Tidak jauh dari tempat Cinta duduk, seorang lelaki tengah mengawasi Cinta. Lelaki itu curiga kalau Cinta tengah di jebak.
Dia adalah Zion seorang lelaki yang kesepian karena ditinggal nikah tunangannya. Karena lampu remang-remang dan Cinta duduk membelakanginya, sehingga raut wajah Cinta tidak begitu jelas dikenali Zion.
Malam itu dia menghabiskan malam panjangnya dengan minum sendiri di bar hotel seraya menikmati konser musik. Biasanya dia ditemani Choky asisten sekaligus temannya. Namun, kali ini dia lebih memilih ditemani sejumlah botol bir dan kerasnya suara konser musik.
Sesekali Zion mengikuti lirik lagu yang dilantunkan sang diva.
“Kak, kepalaku tiba-tiba pusing. Pulang yuk!” Keluh Cinta seraya memijat keningnya. Selain rasa pusing dia juga merasakan tubuhnya terasa panas dan aneh.
“Baru juga kita sampai, gih istirahat di kamar saja dulu.”
“Tapi Kak, aku merasa tidak enak badan juga. Tiba-tiba saja badanku rasanya aneh,” keluh Cinta tidak mengerti.
“Ayo Cin, aku antar kamu ke kamar. Kebetulan tadi aku sudah pesan satu kamar.” Tina memapah tubuh Cinta.
“Tidak usah, aku ke toilet saja. Cuci muka!” Cinta lantas bergegas menuju toilet.
“Yakin kamu baik-baik saja?” ucap Hesty pura-pura perhatian padahal dalam hati tengah bersorak kegirangan.
“Iya, aku baik-baik saja.” Cinta berbohong karena tidak ingin ada orang yang tau keadaan dirinya.
Cinta ingin pergi diam-diam sebelum ada yang menyadari perubahan dirinya. Nalurinya berkata sesuatu telah terjadi setelah dia minum air mineral itu. Dan apapun itu, dia tidak sedang baik-baik saja.
Cinta bergegas berjalan ke arah toilet, tanpa dia sadari Robert mengikutinya. Begitu juga Zion diam-diam mengikuti Cinta.
Belum juga sampai di toilet, tubuh Cinta telah diseret Robert. Mulutnya dibekap agar tidak berteriak dan membawanya ke kamar yang telah dipesan. Cinta berontak, tapi apalah dayanya. Kekuatannya tidak sebanding dengan Robert yang lebih kuat dan dipengaruhi minuman.
Dengan mudah tubuh Cinta dibawa masuk ke kamar. Tapi, saat pintu hendak ditutup, sebuah kaki mengganjal.
Lalu seseorang masuk dan menghajar Robert. Robert yang tidak menduga serangan itu jatuh terkapar di lantai lalu Zion menyeretnya ke luar diletakkan di dekat tangga.
Cinta yang sudah merasakan pengaruh obat perangsang berjalan terhuyung ke tempat tidur. Dia merasakan gejolak hasrat yang begitu hebat menyerangnya. Zion kembali ke kamar untuk melihat kondisi Cinta.
Cinta yang kepanasan terbakar nafsu mengerang diatas ranjang. Gaunnya tersingkap menampakkan pahanya yang putih mulus membuat Zion menelan air liurnya.
Zion mendekati tubuh Cinta, dan menarik sprei untuk menutupi tubuh Cinta. Tapi sial, karena pengaruh obat, Cinta malah menarik tubuh Zion hingga terjatuh diatas tubuhnya.
Zion yang dibawah pengaruh minuman keras berusaha mengelak untuk tidak menyentuh tubuh indah, Cinta. Namun, erangan Cinta yang dibawah pengaruh obat dan dirinya juga yang setengah mabuk akhirnya membalas serangan Cinta.
Keduanya saling menyerang, tapi disaat Ciñta merasakan sakit di inti tubuhnya, dia mencoba mendorong Zion dari atas tubuhnya
“Jangan, sakit … ah!” erang Cinta. Berusaha mempertahankan kesuciannya. Tapi penolakan Cinta malah membuat gairah Zion memuncak.
“Tolong … lepaskan aku,” rintih Cinta.
Terlambat untuk semuanya. Cinta merintih kesakitan saat bagian tubuhnya dibawah sana berhasil diterobos. Rasa sakit berubah menjadi kenikmatan dan keduanya berpacu hingga hasrat tersalurkan.
Cinta tidak mengenal pria yang telah menodai dirinya. Sebaliknya Zion juga tidak begitu jelas menandai wajah Cinta karena lampu yang temaram dan pengaruh alkohol.
“Maafkan aku, aku akan bertanggung jawab.” ucap Zion lirih seraya mengusap lembut wajah Cinta sesaat dirinya tertidur di sisi perempuan yang telah dia nodai.
Ketika matahari belum terbit, Cinta terkejut mendapati dirinya tertidur di kamar hotel dengan seorang laki-laki asing. Tubuhnya terlihat polos di bawah selimut begitu juga lelaki asing itu.
Cinta berusaha mengumpulkan ingatannya, apa sebenarnya yang terjadi semalam. Perlahan ingatannya pulih antara sadar dan tidak dia merasakan dirinya tengah bercinta dengan orang asing.
Betapa berhasratnya dia malam itu. Begitu mendamba dan haus. Entah apa yang terjadi padanya sampai hasratnya begitu memuncak.
Dia cuma minum air mineral, apakah Tina memberi obat perangsang dalam botol mineral itu? Tapi, untuk apa dia melakukan itu? Apakah mereka sengaja menjebaknya? Untuk apa?
Seketika Cinta tersentak. Kakaknya pasti mencarinya saat ini. Begitu juga kedua orang tuanya. Mereka pasti panik.
Perlahan Cinta bangkit dari ranjang, memungut pakaiannya dan masuk ke kamar mandi. Cinta merasakan sakit dan ngilu di area inti tubuhnya. Sebelum lelaki asing itu bangun dia harus pergi.
Cinta merutuki nasib sial yang menimpanya. Apa yang akan dia katakan pada Christ tunangannya. Tiga bulan lagi dia akan menikah, tapi dirinya telah ternoda di malam tahun baru.
Christ pasti akan salah paham padanya, menduganya telah selingkuh. Dia pasti akan sangat kecewa bila dirinya sudah tidak suci lagi. Sementara selama ini Christ selalu menjaganya, Christ tidak pernah menyentuhnya lebih dari kewajaran. Cinta takut akan kehilangan Christ, dia sangat mencintainya.
Christ adalah alasan satu-satunya untuk keluar dari rumah mereka setelah bertahun-tahun merasa terasing dengan keluarganya sendiri.
Oh, kenapa mereka tega melakukan itu padanya? Siapa dibalik semuanya ini. Apakah Hesty dalangnya, tapi kenapa?
Air mata Cinta mengalir sederas air yang mengalir dari shower. Cinta merasa tubuhnya sangat kotor. Sesalnya tidak berguna. Cinta baru berhenti mandi setelah tubuhnya menggigil kedinginan.
Buru-buru dia mengenakan pakaiannya kembali, ketika teringat kalau orang asing yang bersamanya masih ada diranjang terkutuk itu. Tidurnya pulas sekali, Cinta terkejut saat menatap wajah tampan lelaki asing yang telah menodainya.
Dia tidak mungkin menuntut orang asing itu, karena dirinya juga berperan dalam kejadian itu. Cinta ingat, kalau semalam lelaki itu juga dalam keadaan mabuk. Cinta ingat mencium aroma alkohol dari nafas lelaki itu saat menciumi wajahnya penuh nafsu.
Bagaimana bisa akan menuntutnya, dia pasti akan mudah mengelak dengan alasan dipengaruhi minuman keras. Iya kalau dia mau bertanggung jawab. Bagaimana kalau dia sudah beristri bukankah itu akan mempermalukan dirinya dan keluarganya.
Dipagi buta itu, Cinta menyelinap pulang. Meninggalkan Zion yang masih terlelap.
Cinta masih bingung, semalam ingatan terakhirnya adalah saat ia hendak ke toilet, bagaimana bisa berakhir di kamar hotel dengan lelaki asing?
Zion terjaga saat merasakan matanya silau oleh lidah mentari yang menerobos lewat kisi- kisi jendela.
Zion kaget saat menyadari kalau dia terbangun bukan dikamarnya. Zion terduduk dan merasakan kepalanya pusing. Perlahan kesadarannya pulih kalau semalam dia tengah mabuk dan bercinta.
Astaga! Zion berharap dia tengah bermimpi. Zion menatap ke sampingnya tidak ada seseorang pun di sisinya.
Ah, aku cuma bermimpi. Monolognya. Tapi saat melihat tubuhnya dalam keadaan polos ingatannya kembali kalau malam itu dia memang tengah bercinta dengan seseorang.
Ya, Tuhan. Aku benar-benar telah menodai gadis itu. Zion membelalak, membekap mulutnya saat melihat bercak darah di sprei putih. Ah, gadis itu masih perawan. Aku telah menodai seorang gadis suci.
Zion menarik kasar rambutnya, berjalan hilir mudik dikamar dengan tubuh masih polos. Lalu dia bergegas mandi, mengenakan kembali pakaiannya. Dia harus mencari tahu siapa perempuan itu.
Zion segera menghubungi Choky.
“Bos dari mana saja, semalaman aku menelepon.” Tanpa menunggu lama Choky menyahut dari seberang.
“Cepat jemput aku!” Zion memberi alamat dimana dia berada saat itu. Saat Zion hendak keluar dari kamar, matanya tertumbuk ke sebuah benda yang berkilau di di atas ranjang.
Zion memungut benda itu, ternyata sebuah liontin motif huruf “C”. Zion memasukkan liontin itu ke dalam kantong jas- nya.
Dua puluh menit kemudian Zion sudah berada di dalam mobil.
“Selidiki siapa yang menyewa kamar hotel itu, dan kejadian semalam,” ucap Zion dingin.
“Apakah Bos, semalaman bersama perempuan di kamar hotel?” selidik Choky senyum-senyum.
“Tutup mulutmu Choky, kalau tidak kamu akan terkapar di rumah sakit.” hardik Zion menekan emosinya.
Choky langsung bungkam, dia sudah hafal sifat bos sekaligus sahabatnya itu. Jika tidak mau cerita berarti perkara besar tengah terjadi.***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
syukur lah kalau Zion mau bertanggungjawab....kasian Cinta..
2024-04-02
2
Tarmi Widodo
nyimak
2024-02-10
1
Ddek Aish
mampir tor
2024-01-29
1