Rencana yang sia-sia

Alice merasa tubuhnya tidak sesakit kemarin, perlahan dia turun dari brankar dan menatap infusannya yang ternyata sudah habis. Matanya pun beralih menatap ke arah pintu, dia yakin jika di depan pintu itu terdapat bodyguard Dario yang sengaja di tempatkan agar mengawasi dirinya.

"Kemana Mas Dario, sudah siang dia belum kembali. Mungkin dia sudah pulang, aku bisa gunakan kesempatan ini untuk bisa kabur. Tapi, bagaimana caranya? Di depan ada bodyguard yang berjaga. Hais, aku sudah seperti tahanan saja." Gerutu Alice.

Perlahan, Alice mengambil sweater miliknya yang ada di ujung brankar. Lalu, dia pun memakainya. Perlahan, Alice melangkahkan kakinya mendekat ke arah pintu sembari membawa botol infusnya yang sudah kosong. Rentetan rencana untuk kabur sudah terancang apik di otaknya, tinggal menjalankan rencananya saja setelah ini.

Cklek!

Alice membuka pintu ruang rawatnya, membuat bodyguard yang berjaga langsung menoleh ke arahnya. Melihat hanya ada satu bodyguard yang berjaga, membuat senyum Alice mengembang.

"Anda butuh sesuatu nona?" Tanya bodyguard itu.

"Bisakah kamu memanggil suster? Botol infusku sudah habis, sehingga darahku menjadi naik ke selang. Aku butuh suster segera." Pinta Alice dengan tatapan lemasnya.

Melihat selang infus Alice yang memerah akibat darahnya yang naik, membuat bodyguard itu bergegas memanggil suster tanpa berpikir kembali. Setelah kepergian bodyguard itu, Alice tersenyum. Dia mencabut selang infusnya dengan meringis kesakitan dan melemparnya ke sembarang tempat. Lalu, wanita itu berlari keluar ruang rawatnya dan bergegas pergi dari rumah sakit itu.

Tak lama sejak kepergian Alice, bodyguard itu kembali dengan seorang suster yang mengikutinya dari belakang. Melihat pintu yang terbuka lebar, membuatnya mematung seketika. Tersadar, dia langsung memasuki ruang rawat Alice dan mengeceknya. Benar saja, Alice tak ada di kamar itu. Dalam artian, wanita itu telah kabur dari penjagaannya.

"Astaga, aku di kerjai ini." Gumam Bodyguard itu dengan tatapan tak percaya.

Tanpa menunggu lagi, bodyguard itu segera berlari keluar rumah sakit untuk mencari keberadaan Alice. Sayangnya, Alice sudah lebih dulu naik angkot sebelum bodyguard itu sempat melihatnya. Karena tak dapat menemukan Alice di sekitar rumah sakit, bodyguard itu pun langsung menelpon Dario.

"Halo, tuan. Nona Alice melarikan diri!"

.

.

.

Dara dan Bu Liana tengah membereskan uang yang baru saja Dario kasihkan. Mereka tak mungkin menyimpan uang itu di rumah. Sehingga, Dara pun memutuskan untuk mengambil uang itu sebagian dan menyimpannya di bank. Namun, saat keduanya asik membagi uang itu. Tiba-tiba saja pintu rumah mereka di ketuk. Bergegas, Dara menghampiri pintu untuk membukanya.

Ckelk!

"Ada perlu a ... loh, kakak?!" Pekik Dara saat melihat Alice sudah berdiri di depan pintu rumahnya dengan keadaan wajah yang masih terlihat sangat pucat.

"Biarkan kakak masuk, kakak lelah sekali." Ujar Alona dan menyingkirkan Dara yang menghalanginya masuk.

Dara masih terkejut dengan kedatangan Alice, sehingga tak banyak kata yang keluar dari mulut wanita itu selain memperhatikannya. Alice mendudukkan dirinya di kursi ruang tamu dan menyandarkan tubuhnya dengan lemas.

"Kak, kakak ngapain pulang?!" Pekik Dara dengan tatapan tak percaya.

"Apa maksudmu? Memangnya enggak boleh kakak pulang?" Tanya Alice dengan tatapan sayu nya.

Dara gemas, dia mendudukkan dirinya di sebelah Alice dan menatap kesal ke arah wanita yang kini malah memejamkan matanya. Dara pikir, Alice kembali kabur dari Dario. Namun, kali ini tidak membawa si kembar, begitu lah pemikiran Dara.

"Oh ya, si kembar mana? Tumben gak ada suaranya, apa mereka sedang bermain di luar?" Tanya Alice yang mana membuat raut wajah Dara berubah kaget.

"Kakak kok tanyanya begitu?! Kan kakak sendiri yang udah kasih izin suami kakak untuk ambil si kembar!" Sentak Dara membuat Alice kembali membuka matanya.

"MAS DARIO KESINI?! SERIUS KAMU?!" Pekik Alice dan menatap Dara dengan mata membulat sempurna.

"Ya kali aku bercanda! Tuan Dario kesini tadi pagi! Dia mengambil si kembar! Bilangnya udah bilang sama kakak!" Seru Dara.

Alice memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, dia tak tahu harus berkata apalagi. Dirinya sendiri pun bingung, dari mana suaminya tahu mengenai si kembar. Dia tak ada cerita apapun tentang si kembar, bagaimana pria itu bisa megambil mereka?

"Siapa yang beri tahu Mas Dario tentang si kembar?" Tanya Alice dengan suara lirih.

"Loh, aku pikir kakak yang ngasih tahu." Heran Dara.

"Ada apa ini ribut-ribut?!" Bu Liana keluar dari kamarnya. Saat melihat keberadaan Alice, wanita paruh baya itu pun terkejut.

"Alice?! Kamu kok disini?" Pekik Bu Liana.

Alice tak sanggup untuk menjelaskannya lagi, dia sungguh syok dengan apa yang Dara katakan. Pilihannya saat ini hanya dua, tetap berada di rusun sampai Dario kembali menjemputnya. Atau, kembali ke rumah sakit dan menunggu kedatangan pria itu.

"Kenapa jadi seperti ini sih!" Gerutu Alice.

Sementara di posisi Dario, pria itu baru saja di telpon bodyguard nya yang dia titah untuk menjaga Alice. Bodyguard nya itu belum juga kunjung menemukan Alice, dan wanita itu juga belum kunjung kembali. Dario tak marah ketika bodyguard memberitahukan padanya jika Alice kabur. Justru, Dario malah meminta bodyguard nya untuk tetap berada di rumah sakit.

"Tetap berjaga di depan ruang rawat istriku, sebentar lagi dia pasti akan kembali." Terang Dario sebelum memutuskan sambungan telpon itu.

Lalu, tatapan Dario beralih menatap kedua putrinya yang sedang menikmati es krim yang baru saja keduanya beli. Ketiganya berada di kedai es krim tepat di samping rumah sakit. Dario membelikan kedua putrinya es krim sebagai bentuk hadiah karena kedua bocah menggemaskan itu sudah mengizinkan Jeno untuk mengambil darah mereka. Dario melakukan tes DNA lewat darah mereka, sebab cara itu yang paling cepat keluar hasilnya menurut Jeno. Apapun itu, Dario lakukan agar hasilnya keluar secepatnya.

"Enak es krim nya?" Tanya Dario sembari duduk di sebelah Alexa.

"Enak, tempatnya juga bagus ya daddy. Walna-walni, nanti kita kecini cama mommy yah." Celoteh Alexa di selah memakan es krimnya.

"Heum! Siap tuan putri!" Seru Dario dan m3ng3cup singkat kepala Alexa.

Eliza, anak itu masih memikirkan sesuatu. Dia bingung mengapa darahnya di ambil. Tatapannya pun beralih menatap ke arah Dario yang ternyata juga tengah menatap ke arahnya. Mungkin, Dario menangkap raut wajah heran dari putrinya itu.

"Ada apa? Apa yang kamu pikirkan hm?" Tanya Dario sembari ibu jarinya mengusap lel3han es krim yang berada di sudut bibir putrinya itu.

"Daddy, kenapa darah kita di ambil? Darah kita mau di buat apa?" Tanya Eliza dengan kening mengerut.

Dario tersenyum, dia mengerti maksud dari pertanyaan putrinya. Baru setengah hari bersama keduanya, Dario sedikit paham dengan pola pikir mereka. Alexa yang selalu menunjukkan emosinya, dan Eliza yang selalu menunjukkan apa yang ada di dalam pikirannya. Walau mereka kembar, tetapi cara pemikiran dan sikap mereka sangat berbeda.

"Darah kalian di ambil sedikit untuk di tes oleh dokter, apakah kalian dalam keadaan sehat atau tidak. Begitu sayang." Dario bingung ingin menjelaskan seperti apa, jadi dia menjelaskan dengan cara yang paling sederhana menurutnya untuk Eliza.

"Ooh begitu, yacudah. Ayo daddy, kita ke lumah cakit! Eliza cudah kangen cama mommy." Seru Eliza dengan senyum mengembang hingga membuat matanya menyipit.

Dario tersenyum, dia mengelus kepala putrinya itu dengan lembut. Tanpa Dario sadari, sejak tadi ada seorang yang menatap ke arahnya dengan tatapan heran. Karena penasaran, orang itu pun datang menghampiri Dario dan menepuk pundaknya.

"Kakak, apa yang kakak lakukan disini?" Tanya orang itu yang mana membuat Dario beralih menatapnya.

"Freya?!" Seru Dario dengan tatapan terkejut.

___

Besok udah kumpul nih🤭 kira-kira ketemu si nenek gak yah besok🤔

jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Maryami

Maryami

ya Allah gemesnya

2025-03-18

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Nah....si kembar ketemu Tantenya nih..,..

2024-10-18

0

Neulis Saja

Neulis Saja

ah adiknya sdh tahu si kembar anak kakaknya

2024-05-18

3

lihat semua
Episodes
1 5 tahun pernikahan
2 Tetap akan selalu mencintai kamu
3 Kepergian Alice
4 Kembar c4del menggemaskan
5 Rusun yang akan di gusur
6 Pertemuan pertama Dario dan si kembar
7 Penolakan Dario
8 Kartu hitam yang terlacak
9 Kembali bertemu
10 Kamu masih istriku!
11 Dompet keling
12 Terbongkar
13 Om Lojali, daddy kami?
14 Menjemput si kembar
15 Ikut daddy
16 Rencana yang sia-sia
17 Tak lagi bisa mengelak
18 Cinta yang tetap ada
19 Cinta Dario
20 Perdebatan Helma dan Dario
21 keliputna oma
22 Ungkapan isi hati Alice
23 Mulai luluh
24 Tangican palcu penalik kacihan
25 Usaha yang gagal
26 Ketegasan Dario
27 Hubungan yang terputus
28 Bakat Alexa
29 Cali daddy balu
30 Cali gala-gala aja bicana
31 Alterio Regantara
32 Mobil Onty namuk
33 Akhirnya
34 Drama siang di kediaman Helma
35 Bujukan yang sangat memaksa
36 Pertemuan Alterio dan Dario
37 Kemarahan Raka pada putrinya
38 Saya ingin keadilan untuk istri saya!
39 Om Bakteli
40 Cintanya Dario
41 Aidan Raymond Luisa
42 Tentang Agni
43 Romantisnya Dario
44 Nda ada pikilanna kali
45 Pertama kali sekolah
46 Dimana adik saya?
47 Kesedihan Alterio
48 Botol yang hilang
49 Kedatangan Alterio
50 Ajakan menikah Asisten Ravi
51 Main di rusun
52 Adik Alterio
53 Aku adalah kakak kandungmu Alice
54 Kecerdasan Alexa
55 Jujur dan saling memahami
56 Kalian yang membuat ku jauh dari keluarga ini
57 Sudah kalah
58 Percakapan Alice dan Agatha
59 Tespack
60 Usaha agar Alice hamil kembali
61 Laca cayange
62 Ketakutan Dario
63 Sangat mencintai Alice
64 Mansion Alterio
65 D4rah apa?
66 Drama testpack
67 Adik balu
68 Alterio yang pusing mengurus si kembar
69 Tuan Arashi
70 Kecemburuan Alexa
71 Pemakaman Tuan Arashi
72 Esra, si wanita sewaan
73 Sampai kapan kalian menyembunyikan cicit kembarku?
74 Rasa cemas Alice yang menguap
75 Hadiah dari Eyang Nia
76 Aneska Alita, namamu mulai saat ini
77 Perkembangan Al dan El
78 Pertemuan Alice dan Aneska
79 Kenal Onty
80 Perkara Kecoa
81 Sikap aneh Alterio
82 Hari kelahiran si kembar
83 Hiiii gantengna oyyy
84 Saling serang Agatha dan Jeno
85 Tertarik padanya
86 Jodohkan saja mereka!
87 Tidak ada yang boleh mengganggunya!
88 Istri ku hanya kamu, sampai kapanpun
89 Hadiah dari si ganteng
90 Wedding Ravi&Dara
91 Kembar lagi?!
92 Stok kesabaran bumil
93 Menunda pernikahan
94 Mendekati waktu lahiran
95 Kelahiran Twins
96 Uculnaaaa!!
97 Arfano & Arash
98 Happy wedding Aidan&Freya
99 Indah pada waktunya
100 Bonchap 1
101 Bonchap 2
102 Bonchap 3
103 Empat
104 S 2 : 15 tahun kemudian
105 Rencana
106 Menemui calon
107 Masalah yang terjadi
108 Restu Dario
109 ONTYYY!!
110 Mengingat kembali hadiah lima belas tahun silam
111 Kecemburuan Arfano
112 Pemakaman Eyang
113 Kegelisahan Dario
114 Abang Kei cetia!
115 Kasih sayang Alexa
116 Wedding A&H
117 Kekesalan Hiro
118 Saling mencurigai
119 Duka
120 Pemakaman Kakek Arya
121 Merawat istri yang demam
122 Beldoca kali kamuuu
123 Yamada
124 Berpamitan pergi
125 Berusaha menahan
126 Keterkejutan Alexa
127 Ruangan aneh
128 Kunci pintu rahasia
129 LEWAT BENTAR^^
130 Ternyata hal ini yang di rahasiakan
131 Luluhnya hati Alexa
132 Sadar
133 Tingkah Alexa
134 Perlawanan Alexa
135 Rencana Alexa
136 Rencana Alexa 2
137 Dia, bukan ibu kandungmu
138 Hiro mengetahui nya
139 Melawan
140 Aku mencintai nya
141 Kenangan
142 Kedatangan Azumi
143 Nda mau punya mama tili
144 Akhirnya
145 Bonchap
146 Bonchap 2
147 IF YOU COME BACK
148 Cinta Yang Kamu Pilih (Promosi)
Episodes

Updated 148 Episodes

1
5 tahun pernikahan
2
Tetap akan selalu mencintai kamu
3
Kepergian Alice
4
Kembar c4del menggemaskan
5
Rusun yang akan di gusur
6
Pertemuan pertama Dario dan si kembar
7
Penolakan Dario
8
Kartu hitam yang terlacak
9
Kembali bertemu
10
Kamu masih istriku!
11
Dompet keling
12
Terbongkar
13
Om Lojali, daddy kami?
14
Menjemput si kembar
15
Ikut daddy
16
Rencana yang sia-sia
17
Tak lagi bisa mengelak
18
Cinta yang tetap ada
19
Cinta Dario
20
Perdebatan Helma dan Dario
21
keliputna oma
22
Ungkapan isi hati Alice
23
Mulai luluh
24
Tangican palcu penalik kacihan
25
Usaha yang gagal
26
Ketegasan Dario
27
Hubungan yang terputus
28
Bakat Alexa
29
Cali daddy balu
30
Cali gala-gala aja bicana
31
Alterio Regantara
32
Mobil Onty namuk
33
Akhirnya
34
Drama siang di kediaman Helma
35
Bujukan yang sangat memaksa
36
Pertemuan Alterio dan Dario
37
Kemarahan Raka pada putrinya
38
Saya ingin keadilan untuk istri saya!
39
Om Bakteli
40
Cintanya Dario
41
Aidan Raymond Luisa
42
Tentang Agni
43
Romantisnya Dario
44
Nda ada pikilanna kali
45
Pertama kali sekolah
46
Dimana adik saya?
47
Kesedihan Alterio
48
Botol yang hilang
49
Kedatangan Alterio
50
Ajakan menikah Asisten Ravi
51
Main di rusun
52
Adik Alterio
53
Aku adalah kakak kandungmu Alice
54
Kecerdasan Alexa
55
Jujur dan saling memahami
56
Kalian yang membuat ku jauh dari keluarga ini
57
Sudah kalah
58
Percakapan Alice dan Agatha
59
Tespack
60
Usaha agar Alice hamil kembali
61
Laca cayange
62
Ketakutan Dario
63
Sangat mencintai Alice
64
Mansion Alterio
65
D4rah apa?
66
Drama testpack
67
Adik balu
68
Alterio yang pusing mengurus si kembar
69
Tuan Arashi
70
Kecemburuan Alexa
71
Pemakaman Tuan Arashi
72
Esra, si wanita sewaan
73
Sampai kapan kalian menyembunyikan cicit kembarku?
74
Rasa cemas Alice yang menguap
75
Hadiah dari Eyang Nia
76
Aneska Alita, namamu mulai saat ini
77
Perkembangan Al dan El
78
Pertemuan Alice dan Aneska
79
Kenal Onty
80
Perkara Kecoa
81
Sikap aneh Alterio
82
Hari kelahiran si kembar
83
Hiiii gantengna oyyy
84
Saling serang Agatha dan Jeno
85
Tertarik padanya
86
Jodohkan saja mereka!
87
Tidak ada yang boleh mengganggunya!
88
Istri ku hanya kamu, sampai kapanpun
89
Hadiah dari si ganteng
90
Wedding Ravi&Dara
91
Kembar lagi?!
92
Stok kesabaran bumil
93
Menunda pernikahan
94
Mendekati waktu lahiran
95
Kelahiran Twins
96
Uculnaaaa!!
97
Arfano & Arash
98
Happy wedding Aidan&Freya
99
Indah pada waktunya
100
Bonchap 1
101
Bonchap 2
102
Bonchap 3
103
Empat
104
S 2 : 15 tahun kemudian
105
Rencana
106
Menemui calon
107
Masalah yang terjadi
108
Restu Dario
109
ONTYYY!!
110
Mengingat kembali hadiah lima belas tahun silam
111
Kecemburuan Arfano
112
Pemakaman Eyang
113
Kegelisahan Dario
114
Abang Kei cetia!
115
Kasih sayang Alexa
116
Wedding A&H
117
Kekesalan Hiro
118
Saling mencurigai
119
Duka
120
Pemakaman Kakek Arya
121
Merawat istri yang demam
122
Beldoca kali kamuuu
123
Yamada
124
Berpamitan pergi
125
Berusaha menahan
126
Keterkejutan Alexa
127
Ruangan aneh
128
Kunci pintu rahasia
129
LEWAT BENTAR^^
130
Ternyata hal ini yang di rahasiakan
131
Luluhnya hati Alexa
132
Sadar
133
Tingkah Alexa
134
Perlawanan Alexa
135
Rencana Alexa
136
Rencana Alexa 2
137
Dia, bukan ibu kandungmu
138
Hiro mengetahui nya
139
Melawan
140
Aku mencintai nya
141
Kenangan
142
Kedatangan Azumi
143
Nda mau punya mama tili
144
Akhirnya
145
Bonchap
146
Bonchap 2
147
IF YOU COME BACK
148
Cinta Yang Kamu Pilih (Promosi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!