Bab 4 Pertunangan Cinta dibatalkan.

"Bos, ini laporan yang aku dapatkan dari hotel tempat bos kemarin menginap." Choky menyerahkan sebuah map diatas meja kerja Zion.

Zion memeriksa dengan seksama laporan itu. Siapa yang menyewa kamar, serta rekaman cctv.

"Apa semua sudah dibersihkan?" ucap Zion tanpa melihat Choky.

"Sudah bos, kamera cctv di koridor sudah dihapus."

"Jadi yang memesan kamar itu, Tina?"

"Iya, Bos, tapi atas nama Hesty." ucap Choky lagi.

Zion merasa aneh karena liontin yang dia temukan diatas ranjang berinisial C, bukan H.

Zion mencoba mengingat kejadian malam itu saat dirinya tengah minum sendirian. Terpaut dua meja dari tempatnya duduk dia melihat seorang wanita memasukkan sesuatu ke dalam botol mineral.

Memberikannya pada perempuan yang duduk semeja dengannya. Sementara yang lain minum minuman yang mengandung alkohol.

Lalu beberapa saat kemudian perempuan itu permisi. Sayang, dia tidak mendengar percakapan mereka. Karena suara hingar musik pun karena dia juga dalam pengaruh alkohol.

Zion berdiri dari kursinya karena panggilan alam. Bersamaan dengan perempuan itu juga pergi menuju toilet.

Saat itulah dia melihat seseorang menyeret perempuan itu memasuki salah satu kamar dengan membekap mulutnya.

"Apa Bos ingat sesuatu?" ucap Choky hati-hati. Saat melihat Zion terdiam begitu lama. Choky memang agak bingung kenapa Zion menyuruhnya mencari informasi tentang kejadian malam tahun baru di hotel itu.

Setelah menelitinya, tidak ada hal yang mencurigakan. Dari rekaman cctv di koridor, memang terlihat Zion masuk ke salah satu kamar.

Apakah bosnya tengah tidur dengan seseorang dan dia diancam. Sehingga semua bukti-bukti harus dihancurkan.

...Sementara aktivitas dalam kamar malam itu tidak mungkin terlihat. kecuali ada yang sengaja merekam....

"Aku telah meniduri seorang perempuan. Sepertinya dia telah dijebak seseorang. Aku yang awalnya mencoba menolongnya malah berakhir menidurinya, karena malam itu aku juga dipengaruhi alkohol." Zion akhirnya menceritakan kejadian malam itu.

"Mungkin dia seorang PSK, Bos."

"Tidak," geleng Zion. Perempuan itu masih perawan," desah Zion seraya meremas rambutnya.

Choky terkejut. Kalau dia masih gadis untuk apa dia berkeliaran selarut itu di hotel.

"Mereka menonton konser musik di hotel itu. Mungkin juga sekalian menyambut tahun baru," ucap Zion.

"Jadi Bos, tidak ingat sama sekali wajahnya?" Choky menatap Zion seksama.

"Tidak, cahayanya terlalu samar. Aku juga dalam pengaruh alkohol. Jadi tidak ingat sama sekali."

"Disini juga tidak terlihat wajah perempuan itu, tidak tertangkap kamera cctv, "ucap Choky.

"Apa ada alamat rumah yang memesan kamar itu?"

"Ada Bos, ini." Choky membalik kertas di hadapan Zion. Disana tertulis nama dan alamat Hesty.

"Apa Bos bermaksud menemui gadis itu. Bos kan gak tau siapa dia. Apa perempuan itu mau bertemu dengan Bos nantinya. Secara dia telah Bos nodai, tentu dia akan syok melihat, Bos."

Zion diam tercenung. Benar juga apa yang dikatakan sahabatnya, Choky. Apakah perempuan itu mau menerima pertanggung jawabannya. Bagaimana pula kalau nantinya dia salah orang?

"Aku tidak akan muncul secara terang- terangan, Choky. Aku harus selidiki siapa gadis yang telah aku nodai itu. Kamu harus bantu aku menyelidikinya."

"Baiklah, Bos."

Choky menatap sahabat sekaligus bosnya itu. Siapa sangka cowok mapan ini telah melewati banyak masalah. Sebulan yang lalu pertunangannya diputus secara sepihak. Datang lagi masalah dia menodai anak perawan orang.

Tentu saja dia takut nama baiknya tercemar karena kesalahan satu malam. Atau memang dia mau bertanggung jawab atas apa yang telah dia perbuat.

Sementara itu Cinta tengah menghadapi sidang keluarganya. Atas kejadian yang menimpanya. Christ tunangannya datang membatalkan pertunangannya mereka. Setelah Hesty membocorkan video itu pada, Christ.

" Maafkan saya Pak, saya tidak bisa melanjutkan pertunangan kami setelah apa yang menimpa, Cinta." Christ berucap sambil menunduk. Hatinya teramat sedih harus memutuskan pertunangannya dengan Cinta. Tapi dia juga tidak bisa menerima keadaan Cinta karena telah dihasut oleh Hesty.

Cinta yang mendengar ucapan Christ tidak bisa menahan air matanya. Dia hanya bisa pasrah bila pertunangannya harus berakhir seperti itu. Cinta telah menjelaskan perihal kejadian malam itu. Tapi, Christ tidak percaya sama sekali padanya.

"Maaf Cinta, kamu harus mengembalikan cincin pertunangan kita karena tidak ada gunanya lagi kau mengenakannya," ucap Christ.

Cinta langsung melepas cincin dari jarinya. Juga kalung yang ia kenakan. Cinta terkejut saat melihat liontinnya telah hilang.

"Maaf, aku tidak tau kalau liontinnya sudah hilang. Mungkin telah terjatuh di kamarku." Cinta beranjak dari sofa untuk memeriksa kamarnya, siapa tahu terjatuh disana.

"Tidak perlu, Cinta. Anggap saja itu tanda cinta kita yang hilang."

"Buat apa juga di cari, yang hilang mana bisa kembali lagi," ucap Hesty menyindir Cinta.

Cinta diam tertunduk, hatinya teramat sakit. Tapi apalah dayanya, saat ini dia tidak bisa membela dirinya. Saat ini dia tidak lebih seperti seorang pesakitan. Semua memandang dirinya hina dan menjijikkan.

Dia harus kuat. Harus bisa bertahan hadapi percobaan dalam hidupnya.

Setelah Christ pulang Cinta kembali menghadapi cercaan dari keluarganya terutama, Hesty.

"Kamu memang telah buat malu keluarga. Kalau aku jadi kamu, aku akan pergi jauh. Gimana kalau kamu nanti hamil. Ayahnya tidak jelas siapa." Hesty kembali melontarkan kata-kata yang menyakitkan Cinta.

"Kamu ngomong apa sih, Kak. Ini namanya musibah bagi keluarga kita. Bukannya berempati malah menghakimi." Heru tidak terima ucapan Hesty yang selalu memojokkan Cinta.

"Katakan siapa lelaki Itu, Cinta, supaya dia diminta pertanggung jawaban karena telah menodai kamu. Bagaimana kalau kamu sampai hamil! Papa tidak bisa terima kehadirannya di rumah ini." Pak Rendra berucap penuh penekanan.

"Papa! Ampuni Cinta, Pa! Cinta tidak pernah menginginkan semua ini," jerit Cinta menahan perih di hatinya. Seperti ribuan jarum tertancap di hatinya saat mendengar ucapan papanya.

^^^.^^^

Namun, Pak Rendra tidak peduli air mata Cinta yang jatuh berurai di pipinya. Cinta menekan dadanya, menahan rasa sakit yang dalam.

"Sudah Kak, jangan ambil hati ucapan, Papa. Saat ini Papa juga terguncang," ucap Heru menguatkan Cinta.

"Sudahlah, buat apa juga menangis toh semua atas keinginan kamu juga."

"Terlalu kamu Hesty. Tunggu, sampai apa yang aku alami ini menimpamu. Karma itu pasti ada, dan akan terjadi padamu!" senggal Cinta emosi. Dia sudah tidak tahan lagi atas penghinaan kakak tirinya itu.

Cinta yakin kalau Hesty ada dibalik kejadian yang menimpanya. Dia yang terlalu bodoh, begitu mempercayai Hesty saudara tirinya.

Sekarang dia telah merasakan akibatnya, dia telah kehilangan segalanya. Harapan masa depannya dengan mudah telah dirampas dari tangannya.

Dirinya telah ternoda. Masa depannya hancur dalam satu malam, hanya karena mempercayai mulut manis kakaknya.

Malam itu juga Cinta mengemas pakaiannya. Tekadnya sudah bulat untuk meninggalkan rumah. Baginya inilah saat dirinya pergi dan keluar dari rumah yang selama ini telah membuatnya menahan perasaan.

Tersisih sebagai anak tiri, ayahnya juga selalu lebih perhatian kepada saudara tirinya. Membuat hati Cinta patah, menyerpih bak beling pecah terberai.

Sepanjang malam Cinta menangis. Menangisi hidupnya yang tragis. Hingga disatu titik dia menyadari harus bangkit dari keterpurukan.

Cukuplah sudah penderitaannya selama ini. Tidak akan ada lagi air mata jatuh mengisi hari-harinya, tekadnya dalam hati. Yah, dia harus menata ulang hidupnya. ***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***