Keranjang

Berbeda dengan ruangan lantai atas milik Myesha, bagian bawah rumah milik Faiq begitu rapi dan rajin. Terlihat betul betapa pria itu menjaga kebersihan.

Hujan gerimis di luar, Myesha menyeka air yang menempel di baju setelah meletakkan keranjang bayi di atas meja. Faiq mendekat, melihat bayi yang membuatnya terkejut itu lebih dekat.

Mungil, kecil dan berpipi merah. Faiq yakin usia bayi ini belum genap dua minggu.

"Siapa orang gila yang membuang bayi ini? Nggak tanggung jawab banget."

Myesha menggerutu sembari membersihkan kacamatanya yang terkena tetasan air hujan.

"Yang pasti orang itu tidak waras. Dia pikir ini panti asuhan. Aku akan menghubungi lurah."

Faiq berjalan ke kamarnya, menghidupkan lampu sebelum mengambil ponsel yang sedari tadi dicas.

Sementara itu Myesha melihat ke sekitar, ruang tamu bercat warna pastel. Foto Faiq ketika wisuda terpajang di sana beserta orang tua yang tersenyum cerah. Ada vas bunga di meja, terlihat segar dan harum. Myesha menyingkirkannya karena terlalu dekat dengan keranjang bayi. Dia berjalan meletakkan vas bunga itu di atas lemari kecil tempat sepatu.

Bayi mungil itu menangis lagi, membuat Myesha mendekat untuk melihat lebih dekat. Suara tangisan yang kencang membuat Faiq buru-buru menyalakan ponselnya. Ia tidak tahan karena ketenangannya terusik.

"Bayi kecil yang malang. Cup cup." Myesha mencoba menepuk bayi itu ringan. Tetapi tangisannya tidak mau berhenti.

"Dia tidak akan diam jika kamu tepuk seperti itu, coba gendong." Faiq berjalan mendekat setelah menutup pintu kamarnya.

"Aku nggak bisa gendong bayi, Mas. Kalo salah gimana?"

"Nggak akan salah selama kamu nggak lempar itu bayi."

Mendengar itu Myesha meyakinkan diri bahwa dia bisa menggendong bayi mungil itu. Perlahan tangannya masuk dan mengangkat bayi mungil yang digendong dengan sangat hati-hati. Mendekat kepelukannya untuk ditimang.

"Aku akan menelpon lurah buat bawa bayi ini."

"Iya, cepat."

Baru saja ponselnya berdering menyambungkan kepada lurah. Pintu rumah mereka diketuk. Waktu menunjukkan hampir dua belas malam. Siapa yang berkunjung malam-malam begini? Dan lagi suara di luar terdengar tidak hanya satu dua orang.

Faiq membuka pintu dan langsung mendapati Pak Lurah dan Pak RT. Di belakang mereka tampak beberapa warga membawa payung.

"Saya baru saja akan menghubungi Pak lurah. Kami menemukan bayi di depan rumah, Pak." Faiq melaporkan.

Wajah Pak Lurah tampak marah, orang-orang menatap Faiq dengan tajam ketika Faiq menunjuk bayi yang sedang digendong Myesha.

"Oh, ya. Silakan masuk dulu. Di luar hujan."

Faiq menyingkir dan membiarkan Pak lurah, Pak RT dan beberapa warga masuk ke dalam rumahnya. Wajah mereka kesal menatap Faiq dan Myesha.

"Awalnya saya tidak percaya dengan laporan warga bahwa anda kumpul kebo sampai mempunyai anak. Tetapi setelah melihat langsung seperti ini saya sebagai lurah tidak bisa tinggal diam." Pak Lurah tampak kecewa.

"Padahal Dokter, tapi nggak punya etika." Kali ini Pak RT menambahi dan mencibirnya.

"Kalian mempermalukan kelurahan ini. Dasar nggak tahu malu." Suara-suara hujatan dari warga yang lain terdengar.

Myesha yang mendengar itu mendekat. Ia masih menggendong bayi yang kini jauh lebih tenang dari sebelumnya.

"Tunggu ini salah paham. Bayi ini bukan bayi kami." Faiq mencoba menjelaskan.

"Kalian salah paham. Kami menemukan bayi ini di luar rumah." Kali ini Myesha ikut bersuara.

Walau sudah dijelaskan tetapi wajah mereka tetap tidak percaya. Pak Lurah mendekat ke arah keranjang bayi. Ia dan Pak RT mencoba mencari bukti di dalam keranjang bayi yang terletak di atas meja.

Ada kalung yang terselip di sana. Mereka membacanya inisial yang tertulis di kalung berbentuk love itu. Lalu tambah marah.

"Kalian benar-benar keterlaluan. Sudah salah bukannya diperbaiki malah mau membuang bayi tidak berdosa ini." Pak RT menunjuk Faiq dan Myesha secara bergantian. Membuat dua manusia itu tambah kebingungan.

....

.bersambung

Terpopuler

Comments

mudahlia

mudahlia

emang boneka ap di lempar

2023-12-08

0

dementor

dementor

minta digeprek muka lurah itu..

2023-06-03

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

oohhh kota lampung,,pak lurah ko malah ngingetin aqu,,dulu aqu juga di pitnah serong sama KKN yg ada di desa tempat aqu tinggal,,kebetulan pak rt nya om aqu,masa aqu di bilang naninu,, padahal jelas2 aqu sama ka yanto cuma ngobrol di samping rumah 🙈🙈🙈emang orang2tetanggaqu pada julid,, sampai2 aqu di tungguin 9 bulan katanya aqu hamil nungguin tu bayi brojol,,,aqu sama ka yanto malah ngakak,, sampe2 aqu di getok sama umi,, gara2 ketawa,,di bilang ka yanto sampe kucing tandukan to bayi ga akan brojol,,orang ga ngapa ngapain,,tapi emang hidup di kapung ya gitu deh 🤣🤣🤣,

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah
2 Keranjang
3 Ruang Tamu
4 Penyelesaian
5 Mobil
6 Foto
7 Ponsel
8 Botol Susu
9 Kartu Keluarga
10 Baju Tidur
11 Kertas
12 Benda Segi Empat
13 Sinar Matahari
14 Pintu
15 Undangan.
16 Mushola
17 Mini Market
18 Kendaraan
19 Kain Lap
20 Resep
21 Pecel
22 Kardus
23 Gambar Chibi
24 Kopi
25 Kain Basah
26 Bubur Kacang Ijo
27 Mumi
28 Daun Pisang
29 Tirai
30 Amplop
31 Kamar Mandi
32 Poster
33 Nasi
34 Bakwan
35 Video
36 Masjid
37 Bunga
38 Kosan
39 Bom
40 Mangga
41 Jam
42 Laci
43 Kacamata
44 Gigi
45 Tampat Sampah
46 Jemuran
47 Kantin
48 Buku
49 Jarum
50 Es Teh
51 Lumpur
52 Bakso
53 Pasar Malam
54 Sandal
55 Motor
56 PENGUMUMAN (◐∇◐*)
57 Lelah
58 Uang
59 Selokan
60 Kebun Karet
61 Senter Ponsel
62 Obat Merah
63 Gunung
64 Mie + Telur
65 Dapur
66 Kamar Atas
67 Pasar Pagi
68 Depan Rumah
69 Apotek
70 Orang Tua
71 Rumah Sepi
72 Kamar Mandi
73 Kaos Kaki
74 Teflon
75 Plastik
76 Kuku
77 Buku Tabungan
78 Komik Baru
79 Di Balik Pintu
80 Pasta
81 Sedikit Bijak
82 2 + 2 + 5 = 9
83 Jembatan
84 Peperangan di timur tengah
85 Malam Berdarah
86 Surat
87 Pisang
88 Kebun Pisang
89 Sekop
90 Kado
91 Kangkung
92 Rambut Sebahu
93 Bukan Wine
94 Uang
95 S,D,T,E = Satu, Dua, Tiga, Empat
96 Rantang
97 PENGUMUMAN GIVE AWAY
98 Gudang
99 Demi Bayi Itu!
100 Surat Asli
101 Salam Halu
102 KAOS BABY YUNO
103 Season 2 Mulai
104 Cake
105 Baju Diskonan
106 Kejar Tayang
107 Made In
108 Hujan
109 Basah
110 TV
111 Kompak
112 Parkiran
113 Kamar Pasien
114 Andai
115 Kenapa?
116 Pesta
117 Teh Poci
118 Rumah Riki
119 Bakwan 2 Biji
120 2 Tahun
121 Hal Biasa
122 Nambah Satu Orang
123 Kegunaan Kangkung
124 Ayah
125 Pagar
126 Dora
127 Ninja
128 Sofa
129 Sepatu
130 Sepeda
131 Jembatan Penyebrangan
132 Bukan
133 Sakit
134 Nggak Jadi, Nih?
135 Hal Penting
136 Makam
137 Hutan
138 Basket
139 Sella
140 Izin
141 Bukan Cuma Keluarga
142 Akting
143 Harapan
144 End
145 Salam Dari Ka Umay
146 Karya Baru
147 Extra Part 1
148 EP 2 Album
149 EP 3 Nominasi
150 EP 4 Tugas Tetangga
151 EP 5 Mobil
152 EP 6 Pekerjaan
153 EP 7 Kakek
154 EP 8 Sahabat?
155 EP 9 Kapal
156 EP 10 Oleng
157 Ep Terakhir
158 Info Side Story
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Rumah
2
Keranjang
3
Ruang Tamu
4
Penyelesaian
5
Mobil
6
Foto
7
Ponsel
8
Botol Susu
9
Kartu Keluarga
10
Baju Tidur
11
Kertas
12
Benda Segi Empat
13
Sinar Matahari
14
Pintu
15
Undangan.
16
Mushola
17
Mini Market
18
Kendaraan
19
Kain Lap
20
Resep
21
Pecel
22
Kardus
23
Gambar Chibi
24
Kopi
25
Kain Basah
26
Bubur Kacang Ijo
27
Mumi
28
Daun Pisang
29
Tirai
30
Amplop
31
Kamar Mandi
32
Poster
33
Nasi
34
Bakwan
35
Video
36
Masjid
37
Bunga
38
Kosan
39
Bom
40
Mangga
41
Jam
42
Laci
43
Kacamata
44
Gigi
45
Tampat Sampah
46
Jemuran
47
Kantin
48
Buku
49
Jarum
50
Es Teh
51
Lumpur
52
Bakso
53
Pasar Malam
54
Sandal
55
Motor
56
PENGUMUMAN (◐∇◐*)
57
Lelah
58
Uang
59
Selokan
60
Kebun Karet
61
Senter Ponsel
62
Obat Merah
63
Gunung
64
Mie + Telur
65
Dapur
66
Kamar Atas
67
Pasar Pagi
68
Depan Rumah
69
Apotek
70
Orang Tua
71
Rumah Sepi
72
Kamar Mandi
73
Kaos Kaki
74
Teflon
75
Plastik
76
Kuku
77
Buku Tabungan
78
Komik Baru
79
Di Balik Pintu
80
Pasta
81
Sedikit Bijak
82
2 + 2 + 5 = 9
83
Jembatan
84
Peperangan di timur tengah
85
Malam Berdarah
86
Surat
87
Pisang
88
Kebun Pisang
89
Sekop
90
Kado
91
Kangkung
92
Rambut Sebahu
93
Bukan Wine
94
Uang
95
S,D,T,E = Satu, Dua, Tiga, Empat
96
Rantang
97
PENGUMUMAN GIVE AWAY
98
Gudang
99
Demi Bayi Itu!
100
Surat Asli
101
Salam Halu
102
KAOS BABY YUNO
103
Season 2 Mulai
104
Cake
105
Baju Diskonan
106
Kejar Tayang
107
Made In
108
Hujan
109
Basah
110
TV
111
Kompak
112
Parkiran
113
Kamar Pasien
114
Andai
115
Kenapa?
116
Pesta
117
Teh Poci
118
Rumah Riki
119
Bakwan 2 Biji
120
2 Tahun
121
Hal Biasa
122
Nambah Satu Orang
123
Kegunaan Kangkung
124
Ayah
125
Pagar
126
Dora
127
Ninja
128
Sofa
129
Sepatu
130
Sepeda
131
Jembatan Penyebrangan
132
Bukan
133
Sakit
134
Nggak Jadi, Nih?
135
Hal Penting
136
Makam
137
Hutan
138
Basket
139
Sella
140
Izin
141
Bukan Cuma Keluarga
142
Akting
143
Harapan
144
End
145
Salam Dari Ka Umay
146
Karya Baru
147
Extra Part 1
148
EP 2 Album
149
EP 3 Nominasi
150
EP 4 Tugas Tetangga
151
EP 5 Mobil
152
EP 6 Pekerjaan
153
EP 7 Kakek
154
EP 8 Sahabat?
155
EP 9 Kapal
156
EP 10 Oleng
157
Ep Terakhir
158
Info Side Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!