Bab 2. Kepergok Pacaran

"Assalamualaikum, Bu. Aku pulang."

Suara decitan kayu yang saling bergesekan memekakkan telinga, kala Ghea membuka pintu. Sebuah kaleng biskuit menyambut langkah kaki remaja tujuh belas tahun tersebut di depan pintu.

Ghea mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang remang-remang dan berbau apek ini. Ternyata tidak hanya kaleng biskuit saja yang sudah berpindah ke lantai, tetapi juga pecahan piring hadiah detergen. Sebuah genangan air di lantai juga tampak berasal dari sayur sop tadi pagi.

Ghea menarik napas panjang, "Sepertinya Bapak dan Ibu bertengkar lagi," ujarnya pada diri sendiri.

Perempuan itu terpaksa melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati, agar tidak terkena pecahan kaca. Matanya juga harus waspada, supaya tidak tergelincir karena ceceran kuah sop.

"Hiks... Hiks... Huhuhu..."

Ghea berhenti di depan pintu kamar orang tuanya. Hatinya perih mendengar suara tangisan sang ibu. Selalu seperti ini setiap hari.

"Bu? Apa Ibu baik-baik aja?" Ghea menempelkan tubuhnya di balik pintu.

"Kau sudah lihat masih nggak tahu juga? Anak bangssst! Sama saja sama Bapakmu. Dasar nggak peka!"

Ghea tidak marah mendengar umpatan sang ibu. Karena dia tahu, Ibunya adalah orang yang lemah lembut. Namun sejak semua masalah yang menimpa kedua orang tuanya, sikap ibunya pun berubah.

"Heh! Kau masih di sana? Di bawah sofa ada uang dua puluh ribu. Kau belilah telur untuk makan malammu dan adikmu. Ibu nggak masak."

Air mata Ghea tumpah. Pada saat terpuruk dan emosi tidak stabil seperti ini, ibunya masih saja memikirkan keadaan anak-anaknya.

"Gimana aku bisa lapar dan makan enak, kalau kondisi ibu seperti ini?" lirih Ghea. Dia memilih untuk kembali ke kamarnya daripada memikirkan makan malam.

"Aku harus belajar dengan benar supaya jadi orang sukses. Supaya aku bisa membawa ibu keluar dari rumah ini."

...***...

Ghea tersentak kaget ketika mendengar suara Bapaknya pulang. Ternyata tadi dia tertidur dan masih belum melepas seragam sekolahnya. Rasa lapar yang melilit perutnya dia abaikan.

Tangannya sibuk mengeluarkan buku dari dalam tas, untuk mengerjakan PR yang diberikan siang tadi. Hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini, demi masa depannya.

"Loh, buku kimiaku mana? Bisa gawat kalau aku nggak ngumpulkan PR besok pagi?" Remaja itu mengecek setiap buku yang baru saja dia keluarkan dari dalam tas, tetapi buku yang dia cari tidak ada juga.

"Astaga! Jangan-jangan ketinggalan di dalam laci meja!"

Ghea semakin panik. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Sudah pasti sekolah sudah sepi saat ini. Apalagi tidak ada kegiatan ekstrakulikuler, sudah pasti gerbang sekolah dikunci rapat.

"Nggak bisa. Aku harus tetap cari buku itu sampai dapat. Itu salah satu tiketku untuk dapat nilai bagus di pelajaran kimia."

...***...

Bruk!

Ghea meringis kesakitan, saat lututnya membentur tanah berbatu. Perempuan itu nekat memanjat pagar belakang sekolah, tempat para anak nakal biasa cabut dari sekolah. Namun sekarang tempat itu telah sepi, karena seluruh siswa telah pulang.

Ghea mempercepat jalannya menuju ke ruang kelas di lantai tiga. Langkah kakinya bergema ke seluruh lorong. Jantungnya berdegup kencang melihat ruangan kelas yang sepi dan gulita. Hanya ada beberapa lampu yang hidup. Suasananya pun menjadi horor.

Drrrk!

Tiba-tiba Ghea mendengar suara kursi bergeser dari salah satu ruangan yang sudah tidak digunakan lagi. Bukan hanya langkah kakinya, jantungnya pun mendadak berhenti mendengar suara itu.

"Si-siapa itu? Bukannya semua murid udah pulang?" batin Ghea dengan lutut menggigil.

Perasaan takut menguasai dirinya, tetapi hatinya enggan untuk pulang. Tinggal beberapa ruangan lagi sampai ke kelasnya.

Drrrk!

Suara itu terdengar lagi. Kali ini diiringi dengan hembusan napas yang panjang, seperti orang habis lari.

Rasa penasaran mengalahkan rasa takut Ghea. Dia pun menempelkan wajahnya ke kaca jendela. Jantungnya hampir saja melompat keluar. Dia melihat Yudha dan Elmira tengah bercumbu mesra.

"Astaga! Me-mereka ngapain?" Reflek Ghea mengangkat tangannya dan merekam Yudha dan Elmira.

"Bukannya tadi pagi Elmira ditolak sama Yudha? Terus ini apa?" Ghea merasa nyeri di dada. Cinta pertama yang tadi siang sempat membuat hatinya berbunga-bunga, justru melakukan hal mengejutkan dengan perempuan lain.

"Apa aku bongkar saja aib mereka dengan nomor tak dikenal?" Ghea yang merasa cemburu mulai berpikiran jahat. Dengan rekaman yang dia punya, sudah cukup membuktikan perbuatan bejat mereka.

"Udahlah, aku bukan siapa-siapa. Udah pasti aku bukan wanita pilihan Yudha. Lebih baik aku tidak terlibat dalam urusan siapa pun."

Ghea berhenti mengambil video dan kembali ke tujuan utamanya untuk mengambil buku. Dia membuka sendalnya, lalu berjalan berjingkat-jingkat menuju ke ruangan kelas.

Kakinya melangkah gamang, saat memasuki ruangan kelas. Di atas meja Yudha terdapat sebuah kado mungil dan secarik surat.

"Dear, my honney. Selamat hari jadian satu bulan. Kamu suka hadiahku? Walaupun nggak suka tetap diterima, ya. Selain itu aku juga bikin instagram khusus untuk kita berdua. Daaan... Ada satu hadiah spesial khusus untukmu. Datanglah ke kelas kosong jam delapan malam nanti."

Ghea merasa mau muntah membaca surat Elmira untuk Yudha. Tidak disangka, ternyata mereka sudah berpacaran selama satu bulan dan tidak terendus sedikit pun.

"Ah, itu bukan urusanku," gumam Ghea acuh. Dia lalu mengecek laci mejanya dan betul saja, buku kimianya tertinggal di sana.

Setelah menemukan bukunya, Ghea bergegas pulang. Dia mengambil jalan memutar supaya tidak melewati kelas kosong tadi.

"Aaaaa... Bruk!"

Mendadak terdengar suara jeritan perempuan dan suara benda keras terjatuh. Ghea melongokkan kepalanya ke bawah, tempat suara itu berasal.

"Kyaaa..." Ghea terpekik dalam hati, saat melihat tubuh Elmira telah terhempas ke tanah dari lantai tiga. Ghea berbalik badan dan hendak lari dari sana. Sial, dia justru bertatap mata dengan Yudha.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Ai Emy Ningrum

Ai Emy Ningrum

bukan urusan ku tp nti pasti Ghea jg terlibat...fakta nya ...Kepo ituh emang udah sifat manusia dari lahir /Slight//Slight//Shy//Shy/
lanjoot /Scream//Scream/

2024-01-02

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Paling Jelek
2 Bab 2. Kepergok Pacaran
3 Bab 3. Cowok Psikopat
4 Bab 4. Tingkah Aneh Yudha
5 Bab 5. Permainan Ghea
6 Bab 6. Perhatian Yudha
7 Bab 7. Rencana Licik Ghea
8 Bab 8. Pasangan Aneh
9 Bab 9. Confess
10 Bab 10. Hilmi
11 Bab 11. Kado Valentine
12 Bab 12. Cewek Pertama
13 Bab 13. Adik Tiri
14 Bab 14. Stalker
15 Bab 15. Cowok Gentle
16 Bab 16. Misteri Hidup Yudha
17 Bab 17. Pesan Rahasia
18 Bab 18. Permintaan Yudha
19 Bab 19. Perbedaan Kasih Sayang
20 Bab 20. Pacar Ghea
21 Bab 21. Tamu tak Diundang
22 Bab 22. Hadiah dari Hilmi
23 Bab 23. Berubah
24 Bab 24. Berubah (2)
25 Bab 25. Kepergok
26 Bab 26. Kepergok (2)
27 Bab 27. Tentang Yudha
28 Bab 28. Tentang Yudha (2)
29 Bab 29. Awal Psik*pat
30 Bab 30. Hadiah dari Hilmi
31 Bab 31. Perubahan Sikap Yudha
32 Bab 32. Anak Dokter
33 Bab 33. Teman Sebangku
34 Bab 34. Satu Kamar dengan Yudha
35 Bab 35. Pria Berhati Dingin
36 Bab 36. Siasat Yudha
37 Bab 37. Lolos
38 Bab 38. Pria Simpanan
39 Bab 39. Rahasia Ghea
40 Bab 40. Tidur Sekamar Lagi
41 Bab 41. Berdua dengan Hilmi
42 Bab 42. Menginap
43 Bab 43. Gerebek Ghea
44 Bab 44. Kamar Elmira
45 Bab 45. Rahasia Elmira
46 Bab 46. Rencana Rahasia Ghea
47 Bab 47. Gelang dan Jepit Rambut Elmira
48 Bab 48. Permainan Licik Ghea
49 Bab 49. Helda
50 Bab 50. Misteri kematian Helda
51 Bab 51. Mangsa Baru
52 Bab 52. Rencana Picik Ghita dan Yudha
53 Bab 53. Akal Licik Yudha
54 Bab 54. Yudha dan Jeanne
55 Bab 55. Pergerakan Jeanne dan Teman Rahasianya
56 Bab 56. Bebas
57 Bab 57. Pertengkaran dengan Yudha
58 Bab 58. Video
59 Bab 59. Terungkap
60 Bab 60. Hukum Karma (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Paling Jelek
2
Bab 2. Kepergok Pacaran
3
Bab 3. Cowok Psikopat
4
Bab 4. Tingkah Aneh Yudha
5
Bab 5. Permainan Ghea
6
Bab 6. Perhatian Yudha
7
Bab 7. Rencana Licik Ghea
8
Bab 8. Pasangan Aneh
9
Bab 9. Confess
10
Bab 10. Hilmi
11
Bab 11. Kado Valentine
12
Bab 12. Cewek Pertama
13
Bab 13. Adik Tiri
14
Bab 14. Stalker
15
Bab 15. Cowok Gentle
16
Bab 16. Misteri Hidup Yudha
17
Bab 17. Pesan Rahasia
18
Bab 18. Permintaan Yudha
19
Bab 19. Perbedaan Kasih Sayang
20
Bab 20. Pacar Ghea
21
Bab 21. Tamu tak Diundang
22
Bab 22. Hadiah dari Hilmi
23
Bab 23. Berubah
24
Bab 24. Berubah (2)
25
Bab 25. Kepergok
26
Bab 26. Kepergok (2)
27
Bab 27. Tentang Yudha
28
Bab 28. Tentang Yudha (2)
29
Bab 29. Awal Psik*pat
30
Bab 30. Hadiah dari Hilmi
31
Bab 31. Perubahan Sikap Yudha
32
Bab 32. Anak Dokter
33
Bab 33. Teman Sebangku
34
Bab 34. Satu Kamar dengan Yudha
35
Bab 35. Pria Berhati Dingin
36
Bab 36. Siasat Yudha
37
Bab 37. Lolos
38
Bab 38. Pria Simpanan
39
Bab 39. Rahasia Ghea
40
Bab 40. Tidur Sekamar Lagi
41
Bab 41. Berdua dengan Hilmi
42
Bab 42. Menginap
43
Bab 43. Gerebek Ghea
44
Bab 44. Kamar Elmira
45
Bab 45. Rahasia Elmira
46
Bab 46. Rencana Rahasia Ghea
47
Bab 47. Gelang dan Jepit Rambut Elmira
48
Bab 48. Permainan Licik Ghea
49
Bab 49. Helda
50
Bab 50. Misteri kematian Helda
51
Bab 51. Mangsa Baru
52
Bab 52. Rencana Picik Ghita dan Yudha
53
Bab 53. Akal Licik Yudha
54
Bab 54. Yudha dan Jeanne
55
Bab 55. Pergerakan Jeanne dan Teman Rahasianya
56
Bab 56. Bebas
57
Bab 57. Pertengkaran dengan Yudha
58
Bab 58. Video
59
Bab 59. Terungkap
60
Bab 60. Hukum Karma (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!