragon adalah salah satu mafia yang terkenal dengan kekejamannya, dan memiliki bisinis ilegal dalam penjualan organ manusia, narkotika, dan perdagangan manusia.

Sama sekali tidak ada yang tahu tentang kekejaman yang Arga lakukan, dia menyembunyikan rapat bisnis ilegalnya dari semua orang. Semua orang hanya mengetahui bahwa Arga memiliki perusahaan bernama Lax Group, yang kini telah bekerjasama dengan perusahaan YBS.

Dari dulu Arga memang sangat mencintai Luna, walaupun Luna tak pernah bisa membalas cinta darinya, bahkan wanita itu telah menolak perjodohan dengannya, lebih memilih menikah dengan seorang pria buruk rupa seperti Jonathan.

Saat ini Arga dan anak buahnya yang bernama Bima dan dua orang lainnya, mereka sedang membicarakan rencana penting yang akan dilakukan oleh mereka sebentar lagi.

Bima terlihat begitu tertekan, bagaimana dia tidak merasa tertekan jika di dalam rencana ini, dia harus mengorbankan nyawanya. Sebagai bentuk hukuman karena dia telah ceroboh di dalam pekerjaannya, membuat Arga mengalami banyak kerugian.

"Lakukanlah perintah dariku! Anggap saja itu adalah hukuman yang harus kamu dapatkan. Soal keluargamu, akan akan menjamin hidup mereka. Kamu tidak perlu khawatir." Arga berkata seperti itu sambil menatap tajam ke arah Bima.

"Ba-Baik, Tuan. Akan saya lakukan." Bima menganggukkan kepalanya, walaupun sebenarnya dia sangat merasa berat mendapatkan hukuman kejam seperti ini.

Tapi itulah resikonya jika telah bergabung dengan sekelompok mafia, mereka harus mengabdi sampai titik darah penghabisan. Bahkan mereka harus siap dihukum mati jika telah melakukan sebuah kesalahan.

Drrrrtt...

Drrrrtt...

Drrrrtt...

Ponsel Arga pun bergetar, Arga segera meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Rupanya dia telah mendapatkan pesan dari Tuan Abian.

[Luna dan Jonathan baru saja angkat kaki dari mansion.]

Seringai tajam terlihat dari sudut bibir pria itu. Kemudian Arga pun segera menyuruh Bima dan dua anak buah yang lainnya untuk pergi dari sana, dia akan mengutus mereka untuk menyerang Jonathan dan Luna.

Arga pun menatap tajam kepada ketiga buahnya yang secara bergiliran. "Lakukan perintah dariku sekarang! Tapi ingat jangan sampai kalian melukai Luna, sedikit saja kalian membuat Luna terluka, aku tidak akan memaafkan kalian."

"Baik, Tuan."

Flashback off...

...****************...

Bugh!

Bugh!

Arga memukul dua orang anak buahnya yang telah melarikan diri saat Bima membuat seolah-olah bahwa Jonathan telah menusuk perut Bima.

Kedua anak buahnya Arga nampak pasrah, membiarkan sang bos memukul mereka dengan sesuka hati, mereka menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat.

"Sudah ku katakan, kalian jangan melukai Luna. Kenapa kalian malah memukul tangannya?" bentak Arga kepada anak buahnya, begitu melihat rekaman CCTV kejadian saat ketiga anak buahnya sedang menyerang Arga dan Luna.

"Ma-afkan kami, Tuan." ucap kedua anak buahnya Arga hampir bersamaan.

Arga tak menggubris perkataan mereka, dia pun segera pergi dari markasnya, untuk menemui seseorang di hotel.

Setelah sampai di kamar hotel, Arga melihat Selena yang sudah memakai lingerie begitu seksi, wanita itu dengan sangat manja memeluk Arga yang baru saja tiba.

"Aku kangen sama kamu, sayang."

Seperti itulah sifat Selena, dia ingin memiliki apapun yang dimiliki oleh Luna. Termasuk Arga, rasanya dia tidak rela jika pria sekaya dan setampan Arga harus berjodoh dengan adik tirinya itu. Sehingga dia melakukan cara apapun untuk bisa mendapatkan Arga, termasuk menjadi budak naf-sunya. Selena yakin suatu hari nanti Arga akan jatuh cinta kepadanya, jika mereka sering melakukannya.

Bukan hanya itu, Selena pun sangat berambisi ingin menguasai perusahaan YBS, perusahaan yang kini telah dipimpin oleh Luna.

Arga melepaskan pelukan Selena, "Aku lagi malas, Selena. Untuk apa kamu menyuruh aku datang kesini?"

"Karena aku merindukan kamu." jawab Selena dengan nada manja.

"Jangan karena kita sering tidur bersama kamu menganggap hubungan ini spesial. Karena aku bisa meniduri wanita manapun selain kamu. Kamu harus ingat, hubungan kita hanya sebatas partner ranjang saja." ucap Arga dengan nada ketus.

"Sebenarnya aku tidak mengerti, apa yang kamu suka dari Luna? Selera Luna itu sangat rendah sekali, mengapa dia bisa menikah dengan pria jelek dan miskin seperti Jonathan?" Selena tak habis pikir mengapa Luna mau menikah dengan pria jelek seperti Jonathan. Membayangkan wajahnya saja membuatnya sangat mual dan ingin muntah.

Arga menghela nafas sebentar, kemudian dia menjawab pertanyaan dari Selena. "Kamu tenang saja, sebentar lagi Luna akan menjadi milikku."

Selena mengerutkan keningnya, "Mengapa kamu begitu percaya diri sekali? Apa kamu telah berbuat sesuatu untuk memisahkan Luna dan suaminya?"

Arga hanya tersenyum kecut, dia pun duduk di kursi sofa, meneguk minuman satu gelas seloki wine yang telah disediakan oleh Selena.

Selena pun duduk dipangkuan Arga, mengecup bibir pria itu sekilas. "Jika seandainya kamu dan Luna menikah, aku masih siap melayani kamu kapan saja. Yang pasti aku akan lebih hot dibandingkan Luna diatas ranjang."

Selena sangat merasa yakin, suatu hari nanti Arga akan memilihnya, Arga akan membuang Luna setelah merasa bosan dengan wanita itu. Kemudian Selena akan hidup bahagia dengan menjadi CEO di YBS dan memiliki suami kaya raya seperti Arga.

"Oke, kalau itu maumu." jawab Arga dengan santai. Dia memang bukan tipe pria setia, tapi dia adalah seorang pria yang sangat ambisius, jika dia menginginkan sesuatu, dia harus mendapatkannya. Termasuk dia sangat menginginkan Luna untuk menjadi miliknya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***