Eternal Recurrence
Putri Aurasia, menaiki menara Kota Anatric. Di sekelilingnya, terdapat sekitar puluhan algojo dan para dayang istana, serta rakyat Kekaisaran Iresical, yang siap untuk menyaksikan Putri Kekaisaran mereka dihukum mati. Para rakyat yang hadir, menatap Putri Aurasia dengan dingin dan amarah yang membara. Kebencian yang mendalam, telah tertanam dalam hati mereka.
"Cepat habisi wanita pembunuh itu!"
"Dasar kau, wanita yang keji!"
"Kami tidak pernah mengakuimu sebagai Putri Iresical!"
"Seharusnya kau tidak lahir, dasar anak durhaka!"
"Kau sama seperti ibumu, seorang pembunuh!"
Dengan wajah yang mencerminkan kekecewaan besar dan rasa takut yang mendalam, Putri Aurasia memandang rakyatnya. Putri Aurasia menghela napas gelisah.
"Aku," tutur Putri Aurasia, membuka suara dengan tegas, dan berusaha menyembunyikan rasa takutnya. Suaranya yang terdengar begitu nyaring, mengheningkan keributan dan cacian yang diutarakan orang-orang kepadanya. "Aku datang ke sini untuk mati, atas perintah Yang Mulia Putra Mahkota Iresical, yang bijaksana," ujarnya melanjutkan, dengan pandangan miris yang perlahan muncul pada wajahnya.
"Tidak peduli kalian semua memanggilku si Putri selir, tidak peduli kalian menyebutku sebagai Putri terburuk yang pernah dimiliki oleh Iresical, tidak peduli kalian menyebutku anak durhaka."
"Karena aku akan selalu menegaskan pada kalian, bahkan diakhir hayatku, bahwa aku bukanlah seorang pembunuh, dan bukanlah putri dari seorang pembunuh!" Putri Aurasia mengakhiri kalimat terakhirnya dengan menitikkan air mata.
Para rakyat pun kembali melemparkan hinaan dan cacian kepada Putri Aurasia. Tidak peduli dengan apa yang disampaikan oleh Yang Mulia Putri. Kepercayaan mereka telah hilang sepenuhnya terhadap Putri Aurasia.
Sendangkan para algojo, berjalan mendekati Putri Aurasia. Salah seorang dari algojo tersebut membawa satu botol kaca bening dengan ramuan racun bewarna hitam di dalamnya. Putri Aurasia meminum ramuan tersebut dengan berat hati. Begitu selesai meneguk seluruh ramuan tersebut, Putri Aurasia lantas tertunduk lemah dan tersungkur ke lantai.
Semua orang yang menghadiri proses eksekusi tersebut, akhirnya bersorak dengan gembira. Memberikan ucapan rasa syukur kepada Tuhan, karena telah menghukum orang yang telah membunuh Kaisar mereka.
...♤♤♤♤♤...
...The Frost Hair~...
..."Bulan purnama, engkau menampilkan keindahan yang tak tergambarkan. Di tengah langit malam yang sunyi, engkau bersinar begitu sendu. Setiap kali pandangan ini mencapaimu, rasanya engkau hadir untuk mengisi kesendirianku. Aku melihatmu sebagai teman setiaku. Aku tak seberkenan ketika orang lain juga tertarik pada cahayamu yang menawan di malam hari. Engkau adalah penjaga malamku, seharusnya engkau hanya ada untukku. Cahaya lembutmu, aku ingin hanya milikku. Keinginan untuk menggelapkan pandangan mereka, agar mereka tak lagi terpesona olehmu. Tetapi egois ini membuatku semakin terasing. Dan kau perlahan menjauh, meninggalkanku di dalam gelap....
...Ini menyakitkan. Meski demikian, aku bersyukur. Pada detik-detik terakhir hidupku, engkau muncul dengan cahayamu yang lembut. Cahaya itu memelukku, merangkul dengan hangat sebelum akhirnya Tuhan mengajakku."...
...The Black Hair~...
..."Bunga, engkau sungguh memesona. Setiap kali mata ini bertemu denganmu, getaran positif terasa mengalir melalui diriku. Aku enggan untuk menyentuhmu, bahkan mencabutmu dari akarnya. Ini bukan berarti aku tak merasa tertarik padamu, tetapi lebih kepada rasa khawatirku akan melukaimu. Aku berpikir cukuplah jika kau dibiarkan aman dari ancaman bahaya yang bisa merusak pesonamu....
...Namun, ternyata aku keliru. Aku tak menyadari bahwa engkau membutuhkan lebih dari itu. Tanpa aku sadari, engkau mulai layu dan akhirnya gugur meninggalkanku. Seharusnya aku memberimu nutrisi yang cukup, memberikan cahaya yang kau butuhkan, dan menyiramimu setiap hari....
...Jika aku diberi kesempatan untuk melihatmu tumbuh kembali, aku akan memindahkanmu ke dalam pot bunga. Kau akan menjadi temanku, menemani setiap langkahku. Aku akan merawatmu, memberikan apa yang engkau butuhkan, dan menjagamu agar tetap berkembang dengan keindahanmu yang khas. Kita akan bersama-sama merasakan pesona tumbuhan yang hidup dalam harmoni dengan dunia di sekitarnya."...
...♤♤♤♤♤...
Hormat kepada semua pembaca yang saya cintai,
Dengan tulus, saya ingin menyampaikan bahwa setiap karya yang saya tulis adalah hasil dari pemikiran dan imajinasi pribadi saya. Tujuan utama saya adalah menyajikan cerita dan gagasan yang murni dari hati dan pikiran saya sendiri.
Saya ingin menegaskan bahwa jika terdapat kesamaan dengan karya orang lain, itu murni kebetulan belaka. Tidak ada maksud untuk menyinggung pihak lain atau merugikan siapa pun. Saya menghargai keberagaman ide dan kreativitas dalam dunia tulis-menulis.
Terima kasih atas dukungan dan pemahaman Anda. Semoga karya-karya saya dapat memberikan inspirasi dan kesenangan bagi Anda semua.
^^^Dengan rasa hormat,^^^
^^^Indah La^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Ayu Dani
Mampir
2024-02-29
2
Witaa
penulisannya indah benget, kayak nama author 😍
2024-02-23
1