Langkah gadis kecil dengan rambut berwarna frost itu terhenti, disergap oleh suara dari balik semak. Napasnya, yang baru saja mereda, kembali berpacu. Matanya menatap tajam tanpa berkedip saat menyaksikan gerakan di semak tersebut.
Ketegangan mencapai puncak saat sebuah bayangan melintas. Seekor rusa, dengan tanduk yang anggun, keluar dari semak dengan langkah berhati-hati. Aurasia pun menghela napas lega, menyadari bahwa kehadiran hewan itu tidak membahayakan. Namun, keadaan masih menyisakan banyak misteri di sekelilingnya.
Aurasia kembali melangkah dengan penuh kehati-hatian. Memperhatikan keadaan sekitar dengan manik emasnya yang berkeliling di penjuru hutan. Namun, langkah kaki gadis kecil itu kembali terhenti begitu terdengar olehnya helaan napas yang memburu dengan cepat. Siapa itu? batinnya dengan jantung yang kembali berdegup kecang.
Rasa takut kembali menyelinap pada Aurasia. Gadis kecil itu menghela napas panjang beberapa kali, dan pikirannya dipenuhi ketidakpastian. Ia tidak bisa berpikir positif sekarang.
Pupil mata Aurasia berputar ke segala arah, memeriksa setiap detail di sekitarnya. Gadis kecil itu menelan ludah, merasakan napas cepat yang datang dari semak-semak tak jauh dari tempatnya berdiri.
Apakah itu hewan buas? Aku harus menjauh dari sana.
Tapi bagaimana jika itu manusia? Bagaimana jika dia terluka? Apa aku harus memeriksanya?
Tapi bagaimana jika dia orang jahat? Tidak-tidak, aku tidak boleh mengambil risiko.
Setelah perdebatan singkat yang terjadi di pikirannya, Aurasia pun memutuskan untuk berbalik arah dan menjauh dari semak itu.
"Akh!!"
Suara dari dalam semak mengejutkan Aurasia, menyuruhnya menoleh dan membekukan langkahnya. Gadis kecil berbalut gaun hitam itu penuh rasa ingin tahu terhadap misteri di balik semak itu.
Dengan degupan jantung yang cepat, Aurasia menelan ludahnya, dan langkahnya mendekati semak. Tangan mungil gadis kecil itu pun melerai tumbuhan rambat pada semak. "Hei, apa yang-"
"Hmpp!"
Tangan seseorang menarik Aurasia dengan cepat, masuk ke dalam semak, dan membungkam mulut gadis kecil berambut frost itu.
Dari balik semak, mata emas Aurasia menyaksikan sekelompok pria dewasa bersenjata melintas dengan sigap. Siapa mereka? Pembunuh bayaran? batin Aurasia, dengan alis yang mengernyit dan mata yang melebar, wajahnya menunjukkan ketegangan yang jelas.
Aurasia berusaha memutar bola matanya, berupaya menangkap sosok yang membekapnya. Namun, orang itu menahannya dengan begitu kuat, membuatnya sulit untuk bergerak.
Setelah keberadaan para pria bersenjata itu tidak dirasakan lagi, tangan orang itu yang kuat melepaskan cengkramannya dari mulut dan tubuh Aurasia, membuat gadis kecil itu tersungkur ke tanah dengan perasaan lega yang akhirnya datang. Aurasia pun dapat bernapas lebih leluasa sekarang.
Manik emas Aurasia pun melirik ke arah orang yang membekapnya barusan. Gadis kecil itu tersentak, begitu matanya menangkap seorang anak kecil yang tengah bersandar pada sebatang pohon besar.
Seorang anak laki-laki, yang mungkin usianya tidak beda jauh dengan Aurasia, menarik perhatian dengan pesonanya. Rambut hitam legamnya yang berkilauan dan kulit pucatnya seperti vampir menciptakan aura misterius. Mengenakan celana panjang hitam dan blouse putih yang sedikit kotor, penampilannya memberikan kesan campuran antara keanggunan dan keterlantarannya.
Apakah dia terluka? batin Aurasia melihat anak laki-laki itu memicingkan matanya dengan erat, dan tangan kanannya memeluk perut kirinya. Keringat menitik di pelipis dan leher anak itu, menciptakan gambaran kesulitan di tengah dinginnya malam yang sunyi.
"Apakah kamu terluka?" dengan hati berdebar, Aurasia mengambil keberanian untuk bertanya.
Namun anak laki-laki itu tidak menjawab. Terlihat jelas bahwa rasa sakitnya membuatnya kesulitan untuk berbicara.
Helaan napas yang semakin berat menjadi melodi ketidakpastian. Aurasia merasa kekhawatiran merayap lebih dalam, mendorongnya mendekati anak laki-laki itu dengan hati penuh empati. Keadaan yang penuh tekanan dan ketegangan semakin terasa di malam yang membisu.
Gadis kecil itu menyingkirkan dengan pelan tangan kanan anak laki-laki itu dari perutnya. Aurasia terkejut begitu melihat sebuah luka tusukan yang cukup besar di perut anak laki-laki itu. Lubang yang sedari tadi ditutupi dengan tangan anak laki-laki itu, kini mulai mengeluarkan darah segar.
"A-apa yang harus aku lakukan?" panik Aurasia melihat darah yang mengalir tanpa kendali.
Gadis kecil itu terpikir suatu hal. Tangan mungilnya melepas pita yang terikat di kepalanya dan membiarkan rambut frost-nya terurai dengan anggun.
"Kamu tidak bisa melepaskan pakaianmu sendiri, kan?" tutur Aurasia melihat kondisi tubuh anak laki-laki itu yang sudah terkulai lemas. "Izinkan aku membantumu, ya," gadis kecil itu melanjutkan, lalu membuka satu-persatu kancing blouse yang dikenakan oleh anak laki-laki itu. Setelah pakaian atasnya terlepas, tangan kecil Aurasia dengan hati-hati mengikat pita hitam bergaris emas untuk menutupi luka di perut anak laki-laki itu.
Tiba-tiba cahaya hijau yang menyejukkan terpancar dari telapak tangan Aurasia, dan membuat mata gadis kecil itu melebar sempurna, terkejut dengan keajaiban yang terjadi. Cahaya hijau, manifestasi kekuatan Lux Sanatus yang dimiliki oleh Keluarga Kerajaan Lanceena, akhirnya bisa digunakan oleh Aurasia untuk pertama kalinya.
"Siapa kau?" tanya sang anak laki-laki dengan tajam, sambil meraih erat pergelangan tangan Aurasia, menyebabkan cahaya hijau itu redup dan lenyap.
Aurasia terkejut oleh perlakuan yang begitu cepat dan tak terduga dari anak laki-laki tersebut. Tangan anak laki-laki itu memegang erat dagu Aurasia, dan matanya menatap manik emas gadis itu. Aurasia pun membeku, tak mampu mengalihkan pandangan dari mata anak laki-laki itu. Ia seperti melihat bulan purnama bercahaya dalam mata anak laki-laki itu, cahayanya begitu memukau. Seakan bulan purnama yang baru saja tampak di langit telah berpindah ke mata sang anak laki-laki.
...♡♡♡♡♡...
Pembaca tersayang, kami sangat menghargai dukungan kalian. Yuk, like, subscribe, berikan gift, vote, dan tinggalkan komentar kalian!
Jika ada pesan khusus untuk para tokoh, boleh loh share di sini.
Oh iya, jangan lupa untuk follow Instagram kami @indah__laa agar tetap terhubung dan mendapatkan informasi terbaru. Ayo kita jadi komunitas yang lebih erat! 🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
vivin vvii
kalo bayangin cogan yg muncul jadi semangatt dehh
2024-05-12
0
Witaa
ada cogan yang muncul, uhuy
2024-02-23
1
Witaa
ada cogan yang mucul, uhuy
2024-02-23
0