Bagian 15 - Lux Sanatus dan Mata Bulan Purnama

Langkah gadis kecil dengan rambut berwarna frost itu terhenti, disergap oleh suara dari balik semak. Napasnya, yang baru saja mereda, kembali berpacu. Matanya menatap tajam tanpa berkedip saat menyaksikan gerakan di semak tersebut.

Ketegangan mencapai puncak saat sebuah bayangan melintas. Seekor rusa, dengan tanduk yang anggun, keluar dari semak dengan langkah berhati-hati. Aurasia pun menghela napas lega, menyadari bahwa kehadiran hewan itu tidak membahayakan. Namun, keadaan masih menyisakan banyak misteri di sekelilingnya.

Aurasia kembali melangkah dengan penuh kehati-hatian. Memperhatikan keadaan sekitar dengan manik emasnya yang berkeliling di penjuru hutan. Namun, langkah kaki gadis kecil itu kembali terhenti begitu terdengar olehnya helaan napas yang memburu dengan cepat. Siapa itu? batinnya dengan jantung yang kembali berdegup kecang.

Rasa takut kembali menyelinap pada Aurasia. Gadis kecil itu menghela napas panjang beberapa kali, dan pikirannya dipenuhi ketidakpastian. Ia tidak bisa berpikir positif sekarang.

Pupil mata Aurasia berputar ke segala arah, memeriksa setiap detail di sekitarnya. Gadis kecil itu menelan ludah, merasakan napas cepat yang datang dari semak-semak tak jauh dari tempatnya berdiri.

Apakah itu hewan buas? Aku harus menjauh dari sana.

Tapi bagaimana jika itu manusia? Bagaimana jika dia terluka? Apa aku harus memeriksanya?

Tapi bagaimana jika dia orang jahat? Tidak-tidak, aku tidak boleh mengambil risiko.

Setelah perdebatan singkat yang terjadi di pikirannya, Aurasia pun memutuskan untuk berbalik arah dan menjauh dari semak itu.

"Akh!!"

Suara dari dalam semak mengejutkan Aurasia, menyuruhnya menoleh dan membekukan langkahnya. Gadis kecil berbalut gaun hitam itu penuh rasa ingin tahu terhadap misteri di balik semak itu.

Dengan degupan jantung yang cepat, Aurasia menelan ludahnya, dan langkahnya mendekati semak. Tangan mungil gadis kecil itu pun melerai tumbuhan rambat pada semak. "Hei, apa yang-"

"Hmpp!"

Tangan seseorang menarik Aurasia dengan cepat, masuk ke dalam semak, dan membungkam mulut gadis kecil berambut frost itu.

Dari balik semak, mata emas Aurasia menyaksikan sekelompok pria dewasa bersenjata melintas dengan sigap. Siapa mereka? Pembunuh bayaran? batin Aurasia, dengan alis yang mengernyit dan mata yang melebar, wajahnya menunjukkan ketegangan yang jelas.

Aurasia berusaha memutar bola matanya, berupaya menangkap sosok yang membekapnya. Namun, orang itu menahannya dengan begitu kuat, membuatnya sulit untuk bergerak.

Setelah keberadaan para pria bersenjata itu tidak dirasakan lagi, tangan orang itu yang kuat melepaskan cengkramannya dari mulut dan tubuh Aurasia, membuat gadis kecil itu tersungkur ke tanah dengan perasaan lega yang akhirnya datang. Aurasia pun dapat bernapas lebih leluasa sekarang.

Manik emas Aurasia pun melirik ke arah orang yang membekapnya barusan. Gadis kecil itu tersentak, begitu matanya menangkap seorang anak kecil yang tengah bersandar pada sebatang pohon besar.

Seorang anak laki-laki, yang mungkin usianya tidak beda jauh dengan Aurasia, menarik perhatian dengan pesonanya. Rambut hitam legamnya yang berkilauan dan kulit pucatnya seperti vampir menciptakan aura misterius. Mengenakan celana panjang hitam dan blouse putih yang sedikit kotor, penampilannya memberikan kesan campuran antara keanggunan dan keterlantarannya.

Apakah dia terluka? batin Aurasia melihat anak laki-laki itu memicingkan matanya dengan erat, dan tangan kanannya memeluk perut kirinya. Keringat menitik di pelipis dan leher anak itu, menciptakan gambaran kesulitan di tengah dinginnya malam yang sunyi.

"Apakah kamu terluka?" dengan hati berdebar, Aurasia mengambil keberanian untuk bertanya.

Namun anak laki-laki itu tidak menjawab. Terlihat jelas bahwa rasa sakitnya membuatnya kesulitan untuk berbicara.

Helaan napas yang semakin berat menjadi melodi ketidakpastian. Aurasia merasa kekhawatiran merayap lebih dalam, mendorongnya mendekati anak laki-laki itu dengan hati penuh empati. Keadaan yang penuh tekanan dan ketegangan semakin terasa di malam yang membisu.

Gadis kecil itu menyingkirkan dengan pelan tangan kanan anak laki-laki itu dari perutnya. Aurasia terkejut begitu melihat sebuah luka tusukan yang cukup besar di perut anak laki-laki itu. Lubang yang sedari tadi ditutupi dengan tangan anak laki-laki itu, kini mulai mengeluarkan darah segar.

"A-apa yang harus aku lakukan?" panik Aurasia melihat darah yang mengalir tanpa kendali.

Gadis kecil itu terpikir suatu hal. Tangan mungilnya melepas pita yang terikat di kepalanya dan membiarkan rambut frost-nya terurai dengan anggun.

"Kamu tidak bisa melepaskan pakaianmu sendiri, kan?" tutur Aurasia melihat kondisi tubuh anak laki-laki itu yang sudah terkulai lemas. "Izinkan aku membantumu, ya," gadis kecil itu melanjutkan, lalu membuka satu-persatu kancing blouse yang dikenakan oleh anak laki-laki itu. Setelah pakaian atasnya terlepas, tangan kecil Aurasia dengan hati-hati mengikat pita hitam bergaris emas untuk menutupi luka di perut anak laki-laki itu.

Tiba-tiba cahaya hijau yang menyejukkan terpancar dari telapak tangan Aurasia, dan membuat mata gadis kecil itu melebar sempurna, terkejut dengan keajaiban yang terjadi. Cahaya hijau, manifestasi kekuatan Lux Sanatus yang dimiliki oleh Keluarga Kerajaan Lanceena, akhirnya bisa digunakan oleh Aurasia untuk pertama kalinya.

"Siapa kau?" tanya sang anak laki-laki dengan tajam, sambil meraih erat pergelangan tangan Aurasia, menyebabkan cahaya hijau itu redup dan lenyap.

Aurasia terkejut oleh perlakuan yang begitu cepat dan tak terduga dari anak laki-laki tersebut. Tangan anak laki-laki itu memegang erat dagu Aurasia, dan matanya menatap manik emas gadis itu. Aurasia pun membeku, tak mampu mengalihkan pandangan dari mata anak laki-laki itu. Ia seperti melihat bulan purnama bercahaya dalam mata anak laki-laki itu, cahayanya begitu memukau. Seakan bulan purnama yang baru saja tampak di langit telah berpindah ke mata sang anak laki-laki.

...♡♡♡♡♡...

Pembaca tersayang, kami sangat menghargai dukungan kalian. Yuk, like, subscribe, berikan gift, vote, dan tinggalkan komentar kalian!

Jika ada pesan khusus untuk para tokoh, boleh loh share di sini.

Oh iya, jangan lupa untuk follow Instagram kami @indah__laa agar tetap terhubung dan mendapatkan informasi terbaru. Ayo kita jadi komunitas yang lebih erat! 🌟

Terpopuler

Comments

vivin vvii

vivin vvii

kalo bayangin cogan yg muncul jadi semangatt dehh

2024-05-12

0

Witaa

Witaa

ada cogan yang muncul, uhuy

2024-02-23

1

Witaa

Witaa

ada cogan yang mucul, uhuy

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 - Sedikit Cinta
3 Bagian 2 - Lahir Kembali
4 Bagian 3 - Demi Aku dan Bibi Bettie
5 Bagian 4 - Panti Asuhan Desa Nefeloma
6 Bagian 5 - Teman Baru?
7 Bagian 6 - Apakah Kamu Bahagia?
8 Bagian 7 - Mantan Pengawal Ibu
9 Bagian 8 - Pencuri Kecil
10 Bagian 9 - Sepuluh Tahun
11 Bagian 10 - Masa Depan yang Tidak Diinginkan
12 Bagian 11 - Harapan
13 Bagian 12 - Cahaya yang Redup
14 Bagian 13 - Keputusasaan
15 Bagian 14 - Malam yang Mencekam
16 Bagian 15 - Lux Sanatus dan Mata Bulan Purnama
17 Bagian 16 - Harapan di Tengah Kegelapan
18 Bagian 17 - Penyembuhan dan Darah
19 Bagian 18 - Melampaui Batas
20 Bagian 19 - Kecurigaan dan Teori
21 Bagian 20 - Ciri yang Tidak Asing
22 Bagian 21 - Dia Bukan Tokoh Utama Pria
23 Bagian 22 - Perasaan yang Membingungkan
24 Bagian 23 - Menjadi Penyelamat Bagi Satu Sama Lain
25 Bagian 24 - Waktu yang Terasa Cepat
26 Bagian 25 - Senyuman yang Sama
27 Bagian 26 - Aku Ingin Selalu Bersama Kalian
28 Bagian 27 - Takut Akan Kematian
29 Bagian 28 - Apakah Caraku Salah?
30 Bagian 29 - Dia Sangat Keras Kepala
31 Bagian 30 - Apakah Kau Benar-Benar Berusia Sepuluh Tahun?
32 Bagian 31 - Pertemanan Kita Berakhir di Sini
33 Bagian 32 - Hanya Keajaiban dari Tuhan yang Dapat Menyelamatkannya
34 Bagian 33 - Peri Pemalu yang Memiliki Kekuatan Penyembuhan
35 Bagian 34 - Penyesalan
36 Bagian 35 - Festival di Grand Duchy Systrofi
37 Bagian 36 - Wanita Tua dan Gadis yang Terluka
38 Bagian 37 - Untuk Satu Detik Saja
39 Bagian 38 - Dia Kembali
40 Bagian 39 - Mengelilingi Desa Bersama
41 Bagian 40 - Kue Pai yang Membawa Hawa Panas
42 Bagian 41 - Ringan Bagaikan Udara
43 Bagian 42 - Kehadiranmu Terasa Sama Dengannya
44 Bagian 43 - Bahagia Sekali Rasanya dengan Perlakuanmu
45 Bagian 44 - Toko Perhiasan yang Mewah
46 Bagian 45 - Lembah Bunga
47 Bagian 46 - Terbebani Oleh Sesuatu yang Tidak Diungkapkan
48 Bagian 47 - Aku Sangat Bahagia Bila Bersamamu
49 Bagian 48 - Perasaan yang Mengalir dalam Kebisuan
50 Bagian 49 - Telaga Tersembunyi
51 Bagian 50 - Keindahan yang Terjatuh
52 Bagian 51 - Hanya Aku yang Bisa Menyembuhkannya
53 Bagian 52 - Anak yang Telah Lama Hilang
54 Bagian 53 - Kucing Hitam yang Manis dan Taman Bunga Peony
55 Bagian 54 - Mencari Hadiah yang Berkesan
56 Bagian 55 - Chand Menghilang
57 Bagian 56 - Penculikan Putri di Desa Kecil
58 Bagian 57 - Penculikan Putri di Desa Kecil II
59 Bagian 58 - Chand Si Kucing Penyelamat?
60 Bagian 59 - Bisikan Kekhawatiran
61 Bagian 60 - Ketidakpastian Tersembunyi
62 Bagian 61 - Permainan Rahasia: Koin, Tantangan, dan Kejujuran
63 Bagian 62 - Perjalanan Izana dan Rahasia Chand
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 - Sedikit Cinta
3
Bagian 2 - Lahir Kembali
4
Bagian 3 - Demi Aku dan Bibi Bettie
5
Bagian 4 - Panti Asuhan Desa Nefeloma
6
Bagian 5 - Teman Baru?
7
Bagian 6 - Apakah Kamu Bahagia?
8
Bagian 7 - Mantan Pengawal Ibu
9
Bagian 8 - Pencuri Kecil
10
Bagian 9 - Sepuluh Tahun
11
Bagian 10 - Masa Depan yang Tidak Diinginkan
12
Bagian 11 - Harapan
13
Bagian 12 - Cahaya yang Redup
14
Bagian 13 - Keputusasaan
15
Bagian 14 - Malam yang Mencekam
16
Bagian 15 - Lux Sanatus dan Mata Bulan Purnama
17
Bagian 16 - Harapan di Tengah Kegelapan
18
Bagian 17 - Penyembuhan dan Darah
19
Bagian 18 - Melampaui Batas
20
Bagian 19 - Kecurigaan dan Teori
21
Bagian 20 - Ciri yang Tidak Asing
22
Bagian 21 - Dia Bukan Tokoh Utama Pria
23
Bagian 22 - Perasaan yang Membingungkan
24
Bagian 23 - Menjadi Penyelamat Bagi Satu Sama Lain
25
Bagian 24 - Waktu yang Terasa Cepat
26
Bagian 25 - Senyuman yang Sama
27
Bagian 26 - Aku Ingin Selalu Bersama Kalian
28
Bagian 27 - Takut Akan Kematian
29
Bagian 28 - Apakah Caraku Salah?
30
Bagian 29 - Dia Sangat Keras Kepala
31
Bagian 30 - Apakah Kau Benar-Benar Berusia Sepuluh Tahun?
32
Bagian 31 - Pertemanan Kita Berakhir di Sini
33
Bagian 32 - Hanya Keajaiban dari Tuhan yang Dapat Menyelamatkannya
34
Bagian 33 - Peri Pemalu yang Memiliki Kekuatan Penyembuhan
35
Bagian 34 - Penyesalan
36
Bagian 35 - Festival di Grand Duchy Systrofi
37
Bagian 36 - Wanita Tua dan Gadis yang Terluka
38
Bagian 37 - Untuk Satu Detik Saja
39
Bagian 38 - Dia Kembali
40
Bagian 39 - Mengelilingi Desa Bersama
41
Bagian 40 - Kue Pai yang Membawa Hawa Panas
42
Bagian 41 - Ringan Bagaikan Udara
43
Bagian 42 - Kehadiranmu Terasa Sama Dengannya
44
Bagian 43 - Bahagia Sekali Rasanya dengan Perlakuanmu
45
Bagian 44 - Toko Perhiasan yang Mewah
46
Bagian 45 - Lembah Bunga
47
Bagian 46 - Terbebani Oleh Sesuatu yang Tidak Diungkapkan
48
Bagian 47 - Aku Sangat Bahagia Bila Bersamamu
49
Bagian 48 - Perasaan yang Mengalir dalam Kebisuan
50
Bagian 49 - Telaga Tersembunyi
51
Bagian 50 - Keindahan yang Terjatuh
52
Bagian 51 - Hanya Aku yang Bisa Menyembuhkannya
53
Bagian 52 - Anak yang Telah Lama Hilang
54
Bagian 53 - Kucing Hitam yang Manis dan Taman Bunga Peony
55
Bagian 54 - Mencari Hadiah yang Berkesan
56
Bagian 55 - Chand Menghilang
57
Bagian 56 - Penculikan Putri di Desa Kecil
58
Bagian 57 - Penculikan Putri di Desa Kecil II
59
Bagian 58 - Chand Si Kucing Penyelamat?
60
Bagian 59 - Bisikan Kekhawatiran
61
Bagian 60 - Ketidakpastian Tersembunyi
62
Bagian 61 - Permainan Rahasia: Koin, Tantangan, dan Kejujuran
63
Bagian 62 - Perjalanan Izana dan Rahasia Chand

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!