Sekar nampak terkejut dengan kehadiran oria yabg baru beberapa waktu yabg lalu membuatnya kesal akibat sikap arogannya justru kini malah bertemu lagi dengan pria yang barusan membuatnya kesal ditambah sikap pria ini yang sombong karena dia orang kaya.
"Kamu lagi kamu lagi!"
"Kenapa juga saya harus ketemu sama kamu lagi sih?"
Pria itu nampak emosi dan kemudian menekan klakson mobilnya yang membuat Sekar menutup telinga.
"Minggir sekarang juga atau saya tabrak!"
Sekar nampak tak percaya kalau pria ini akan memperlakukannya dengan tidak baik dan kalau Sekar lihat sepertinya dia memang serius dengan apa yang ia katakan barusan.
"Kalau masih tak mau minggir maka jangan salahkan saya kalau kamu saya bakal tabrak!"
Sekar sontak memberikan jalan pada mobil SUV itu melintas karena ia masih sayang akan nyawanya. Selepas mobil yang ditumpangi oleh pria angkuh itu pergi kini Sekar berdecak kesal, ia tak percaya bahwa harus bertemu pria super duper menyebalkan seperti barusan.
"Apa semua orang kaya begitu sombong seperti dia?"
Sekar menggelengkan kepalanya dan kemudian ia memutuskan untuk tak mau tahu lebih dalam lagi mengenai siapa pria kaya yang sombong barusan namun Sekar jadi paham satu hal bahwa kalau ia bertemu lagi dengan pria itu maka ia harus bersikap bodo amat karena sudah dipastikan pria itu akan membuatnya naik darah dengan kelakuannya yang sangat menyebalkan.
"Sudahlah lebih baik aku gak perlu memikirkan dia. Kalau aku terus memikirkan dia yang ada malah naik darah."
Sekar kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah kontrakannya dan tentu saja ia masih harus waspada karena tantenya ada di kota ini.
"Kenapa tante bisa ada di sini, sih?"
Sekar masih harus terus waspada karena dirinya tak mau kalau sang tante akan tahu di mana tempat tinggalnya. Setelah memastikan kalau semuanya aman dan terkendali maka kini Sekar memutuskan untuk kembali ke rumah kontrakannya bahkan ia langsung masuk dan mengunci pintu rumah kontrakan tersebut.
****
Sebuah mobil SUV berhenti di parkiran hotel mewah dan satpam membukakan pintu hotel untuk tamu yang menginap di hotel ini. Pria yang barusan turun dari mobil SUV itu berjalaj masuk ke dalam hotel mewah tersebut karena memang ia ta tinggal di kota ini. Ia datang untuk alasan pekerjaan. Baru saja ia sampai di kamar hotelnya ponselnya sudah berdering dan ketika melihat siapa orang yang menelponnya nampak tertera nama mama di sana yang mau tak mau ia harus menjawabnya.
"Ada apa Mama menelponku?"
"Apakah pertemuannya sudah selesai?"
"Kalau belum selesai mana mungkin aku bisa menjawab telepon dari Mama kan?"
"Ya juga sih."
"Kenapa Mama menelponku? Aku yakin bahwa ini bukanlah sebuah kebetulan belaka."
"Mama menelponmu karena papamu mengatakan setelah kamu kembali dari dinasmu di Cirebon maka kamu harus ikut makan malam bersama kami."
"Makan malam? Apakah aku akan dijodohkan lagi?"
"Kamu ingat Christie?"
"Iya tentu saja ingat, kenapa apakah dia akan dijodohkan denganku?"
"Papamu melakukan semua ini demi keluarga, lagi pula Christie datang dari kalangan keluarga yang terpandang dan memiliki nilai akademis yang baik. Dia lulusa terbaik universitas di Amerika."
"Tanpa menjelaskan semuanya padaku pun aku tahu siapa dia."
"Kalau begitu sampai jumpa di Jakarta. Mama tunggu kamu kembali."
****
Silma terus saja mencari di mana keberadaan Sekar namun tentu saja ini bukanlah perkara mudah apalagi kini ia ada di kota bukannya di desa.
"Aku yakin sekali kalau tadi aku melihat dia."
Silma yakin sekali bahwa Sekar ada di kota ini walaupun kota ini luas dan banyak warga dan wisatawan namun Silma yakin bahwa akan bisa menemukan di mana Sekar berada.
"Kamu tak akan pernah bisa melarikan diri dariku. Aku akan membawamu kembali dan menikahkan kamu dengan pria tua menyebalkan itu dengan begitu maka semua utang yang diriku miliki bisa lunas."
Bayangan utang yang lunas sudah membuat Silma tersenyum lebar. Hal tersebut terjadi karena jumlah pinjaman yang yang ia ajukan pada juragan Joni nominalnya cukup besar dengan bunga yang tinggi. Silma bukanlah wanita yang pantang menyerah dalam mendapatkan hasil yang ia inginkan. Kalau ia ingin sesuatu maka dia akan melakukannua sungguh-sungguh.
"Bahkan kalau kamu berlari ke lubang semut pun maka aku akan bisa menemukanmu, tunggu dan lihat saja nanti!"
Hari sudah beranjak malam dan Silma tinggal di hotel untuk beberapa hari ke depan. Silma masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan Sekar namun ia tak akan menyerah begitu saja.
"Kamu bisa terus bersembunyi karena aku akan menemukanmu."
****
Sekar menimbang tawraan dari agen penyalur tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan sebagai TKW di luar negeri yang tentu saja bayarannya tinggi. Selain bayaran yang tinggi juga ia bisa menghindari tantenya yang sangat berambisi menjualnya pada pria tua hidung belang yang sangat genit padanya.
"Aoakah aku harus menerima tawarannya?"
Sekar nampak ragu saat ini, walau sebenarnya tawaran itu sangat menjanjikan padanya namun ada sesuatu hal yang mengganjal di hatinya yang mana hal tersebut menjadi sesuatu yang mengganjal Sekar untuk menerima tawaran tersebut.
"Ada apa ini sebenarnya?"
Sekar nampak menghela napasnya panjanh dan hari saat ini sudah malam selain itu ia juga belum makan malam, Sekar kemudian pergi mencari penjual makanan dekat rumah kontrakannya namun dirinya sama sekali tak menyangka bahwa akan bertemu dengan Silma di tempat penjual nasi goreng yang mana tentu saja Sekar sudah tak bisa menghindar lagi karena Silma sudah melihatnya selain itu juga Silma sepertinya tak akan begitu saja melepaskan tangkapannya.
"Akhirnya aku bisa menemukanmu juga."
"Kenapa Tante bisa ke sini?"
"Tante tahu kalau kamu ada di sini. Mau kamu berlari ke mana pun aku akan tahu."
"Aku akan menjadi TKW di luar negeri jadi sebaiknya Tante tak berpikir untuk membawaku kembali ke desa."
"Apa katamu? Kamu akan jadi TKW?"
****
Andrean baru saja bangun dari tidurnya dan ini adalah hari terakhir ia dinas di kota ini sebelum nanti sore ia akan kembali ke Jakarta. Andrean masih ingat betul apa yang dikatakan oleh mamanya yang mengatakan dia harus segera kembali ke rumah setelah dinasnya di kota ini selesai karena akan ada makan malam dengan keluarga rekan bisnis papanya. Ini bukanlah kali pertama perjodohan untuknya sudah ada beberapa wanita yang dijodohkan namun kemudian berakhir ditolak untuknya.
"Walaupun aku tahu kamu namun jangan harap aku akan menerima perjodohan konyol ini."
Andrean bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan kemudian setelah itu ia memutuskan untuk menikmati hari terakhir di kota ini sebelum seseorang melintas di depan mobilnya dan membuatnya geram.
"Astaga benar-benar!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments