Kartu hitam yang terlacak

Si kembar berjalan begitu riangnya memasuki pasar, keduanya menatap ke sekitar pasar yang ramai. Banyak sekali pedagang dan pembeli yang ada di sana, membuat Alexa heboh sendiri di buatnya. "Lamai cekalii!" Seru Alexa.

"Kalau cepi ya kubulan, gitu aja kau nda tau cumiati." Desis Eliza yang mana membuat Alexa melunturkan senyumannya.

"Sudah, jangan bertengkar. Ayo ikut Mommy, pegangan! Jangan sampai terlepas yah. Kalau hilang, Mommy susah carinya." Tegur Alice.

Eliza dan Alexa mengangguk, keduanya memegang rok sang mommy dan berjalan mengikuti nya. Sampai dimana Alice terhenti di depan toko agen makanan, dia akan membeli beberapa snack untuk stok di warung. Sementara si kembar asik melihat jajanan yang lain yang ada di toko itu. "Ada pelmen Lija." Seru Alexa sembari menunjuk toples permen.

"Jangan, gigimu bolong nanti." Tegur Eliza.

Alexa cemberut sebal, dia mengalihkan pandangannya pada sang mommy yang sedang membayar belanjaannya. Tak lama, Alice menerima kardus pemberian agen yang berisikan belanjaannya. Mereka pun melanjutkan perjalanan ke tempat lain untuk membeli kebutuhan warung. Hingga tak terasa, Alice merasa sudah belanja semua yang di butuhkan. Dia pun memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah semakin siang. Kedua bocah kembar itu hanya membeli kue pancong yang kini sudah berada di dalam mulut mereka.

"Enak yang Lija, nanti kita beli lagi kalau kecini," ujar Alexa dengan pipi menggembung.

"Heum, enak. Mommy, nanti kita beli lagi yah!" Seru Eliza dengan mendongakkan kepalanya.

Alice tersenyum, dia ingin mengusap kepala kedua putrinya. Namun, barang-barang yang dia bawa membuatnya tidak bisa melakukan hal itu. Hingga tiba lah mereka di tepi jalan dan menunggu angkot yang akan membawa mereka pulang ke rusun.

"Ih, Mommy! Itu ada uang melaaahh!" Seru Alexa sembari menunjuk ke arah tengah jalan dimana terlihat selembar uang berwarna merah ada di sana.

"ALEXAAA!" Teriak Alice saat melihat Putrinya berlari ke tengah jalan di saat kendaraan sedang ramai berlalu lalang.

Banyak mobil berlalu lalang, membuat ALice panik. Dia langsung menjatuhkan barang belanjaannya dan berniat ingin menolong putrinya. Namun, matanya tak sengaja melihat sebuah mobil yang melaju cukup kencang. Sedangkan putrinya sedang dalam keadaan berjongkok. Pastinya, mobil itu tak akan bisa melihat keberadaan Alexa. Bergegas, Alice berlari ke tengah jalan untuk menyelamatkan putrinya.

"ALEXAAA!"

Alice berhasil menarik putrinya dan mendorongnya ke tepi jalan. Sayangnya, dirinya tak sempat menyelamatkan diri hingga membuatnya tertabrak. Seketika, Alice langsung tak sadarkan diri di tempat.

"MOMMYY!" Pekik kedua anak itu saat melihat sang mommy yang terbaring di tengah jalan. Sedangkan mobil tadi, dia pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab.

Alexa dan Eliza berlari ke tengah jalan, keduanya langsung mendekati tubuh sang mommy yang sudah tak berdaya itu. Dengan air mata yang membasahi pipi mereka, keduanya mengguncang tubuh sang mommy dengan kuat. Berharap, saat ini Alice akan bangun dan melihat mereka.

"Mommy hiks ... tolong Mommy Lekcaa! Tolong Mommy Lekcaaa!" Teriak Alexa.

Sayangnya, orang-orang di sana tak ada yang menolongnya. Bahkan, Alexa sampai berdiri dan memegang tangan seorang pemuda. Berharap, pemuda itu dapat menolong sang mommy. Namun, apalah daya. Pemuda itu tak mau membantunya. Mereka hanya bisa menelpon ambulan untuk datang dan tak ingin menyentuh korban sama sekali.

"Mommy hiks ... Mommy ...,"

"KAK ALICE?!"

Secara mengejutkan, Dara datang dan mendekati tubuh Alice yang masih terbaring pingsan. Dia yang tadinya sedang ada tugas kelompok di daerah yang sama, di kejutkan dengan berita orang kecelakaan. Tak di sangka, ternyata yang menjadi korbannya adalah Alice.

"Mbak, ambulan sudah datang!" Seru seorang ibu-ibu.

Dara beranjak, dia membiarkan para petugas medis memeriksa keadaan Alice. Lalu, petugas medis itu mengangkatnya ke brankar dan membawanya masuk ke dalam mobil. Dara dan si kembar pun turut masuk ke dalam mobil ambulan itu yang akan membawa mereka menuju rumah sakit.

Sementara di lain tempat, Dario sedang mengadakan rapat penting dengan para petinggi perusahaan. Dia begitu serius memperhatikan salah satu rekannya sedang menjelaskan tentang bisnis yang sedang mereka geluti. Namun, secara tiba-tiba Dario merasa d4danya terasa sangat sakit hingga membuatnya kesulitan bernafas.

"Tuan, anda tidak apa-apa?" Tanya Asisten Ravi saat melihat ada yang tidak beres dengan Dario.

Dario menggeleng, dia tidak tahu mengapa d4danya terasa sangat sakit seperti ini. Jantungnya bahkan berdetak lebih kencang dari sebelumya. Satu nama yang terlintas dalan pikirannya, yang mana membuat jantungnya bertambah berdetak semakin kuat.

"Alice." Batin Dario.

.

.

.

"Mohon untuk mengurus administrasinya dulu agar kami segera melakukan tindakan!" Seru seorang suster sembari menahan Dara yang akan turut masuk ke dalam ruang UGD.

Dara menatap kesal ke arah suster itu, "Sus! apa gak bisa di tangani dulu?! Saya akan bayar! Tapi tolong, tangani kakak saya dulu!" Sentak Dara.

Si kembar masih juga menangis sembari memegangi kaki Dara. Keduanya terlihat sangat trauma dengan kejadian yang mereka alami. Bagaimana tidak? Di depan mata mereka sendiri, keduanya melihat bagaimana mobil berwarna putih itu menabrak sang mommy hingga membuatnya tak sadarkan diri.

"Prosedurnya seperti itu, tolong segera urus administrasinya agar pasien bisa segera kami tangani." Terang suster itu kembali.

"Ck!" Dara berdecak sebal, dia pun membawa keponakannya menuju tempat pembayarannya.

Sesampainya di sana, Dara langsung mengisi data diri Alice. Setelah selesai, suster memberikan tagihan awal yang membuat Dara melongo di buatnya. "Ini rumah sakit apaan sih! Masa belum di tangani udah di suruh bayar aja!" Pekik Dara tidak terima.

"Memang prosedurnya seperti itu Nona." Ujar suster itu dengan sopan.

"Kalian ngerti kemanusiaan gak sih?! Masa tunggu orang m4ti dulu baru di tangani?! Stres kalian ini yah?!" Seru Dara dengan kesal.

"Jika Nona tidak mau, maka penanganan untuk pasien akan tertunda," ujar suster itu yang mana membuat Dara menatap tak percaya padanya. Terpaksa, Dara mengeluarkan dompetnya. Sayangnya, uang di dompetnya hanya tersisa lima puluh r1bu saja. Sementara biaya yang harus di keluar kan berkisar tiga juta.

"Gak ada uang lagi." Gumam Dara.

Tatapan Dara jatuh pada tas Alice yang dirinya pegang saat ini. Bergegas, Dara membuka tas itu dan mengecek isi dalamnya. Di temukannya dompet milik Alice, Dara pun memutuskan untuk membukanya. Terlihat, di dalam dompet Alice pun hanya tersisa beberapa lembar uang lima ribu dan receh lainnya. Tatapannya pun terjatuh pada kartu hitam yang pernah mereka bicarakan sebelumnya.

Dara mengambil kartu itu, dia menatap kartu itu dengan tatapan ragu. Tak ada jalan lain lagi, Alice harus segera di tangani. Kartu hitam itu, adalah jalan terakhir untuk saat ini. "Saya bayar pakai ini mbak." Seru Dara sembari menyerahkan kartu hitam itu yang mana membuat suster itu saling pandang dengan yang lain.

"Ba-baik." Sister itu langsung memprosesnya. Lalu, dia meminta Dara untuk memasukkan pin nya.

Dara terdiam, dia tidak tahu apa nomor pin kartu itu. Dia pun menepuk keningnya untuk meru*tuki kebodohannya saat ini. Tak lama, dirinya teringat dengan perkataan Alice beberapa waktu lalu.

"Tanggal Lahir si kembar sama dengan tanggal lahir ku. Jadi, kami memiliki sifat yang hampir mirip sebenarnya."

Senyum Dara terbit, dia merasa yakin jika pin kartu hitam itu adalah tanggal lahir Alice. Bergegas, dia memasukkan nomor tersebut. Benar saja, ternyata Dario menjadi kan tanggal lahir Alice sebagai pin kartu hitam itu.

"Tagihannya sudah di bayarkan, kami akan segera menangani pasien. Terima kasih." Seru suster itu sembari menyerahkan kembali kartu hitam milik Alice pada Dara

Tanpa Dara ketahui, jika perbuatannya akan membuat Alice terjebak dalam masalah. "Maaf kak, aku tidak ada pilihan lain." Ringis Dara dalam hatinya.

.

.

.

Di kantornya, terlihat Dario tengah melihat keningnya karena kepalanya yang terasa sangat pusing. Tubuhnya terasa tidak enak entah karena apa. Tak pernah Dario merasakan ini sebelumnya, baru kali ini dia merasa seperti saat ini. Aneh memang, tapi Dario tidak tau apa penyebabnya.

Brak!

Dario di kejutkan dengan suara gebrakan yang asistennya itu timbulkan. Dia ingin memarahinya, tetapi melihat raut wajah terkejut asistennya membuat dia mengurungkan niatnya. Asistennya bahkan mendekatinya dengan kepanikan yang sangat terlihat jelas dari ekspresi wajahnya.

"Tuan! Nona memakai kartu hitam yang anda berikan!"

"Apa?!" Pekik Dario.

Dario bergegas mengambil jasnya yang tersampir di kursi, lalu pria itu memakainya dengan gerakan cepat. Mendadak, sakit yang Dario rasakan tadi menghilang begitu saja Tubuhnya mendadak terasa sehat seperti biasanya.

"LACAK KEBERADAANNYA SEKARANG JUGA!"

____

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

ep_mygTHV

ep_mygTHV

ini kisah nyata gua,, oma gua udh sekarat , suruh ikutin prosedur juga🤣🤣 org namanya panik , mana bwa apa apa k rs , baju compang camping d sangka kaga mampu bayar... giliran d bayar tp sembari ngomel2 eeh susnya roman nya ga trima ,, selang d buat makan k lambung d sodok2 smpe pecah ,, dan akhirnya pindah rs galama meninggal.. asli kesel bgtt rs kok bukan nolong malah jd bikin org jd meninggal😡😡 iya sii prosedur tp kan nomer2in kemanusiaan yakk😤😤😫😫

2024-04-28

2

NurHayati

NurHayati

gak sangka yah ketemu nya di momentum yg sedih begini,

padahal kemarin nebak² ketemu pas mau gusuran rusun,atau malah tadinya si kembar merengek pengin beli k mall biar kpaksa make kartu hitam 🤭🤭🤭
seru deh,,,,,ini lain drpd yg lain

lanjutkan......

2024-01-07

41

Sandisalbiah

Sandisalbiah

emang sudah waktunya buat mereka utk bertemu

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 5 tahun pernikahan
2 Tetap akan selalu mencintai kamu
3 Kepergian Alice
4 Kembar c4del menggemaskan
5 Rusun yang akan di gusur
6 Pertemuan pertama Dario dan si kembar
7 Penolakan Dario
8 Kartu hitam yang terlacak
9 Kembali bertemu
10 Kamu masih istriku!
11 Dompet keling
12 Terbongkar
13 Om Lojali, daddy kami?
14 Menjemput si kembar
15 Ikut daddy
16 Rencana yang sia-sia
17 Tak lagi bisa mengelak
18 Cinta yang tetap ada
19 Cinta Dario
20 Perdebatan Helma dan Dario
21 keliputna oma
22 Ungkapan isi hati Alice
23 Mulai luluh
24 Tangican palcu penalik kacihan
25 Usaha yang gagal
26 Ketegasan Dario
27 Hubungan yang terputus
28 Bakat Alexa
29 Cali daddy balu
30 Cali gala-gala aja bicana
31 Alterio Regantara
32 Mobil Onty namuk
33 Akhirnya
34 Drama siang di kediaman Helma
35 Bujukan yang sangat memaksa
36 Pertemuan Alterio dan Dario
37 Kemarahan Raka pada putrinya
38 Saya ingin keadilan untuk istri saya!
39 Om Bakteli
40 Cintanya Dario
41 Aidan Raymond Luisa
42 Tentang Agni
43 Romantisnya Dario
44 Nda ada pikilanna kali
45 Pertama kali sekolah
46 Dimana adik saya?
47 Kesedihan Alterio
48 Botol yang hilang
49 Kedatangan Alterio
50 Ajakan menikah Asisten Ravi
51 Main di rusun
52 Adik Alterio
53 Aku adalah kakak kandungmu Alice
54 Kecerdasan Alexa
55 Jujur dan saling memahami
56 Kalian yang membuat ku jauh dari keluarga ini
57 Sudah kalah
58 Percakapan Alice dan Agatha
59 Tespack
60 Usaha agar Alice hamil kembali
61 Laca cayange
62 Ketakutan Dario
63 Sangat mencintai Alice
64 Mansion Alterio
65 D4rah apa?
66 Drama testpack
67 Adik balu
68 Alterio yang pusing mengurus si kembar
69 Tuan Arashi
70 Kecemburuan Alexa
71 Pemakaman Tuan Arashi
72 Esra, si wanita sewaan
73 Sampai kapan kalian menyembunyikan cicit kembarku?
74 Rasa cemas Alice yang menguap
75 Hadiah dari Eyang Nia
76 Aneska Alita, namamu mulai saat ini
77 Perkembangan Al dan El
78 Pertemuan Alice dan Aneska
79 Kenal Onty
80 Perkara Kecoa
81 Sikap aneh Alterio
82 Hari kelahiran si kembar
83 Hiiii gantengna oyyy
84 Saling serang Agatha dan Jeno
85 Tertarik padanya
86 Jodohkan saja mereka!
87 Tidak ada yang boleh mengganggunya!
88 Istri ku hanya kamu, sampai kapanpun
89 Hadiah dari si ganteng
90 Wedding Ravi&Dara
91 Kembar lagi?!
92 Stok kesabaran bumil
93 Menunda pernikahan
94 Mendekati waktu lahiran
95 Kelahiran Twins
96 Uculnaaaa!!
97 Arfano & Arash
98 Happy wedding Aidan&Freya
99 Indah pada waktunya
100 Bonchap 1
101 Bonchap 2
102 Bonchap 3
103 Empat
104 S 2 : 15 tahun kemudian
105 Rencana
106 Menemui calon
107 Masalah yang terjadi
108 Restu Dario
109 ONTYYY!!
110 Mengingat kembali hadiah lima belas tahun silam
111 Kecemburuan Arfano
112 Pemakaman Eyang
113 Kegelisahan Dario
114 Abang Kei cetia!
115 Kasih sayang Alexa
116 Wedding A&H
117 Kekesalan Hiro
118 Saling mencurigai
119 Duka
120 Pemakaman Kakek Arya
121 Merawat istri yang demam
122 Beldoca kali kamuuu
123 Yamada
124 Berpamitan pergi
125 Berusaha menahan
126 Keterkejutan Alexa
127 Ruangan aneh
128 Kunci pintu rahasia
129 LEWAT BENTAR^^
130 Ternyata hal ini yang di rahasiakan
131 Luluhnya hati Alexa
132 Sadar
133 Tingkah Alexa
134 Perlawanan Alexa
135 Rencana Alexa
136 Rencana Alexa 2
137 Dia, bukan ibu kandungmu
138 Hiro mengetahui nya
139 Melawan
140 Aku mencintai nya
141 Kenangan
142 Kedatangan Azumi
143 Nda mau punya mama tili
144 Akhirnya
145 Bonchap
146 Bonchap 2
Episodes

Updated 146 Episodes

1
5 tahun pernikahan
2
Tetap akan selalu mencintai kamu
3
Kepergian Alice
4
Kembar c4del menggemaskan
5
Rusun yang akan di gusur
6
Pertemuan pertama Dario dan si kembar
7
Penolakan Dario
8
Kartu hitam yang terlacak
9
Kembali bertemu
10
Kamu masih istriku!
11
Dompet keling
12
Terbongkar
13
Om Lojali, daddy kami?
14
Menjemput si kembar
15
Ikut daddy
16
Rencana yang sia-sia
17
Tak lagi bisa mengelak
18
Cinta yang tetap ada
19
Cinta Dario
20
Perdebatan Helma dan Dario
21
keliputna oma
22
Ungkapan isi hati Alice
23
Mulai luluh
24
Tangican palcu penalik kacihan
25
Usaha yang gagal
26
Ketegasan Dario
27
Hubungan yang terputus
28
Bakat Alexa
29
Cali daddy balu
30
Cali gala-gala aja bicana
31
Alterio Regantara
32
Mobil Onty namuk
33
Akhirnya
34
Drama siang di kediaman Helma
35
Bujukan yang sangat memaksa
36
Pertemuan Alterio dan Dario
37
Kemarahan Raka pada putrinya
38
Saya ingin keadilan untuk istri saya!
39
Om Bakteli
40
Cintanya Dario
41
Aidan Raymond Luisa
42
Tentang Agni
43
Romantisnya Dario
44
Nda ada pikilanna kali
45
Pertama kali sekolah
46
Dimana adik saya?
47
Kesedihan Alterio
48
Botol yang hilang
49
Kedatangan Alterio
50
Ajakan menikah Asisten Ravi
51
Main di rusun
52
Adik Alterio
53
Aku adalah kakak kandungmu Alice
54
Kecerdasan Alexa
55
Jujur dan saling memahami
56
Kalian yang membuat ku jauh dari keluarga ini
57
Sudah kalah
58
Percakapan Alice dan Agatha
59
Tespack
60
Usaha agar Alice hamil kembali
61
Laca cayange
62
Ketakutan Dario
63
Sangat mencintai Alice
64
Mansion Alterio
65
D4rah apa?
66
Drama testpack
67
Adik balu
68
Alterio yang pusing mengurus si kembar
69
Tuan Arashi
70
Kecemburuan Alexa
71
Pemakaman Tuan Arashi
72
Esra, si wanita sewaan
73
Sampai kapan kalian menyembunyikan cicit kembarku?
74
Rasa cemas Alice yang menguap
75
Hadiah dari Eyang Nia
76
Aneska Alita, namamu mulai saat ini
77
Perkembangan Al dan El
78
Pertemuan Alice dan Aneska
79
Kenal Onty
80
Perkara Kecoa
81
Sikap aneh Alterio
82
Hari kelahiran si kembar
83
Hiiii gantengna oyyy
84
Saling serang Agatha dan Jeno
85
Tertarik padanya
86
Jodohkan saja mereka!
87
Tidak ada yang boleh mengganggunya!
88
Istri ku hanya kamu, sampai kapanpun
89
Hadiah dari si ganteng
90
Wedding Ravi&Dara
91
Kembar lagi?!
92
Stok kesabaran bumil
93
Menunda pernikahan
94
Mendekati waktu lahiran
95
Kelahiran Twins
96
Uculnaaaa!!
97
Arfano & Arash
98
Happy wedding Aidan&Freya
99
Indah pada waktunya
100
Bonchap 1
101
Bonchap 2
102
Bonchap 3
103
Empat
104
S 2 : 15 tahun kemudian
105
Rencana
106
Menemui calon
107
Masalah yang terjadi
108
Restu Dario
109
ONTYYY!!
110
Mengingat kembali hadiah lima belas tahun silam
111
Kecemburuan Arfano
112
Pemakaman Eyang
113
Kegelisahan Dario
114
Abang Kei cetia!
115
Kasih sayang Alexa
116
Wedding A&H
117
Kekesalan Hiro
118
Saling mencurigai
119
Duka
120
Pemakaman Kakek Arya
121
Merawat istri yang demam
122
Beldoca kali kamuuu
123
Yamada
124
Berpamitan pergi
125
Berusaha menahan
126
Keterkejutan Alexa
127
Ruangan aneh
128
Kunci pintu rahasia
129
LEWAT BENTAR^^
130
Ternyata hal ini yang di rahasiakan
131
Luluhnya hati Alexa
132
Sadar
133
Tingkah Alexa
134
Perlawanan Alexa
135
Rencana Alexa
136
Rencana Alexa 2
137
Dia, bukan ibu kandungmu
138
Hiro mengetahui nya
139
Melawan
140
Aku mencintai nya
141
Kenangan
142
Kedatangan Azumi
143
Nda mau punya mama tili
144
Akhirnya
145
Bonchap
146
Bonchap 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!