Kemana Perginya Adira

"Ini hadiah yang Pak Johan titipkan untuk Adira." ujar salah seorang tukang bersih-bersih sekolah Adira. Kebetulan, rumahnya berdekatan dengan rumah Pak Johan.

"Wah, makasih Pak Dim. Kakek pesan apa?" tanya Adira antusias.

"Dia bilang, Adira harus pakai dress tersebut untuk acara ulangtahunnya yang akan di adakan minggu depan." Jawab Pak Dim.

"Makasih ya Pak, mana warnanya kesukaan ku lagi." seru Adira setelah membuka paper bag yang diberikan Pak Dim.

Adira pulang dengan hati bahagia, sebelumnya dia juga mampir ke toko buku. Untuk membeli beberapa komik dan juga novel cinta.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Bu Mar datang ke rumah, untuk bekerja seperti biasanya. Namun, dia melihat mobil Ella masih ada di garasi. Sedangkan Afandi mobil Afandi sudah tidak ada. Jadi dia menduga, jika di rumah masih ada Ella.

Saat Bu Mar ke dapur, dia terkejut melihat keadaan dapur bak kapal pecah. Banyak barang-barang sudah berpindah ke lantai.

 Bu Mar, langsung berlari ke kamar untuk ngecek kondisi Ella. Karena untuk jam 10 Adira dan Vania pasti sudah berangkat sekolah.

"Bu," panggil Bu Mar dari balik pintu.

Setelah beberapa kali memanggil, Bu Mar memberanikan diri untuk membuka pintu kamar. Untungnya, tak di kunci.

Setelah memastikan Ella tidak ada di kamar. Bu Mar akhirnya menelpon Ella.

"Halo Bu, anda di mana ya? Kok gak ada orang di rumah? Pintu rumah juga gak di kunci."

"Aku di rumah sakit, nemenin Vania. Semalam dia pingsan. Pak Afandi juga di sini. Di rumah cuma tinggal Adira. Mungkin, dia sudah ke sekolah."

"Sepertinya Adira juga sudah ke sekolah Bu. Soalnya dia sudah gak ada di rumah."

"Baiklah, Bu Mar, siapkan makanan untuk Adira saja. Mungkin kami belum bisa pulang."

"Baik Bu."

Tak lama kemudian, Bu Siti datang. Bu Mar, juga membantu Bu Siti untuk membersihkan area dapur. Apalagi, dia masak tidak terlalu banyak.

"Biar aku ambil baju kotor kamar Adira. Sekaligus membersihkannya." ujar Bu Mar setelah membersihkan area dapur. Sedangkan Bu Siti melanjutkan membersihkan ruang tamu.

"Loh, kok seragam Adira masih disini. Tasnya juga." gumam Bu Mar menatap seragam yang digantung dibelakang pintu.

Bu Mar, langsung melihat baju-baju Adira dan melihat ponsel yang selalu Adira bawa. Walaupun ke sekolah.

Melihat ada beberapa baju yang hilang. Bu Mar langsung panik. Dia berlari turun untuk menemui Bu Siti.

"Siti, bagaimana ini? Adira gak sekolah. Mungkin dia telah meninggalkan rumah." ujar Bu Mar dengan sedikit gemetar.

"Kamu bilang apa sih Mar, jam segini dia masih sekolah." ujar Bu Siti memasukan baju kotor ke mesin.

"Gak Bu Siti, tas sama bajunya masih ada di kamar. Terus baju-bajunya ada yang udah gak ada di lemari. Juga, lemarinya sedikit berantakan. Kita semua kan tahu, kalau soal baju di lemari, Adira sangat rapi?" jelas Bu Mar.

"Yang benar? Ayo." Bu Siti ikut panik dan menarik Bu Mar kembali ke kamar Adira.

"Bagaimana ini? Sepertinya Adira beneran pergi. Tas ransel yang biasa di pakai Adira untuk menginap fi rumah Pak Johan juga hilang." seru Siti memeriksa seluruh kamar Adira.

"Sepertinya, semalam terjadi pertengkaran hebat. Semoga ada orang baik yang melindungi Adira. Apa jangan-jangan Adira ke rumah Pak Johan? Atau kita telpon Pak Afandi aja? Selama ini, sepertinya Pak Afandi mulai dekat dengan Adira." cerocos Bu Mar.

"Halo Pak." sapa Bu Mar setelah panggilannya dijawab.

"Ya Bu, ada apa? Mungkin malam ini kami gak pulang. Karena Vania, minta kami untuk ke apartemen. Karena dia ingin suasana baru. Bu Mar tolong tidur di rumah ya, jagain Adira." ujar Afandi dari balik telpon.

"Vania sudah keluar dari rumah sakit ya Pak."

"Nanti sore baru bisa keluar. Karena harus menghabiskan infus, lagian dia hanya sedikit stress juga kecapean."

"Anu Pak, ada yang ingin aku katakan. Sebenarnya Adira gak ada di rumah."

"Kalau jam segini, Adira memang gak di rumah Bu. Dia pulang jam tiga nanti. Makanya, tolong Ibu tetap tinggal ya." sahut Afandi.

"Adira sepertinya pergi dari rumah Pak, dia gak ke sekolah. Seragam sama buku-bukunya masih ada di tempat. Juga, ada beberapa baju yang gak ada di lemari."

"Apa? Sejak kapan? Coba Bu Mar ke sekolah. Atau Bu Mar telpon guru kelas Adira. Bu Mar masih simpan nomornya kan?" ujar Afandi sedikit panik.

Bu Mar pun menuruti perkataan dari Afandi. Setelah menelpon ke sekolah. Mereka mengatakan jika hari ini Adira tidak ke sekolah. Namun, mereka dapat pemberitahuan dari temannya Ifana. Jika Adira lagi kurang sehat.

Bu Mar langsung mengambil ponsel Adira untuk mencari nomor Ifana. Namun, ponsel tersebut tidak bisa dibukanya, karena menggunakan sidik jari dan pendeteksi wajah.

"Bagaimana ini Bu Siti, apa kita ke sekolah Adira saja, untuk bertemu temannya." tanya Bu Mar was-was.

"Coba telpon Bu Ella atau Pak Afandi lagi Bu Mar." perintah Bu Siti.

"Hallo," Afandi langsung menjawab pada deringan pertama. "Bagaimana Bu?"

"Dia tidak sekolah Pak. Tapi, mereka dapat keterangan dari teman Adira, jika hari ini Adira kurang sehat." jelas Bu Mar.

"Ibu tolong ke sekolah ya. Aku gak bosa ninggalin Vania. Dia terus menerus meminta kami agar jangan kemana-mana."

"Baik Pak." balas Bu Mar mematikan ponselnya.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

"Apa aku pulang aja ya Bu?" ujar Afandi.

"Gak usah Yah, Adira pasti ke rumah Ayah Johan. Lagian mau kemana lagi sih. Jika bener dia kabur dari rumah. Biarin aja, lagian berapa hari sih dia mau hidup di luar." seru Ella menyuapi Vania.

"Mungkin ini semua salahku Bu, harusnya aku sebagai Kakak harus bisa lebih bersabar."

"Kamu gak salah sayang. Adira memang harus di tegasin. Kamu jangan pikir macam-macam ya. Fokuslah pada kesehatanmu." ucap Ella.

Akhirnya Afandi mematuhi ucapan Ella, mungkin benar jika Adira ke rumah Ayahnya.

Sorenya harinya, mereka semua sudah menuju apartemen sesuai permintaan Vania. Mereka sama sekali tidak memikirkan Adira. Bahkan untuk memastikan benar atau tidak adanya Adira di rumah Johan.

Di tempat lain, Bu Mar sudah menemui Ifana saat pulang sekolah, dan Ifana mengatakan jika semalam Adira menyuruhnya untuk mengabarkan pada guru kalau dia kurang sehat. Dan menurut penuturan Ifana, dari yang didengarnya, suara Adira memang seperti habis menangis. Tapi dia tidak curiga apapun, sebab dia menduga jika Adira beneran sakit.

"Kalau kamu tahu tentang Adira. Tolong hubungi nomor Ibu ya." seru Bu Mar menyerahkan nomornya.

"Kemana kamu nak? Pulang lah, Bu Mar sungguh mengkhawatirkan mu." lirih Bu Mar

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

terus aja Adira kamu menghilang,,, bikin orang tua mu yg ada akhlak itu bersalah,,

2024-04-07

0

Senja Ardiana

Senja Ardiana

keluarga Adira dah gila!! Gak seharusnya bedain anak mereka meskipun salah satunya memang butuh banget perhatian!! kan kasihan Adiranya/Sob/

2024-03-23

0

Ani Ani

Ani Ani

kenapa DIA pergi ya

2024-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Tidak sayang Adira
2 Lihat lah, Aku
3 Harapan Adira
4 Kebahagian Adira
5 episode 5
6 Episode 6
7 Kuatkan Aku!
8 Panggilkan Aku Nak!
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Pembagian Rapor
12 Vania kesal
13 Satria, murid baru
14 Salah Paham
15 Episode 15
16 Gagal Mendekati Satria
17 Vania, Kembali Berulah
18 Vania Kembali Berulah 2
19 Kemana Perginya Adira
20 Kemana Kamu Adira?
21 Dia Bernama Adira
22 Karena Ulahmu
23 Episode 23
24 Akhirnya Bertemu
25 Anak Yang Diabaikan
26 Hari Sial Vania
27 Se-benci Itukan?
28 Mari Bersenang-senang
29 Balaskan Sakit Hatimu!
30 Episode 30
31 Saling Memaafkan
32 Harapan Afandi
33 Episode 33
34 Perjalanan Menyenangkan Adira
35 Kakek Kasim
36 Hari Sial Vania
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Mulanya Karma Untuk Ella
40 Kamu Menyukainya?
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Satria, Tolong!
47 Episode 47
48 Yang Tersayang
49 Satria Dan Adira Berpacaran
50 Permintaan Afandi
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Story Wa
54 Ketegasan Adira
55 Pura-pura Cemburu
56 Adira, Tak Sengaja Bertemu Ibunya
57 Episode 57
58 Afandi Di Pecat
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Pindah Ke Rumah Johan
62 Sikap Tegasnya Adira
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Karma Untuk Afandi Dan Ella
66 Maaf Nak!
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Penyerahan Harta Kasim
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Meninggalnya Kakek Kasim
75 Episode 75
76 Karma Vania
77 Ella Minta Maaf
78 Episode 78
79 Ancaman Ella
80 Isi Hati Adira
81 Episode 81
82 Meninggalnya Afandi
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Bertemu Vania
86 Episode 86
87 Dituduh Maling
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tidak sayang Adira
2
Lihat lah, Aku
3
Harapan Adira
4
Kebahagian Adira
5
episode 5
6
Episode 6
7
Kuatkan Aku!
8
Panggilkan Aku Nak!
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Pembagian Rapor
12
Vania kesal
13
Satria, murid baru
14
Salah Paham
15
Episode 15
16
Gagal Mendekati Satria
17
Vania, Kembali Berulah
18
Vania Kembali Berulah 2
19
Kemana Perginya Adira
20
Kemana Kamu Adira?
21
Dia Bernama Adira
22
Karena Ulahmu
23
Episode 23
24
Akhirnya Bertemu
25
Anak Yang Diabaikan
26
Hari Sial Vania
27
Se-benci Itukan?
28
Mari Bersenang-senang
29
Balaskan Sakit Hatimu!
30
Episode 30
31
Saling Memaafkan
32
Harapan Afandi
33
Episode 33
34
Perjalanan Menyenangkan Adira
35
Kakek Kasim
36
Hari Sial Vania
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Mulanya Karma Untuk Ella
40
Kamu Menyukainya?
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Satria, Tolong!
47
Episode 47
48
Yang Tersayang
49
Satria Dan Adira Berpacaran
50
Permintaan Afandi
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Story Wa
54
Ketegasan Adira
55
Pura-pura Cemburu
56
Adira, Tak Sengaja Bertemu Ibunya
57
Episode 57
58
Afandi Di Pecat
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Pindah Ke Rumah Johan
62
Sikap Tegasnya Adira
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Karma Untuk Afandi Dan Ella
66
Maaf Nak!
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Penyerahan Harta Kasim
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Meninggalnya Kakek Kasim
75
Episode 75
76
Karma Vania
77
Ella Minta Maaf
78
Episode 78
79
Ancaman Ella
80
Isi Hati Adira
81
Episode 81
82
Meninggalnya Afandi
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Bertemu Vania
86
Episode 86
87
Dituduh Maling
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!