Mimpi buruk yang terus datang

Shakira akhirnya balik lagi ke rumah sakit pagi ini setelah mendapat ceramah panjang mamanya. Mamanya kesal mendengar alasan kalo dia bisa cuti karena mamanya ngga enak badan.

Sedangkan papanya hanya tersenyum saja mengetahui polahnya.

Setelah meminta maaf pada mamanya dan berjanji ngga akan mengulanginya lagi, Shakira pun melajukan vario 160 cc nya ke arah rumah sakitnya.

Begitu sampai di rumah sakit, Shakira agak mempercepat jalannya. Padahal dia sudah berangkat agak pagi, tapi masih juga terkena macet.

Malah tadi semakin macet gara gara ada truk pasir yang menghantam pembatas dan jatuh melintang di tengah jalam dengan pasir yang bertumpahan di sekitarnya.

Langkah cepatnya agak dia pelankan ketika melihat satu sosok yang cukup dia kenal dan sekaligus dibencinya baru keluar dari mobil mewahnya.

Dean. Laki laki yang suka membulynya waktu SMA sampai kuliah hanya karena dia menolak jadi pacarnya.

Kenapa mimpi buruknya sekarag bermunculan. Untung sekarang dia masih menggunakan masker.

Setelahnya Shakira mempercepat langkahnya menuju ruangannya.

"Lho, Kir, katanya ijin," sapa Kak Puti ketika mereka bertemu di depan loker.

Shakira tersenyum sambil membuka maskernya.

"Mama udah sehat, kak. Katanya aku balik ke rumah sakit aja, karena mama juga mau berangkat kerja. Nanti malah sendirian di rumah."

"Ooh," senyum Kak Puti juga lebar.

Shakira pun menyimpan tasnya, begitu juga Kak Puti.

"Kir, pasien yang ditangani dokter Charles yang perginya sama kamu itu, tampan banget, ya." Senyum Kak Puti tampak melebar. Matanya terlihat berbinar.

"Sayang aku udah nikah. Mungkin karena itu, ya, yang diajak kamu, yang single," kekehnya membuat Shakira pura pura ikut tertawa juga.

Mereka juga tau kalo dokter Charles suka menjodohkan Shakira dengan pasien pasiennya. Bahkan juga dengan tenaga medis dan keluarga pasien.

Kak Puti dan kedua asisten lainnya pun jadi ikut ikutan menggodanya juga. Apalagi dia paling muda diantara mereka. Dan masih jomblo.

"Pasiennya juga ngga bertingkah. Udah punya pacar belum, ya. Udah tampan, kaya, sopan lagi. Laki idaman itu, Kir," kekeh Kak Puti mencoba mempengaruhinya.

Lagi lagi Shakira tertawa dengan terpaksa.

Belum tau aja dia siapa si Sam, batinnya dengan hati tiba tiba sakit lagi.

Mengharap itu jangan terlalu tinggi, Kir, biar jatuhnya ngga terlalu sakit.

Kemudian dia pun mengikuti langkah Kak Puti. Dia akan menemani Kak Puti visit ke pasien kelas tiga.

Dulu Shakira penah berharap pada Sam. Memberikan seluruh hatimya saat cowo itu berusaha membuatnya percaya.

Tapi apa yang dia dapat. Hanya rasa sakit dan rasa malu. Cowo itu menipunya. Dan Dean tambah gencar menghinanya.

Shakira heran dengan Dean. Kenapa dia selalu saja mengganggunya dan ngga henti hentinya menghinannya.

Padahal penolakannya juga ngga kejam. Dia hanya mengatakan ingin serius sekolah. Dia ngga mengatakan akan punya masa depan suram jika menerimanya jadi pacar. Karena Shakira tau, sebrengsek brengseknya Dean, dia akan tetap punya masa depan cerah.

Lagi pula.haknya menolak cowo yang ngga dia suka.Sayangnya hatinya memilih cowo yang salah. Malaikat berhati iblis atau iblis berwajah malaikat. Sama aja buat Shakira.

Shakira tanpa.sadar menghela nafas panjang. Sudah lama.sekali ngga mau mengingat mereka. Tapi mereka.sekarang tiba tiba saja muncul. Kenangan kenangan buruk itupun menghampirinya.

"Kira, ngapa, sih, melamun aja. Mikirina apa?"

"Eh, maaf, kak," senyumnya baru tersadar. Sekarang mereka sudah tiba di depan pintu ruangan kelas tiga. Mungkin sepanjang jalan tadi Kak Puti mengajaknya mengobrol, tapi tidak dia hiraukan.

"Kamu kepikiran mama kamu, ya. Padahal udah dapat ijin cuti loh." Wajah Kak Puti tampak prihatin.

"Ngga, kok, kak. Mama udah sehat," jawabnya jujur. Memang itu yang sebenarnya. Dia sudah bohong kemarin, tapi sulit untuk mengaku pada Kak Puti.

"Ya, udah, ayo."

"Siap, kak."

Mereka pun masuk ke.ruangan yang sudah didominasi anak anak usia sekolah dasar.

Shakira melakukan pekerjaannya sambil bercanda. Dan hatinya bisa tersenyum bahkan tertawa melihat senyum riang anak anak yang tangannya sudah terpasang selang infus. Dia senang anak anak itu melupakan sakitnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***