Don'T Tease Me Little Girl
Kediaman mewah rumah keluarga Matson, sedang ramai didatangi banyak mobil-mobil tamu undangan. Ada berita besar yang beredar di kalangan para konglomerat, keluarga terpandang Haven Ganendra telah melamar putri terakhir keluarga Matson.
"Charlotte Orca Matson, maukah kamu menikah denganku" ujar Johanson Haven Ganendra, berlutut dihadapan Charlotte membawa bunga tulip dan cincin berlian yang sangat mewah, pusaka peninggalan sang nenek pendiri keluarga Ganendra
"Hmm..~ tapi kamu bukan pacarku, bagaimana mungkin aku terima lamaranmu, diantara kita tidak pernah ada perasaan cinta" ujar Charlotte langsung membelakangi sahabatnya
"Tapi kita sudah temanan dari kecil, aku sudah sangat suka padamu sejak lama, aku sangat yakin kau pun begitu, lagian tidak ada salahnya kita jadi suami dan istri bukan, kita ini kan sahabatan dari kecil" ujar Johanson sorot matanya penuh cinta dan harapan, ia terus membujuk Charlotte agar menerima lamarannya
"Hah...~" Charlotte menghela nafas, saat ini ia sudah beranjak dewasa umurnya sudah 18 tahun, mamanya melahirkan dia di usia yang tidak muda yaitu 45 tahun, kalau dihitung sekarang orang tuanya sudah sangat tua ibunya Herlina berusia 63 tahun saat ini, sedangkan ayahnya Harlord 70 tahun.
Tidak ada yang tahu, esok hari bisa saja orangtuanya mendadak sudah tidak ada, Charlotte yang baru beranjak dewasa sangat sedih karena terus memikirkan hal ini, keempat kakaknya juga sudah memiliki hidup mereka masing-masing, kalau sampai orangtuanya tidak ada, siapa yang akan menanggung hidupnya nanti, apa mau dia menjadi beban para kakaknya.
Johanson teman masa kecilnya kebetulan berasal dari keluarga terpandang, pastilah masa depannya sangat terjamin dibandingkan kakak laki-lakinya yang tidak jelas ada dimana sekarang.
Wajahnya cukup tampan, seumuran juga dengan Charlotte, ia juga sudah mengenal lama Johanson, sewaktu disekolah dulu, Johanson selalu jadi idola para siswi, pretasi akademis nya juga sangat baik, sepertinya Charlotte tidak akan rugi jika menerima lamarannya.
"Baiklah, aku setuju menikah denganmu" ujar Charlotte setelah menimbang-nimbang keuntungan menerima lamaran Johanson
"Aku sungguh senang sekali Charlotte, aku sangat bahagia kamu mau terima lamaranku , aku berjanji akan selalu membahagiakanmu kedepannya" ujar Johanson langsung memeluk erat Charlotte wanita pujaannya
Kembali kekediaman keluarga Matson saat ini, pesta pertunangan mewah di gelar meriah di ballroom kediaman orangtua Charlotte, para kerabat mereka tidak mau melewatkan kesempatan berkenalan dengan keluarga Ganendra yang terkenal dan terpandang di masyarakat se-Indonesia.
"Ow...astaga kamu cantik sekali sayang~" ujar Herlina memandangi putri kecilnya dengan balutan gaun bewarna biru di padukan taburan bunga-bunga dari kristal
"Aku gugup sekali mama, aku ragu apakah benar-benar bisa mencintai Johanson sahabatku dari kecil, sampai sekarangpun aku belum bisa menciumnya" ujar Charlotte ia sangat gugup
"Lotte sayang jangan takut, dulu mama dan papamu juga begitu, awalnya kita juga gak saling suka, tapi seraya waktu berlalu kami bisa saling mencintai sampai sekarang, apalagi kamu yang sudah lama kenal Johanson, mama sangat yakin kamu akan hidup bahagia dengannya" ujar Herlina tersenyum tulus menyemangati anaknya
Kata-kata ibunya benar, tidak ada salahnya menjalani pertunangan ini, Charlotte harus lebih menyakini dirinya, dan berusaha belajar mencintai Johanson memandang sahabatnya itu sebagai laki-laki pilihannya.
"Baik ma, Charlotte setuju"
_________
Disisi lain di kediaman keluar Haven Ganendra.
Johanson sedang berdiri bolak-balik, ia sangat gugup beberapa kali merapikan penampilannya lagi dan lagi.
"Hei bocah nakal, kau terlihat lebih tampan hari ini" tiba-tiba suara berat yang ia rindukan bergema di ruangan kamarnya
"Ya.. ampun kak Joe..!!" teriak Johanson sangat senang melihat kakaknya sudah kembali ke rumah
Johanson langsung berlari memeluk erat kakaknya Jonathan, ia sangat kangen sejak kakaknya kuliah di Amerika dia jarang sekali bertemu, karena setelah kembali kakaknya memutuskan hidup mandiri dan tinggal di apartemen miliknya.
"Bagaimana mungkin kamu melamar anak orang begitu saja, dan besoknya kamu berangkat kuliah di Singapore" ujar Jonathan mengacak-acak rambut adiknya
"Ya ampuunn..!! rambutku..!! kakak jahat sekali" Johanson kesal dan merapikan kembali rambutnya
"Yah..., aku cuma gak mau saat aku kuliah di Singapore, dia ketemu dengan pria lain dan jatuh cinta, makanya sebelum itu terjadi lebih baik aku bertunangan dengannya bukan, lagian Charlotte juga setuju menikah denganku" ujar Johanson mencurahkan keluh kesahnya
"Yah.. Aku cuma merasa tindakan kamu terburu-buru sekali, belum kerja udah mau hidupin anak orang" ujar Jonathan blak-blakan
"Kakak ini kayak gak tau aja deh~, selesai kuliah ayah akan menyerahkan semua perusahaan padaku, sudah pasti aku bisa menjamin kehidupan Charlotte sampai kita tua nanti" Johanson sangat percaya diri
"Ya sudah, percuma aku berdebat denganmu yang keras kepala, aku doakan hubungan kalian lancar sampai hari pernikahan" ujar Jonathan menepuk pundak adiknya
"Thanks kak" Johanson sudah tidak gugup lagi
___________
"Lotte.. sudah lama kita tidak ketemu, tidak kusangka kamu terlihat sangat dewasa sekarang" ujar Helena kakak tertua Charlotte
"Makasih kak~" umur kak Helena berjarak sangat jauh dengan Charlotte yaitu 24 tahun
"Lotte, kalau berdampingan seperti ini kita mirip loh~" ujar Jennifer melihat dirinya dan Charlotte di cermin
"Iya kak Jen, masih kelihatan mudah loh~" Jennifer kakak kedua Charlotte berjarak 22 tahun darinya
"Gak nyangka kamu akan bertunangan diusia semuda ini, gak mau selesaikan kuliahmu dulu?" ujar Caroline kakak keempat berjarak 12 tahun dari Charlotte
"Tenang saja kak, saat ini aku dan Johanson cuma bertunangan setelah kami berdua selesai kuliah, kami baru akan menikah" ujar Charlotte
"Astaga~ kalau aku jadi kamu sih, mendingan aku tolak" ujar Caroline yang mulutnya gak peka dan blak-blakan
"Tok..tok...tok..."
"Charlotte...~" Harris kakak laki-laki Charlotte satu-satunya datang memasuki kamar
"Kak Harris...!!" Charlotte langsung berlari memeluk kakak kesayangannya
"Astaga..~ adik kecilku terlihat beda sekali, benar-benar sudah seperti wanita dewasa" ujar Harris tersenyum bahagia
"Hehe..~" kakak laki-laki yang selalu memanjakannya sejak dari kecil, Harris berjarak 13 tahun dari Charlotte
"Lotte sayang ayo turun~, Johanson dan keluarganya sudah datang loh" ujar Herlina
Herlina memandangi semua anaknya yang sedang berkumpul, kini mereka semua sudah tumbuh dewasa cantik, tampan dan menawan seperti dia dan Harlord dulu, ya waktu memang cepat berlalu.
___________
"Prok...prok...prok..." semua hadirin bertepuk tangan menyaksikan acara pertunangan Charlotte dan Johanson
Kini cincin tunangan sudah melingkar di jarinya, Charlotte harus segera belajar mencintai Johanson sahabatnya sedari kecil, ia sangat berharap kehidupan pernikahannya nanti akan sangat bahagia.
"Selamat ya Charlotte" ujar Zaskia teman baik Charlotte sekaligus teman Johanson
"Makasih~"
"Astaga gak nyangka kalian berdua bakalan tunangan, berita kalian pacaran aja gak pernah dengar" ujar Peter teman Charlotte dan Johanson
"Gak apa-apa dong~" ujar Johanson
"Johan~ selamat ya, terimakasih udah undang aku loh" ujar Veronica teman Johanson tapi bukan teman Charlotte
"Selamat juga buat kamu Charlotte~" Veronica tersenyum padanya
"Cih.., jangan bahagia dulu, ini baru pertunangan, bisa aja kan kalian putus sebelum nikah" ucap Veronica dalam hatinya
Veronica yang dari dulu naksir berat sama Johanson berani merangkul lengan Johanson dan mengajaknya ngobrol berdua tanpa peduli dengan reaksi Charlotte tunangannya, entah kenapa Charlotte yang melihat tidak ada rasa cemburu sedikitpun.
"Hai Charlotte kamu sudah tumbuh besar rupanya" tiba-tiba suara berat yang tidak asing terdengar di telinga Charlotte
Suara yang sudah lama ia rindukan entah sejak kapan itu terakhir terdengar oleh telinganya, ia pun segera menoleh ke arah suara itu.
"...." Terlihat Pria tampan yang dewasa, memakai setelan jas modern, tatapan matanya sangat menawan, tarikan bibirnya membuat hati Charlotte berdebar-debar
"Kak Joe~" ujar Charlotte mukanya tersipu malu, entah sudah berapa lama ia tidak bertemu kak Jonathan kakak tiri Johanson, juga teman baik kakak laki-lakinya Harris.
"Gimana~ adikku yang dulu masih kamu gendong, sudah jadi cantik jelita kan~" ujar Harris membanggakan adik kesayangannya
"Ya tentu saja, of course..~ jujur aku sedang terpesona padanya sekarang" ujar Jonathan tersenyum ramah pada Charlotte
"...." Charlotte langsung menunduk, entah mengapa ia tidak kuat menatap mata kak Joe, ia merasa jantungnya akan segera meledak karena terus berdetak cepat
"Selamat atas pertunanganmu, Calon adik ipar~" Jonathan mengisyaratkan tangannya untuk bersalaman
"Ma....makasih kak Joe" ujar Charlotte, tangannya bersentuhan dengan kak Joe, seketika tubuhnya langsung bergidik tidak karuan, seperti ada aliran listrik yang mengalir menggetarkan tubuhnya
"Aku turut senang, kita akan segera menjadi keluarga kedepannya" ujar Harris
"Astaga..., tidak buatku bro, kamu kan tahu aku ini hanyalah anak yang tak dianggap lagi oleh ayahku, Johanson yang akan mewarisi semua kekayaan ayahku" ujar Jonathan dengan santai
Mendengar perkataan kak Joe, Charlotte mulai mengingat masa lalunya dulu saat pertama kali bertemu kak Joe, kakak tiri Johanson.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
knp carlotte cintanya sm joe mau menerima tunangan dgn janson...
2024-09-18
1
Yani Cuhayanih
cinta salah sasaran...tunangan sama adik nya..tp cinta nya pada kk tirinya..victoria mo nikung ya
2024-08-23
1
myoungsoo
Keren thor ceritanya.
Intip karyaku juga ya thor😍
2024-06-27
1