Bab 3. Cowok Psikopat

"Gue nggak memb*un*uh Elmira." Yudha langsung mengucapkan kalimat itu, saat bertemu pandang dengan Ghea.

Ghea melirik ke bawah, menatap tubuh Elmira yang sudah tidak bergerak lagi. Darah segar mengalir deras di tanah. Tubuh Elmira yang terlihat sebagai barbie, kini tak utuh lagi karena beberapa bagian tampak patah. Cantik, tapi tidak bernafas lagi.

"Gawat! Gue udah lihat hal yang seharusnya nggak gue lihat. Padahal baru aja tadi gue nggak mau terlibat sama urusan mereka."

Entah Yudha memb*un*uh Elmira atau tidak, yang jelas Yudha adalah orang terakhir bersama perempuan itu. Dan Elmira adalah satu-satunya saksi di sana.

"G-Ghea, percaya sama gue. Gue nggak ngapa-ngapain Elmira," ucap Yudha lagi. Kali ini suaranya terdengar bergetar.

"Iya, gue bakalan rahasiakan kejadian ini. Jadi biarin gue pergi," balas Ghea berusaha tenang, meski lututnya telah lemas.

"Rahasia? Hei, Ghea. Aku benar-benar..."

Drap! Drap! Ghea berlari kencang menuruni anak tangga, tanpa mendengarkan ucapan Yudha barusan.

"Mengerikan! Aku baru pertama kali melihat mayat. Ternyata seseram itu."

Ghea terus berlari tanpa memperhatikan sekelilingnya lagi. Napasnya sudah mulai ngos-ngosan, tetapi kakinya masih enggan untuk berhenti. Halaman belakang sekolah yang gelap dan menyeramkan, masih tak kalah seram dibandingkan kejadian yang dia lihat barusan.

"Kalau Yudha beneran ngelakuin itu ke Elmira, bisa jadi aku bukan hanya jadi saksi, tetapi juga menjadi tersangka. Karena aku juga melihat Elmira di detik-detik terakhir hidupnya," batin Ghea sambil memanjat pagar belakang sekolah.

"Namun hal yang lebih buruk lagi, bisa saja aku juga ikut dilenyapkan oleh Yudha, supaya kejahatannya tidak terbuka. Apalagi dengan citranya sebagai anak teladan."

Hup! Ghea berhasil memanjat pagar dan keluar dari lingkungan sekolah. Dia ingin segera pulang ke rumah.

...***...

Sudah bisa ditebak, keesokan paginya sekolah menjadi gempar. Jasad Elmira yang telah kaku ditemukan oleh satpam sekolah pada pukul enam pagi. Polisi telah datang untuk melakukan investigasi.

Ghea berjalan menuju kelas dengan langkah gamang. Pemandangan mengerikan yang dia lihat tadi malam kembali terbayang.

Kelas sudah heboh ketika Ghea masuk. Geng Hani yang biasa mengganggunya, kini acuh dan lebih memilih membahas kematian teman sekelas mereka.

"Padahal hanya satu murid yang pergi, tetapi aura kelas terasa gelap banget. Apalagi kematiannya nggak wajar gitu," ucap Hani sambil terduduk lemas di kursi.

"Apa jangan-jangan karena dia ditolak Yudha kemarin? Dia pasti malu banget udah ditolak cowok itu," timpal yang lainnya.

"Huh? Jelas nggak mungkin. Jelas-jelas merek udah berpacaran bahkan bercumbu," batin Ghea yang duduk diam di kursinya. Matanya menatap lekat ke depan, ke barisan kursi paling kanan dekat pintu.

"Si brengsek itu manusia apa bukan, sih? Dia masih bisa datang ke sekolah dan pasang wajah santai, setelah kejadian tadi malam," gumam Ghea lagi.

...***...

Pukul sembilan pagi, polisi pun menginterogasi satu per satu teman sekelas Elmira. Namun mereka semua mengaku terakhir kali melihat gadis itu pulang sekolah, menggunakan sepeda motor. Tidak ada pula yang tahu, jika Elmira adalah pacar dari Yudha, walaupun teman dekatnya sekalipun.

"Kalau nanti aku ditanya harus jawab apa?" Ghea meremas boneka kecil gantungan kunci tas-nya. Semakin mendekati gilirannya, Ghea semakin cemas.

Memang sih, di sekolah ini CCTV cuma ada di beberapa tempat. Dan tempat kejadian kemarin di luar jangkauan CCTV. Lagipula, tidak ada yang tahu jika dia ke sekolah tadi malam.

Maksudnya, semoga saja tidak ada yang tahu.

"Cowok brengsek itu kenapa tenang sekali? Apa dengan begini Yudha bakalan bebas dari hukum? Apa polisi nggak menemukan bukti yang menunjukkan kalau dia pelakunya?"

Ghea menatap Yudha dengan tatapan heran. Pemuda tujuh belas tahun yang sempat dia sukai, kini terlihat seperti psikopat dingin yang mengerikan.

"Bukti? Ah, buktinya kan ada."

Ghea merogoh HP dari salam tas-nya dan membuka rekaman video tadi malam. Namun sayang, karena suasana yang gelap video tersebut pun tidak terekam dengan jelas.

"Kalau aku nunjukin hal ini ke polisi, bisa-bisa malah aku yang dituduh sebagai pelaku. Aku nggak punya alibi untuk mengelak," batin Ghea semakin resah.

"Oh iya, aku tahu. IG mereka berdua."

Beruntung, Ghea sempat membaca surat Elmira untuk Yudha kemarin. Dan di sana tertera nama IG khusus untuk mereka berdua. Ghea pun mengetik nama akun yang sempat dicatatnya di note HP-nya.

Tetapi lagi-lagi zonk, karena akun tersebut diprivat. Tidak ada foto profil dan baru ada tiga postingan di sana. Follower dan Followingnya juga masih nol. Sangat lemah untuk dijadikan barang bukti, kecuali polisi menemukan HP-nya.

"Ghea Gantari. Sekarang giliran kamu," ucap salah seorang polisi memanggil namanya.

Dada Ghea berdegup kencang. Ketika hendak keluar kelas mengikuti polisi, Ghea melihat Yudha menyeringai tipis padanya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Ai Emy Ningrum

Ai Emy Ningrum

santai Ghea...hari mu buruk yaaa..tetap semangat /Determined/
besok mungkin akan lebih parah dari hari ini... /Grimace/

2024-01-03

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Paling Jelek
2 Bab 2. Kepergok Pacaran
3 Bab 3. Cowok Psikopat
4 Bab 4. Tingkah Aneh Yudha
5 Bab 5. Permainan Ghea
6 Bab 6. Perhatian Yudha
7 Bab 7. Rencana Licik Ghea
8 Bab 8. Pasangan Aneh
9 Bab 9. Confess
10 Bab 10. Hilmi
11 Bab 11. Kado Valentine
12 Bab 12. Cewek Pertama
13 Bab 13. Adik Tiri
14 Bab 14. Stalker
15 Bab 15. Cowok Gentle
16 Bab 16. Misteri Hidup Yudha
17 Bab 17. Pesan Rahasia
18 Bab 18. Permintaan Yudha
19 Bab 19. Perbedaan Kasih Sayang
20 Bab 20. Pacar Ghea
21 Bab 21. Tamu tak Diundang
22 Bab 22. Hadiah dari Hilmi
23 Bab 23. Berubah
24 Bab 24. Berubah (2)
25 Bab 25. Kepergok
26 Bab 26. Kepergok (2)
27 Bab 27. Tentang Yudha
28 Bab 28. Tentang Yudha (2)
29 Bab 29. Awal Psik*pat
30 Bab 30. Hadiah dari Hilmi
31 Bab 31. Perubahan Sikap Yudha
32 Bab 32. Anak Dokter
33 Bab 33. Teman Sebangku
34 Bab 34. Satu Kamar dengan Yudha
35 Bab 35. Pria Berhati Dingin
36 Bab 36. Siasat Yudha
37 Bab 37. Lolos
38 Bab 38. Pria Simpanan
39 Bab 39. Rahasia Ghea
40 Bab 40. Tidur Sekamar Lagi
41 Bab 41. Berdua dengan Hilmi
42 Bab 42. Menginap
43 Bab 43. Gerebek Ghea
44 Bab 44. Kamar Elmira
45 Bab 45. Rahasia Elmira
46 Bab 46. Rencana Rahasia Ghea
47 Bab 47. Gelang dan Jepit Rambut Elmira
48 Bab 48. Permainan Licik Ghea
49 Bab 49. Helda
50 Bab 50. Misteri kematian Helda
51 Bab 51. Mangsa Baru
52 Bab 52. Rencana Picik Ghita dan Yudha
53 Bab 53. Akal Licik Yudha
54 Bab 54. Yudha dan Jeanne
55 Bab 55. Pergerakan Jeanne dan Teman Rahasianya
56 Bab 56. Bebas
57 Bab 57. Pertengkaran dengan Yudha
58 Bab 58. Video
59 Bab 59. Terungkap
60 Bab 60. Hukum Karma (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Paling Jelek
2
Bab 2. Kepergok Pacaran
3
Bab 3. Cowok Psikopat
4
Bab 4. Tingkah Aneh Yudha
5
Bab 5. Permainan Ghea
6
Bab 6. Perhatian Yudha
7
Bab 7. Rencana Licik Ghea
8
Bab 8. Pasangan Aneh
9
Bab 9. Confess
10
Bab 10. Hilmi
11
Bab 11. Kado Valentine
12
Bab 12. Cewek Pertama
13
Bab 13. Adik Tiri
14
Bab 14. Stalker
15
Bab 15. Cowok Gentle
16
Bab 16. Misteri Hidup Yudha
17
Bab 17. Pesan Rahasia
18
Bab 18. Permintaan Yudha
19
Bab 19. Perbedaan Kasih Sayang
20
Bab 20. Pacar Ghea
21
Bab 21. Tamu tak Diundang
22
Bab 22. Hadiah dari Hilmi
23
Bab 23. Berubah
24
Bab 24. Berubah (2)
25
Bab 25. Kepergok
26
Bab 26. Kepergok (2)
27
Bab 27. Tentang Yudha
28
Bab 28. Tentang Yudha (2)
29
Bab 29. Awal Psik*pat
30
Bab 30. Hadiah dari Hilmi
31
Bab 31. Perubahan Sikap Yudha
32
Bab 32. Anak Dokter
33
Bab 33. Teman Sebangku
34
Bab 34. Satu Kamar dengan Yudha
35
Bab 35. Pria Berhati Dingin
36
Bab 36. Siasat Yudha
37
Bab 37. Lolos
38
Bab 38. Pria Simpanan
39
Bab 39. Rahasia Ghea
40
Bab 40. Tidur Sekamar Lagi
41
Bab 41. Berdua dengan Hilmi
42
Bab 42. Menginap
43
Bab 43. Gerebek Ghea
44
Bab 44. Kamar Elmira
45
Bab 45. Rahasia Elmira
46
Bab 46. Rencana Rahasia Ghea
47
Bab 47. Gelang dan Jepit Rambut Elmira
48
Bab 48. Permainan Licik Ghea
49
Bab 49. Helda
50
Bab 50. Misteri kematian Helda
51
Bab 51. Mangsa Baru
52
Bab 52. Rencana Picik Ghita dan Yudha
53
Bab 53. Akal Licik Yudha
54
Bab 54. Yudha dan Jeanne
55
Bab 55. Pergerakan Jeanne dan Teman Rahasianya
56
Bab 56. Bebas
57
Bab 57. Pertengkaran dengan Yudha
58
Bab 58. Video
59
Bab 59. Terungkap
60
Bab 60. Hukum Karma (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!