Lega rasanya sudah menunaikan tugasnya. Sekarang Shakira bersama ketiga seniornya sedang menikmati soto ayam di kantin rumah sakit.
Mengalir lagi cerita Kak Alisha yang kali ini diajak dokter Charles untuk visit ke pasien tampan yang sepertinya sudah jadi topik hangat di kalangan tenaga medis.
"Teman temannya tadi yang pada nengokin dia tampan tampan dan cantik cantik loh," penuh semangat Kak Alisha bercerita.
Tentu aja. Shakira tau circle mereka seperti apa. Yang membuatnya resah, mengapa mereka semua bermunculan.
Oh iya, mungkin karena kuliah meeka sudah selesai. Maklum udah nginjak waktu tujuh tahun. Mungkin mereka sekarang sudah lulus S2. Memang waktunya pas. Mereka semua kembali pasti dengan gelar master. Shakira bermonolog dalam hati.
"Sayang aku ngga punya adik perempuan. Tapi belum tentu juga mereka mau. Soalnya beda kasta, kan," kekehnya juga ditimpali ketiganya yang lain. Termasuk Shakira yang berusaha ikut tertawa walau tanpa rasa.
Mereka hanya lihat dari luarnya saja, dari covernya, decih Shakira dalam hati.
"Cuma aku yang belum.diajak visit, ya. Semoga nanti sore, ya," ucap Kak Garnis sangat berharap
"Iya, semoga, deh. Kadang aku mikir kita kecepatan nikahnya," tawa Kak Alisha.
"Betul," menyahuti Kak Puti dengan deraian tawa juga.
"Eh, itu yang ngunjungi si tampan," tiba tiba Kak Alisha memberitahu.
Shakira mendongakkan wajahnya melihat ke arah yang ditunjukkan Kak Alisha, Kak Puti dan Kak Garnis juga melihat ke arah yang sama.
Ada dua orang perempuan dan laki laki yang tampil modis dan menawan sedang melangkah memasuki kantin.
Shakira masih ingat dengan mereka yang merupakan teman satu circle dengan Sam. Walaupun mereka.sudah jauh berubah karena semakin terlihat lebih dewasa, tapi Shakira masih bisa mengingatnya..Finna dan Hamza.
Shakira langsung menunduk ketika netra keduanya mengarah padanya.
Apa mereka masih mengenalnya juga?
Shakira ngga ada masalah dengan keduanya. Seingatnya dalam pertemuan beberapa kali dulu, mereka baik baik aja. Dan Shakira pun ngga akrab. Dia agak rikuh karena berada dalam zona asing.
"Yang perempuan cantik banget kalo yang laki juga tampan banget. Mengapa mereka ngga mau jadi artis aja, sih?" kagum Kak Garnis.
"Ngga seru jadi artis. Banyak netijen julid. Lagian mereka udah kaya, ngga perlu kerja, uang yang akan datang sendiri," sambar Kak Puti.
"Jaelangkung, dong," kekeh Kak Alisha membuat yang lainnya ikut terkekeh pelan.
Ya, bagi mereka uang akan datang sendiri. Ngga seperti dirinya dan orang tuanya. Yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dan membeli sedikit kegembiraan yang sesuai kantong. Seperti mencari hotel hotel yang murah karena diskon, atau belanja produk yang diinginkan, juga diskon.
Waktu pengumuman kelulusan mereka, Sam mengajaknya berbicara berdua saja diiringi tatapan curiga teman temannya
"Aku mencintaimu, Kir."
Shakira terdiam walau dia sudah bisa menebaknya. Perhatian perhatian Sam yang awalnya ngga dipedulikannya lama kelamaan membuatnya luluh.
Itulah bodohnya.
Tapi saat itu Shakira masih bisa menolaknya. Dia masih bisa berpikir waras.
"Kir, melamun lagi-melamun lagi," seruan Kak Puti menyadarkannya. Terdengar tawa berderai dari ketiga seniornya.
Shakira tergagap malu.
"Ini anak hobbynya melamun akhir akhir ini," sambung Kak Puti lagi.
"Tapi dia cukup beruntung dari kita," ucqp Kak Garnis penuh makna.
"Ngga pernah dapat pasien bawel," lanjut Kak Alisha.
"Apalagi pasien anak anak, suka banget sama dia," sanbung Kak Garnis.
"Ngga tega lihat wajahnya, sih. Baby face banget," puji Kak Puti.
Mereka pun tertawa lagi. Shakira hanya meringis.
Mereka ngga tau aja, banyak sekali awalnya pasien yang takut disuntik atau ditusukkan selang infus olehnya. Dia dianggap belum cukup umur dan ngga punya pengalaman.
Untungnya sejak dijadikan asisten dokter Charles, hal itu lama lama berkurang. Dokter Charles selalu meyakinkan pasiennya kalo perawat imut (ciee....) yang dibawanya sangat pintar dan ngga akan mengecewakan.
Shakira pun berusaha keras mendapat pengakuan itu, kalo dia memang pintar dan ngga akan mengecewakan. Dan syukurlah sampai saat ini dia belum pernah gagal melakukan tugasnya.
Mungkin awalnya dokter Charles terkesan padanya saat dia berhasil mencari nadi pada pasien anak anak umur tiga tahun, dimana sudah beberapa perawat gagal umtuk memasang selang infus. Balita itu sudah sangat rewel karena ngga nyaman dengan suhu tubuhnya yang sudah sangat panas.
Mungkin pada dasarnya Shakira menyukai anak kecil dan kucing(?) yang montok montok. Jadi ngga begitu sulit dia menangani anak kecil. Karena rata rata anak kecil yang opname di rumah sakit bertubuh subur dan menggemaskan. Tapi jadi kasian karena nampak lemas dan rewel karena sakit.
Setelah itu dokter Charles langsung mengangkatnya jadi asisten keempatnya. Shakira selalu berusaha melakukan tugasnya dengan sebaik baiknya agar dia memang pantas dipercayai dokter Charles.
Mereka pun kembali menyusuri lorong setelah selesai makan siang. Dan yang membuat jantung Shakira hampir copot, mereka akan berpapasan dengan rombongan circle Sam.
Finna, Hamka, Elo, dan Dean!
Tapi untunglah sepertinya mereka sedang sibuk mengonbrol dan bermaij ponsel.
Shakira yang berjalan di belakang Kak Alisha dan Kak Garnis bersama Kak Puti merasa cukup terselamatkan. Tatapan ketiga seniornya pun penuh kagum melihat keempat orang di depannya yang sebentar lagi akan berpapasan.
Shakira merasa lega karena sudah berhasil melewati circle Sam.
Tapi panggilan dari seorang perawat yang berada di belakangnya membuat Shakira merasa denyut jantungnya seakan berhenti.
"Kir, temani aku ke ruang anak, ya," seru Artia sambil berjalan ceoat mendekat.
Tubuh Shakira mematung kaku. Rasa takut dikenali oleh keempatnya mulai menyergapnya. Apalagi dia tau, keempat orang itu belum terlalu jauh meninggalkan mereka.
"Kir, dipanggil Artia tuh. Malah bengong lagi," senyum Kak Puti sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Shakira. Kak Garnis dan Kak Alisha juga melakukan hal yang sama.
Bahkan Kak Garnis membantu memutarkan tubuhnya yang sangat kaku.
Shakira bergeming ketika melihat keempatnya menoleh dan memperhatikannya intens.
"Ayo," seru Artia sambil menggandeng tangan Shakira dan membawanya pergi.
Ketiganya melambaikan tangannya saat Shakira berjalan pergi menjauh.
Shakira berjalan cepat melewati circle Sam dengan sikap tenang, seolah dia memang ngga pernah mengenal mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
martina melati
biar kaya bingit tetap aja hrs kerja... ingat, kaya itu hanya julukan saja... gk selamany yg kaya tetap kaya
2025-01-23
1
Deandra Putri
calm down kira,
2024-06-29
0
Elisabeth Ratna Susanti
tenang aja Kir
2024-02-18
1