Faiq bekerut kening, dia tak tahu apa yang Pak Lurah maksud dan kenapa salah paham ini bisa terjadi. Pemuda itu mendekat dan melihat kalung yang dipegang Pak Lurah. Melihat inisal di sana.
FAA dan MA. Pasti mereka mengartikan sebagai Faiq Akbar Alamsyah dan Myesha Anindita.
"Ini bukan kalung kami, sungguh." Faiq mencoba membela diri. Kemudian matanya beralih kepada Myesha yang menggeleng. Gadis itu juga tak mengerti kenapa ada inisial namanya di sana.
"Kalian ingin masalah ini sampai ke balai desa atau diselesaikan secara kekeluargaan?" tanya Pak lurah memberi pilihan.
Adu argumen malam itu terjadi. Perdebatan sengit dan tak ada yang mau mengalah. Sayangnya bukti menunjukkan bahwa bayi itu adalah anak mereka lewat kalung berinisal dan selimut Faiq yang hilang beberapa hari yang lalu.
Lalu seorang wanita separuh baya datang, katanya seorang bidan. Awalnya Myesha lega ketika akan diperiksa. Tapi bidan itu malah berbohong dan mengatakan ke semua orang bahwa dia habis melahirkan. Semua tambah kacau. Faiq yang merupakan dokter juga berdebat hebat dengan bidan tersebut. Tapi sayangnya bidan itu lebih dipercaya semua orang dibanding dirinya.
Pak Lurah meminta orang tua dari Faiq dan Myesha datang untuk membahas masalah ini. Menghadapi masyarakat tak semudah yang Faiq pikirkan. Ia kalah telak lewat arguman tak masuk akal yang disetujui semua orang. Tak ada satupun yang membelanya sekalipun dia meneriakkan kebenaran.
Padahal selama ini Pak Lurah, Pak RT dan masyarakat tahu bahwa Myesha hanya ngekos di lantai atas rumahnya. Hal itu sangat umum di sini karena kota Metro merupakan salah satu kota pendidikan Lampung. Banyak anak sekolah dan kuliah ngekos di daerah sekitar rumah Faiq.
Pemuda itu menerima Myesha dua tahun lalu karena gadis itu bukan bocah yang akan membuat masalah dan berisik. Pekerjaannya pun cocok dengan Faiq yang tak suka berisik. Benar saja, selama dua tahun ini tak ada masalah apapun dengan mereka.
Hingga kini bayi muncul dan membuat kesalahpahaman terjadi.
"Sepertinya kita dijebak," kata Faiq yang duduk di samping Myesha.
Mereka berada di rumah lurah, menunggu kedua orang tua dari tersangka. Wajah mereka menunduk. Tatapan warga seperti menghakimi.
"Terus kita harus gimana, Mas? Aku sungguh bukan ibu dari bayi itu. Menggendong saja tidak bisa."
Myesha panik, matanya memerah. Hampir menangis. Ia melirik ke bayi yang menjadi masalah, kini bayi itu digendong Bu Lurah. Digantikan popok setelah menangis kencang. Myesha sungguh tak tahu cara mengurus bayi.
Pada akhirnya mereka ketiduran di sana, pagi tepat jam tujuh orang tua dari Faiq sampai setelah perjalanan selama 3 jam dari Simpang Sribawono, Lampung Timur. Mereka berangkat subuh demi menemui bayi yang dikabarkan adalah cucu dari mereka.
"Mana bayi itu? Laki-laki atau perempuan?" tanya Pak Darman dengan antusias.
Padahal baru sampai dan masuk rumah. Tetapi matanya langsung memindai seisi rumah sederhana itu mencari sosok bayi.
"Ini nggak yang seperti Bapak pikirkan, sungguh."
Faiq mencoba mencegah ayahnya. Tetapi percuma, Bu Lurah masuk ke ruang tamu membawa bayi mungil.
Mata Darman, ayah Faiq langsung berbinar. Ia tersenyum cerah.
"Ini bayi laki-laki, Pak, " kata Bu Lurah memberi jawaban.
Mendengar itu Darman semakin berbinar. Ia sangat senang.
"Mirip sekali dengan saya, ini pasti cucu saya. Saya yakin seribu persen. Istriku, lihat cucu laki-laki kita."
Faiq menepuk jidat. Ayahnya sangat suka dengan keturunan laki-laki, sudah pasti responnya seperti itu. Apalagi selama ini Faiq selalu menolak dipaksa menikah.
Tak lama berselang orang tua dari Myesha datang. Mereka melakukan perjalanan jauh dari Kalianda. Datang dengan terpaksa ketika dihubungi perihal bayi Myesha.
.
.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Novia Anggraini
sebenarnya bisa make tes DNA, untuk membuktikan anak nya atau bukan
2024-09-30
0
Erinda Dwi Wulandari
Kalianda - metro , jauh emang...??🤔
2024-03-26
0
Ignasia Adeline Fifi Santuri
astajim kita tetangga an pakk...wkwk.. penulis nya asli lampung ini, sampai tau simpang Sribhawono
2023-12-04
0