Bagian 8 - Pencuri Kecil

Tiba-tiba, beberapa pencuri kecil muncul dari balik sudut-sudut gelap alun-alun. Dengan cepat, mereka merampas keranjang buah dari tangan Aurasia, Hazel dan Lussy, sebelum akhirnya mereka melarikan diri. Hanya keranjang milik Jack yang tidak dicuri karena ia memegangnya dengan kuat, dan para pencuri kecil tidak punya waktu untuk bermain tarik-tarikan.

"Apa yang kalian tunggu? Cepat kejar mereka!" seru Jack sambil mulai berlari, menyadarkan para gadis kecil yang masih terkejut dengan kejadian barusan yang terjadi begitu cepat.

"Ah, i-iya!" Para gadis kecil itu pun langsung berlari menyusul Jack.

"Ke sebelah sana!" tunjuk Jack ke arah sebuah gang yang baru saja dilewati oleh para pencuri kecil itu.

"Ayo!"

Tanpa mereka sadari, mereka tak lama lagi akan menghadapi sebuah kejutan tak terduga. Saat mereka berjalan melintasi jalur setapak yang sunyi, tiba-tiba saja mereka terperangkap dalam jebakan licin yang berupa tali yang terikat setinggi mata kaki.

"AAAA!!!" anak-anak itu berteriak dengan sangat keras begitu mereka terjatuh ke dalam lumpur yang berada di sisi jalan.

"Aduh, menjijikan!" seru Lussy, melihat lumpur-lumpur yang menempel pada tubuhnya.

"HAHAHAHA!!!" Jack tertawa terbahak-bahak seraya menunjuk wajah para anak perempuan itu satu-persatu yang kotor terkena lumpur. "Lihat wajah kalian, kalian seperti babi yang habis berguling-guling di lumpur! HAHAHAHA!!!"

"Hei! Apa yang kau tertawakan? Lihatlah wajahmu sendiri! Kau juga seperti babi tahu!" balas Lussy tidak terima, seraya menepis lumpur yang ada di wajahnya.

"Hehe!"

Suara tawa anak kecil yang tidak dikenalinya membuat manik Aurasia berkeliling mencari sumber suara. Mata Aurasia pun membulat, begitu menangkap keberadaan si pencuri kecil. Pencuri kecil itu pun lari begitu matanya bertemu dengan mata Aurasia.

"Ugh! Jangan main-main denganku! Kalian membuat kesabaranku habis!" Aurasia berdiri dan keluar dari kubangan lumpur itu. Ia pun langsung berlari mengejar pencuri kecil itu dan meninggalkan teman-temannya.

"Aura, tunggu kami!" teriak Jack, sebelum akhirnya ia, Lussy, dan Hazel keluar dari kubangan lumpur dan berlari menyusul Aurasia.

Pencuri kecil itu melarikan diri dengan kekuatannya yang seadanya, hingga terengah-engah.

"HEI! TUNGGU!" teriak Aurasia, masih mengejar dengan semburat amarah.

"Jika kau berlari cepat, aku lebih cepat," ujar Aurasia setelah berhasil menangkap si pencuri kecil. "Sekarang, apa yang kau inginkan?" Aurasia menahan tangannya dengan kuat. Untungnya, mereka sebaya, membuat Aurasia lebih mudah untuk mengendalikan si pencuri kecil.

"Kembalikan segera buah-buahan kami!" desak gadis kecil berambut frost itu dengan nada sedikit meninggi.

Suasana menjadi hening sejenak ketika perhatian Aurasia tertuju pada sekelompok anak-anak yang tengah menikmati buah-buahannya di sebuah gubuk kecil. Mereka berpakaian lusuh, tubuhnya kurus, dan dengan lahap mengunyah buah seakan sudah berhari-hari tidak makan.

Kemudian, teman-teman Aurasia datang dengan napas terengah-engah.

"Aura, kau lari begitu cepat," kata Jack sambil menepis keringat di pelipisnya.

"Apa yang terjadi, Aura?" tanya Hazel yang nampak paling kelelahan.

"Iya, apa yang terjadi?" tambah Lussy yang sudah bercucuran keringat.

Pandangan ketiga anak itu menyorot pada adegan yang menarik perhatian Aurasia, anak-anak kurus berpakaian lusuh dengan rakus menyantap buah-buahan yang sebelumnya mereka curi. Wajah mereka yang tadinya lelah, kini berubah menjadi penuh kasihan.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Aurasia pada si pencuri kecil yang masih ditahannya.

"Me-melakukan apa?" balas si pencuri kecil dengan wajah kebingungan, tidak mengerti.

"Jika kau benar-benar membutuhkan makanan, seharusnya kau meminta dengan baik pada kami," jelas Aurasia sambil melepaskan perlahan tangan si pencuri kecil.

"Iya, mencuri itu tidak baik tahu," tambah Lussy medekati Aurasia.

"Dari mana kau balajar kata-kata seperti itu?" tanya Jack dengan wajah heran, melihat Lussy yang lembut tidak seperti biasanya.

"Agh! Sakit tahu!" Jack meringis kesakitan begitu Lussy memukul kepalanya.

"Makanya, jangan banyak omong!" balas Lussy memandang Jack dengan sinis.

Pencuri kecil itu mendengus, "Apa yang kalian tahu tentang kami?" ujarnya dengan nada suara yang agak tinggi, memikat semua pandangan.

"Tidak ada yang memperhatikan kami! Semua orang meremehkan kami!"

"Bukan hanya para bangsawan yang merendahkan kami, bahkan rakyat biasa seperti kalian juga memandang kami seakan kami adalah orang buangan." Anak-anak berpakaian lusuh, yang baru saja menenangkan rasa lapar dengan buah hasil curian tadi, berjalan dan berdiri di sebelah si pencuri kecil itu.

"Ini semua karena kami yatim piatu, tidak ada yang menerima kami di mana pun," lanjut si pencuri kecil dengan suara lirih.

Mendengar ungkapan itu, Aurasia merasa tidak nyaman. Ia tidak bisa membayangkan perjuangan anak-anak tersebut. Meski Aurasia tidak memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya di dunia nyata maupun dunia fantasi ini, setidaknya ia hidup dengan kondisi ekonomi yang sangat baik. Berbeda dengan si pencuri kecil dan kawannya yang tidak memiliki apa-apa.

"Kami juga yatim piatu," sahut Jack, Lussy, dan Hazel serempak.

"Tapi kami tidak mencuri seperti kalian," tambah Hazel dengan suara lembut sambil tersenyum tipis.

"Itu karena lingkungan kita berbeda," jawab si pencuri kecil.

"Kalau begitu, ayo ikut dengan kami, ke lingkungan kami!" ajak Aurasia, sambil mengulurkan tangan kepada si pencuri kecil.

"Siapa namamu?" tanya Aurasia pada si pencuri kecil, memberikan senyum simpulnya.

"George," jawab si pencuri kecil sambil menatap Aurasia yang tengah tersenyum manis. George merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Mungkin... perasaan berdebar?

"Baiklah, George, ayo ikut bersama kami ke panti asuhan," ajak Aurasia dengan penuh kehangatan kepada anak-anak itu.

"Tunggu dulu, bagaimana dengan teman-temanku?" tanya George, memandang teman-temannya dengan tatapan penuh kasih.

"Tentu saja, teman-temanmu juga," balas Aurasia dengan keyakinan.

"Benarkah?" ujar George dengan ekspresi tidak percaya, mencari kepastian.

"Iya, George," jawab Aurasia, meyakinkan anak-anak tersebut. Senyum merekah pun terpancar di wajah mereka. Dengan perasaan bahagia dan senyuman riang, mereka semua kembali bersama ke panti asuhan.

...♡♡♡♡♡...

Semuanya berjalan lancar sampai saat ini. Aku dan teman-temanku berhasil membantu George beserta kawanannya menemukan rumah baru untuk mereka. Sayangnya, mereka harus tinggal di panti asuhan desa tetangga, bukan di Panti Asuhan Desa Nefeloma, yang sudah sangat penuh dengan anak-anak asuh. Meski awalnya George enggan ditempatkan di panti asuhan desa tetangga karena tak ingin terpisah dariku, namun akhirnya dia mengalah demi kebaikan teman-temannya.

...♡♡♡♡♡...

^^^3 tahun kemudian~^^^

Tinggal beberapa minggu lagi, umur Aurasia akan genap sepuluh tahun. Aku hidup dengan damai sejak kelahiranku. Tidak ada ujian hidup yang begitu berat selama aku berada di tubuh Aurasia kecil.

Aku bersyukur karena tidak ada gejala penyakit berbahaya yang ditunjukan oleh Bettie. Aku selalu takut jika Bettie akan meninggalkanku seperti cerita pada novel. Aku sangat menyayangi Bettie. Aku sudah menganggap Bettie seperti ibuku sendiri.

...♡♡♡♡♡...

Pembaca tersayang, kami sangat menghargai dukungan kalian. Yuk, like, subscribe, berikan gift, vote, dan tinggalkan komentar kalian!

Jika ada pesan khusus untuk para tokoh, boleh loh share di sini.

Oh iya, jangan lupa untuk follow Instagram kami @indah__laa agar tetap terhubung dan mendapatkan informasi terbaru. Ayo kita jadi komunitas yang lebih erat! 🌟

Terpopuler

Comments

vivin vvii

vivin vvii

gelap benerr yaa

2024-05-12

0

Witaa

Witaa

dark

2024-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 - Sedikit Cinta
3 Bagian 2 - Lahir Kembali
4 Bagian 3 - Demi Aku dan Bibi Bettie
5 Bagian 4 - Panti Asuhan Desa Nefeloma
6 Bagian 5 - Teman Baru?
7 Bagian 6 - Apakah Kamu Bahagia?
8 Bagian 7 - Mantan Pengawal Ibu
9 Bagian 8 - Pencuri Kecil
10 Bagian 9 - Sepuluh Tahun
11 Bagian 10 - Masa Depan yang Tidak Diinginkan
12 Bagian 11 - Harapan
13 Bagian 12 - Cahaya yang Redup
14 Bagian 13 - Keputusasaan
15 Bagian 14 - Malam yang Mencekam
16 Bagian 15 - Lux Sanatus dan Mata Bulan Purnama
17 Bagian 16 - Harapan di Tengah Kegelapan
18 Bagian 17 - Penyembuhan dan Darah
19 Bagian 18 - Melampaui Batas
20 Bagian 19 - Kecurigaan dan Teori
21 Bagian 20 - Ciri yang Tidak Asing
22 Bagian 21 - Dia Bukan Tokoh Utama Pria
23 Bagian 22 - Perasaan yang Membingungkan
24 Bagian 23 - Menjadi Penyelamat Bagi Satu Sama Lain
25 Bagian 24 - Waktu yang Terasa Cepat
26 Bagian 25 - Senyuman yang Sama
27 Bagian 26 - Aku Ingin Selalu Bersama Kalian
28 Bagian 27 - Takut Akan Kematian
29 Bagian 28 - Apakah Caraku Salah?
30 Bagian 29 - Dia Sangat Keras Kepala
31 Bagian 30 - Apakah Kau Benar-Benar Berusia Sepuluh Tahun?
32 Bagian 31 - Pertemanan Kita Berakhir di Sini
33 Bagian 32 - Hanya Keajaiban dari Tuhan yang Dapat Menyelamatkannya
34 Bagian 33 - Peri Pemalu yang Memiliki Kekuatan Penyembuhan
35 Bagian 34 - Penyesalan
36 Bagian 35 - Festival di Grand Duchy Systrofi
37 Bagian 36 - Wanita Tua dan Gadis yang Terluka
38 Bagian 37 - Untuk Satu Detik Saja
39 Bagian 38 - Dia Kembali
40 Bagian 39 - Mengelilingi Desa Bersama
41 Bagian 40 - Kue Pai yang Membawa Hawa Panas
42 Bagian 41 - Ringan Bagaikan Udara
43 Bagian 42 - Kehadiranmu Terasa Sama Dengannya
44 Bagian 43 - Bahagia Sekali Rasanya dengan Perlakuanmu
45 Bagian 44 - Toko Perhiasan yang Mewah
46 Bagian 45 - Lembah Bunga
47 Bagian 46 - Terbebani Oleh Sesuatu yang Tidak Diungkapkan
48 Bagian 47 - Aku Sangat Bahagia Bila Bersamamu
49 Bagian 48 - Perasaan yang Mengalir dalam Kebisuan
50 Bagian 49 - Telaga Tersembunyi
51 Bagian 50 - Keindahan yang Terjatuh
52 Bagian 51 - Hanya Aku yang Bisa Menyembuhkannya
53 Bagian 52 - Anak yang Telah Lama Hilang
54 Bagian 53 - Kucing Hitam yang Manis dan Taman Bunga Peony
55 Bagian 54 - Mencari Hadiah yang Berkesan
56 Bagian 55 - Chand Menghilang
57 Bagian 56 - Penculikan Putri di Desa Kecil
58 Bagian 57 - Penculikan Putri di Desa Kecil II
59 Bagian 58 - Chand Si Kucing Penyelamat?
60 Bagian 59 - Bisikan Kekhawatiran
61 Bagian 60 - Ketidakpastian Tersembunyi
62 Bagian 61 - Permainan Rahasia: Koin, Tantangan, dan Kejujuran
63 Bagian 62 - Perjalanan Izana dan Rahasia Chand
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 - Sedikit Cinta
3
Bagian 2 - Lahir Kembali
4
Bagian 3 - Demi Aku dan Bibi Bettie
5
Bagian 4 - Panti Asuhan Desa Nefeloma
6
Bagian 5 - Teman Baru?
7
Bagian 6 - Apakah Kamu Bahagia?
8
Bagian 7 - Mantan Pengawal Ibu
9
Bagian 8 - Pencuri Kecil
10
Bagian 9 - Sepuluh Tahun
11
Bagian 10 - Masa Depan yang Tidak Diinginkan
12
Bagian 11 - Harapan
13
Bagian 12 - Cahaya yang Redup
14
Bagian 13 - Keputusasaan
15
Bagian 14 - Malam yang Mencekam
16
Bagian 15 - Lux Sanatus dan Mata Bulan Purnama
17
Bagian 16 - Harapan di Tengah Kegelapan
18
Bagian 17 - Penyembuhan dan Darah
19
Bagian 18 - Melampaui Batas
20
Bagian 19 - Kecurigaan dan Teori
21
Bagian 20 - Ciri yang Tidak Asing
22
Bagian 21 - Dia Bukan Tokoh Utama Pria
23
Bagian 22 - Perasaan yang Membingungkan
24
Bagian 23 - Menjadi Penyelamat Bagi Satu Sama Lain
25
Bagian 24 - Waktu yang Terasa Cepat
26
Bagian 25 - Senyuman yang Sama
27
Bagian 26 - Aku Ingin Selalu Bersama Kalian
28
Bagian 27 - Takut Akan Kematian
29
Bagian 28 - Apakah Caraku Salah?
30
Bagian 29 - Dia Sangat Keras Kepala
31
Bagian 30 - Apakah Kau Benar-Benar Berusia Sepuluh Tahun?
32
Bagian 31 - Pertemanan Kita Berakhir di Sini
33
Bagian 32 - Hanya Keajaiban dari Tuhan yang Dapat Menyelamatkannya
34
Bagian 33 - Peri Pemalu yang Memiliki Kekuatan Penyembuhan
35
Bagian 34 - Penyesalan
36
Bagian 35 - Festival di Grand Duchy Systrofi
37
Bagian 36 - Wanita Tua dan Gadis yang Terluka
38
Bagian 37 - Untuk Satu Detik Saja
39
Bagian 38 - Dia Kembali
40
Bagian 39 - Mengelilingi Desa Bersama
41
Bagian 40 - Kue Pai yang Membawa Hawa Panas
42
Bagian 41 - Ringan Bagaikan Udara
43
Bagian 42 - Kehadiranmu Terasa Sama Dengannya
44
Bagian 43 - Bahagia Sekali Rasanya dengan Perlakuanmu
45
Bagian 44 - Toko Perhiasan yang Mewah
46
Bagian 45 - Lembah Bunga
47
Bagian 46 - Terbebani Oleh Sesuatu yang Tidak Diungkapkan
48
Bagian 47 - Aku Sangat Bahagia Bila Bersamamu
49
Bagian 48 - Perasaan yang Mengalir dalam Kebisuan
50
Bagian 49 - Telaga Tersembunyi
51
Bagian 50 - Keindahan yang Terjatuh
52
Bagian 51 - Hanya Aku yang Bisa Menyembuhkannya
53
Bagian 52 - Anak yang Telah Lama Hilang
54
Bagian 53 - Kucing Hitam yang Manis dan Taman Bunga Peony
55
Bagian 54 - Mencari Hadiah yang Berkesan
56
Bagian 55 - Chand Menghilang
57
Bagian 56 - Penculikan Putri di Desa Kecil
58
Bagian 57 - Penculikan Putri di Desa Kecil II
59
Bagian 58 - Chand Si Kucing Penyelamat?
60
Bagian 59 - Bisikan Kekhawatiran
61
Bagian 60 - Ketidakpastian Tersembunyi
62
Bagian 61 - Permainan Rahasia: Koin, Tantangan, dan Kejujuran
63
Bagian 62 - Perjalanan Izana dan Rahasia Chand

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!