Terbongkar

Asisten Ravi mengantar Dara kembali ke rusun. Sesuai dugaannya, rusun tempat Dara tinggal adalah rusun yang akan Dario gusur untuk di jadikan cabang perusahaan nya. Pria itu pun menatap ke arah Dara yang yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Udah kan? Sana pulang!" Usir Dara.

Asisten Ravi menatap Dara dengan tatapan datar, tentu membuat gadis itu menciut ketakutan. Dara bingung, memangnya apalagi yang Asisten Ravi inginkan? Bukankah dia sudah mengantarnya? "Mau apa lagi yah om? Kan saya udah di antar, jadi ... sana pulang." Usir Dara dengan halus.

"Om? Memangnya saya setua itu?" Pekik Asisten Ravi tak terima.

"Iya kan, situ udah om-om. Masa saya panggil dek, kan gak pantes." Canda Dara yang mana membuat raut wajah Asisten Ravi berubah datar.

Tak jauh dari tempat keduanya berdiri, terlihat si kembar sedang bermain lompat tali bersama anak rusun yang lain. Keduanya belum menyadari kehadiran Dara, hingga Alexa tak sengaja menyadari kehadiran gadis itu.

"Eh!! Lijaaa!! Itu kakak!" Seru Alexa sambil menarik Eliza yang akan melompati tali yang sudah di bentangkan.

"Mana?!" Seru Eliza.

Mata Eliza membulat sempurna, senyum di bibirnya merekah. Eliza dan Alexa pun berlari ke arah Dara. Keduanya menghiraukan panggilan teman-temannya yang memintanya untuk kembali bermain. "KAKAAAKK!!" Seru keduanya yang mana membuat Dara terlonjak kaget.

Tatapan Asisten Ravi mengarah pada si kembar, keningnya mengerut dalam. Kedua bocah itu tak asing di matanya, dia mengingat kapan terakhir kali mereka bertemu. "Ini kan anak kembar yang kemarin debat sama tuan kan?" Batin Asisten Ravi.

"Kakak, keadaan mommy gimana? Mommy gak papa kan?!" Seru si kembar dengan panik.

Pertanyaan si kembar membuat Asisten Ravi sontak langsung menatap bingung ke arah keduanya. "Mommy? Apa dia anak-anak Nona Alice? Bagaimana bisa?! Apa mereka juga anak Tuan Dario?!" Batin Asisten Ravi bertanya-tanya dalam hatinya.

Dara merendahkan sedikit tubuhnya. Lalu, dia menangkup pipi kedua bocah itu dan mengelus nya dengan lembut. Dara paham bagaimana kekhawatiran mereka. Maka dari itu, gadis itu akan menjelaskannya perlahan. "Mommy gak papa, cuman butuh istirahat aja di rumah sakit. Besok, kalau kondisinya sudah membaik, baru dokter izinkan pulang. Kalian sabar yah," ujar Dara dengan lembut.

"Oh gitu, Eliza enggak mau kalau mommy sampai kenapa-napa." Lirih Eliza.

Alexa turut mengangguk setuju, tatapannya beralih ke arah kaki jenjang seorang pria yang berdiri di sebelah Dara. Lalu, tatapannya pun perlahan naik dan menatap wajah Asisten Ravi yang ternyata juga tengah menatap ke arahnya. Kening Alexa mengerut dalam, dia tak asing dengan wajah pria itu.

"Heee ... citu yang kemalin datang cama ci Lojali kan?! Iya!! Mana Lojalinya? Mau gucul lagi kalian? Cudah telcangkut hati kalian itu yah! Tega kali, nanti Lekca cama yang lain nda ada tempat tinggal! Mommy juga lagi cakit! Citu manucia kan? Ya cama belalti, jangan tega jadi olang." Celoteh Alexa yang mana membuat Asisten Ravi mengulas senyumnya.

Asisten Ravi berjongkok, dia mengulurkan tangannya pada Alexa. Tentu saja, perbuatan Asisten Ravi mendapat pertanyaan dari tiga perempuan itu. Celotehan dari si kembar tentu saja di maklumi oleh Asisten Ravi.

"Kenapa? Mau bayal utang?" Tanya Alexa sembari mengerjapkan matanya.

"Bukan, kita kenalan dulu. Nama om, Ravi. Kamu?" Terang Asisten Ravi yang mana membuat Alexa membulatkan mulutnya.

Alexa menyambut uluran tangan itu, senyumnya mengembang sempurna. Sejenak, Asisten Ravi tertegun. Senyum Alexa sangat mirip dengan senyuman milik Alice. Bukan hanya itu, rambut coklat terangnya sama seperti milik Dario.

"Ini anak kayak campuran Tuan sama Nona gak sih?" Batin Asisten Ravi.

"Mau campe kapan pegangnya iniiii!!" Seru Alexa yang sudah kesal karena tangannya belum juga di lepaskan.

"Oh maaf." Seru Asisten Ravi dan melepaskan tangan Alexa.

Pria itu kembali berdiri, dia menatap Dara yang juga turut berdiri bersamanya.

"Sudah yuk, masuk. Sudah hampir gelap." Ajak Dara dan merangkul kedua ponakannya untuk masuk ke dalam rusun.

Sementara Asisten Ravi, dia hanya menatap kepergian Dara dengan tatapan yang rumit. Terlebih, saat menatap kedua bocah menggemaskan itu. Perpaduan wajah keduanya sangat tidak asing baginya. Mungkin, nanti dia akan bicarakan tentang pertemuannya dengan si kembar pada Dario.

Pria itu pun akan segera kembali ke mobilnya, tetapi dirinya mengurungkan niatnya saat seseorang menepuk bahunya. Hal itu, membuat Asisten Ravi berbalik dan menatap seseorang yang tadi menepuk bahunya. "Maaf, tadi saya mendengar jika mommy si kembar sedang masuk rumah sakit? Memangnya, apa yang terjadi dengan dia?" Tanya seorang wanita pada Asisten Ravi.

"Anda siapa?" Tanya Asisten Ravi dengan tatapan datar, dia merasa tak mengenal wanita itu. Tapi, mengapa wanita itu ingin tahu persoalan Alice.

"Saya Bidan Rere, dulu saya yang bantu mommy si kembar melahirkan." Terang wanita itu yang ternyata adalah Bidan Rere.

Asisten Ravi tentu terkejut mendengarnya, matanya membulat tak percaya. Dia kembali menatap ke arah dimana terakhir kalinya dia melihat si kembar. Sayangnya, si kembar sudah memasuki rusun bersama Dara. Pria itu pun kembali menatap ke arah Bidan Rere dengan tatapan penasaran.

"Jadi si kembar tadi, anak kandung Nona Alice?" Tanya Asisten Ravi dengan tatapan penasaran.

"Iya, mereka anak kandung Alice." Sahut Bidan Rere dengan tatapan bingung.

"Bu bidan pasti tau berapa usia mereka kan?" Tanya Asisten Ravi dengan tatapan lekat.

Bidan Rere terlihat sedang memikirkan sesuatu, dan tak lama dia pun mengangguk. "Sekitar, empat tahun." Terang Bidan Rere.

Asisten Ravi terhenyak sejenak, tatapannya terlihat kosong. Dia sedang menyambung waktu dimana saat Alice pergi meninggalkan rumah dan kelahiran si kembar. Waktu yang terhitung sangat cocok sejak kepergian Alice dari rumah. "Apa nona Alice pergi dalam keadaan hamil? Itu artinya ... kedua anak tadi ... anak Tuan Dario?!" Batin Asisten Ravi.

.

.

.

Sementara di rumah sakit, Alice menatap ke arah Dario yang masih menatapnya dengan tatapan penuh selidik. Tubuh Alice yang terasa sakit bertambah semakin sakit karena dirinya sulit bergerak akibat tatapan pria itu. "Mas gak mau pulang? Nanti istrinya nyariin loh." Usir Alice dengan cara yang sangat halus.

"Kamu masih berpikir aku sudah menikah lagi?" Tanya Dario sembari menaikkan satu alisnya.

"Terus, cincin itu ... apa?" Tanya Alice sembari melirik jari manis Dario yang terdapat cincin.

Dario ikut melirik apa yang Alice maksudkan, seketika dia langsung melepaskan cincin nya dan menaruhnya di saku kemejanya. Lalu, pria itu mengalihkan pandangannya sembari berdehem pelan. "Kalau bukan Mama yang memaksa aku untuk memakainya, mana mau aku memakai cincin ini." Batin Dario.

"Kenapa di sembunyikan? Jujur saja, aku juga tidak akan marah. Lagian, bukankah sebentar lagi kita akan berpisah? Aku tidak mau merusak kebahagiaanmu saat ini." Seru Alice yang mana membuat Dario menatapnya dengan tajam.

"Apa aku bilang ingin menceraikanmu hah? Dari dulu kamu tidak pernah berubah, selalu membuat keputusanmu sendiri tanpa memikirkan perasaanku!" Sentak Dario.

Degh!!

Jantung Alice berdetak lebih cepat, hatinya terasa sakit mendengar ungkapan rasa kecewa dari mulut pria itu. Apa yang Dario katakan tidak salah, Alice pergi tanpa memikirkan perasaan pria itu. "Maaf." Lirih Alice.

"Lima tahun kamu menghilang dan kamu membayarnya hanya dengan kata maaf? Itu tidak adil Alice!" Bentak Dario dengan mata memerah menahan amarah.

Tok!

Tok!

Tok!

Cklek!

Dario memendam amarahnya, dia mengalihkan pandangannya pada Asisten Ravi yang ternyata sudah kembali dari selepas mengantar Dara. Dario pun beranjak dan menghampiri Asisten Ravi yang masih berdiri di ambang pintu.

"Ada apa?" Tanya Dario saat melihat tatapan serius dari Asistennya itu.

Asisten Ravi menoleh ke arah Alice, terlihat wanita yang masih berada di brankar itu sedang mengusap air matanya. Lalu, tatapannya beralih pada Dario yang masih menunggu jawabannya. "Tuan, tampaknya Nona Alice sudah membohongi anda." Jelas Asisten Ravi.

"Apa maksudmu?" Tanya Dario dengan tatapan tajam.

"Nona Alice telah melahirkan anak kembar empat tahun yang lalu."

"Apa?! Kamu ... kamu tidak sedang bercanda kan?! Kembar?!" Kaget Dario dengan nada penuh penekanan.

Asisten Ravi menggeleng, dia masih sempatnya melirik ke arah Alice yang tampaknya tidak memperhatikan keduanya yang masih sibuk berbincang di ambang pintu. Wanita itu masih sibuk menghapus air matanya yang terus mengalir.

"Tidak Tuan, saya mendengarnya sendiri dari Bidan yang membantu Nona Alice melahirkan mereka." Terang Asisten Ravi yang mana membuat Dario mengepalkan tangannya dengan kuat.

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

udh dibayar alice dgn melahirkan si twins dario klu mo bayar pkai uang buat denda alice aja kekurangan

2024-12-27

0

Abd Kadir Taha

Abd Kadir Taha

betapa bahagianya dario mengetahui si kembar adalah anaknya!

2024-12-23

0

Yuli

Yuli

baca novel ini ketawa2 sendiri q dri tadi 😂

2025-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 5 tahun pernikahan
2 Tetap akan selalu mencintai kamu
3 Kepergian Alice
4 Kembar c4del menggemaskan
5 Rusun yang akan di gusur
6 Pertemuan pertama Dario dan si kembar
7 Penolakan Dario
8 Kartu hitam yang terlacak
9 Kembali bertemu
10 Kamu masih istriku!
11 Dompet keling
12 Terbongkar
13 Om Lojali, daddy kami?
14 Menjemput si kembar
15 Ikut daddy
16 Rencana yang sia-sia
17 Tak lagi bisa mengelak
18 Cinta yang tetap ada
19 Cinta Dario
20 Perdebatan Helma dan Dario
21 keliputna oma
22 Ungkapan isi hati Alice
23 Mulai luluh
24 Tangican palcu penalik kacihan
25 Usaha yang gagal
26 Ketegasan Dario
27 Hubungan yang terputus
28 Bakat Alexa
29 Cali daddy balu
30 Cali gala-gala aja bicana
31 Alterio Regantara
32 Mobil Onty namuk
33 Akhirnya
34 Drama siang di kediaman Helma
35 Bujukan yang sangat memaksa
36 Pertemuan Alterio dan Dario
37 Kemarahan Raka pada putrinya
38 Saya ingin keadilan untuk istri saya!
39 Om Bakteli
40 Cintanya Dario
41 Aidan Raymond Luisa
42 Tentang Agni
43 Romantisnya Dario
44 Nda ada pikilanna kali
45 Pertama kali sekolah
46 Dimana adik saya?
47 Kesedihan Alterio
48 Botol yang hilang
49 Kedatangan Alterio
50 Ajakan menikah Asisten Ravi
51 Main di rusun
52 Adik Alterio
53 Aku adalah kakak kandungmu Alice
54 Kecerdasan Alexa
55 Jujur dan saling memahami
56 Kalian yang membuat ku jauh dari keluarga ini
57 Sudah kalah
58 Percakapan Alice dan Agatha
59 Tespack
60 Usaha agar Alice hamil kembali
61 Laca cayange
62 Ketakutan Dario
63 Sangat mencintai Alice
64 Mansion Alterio
65 D4rah apa?
66 Drama testpack
67 Adik balu
68 Alterio yang pusing mengurus si kembar
69 Tuan Arashi
70 Kecemburuan Alexa
71 Pemakaman Tuan Arashi
72 Esra, si wanita sewaan
73 Sampai kapan kalian menyembunyikan cicit kembarku?
74 Rasa cemas Alice yang menguap
75 Hadiah dari Eyang Nia
76 Aneska Alita, namamu mulai saat ini
77 Perkembangan Al dan El
78 Pertemuan Alice dan Aneska
79 Kenal Onty
80 Perkara Kecoa
81 Sikap aneh Alterio
82 Hari kelahiran si kembar
83 Hiiii gantengna oyyy
84 Saling serang Agatha dan Jeno
85 Tertarik padanya
86 Jodohkan saja mereka!
87 Tidak ada yang boleh mengganggunya!
88 Istri ku hanya kamu, sampai kapanpun
89 Hadiah dari si ganteng
90 Wedding Ravi&Dara
91 Kembar lagi?!
92 Stok kesabaran bumil
93 Menunda pernikahan
94 Mendekati waktu lahiran
95 Kelahiran Twins
96 Uculnaaaa!!
97 Arfano & Arash
98 Happy wedding Aidan&Freya
99 Indah pada waktunya
100 Bonchap 1
101 Bonchap 2
102 Bonchap 3
103 Empat
104 S 2 : 15 tahun kemudian
105 Rencana
106 Menemui calon
107 Masalah yang terjadi
108 Restu Dario
109 ONTYYY!!
110 Mengingat kembali hadiah lima belas tahun silam
111 Kecemburuan Arfano
112 Pemakaman Eyang
113 Kegelisahan Dario
114 Abang Kei cetia!
115 Kasih sayang Alexa
116 Wedding A&H
117 Kekesalan Hiro
118 Saling mencurigai
119 Duka
120 Pemakaman Kakek Arya
121 Merawat istri yang demam
122 Beldoca kali kamuuu
123 Yamada
124 Berpamitan pergi
125 Berusaha menahan
126 Keterkejutan Alexa
127 Ruangan aneh
128 Kunci pintu rahasia
129 LEWAT BENTAR^^
130 Ternyata hal ini yang di rahasiakan
131 Luluhnya hati Alexa
132 Sadar
133 Tingkah Alexa
134 Perlawanan Alexa
135 Rencana Alexa
136 Rencana Alexa 2
137 Dia, bukan ibu kandungmu
138 Hiro mengetahui nya
139 Melawan
140 Aku mencintai nya
141 Kenangan
142 Kedatangan Azumi
143 Nda mau punya mama tili
144 Akhirnya
145 Bonchap
146 Bonchap 2
147 IF YOU COME BACK
148 Cinta Yang Kamu Pilih (Promosi)
Episodes

Updated 148 Episodes

1
5 tahun pernikahan
2
Tetap akan selalu mencintai kamu
3
Kepergian Alice
4
Kembar c4del menggemaskan
5
Rusun yang akan di gusur
6
Pertemuan pertama Dario dan si kembar
7
Penolakan Dario
8
Kartu hitam yang terlacak
9
Kembali bertemu
10
Kamu masih istriku!
11
Dompet keling
12
Terbongkar
13
Om Lojali, daddy kami?
14
Menjemput si kembar
15
Ikut daddy
16
Rencana yang sia-sia
17
Tak lagi bisa mengelak
18
Cinta yang tetap ada
19
Cinta Dario
20
Perdebatan Helma dan Dario
21
keliputna oma
22
Ungkapan isi hati Alice
23
Mulai luluh
24
Tangican palcu penalik kacihan
25
Usaha yang gagal
26
Ketegasan Dario
27
Hubungan yang terputus
28
Bakat Alexa
29
Cali daddy balu
30
Cali gala-gala aja bicana
31
Alterio Regantara
32
Mobil Onty namuk
33
Akhirnya
34
Drama siang di kediaman Helma
35
Bujukan yang sangat memaksa
36
Pertemuan Alterio dan Dario
37
Kemarahan Raka pada putrinya
38
Saya ingin keadilan untuk istri saya!
39
Om Bakteli
40
Cintanya Dario
41
Aidan Raymond Luisa
42
Tentang Agni
43
Romantisnya Dario
44
Nda ada pikilanna kali
45
Pertama kali sekolah
46
Dimana adik saya?
47
Kesedihan Alterio
48
Botol yang hilang
49
Kedatangan Alterio
50
Ajakan menikah Asisten Ravi
51
Main di rusun
52
Adik Alterio
53
Aku adalah kakak kandungmu Alice
54
Kecerdasan Alexa
55
Jujur dan saling memahami
56
Kalian yang membuat ku jauh dari keluarga ini
57
Sudah kalah
58
Percakapan Alice dan Agatha
59
Tespack
60
Usaha agar Alice hamil kembali
61
Laca cayange
62
Ketakutan Dario
63
Sangat mencintai Alice
64
Mansion Alterio
65
D4rah apa?
66
Drama testpack
67
Adik balu
68
Alterio yang pusing mengurus si kembar
69
Tuan Arashi
70
Kecemburuan Alexa
71
Pemakaman Tuan Arashi
72
Esra, si wanita sewaan
73
Sampai kapan kalian menyembunyikan cicit kembarku?
74
Rasa cemas Alice yang menguap
75
Hadiah dari Eyang Nia
76
Aneska Alita, namamu mulai saat ini
77
Perkembangan Al dan El
78
Pertemuan Alice dan Aneska
79
Kenal Onty
80
Perkara Kecoa
81
Sikap aneh Alterio
82
Hari kelahiran si kembar
83
Hiiii gantengna oyyy
84
Saling serang Agatha dan Jeno
85
Tertarik padanya
86
Jodohkan saja mereka!
87
Tidak ada yang boleh mengganggunya!
88
Istri ku hanya kamu, sampai kapanpun
89
Hadiah dari si ganteng
90
Wedding Ravi&Dara
91
Kembar lagi?!
92
Stok kesabaran bumil
93
Menunda pernikahan
94
Mendekati waktu lahiran
95
Kelahiran Twins
96
Uculnaaaa!!
97
Arfano & Arash
98
Happy wedding Aidan&Freya
99
Indah pada waktunya
100
Bonchap 1
101
Bonchap 2
102
Bonchap 3
103
Empat
104
S 2 : 15 tahun kemudian
105
Rencana
106
Menemui calon
107
Masalah yang terjadi
108
Restu Dario
109
ONTYYY!!
110
Mengingat kembali hadiah lima belas tahun silam
111
Kecemburuan Arfano
112
Pemakaman Eyang
113
Kegelisahan Dario
114
Abang Kei cetia!
115
Kasih sayang Alexa
116
Wedding A&H
117
Kekesalan Hiro
118
Saling mencurigai
119
Duka
120
Pemakaman Kakek Arya
121
Merawat istri yang demam
122
Beldoca kali kamuuu
123
Yamada
124
Berpamitan pergi
125
Berusaha menahan
126
Keterkejutan Alexa
127
Ruangan aneh
128
Kunci pintu rahasia
129
LEWAT BENTAR^^
130
Ternyata hal ini yang di rahasiakan
131
Luluhnya hati Alexa
132
Sadar
133
Tingkah Alexa
134
Perlawanan Alexa
135
Rencana Alexa
136
Rencana Alexa 2
137
Dia, bukan ibu kandungmu
138
Hiro mengetahui nya
139
Melawan
140
Aku mencintai nya
141
Kenangan
142
Kedatangan Azumi
143
Nda mau punya mama tili
144
Akhirnya
145
Bonchap
146
Bonchap 2
147
IF YOU COME BACK
148
Cinta Yang Kamu Pilih (Promosi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!