Beberapa kali tampak beberapa lelaki muda yang tidak bsia menyembuynyikan rasa tertariknya apda Vienna, mencuri pandang atau bahkan dengan terang-terangan memandang dan mengamati Vienna yang meskipun terlihat lesu tapi tidak bisa menyembunyikan kecantikan wajahnya yang selama ini selalu saja berhasil menarik perhatian banyak pria dimanapun.
Rambutnya yang berwarna keemasan, sedikit berombak dan panjangnya melewati bahunya sungguh menyempurnakan sosoknya yang berkulit putih bersih dan wajahnya yang berbentuk oval, dengan matanya yang berwarna hazel, ciri khas yang sebagian besar dimiliki dan menjadi ciri khas dari para putri atau pangeran keturunan dari keluarga Adalvino, seperti Alvero dan juga Enzo yang memiliki mata hazel yang indah.
(Mata hazel adalah salah satu contoh keindahan yang terjadi secara alami dan memikat banyak orang. Meskipun mereka mungkin jarang ditemui, mata hazel memancarkan pesona dan keunikan yang menarik perhatian kita. Mata berwarna hazel memiliki ciri-ciri lingkar coklat di pupilnya.
Sangat jarang ditemukan seseorang memiliki warna hazel pada matanya, namun warna ini paling sering ditemukan di Afrika Utara, Timur Tengah, Brasil, dan keturunan Spanyol.
Ada sekitar sepuluh persen populasi dunia memiliki mata cokelat, dan para ahli percaya itu berasal dari kombinasi oranye, hijau, dan emas. Terkadang mata cokelat memiliki warna kuning, jadi warna mata cokelat dan kuning sering dikelompokkan bersama
Mata hazel biasanya ditandai oleh perpaduan antara warna hijau, cokelat, dan kadang-kadang keemasan. Warna ini membuat mata hazel terlihat seperti kombinasi dari beberapa nuansa yang berbeda. Hal ini membuat mereka tampak lebih menarik dan mengundang perhatian.
Warna mata hazel terbentuk akibat perpaduan antara pigmen cokelat (eumelanin) dan pigmen merah kekuningan (pheomelanin) di iris mata. Warna yang dihasilkan bervariasi tergantung pada jumlah dan distribusi pigmen di dalam iris. Karena keberagaman kombinasi warna, tidak ada dua mata hazel yang benar-benar identik.
Selain warnanya yang menarik, mata hazel juga memiliki beberapa karakteristik unik lainnya. Misalnya, orang dengan mata hazel mungkin mengalami perubahan warna mata tergantung pada pencahayaan atau suasana hati mereka. Mata hazel juga cenderung memiliki pola iris yang lebih kompleks, seperti bercak-bercak atau lingkaran di sekitar pupil.
Warna mata hazel sekali pun rumit tetapi begitu memikat, karena keberadaannya ditentukan oleh banyak faktor—termasuk jumlah dan distribusi melanin di dalam iris, bagaimana penghamburan cahaya oleh iris dan molekul pigmen dapat memengaruhi warna, dan bagaimana persepsi warna mata dipengaruhi oleh pencahayaan dan warna pakaian dan sekeliling kita.
Seperti halnya dibutuhkan banyak goresan kuas seniman untuk menghasilkan sebuah lukisan, mata hazel melibatkan dinamika sejumlah elemen sehingga menghasilkan warna mata hazel yang begitu memikat dan membuat orang sulit untuk tidak jatuh dalam pesonanya).
Sosok cantik Vienna terus berjalan menyusuri trotoar tanpa perduli dengan beberapa pemuda yang berusaha menarik perhatiannya dengan berjalan di dekatnya, atau berniat menyapanya.
Vienna memilih untuk terus memikirkan jalan keluar terhadap masalah di perusahaan yang sedang dia hadapi saat ini, sehingga setiap dia melihat ada seseorang yang berusaha mendekati atau menjajari langkah-langkah kakinya, dengan cepat Vienna langsung menggeser tubuhnya untuk menjauh.
Begitu terus dilakukan oleh Vienna sampai dia tidak sadar sedang berada pada jalanan yang semakin berada di pinggiran kota dan semakin sepi, apalagi jarum jam sudah menunjukkan angka yang mendekati tengah malam, dimana beberapa orang sudah kembali ke rumahnya masing-masing, apalagi jalan aygn sedang dilalui oleh Vienna saat ini bukanlah daerah pusat kota, yang memiliki kehidupan hampir dua puluh empat jam tanpa henti.
Suara keributan dan orang-orang yang berlarian dari arah depannya, dengan yagn sebenarnya masih cukup jauh, tapi karena begitu ributnya, membuat Vienna menghentikan langkahnya.
“Menyingkir!”
“Jangan menghalangi kami!”
Teriakan dari beberapa orang dengan membawa senjata tajam yang teracung di di atas kepala mereka tampak berteriak-teriak sambil mendorong-dorong bahkan menendang orang-orang yang berusaha untuk menghalangi mereka berlari mengejar sesuatu.
Melihat itu, Vienna yang tidak mau terlibat dalam keributan yang baginya pasti tidak akan menguntungkan baginya itu segera membalikkan tubuhnya, dan mempercepat jalannya untuk kembali ke arah mobilnya yang tadinya dia parkir dan tinggalkan di pinggir jalan.
Vienna bukanlah tipe orang yang suka ikut campur dalam urusan orang lain, apalagi jika urusan itu kemungkinan bisa berakhir dengan keributan atau pertikaian, sehingga dia memilih untuk menghindar secepat dan sebisa yang dia lakukan.
Sayangnya gerombolan pria dengan senjata tajam di tangan mereka yang jumlahnya tidak sedikit itu, semakin membabi buta, dan membuat beberapa orang ketakutan dan kalang kabut, berlarian kesana kemari, sehingga tanpa sengaja beberapa orang yang sedang berlarian itu menabrak tubuh Vienna yang sedang bergegas dan berada di depan sebuah gang kecil yang tampak gelap.
Dengan gerakan spontan, untuk menghindari tubuhnya kembali ditabrak oleh orang-orang yang tampak sedang berlarian itu, Vienna justru melangkah masuk dengan langkah-langkah lebar ke dalam gang sempit yang tampak gelap.
“Ukh….” Sebuah suara rintihan pelan yang terdengar di telinga Vienna secara lamat-lamat, membuat gadis itu menghentikan langkah kakinya dan berusaha menajamkan baik mata dan pendengarannya untuk melihat sumber dari suara aneh yang tadi didengarnya itu.
Meskipun Vienna berusaha untuk menajamkan telinganya, dia tidak lagi mendengar suara rintihan itu.
Walaupun begitu, dengan langkah perlahan dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, Vienna tetap berjalan semakin masuk ke dalam lorong itu, sampai semakin lama semakin jelas matanya menangkap adanya sosok seseorang yang sedang duduk berselonjor dalam kegelapan, dengan salah satu tangannya menahan tubuhnya, sedang tangannya yang lain tampak memegang erat bagian perutnya, dengan kepalanya tertunduk dan tubuh sedikit membungkuk.
“Tuan….” Dengan suara lirih, seperti sedang berbisik pada seseorang, Vienna berkata sambil menatap ke arah laki-laki yang langsung mendongakkan kepalanya begitu mendengar ada suara seseorang menyapanya.
Hah! Tampan sekali…. Ternyata di dunia ini ada juga pria yang bisa menyaingi ketampanan kak Alvero dan kak Enzo
Tanpa sadar Vienna langsung terpekik dalam hati begitu melihat wajah laki-laki yang sedang mendongakkan kepalanya dengan butiran ekringat mengalir di keningnya karena menahan sakit pada perutnya.
Vienna sedikit tertegun, karena bagaimanapun, selama ini belum pernah dia mengagumi ketampanan seorang laki-laki, karena mungkin selama ini dia selalu dikelilingi oleh sepupu-sepupunya yang tampan, seperti Alvero dan Enzo, sehingga dalam pikiran Vienna, belum ada sosok laki-laki yang dianggapnya tampan.
Sedangkan Hector sendiri tampak kaget dan sedikit menarik mundur tubuhnya ke belakang begitu melihat adanya sosok seorang gadis yang tiba-tiba berdiri di depannya dengan mata hazelnya menatap ke arah Hector dan wajah yang terlihat bertanya-tanya karena penasaran menatapnya tanpa berkedip.
Melihat gadis yang dianggapnya bisa membuatnya tertangkap oleh musuh itu hampir membuat Hector menggeram dan mengusir gadis itu dengan kasar. Akan tetapi entah kenapa wajah ramah gadis cantik itu membuat Hector bahkan tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya yang terlihat sedikit membiru, menunjukkan kalau dia sedang tidak baik-baik saja kondisinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Alaya, Tira dan skrg Vienna para putri kerajaan Gracetian yg memiliki pesona yg pastinya membuat org2 terpesona..
2024-01-23
3
Syifanya
ternyata dulu hector mencari tahu tentang alaya karna dia pikir itu vienna
2024-01-07
3
Sri Astuti
Viena pasti sangat cantik dgn mata hazelnya.. seolah Viena dikirim untuk menemukan Hector...
2024-01-06
4