Kisah - Kisah Dunia Persilatan.
Hari sudah menjelang senja saat hujan deras mulai mereda. suasana sekitarnya terlihat remang gelap. di sebuah tepian hutan bambu yang tadinya tenang mendadak mencekam saat terdengar suara jeritan ngeri yang samar-samar bercampur gema bentrokan senjata dan cacian penuh dendam kemarahan.
Dari kejadian itu dapat disimpulkan kalau tidak jauh dari pedataran berumput tepian hutan bambu ini telah terjadi pertarungan sengit yang melibatkan banyak orang dan pastinya telah memakan korban nyawa. meskipun angin senja yang berhembus terasa dingin, tapi tetap tidak mampu meredakan api dendam dalam jiwa.
Jika pada awalnya suara pertarungan yang terjadi masih terdengar keras penuh dengan hawa kebencian dan semangat membunuh namun semakin lama waktu terlewati justru berubah menjadi surut dipenuhi rasa ngeri, ketakutan, putus asa juga tidak percaya dari salah satu pihak yang sedang terlibat pertarungan.
Sejak pertama kalinya suara jeritan kematian itu muncul, sampai sekarang sudah terdengar tujuh kali. hebatnya adalah, setiap jeritan satu dengan yang lainnya hampir selalu terpaut waktu empat atau lima tarikan nafas saja. siapapun orang yang sanggup melakukan ini pastilah memiliki ilmu silat juga kesaktian yang luar biasa.
Di luar itu dia juga mesti mempunyai otak dan perhitungan yang sangat jitu. seandainya satu teriakan parau dapat diartikan ada selembar nyawa manusia yang tercabut maka secara keseluruhan telah ada tujuh orang yang tewas dalam pertarungan itu. lantas., siapakah si pembunuh juga siapa pula korbannya.? untuk dapat mengetahuinya orang mesti melihatnya dari dekat.
Hanya berjarak belasan langkah dari tepian hutan bambu terlihat tujuh orang yang terkapar bersimbah darah. jika di lihat dari luar jenis lukanya adalah diakibatkan tikaman atau sabetan senjata tajam. meski luka ditubuh mereka tidak begitu besar, tapi tenaga kesaktian yang terkandung dari serangan jurus lawan mampu menembus ke pusat jantung sehingga darah yang tersembur dari mulut luka jadi bertambah banyak.
Kalau ada orang dari dunia kependekaran melihat siapa saja orang - orang yang telah menjadi mayat itu, mereka pasti akan terkejut karena ketujuh orang itu adalah para pesilat tangguh yang memiliki nama dan cukup terkenal di rimba persilatan. dari raut wajah mereka sebelum mati, seolah menyiratkan suatu perasaan seram dan tidak percaya.
Daun-daun berguguran seiring angin yang menghempas sisa rintik air hujan. meski kini hanya berupa gerimis tapi malah membuat suasana bertambah menyeramkan hati. cuma ada tiga orang yang tersisa di sana. berdiri tepat di depan mayat terakhir yang menjadi korbannya, nampak seorang lelaki tinggi dengan wajah dingin pucat, berhias sedikit kumis dan brewok kasar berusia tiga puluh lima tahunan.
Sebatang pedang panjang dan tipis yang samar-samar memancarkan cahaya kuning berkilauan tergenggam ditangan kirinya. mungkin orang yang punya sorot mata keji dan berambut panjang lebat sedikit kasar ini adalah seorang yang bertangan kidal. noda darah bercampur tetesan air hujan nampak diujung mata pedangnya. dengan sedikit getaran saja dia mampu membuat senjatanya kembali bersih berkilau.
Pedang ditangan kiri tetap menunjuk lurus ke depan seolah memberi peringatan terakhir pada calon korbannya, agar dia berdoa sebelum mati. terpaut lima langkah dari si pucat berpedang kuning itu nampak dua orang. lelaki tua berbaju kelabu yang sudah koyak bernoda darah dengan muka tirus, bibir tipis dan mata tajam rada cekung yang membayangkan sifat licik. sayangnya kini dia sedang dilanda rasa ketakutan hingga tubuhnya yang kelelahan tidak berhenti gemetaran.
Sebuah arit besar ditangan kanan orang tua yang rambutnya telah memutih dan awut- awutan itu melingkari leher putih mulus milik seorang perempuan muda tujuh belas tahunan yang berada didepannya. hanya dengan tetap mencekal gadis ini ditangannya, si tua baju kelabu merasa masih punya daya tawar untuk dapat bertahan hidup.
Wajah cantik si gadis berbaju merah muda dalam cengkeraman si tua itu meskipun sedang tundukkan kepala dan pasrah nampak mengundang rasa kasihan bagi yang melihatnya. ujung alis si kidal sedikit bergetar terangkat. itu tidak lepas dari pandangan si tua berbaju kelabu. "Hee., he., apa kau tidak tertarik atau merasa kasihan dengan gadis muda yang cantik jelita ini. lihatlah kulitnya yang putih mulus dan tubuhnya yang begitu ramping. rasanya sayang sekali jika sampai tergores luka bukan.?"
"Kalau kau suka, segalanya bisa kita atur berdua. asalkan dirimu mau melepaskanku, bukan saja hutang nyawa tujuh rekanku yang terbunuh olehmu boleh tidak kuperhitungkan. bahkan gadis jelita ini juga dapat kau miliki. bagaimana menurutmu 'Setan Pedang Pembunuh.?" bujuk si tua berbaju kelabu.
Jika ada orang persilatan mendengar nama si 'Setan Pedang Pembunuh' dia mungkin akan terperanjat. karena orang ini adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat keji. selama hampir setahun belakangan, dengan pedang kuningnya lelaki tinggi kurus namun berotot ini sudah membunuh lebih dari lima puluh korban buruannya. rata-rata yang dia kejar adalah buronan berharga tinggi yang dicari oleh pihak kerajaan ataupun orang rimba persilatan.
Selama ini Setan Pedang Pembunuh tidak pernah sekalipun gagal dalam menjalankan tugasnya. dia juga tidak pernah peduli dengan latar belakang orang yang bakal menjadi sasarannya. asalkan sanggup membayar mahal, dia akan langsung menetapkan buruannya.
Konon kabarnya semenjak seorang pembunuh bayaran terkenal berjuluk si 'Ular Sakti Berpedang Iblis' yang bergabung dengan 'Kelompok 13 Pembunuh' menghilang dari dunia persilatan, orang inilah yang kemudian menggantikan kedudukannya sebagai pembunuh bayaran dengan harga sewa termahal.
"Keparat.! kenapa kau hanya diam saja. jangan banyak pikir lagi. lepaskan diriku dan gadis jelita ini menjadi milikmu. ataukah., kau lebih suka melihat dia tergorok lehernya.!'' ancam si tua bengis sambil kalungkan mata arit besarnya lebih dekat dengan leher gadis yang menjadi sanderanya hingga dia menjerit tertahan. wajah cantik yang basah oleh air hujan dan keringatnya sendiri, juga pandangan matanya yang bening sayu, membuat hati siapapun merasa tidak tega melihatnya.
Sayangnya orang yang diancam tidak bergeming. satu seringai sinis malah tersungging di bibirnya sedikit pucat berhias kumis tipis. walaupun sebenarnya berwajah cukup tampan namun terlihat kasar dan menyeramkan. "Aku tidak ada hubungan apapun dengan gadis itu. lantas apa perduliku dengan mati hidupnya.?"
"Dari anggota 'Sembilan Binatang Buas' cuma kau si 'Tikus Kelabu Licik' saja yang tersisa. sayangnya., rekanmu yang terakhir sekaligus pimpinan kalian yang disebut dengan si 'Kunang- Kunang Mayat' keburu kabur meninggalkan kalian semua. Haa., ha., lihatlah bangkai mereka ini. 'Kalajengking Ireng, si 'Macan Gendeng, 'Kelelawar Sayap Besi' si 'Naga Jagal' dan Anjing Darah'. si 'Beruang Api' juga si 'Singa Mata Satu'. para buronan besar yang katanya tidak mungkin dapat diringkus kini semuanya telah tewas ditanganku.!"
Orang tua yang berjuluk Tikus Kelabu Licik itu mengumpat dalam hati. jika ada orang lain mendengar nama gerombolan 'Sembilan Binatang Buas' pastilah bakal memilih kabur menghindar karena tahu betul bagaimana dia dan delapan kawannya melakukan segala perbuatan jahat mulai merampok, menculik dan tentu saja membunuh.
Hampir dua tahun malang- melintang, tidak ada satupun pihak yang mampu untuk menghentikan perbuatan mereka. baik dari pihak kerajaan wilayah barat ataupun timur. juga kejaran kaum persilatan aliran putih. tapi sejak dua minggu lalu mereka bersembilan malah balik dibuat melarikan diri dari perbuatan orang yang berada dihadapannya ini.
''Sudah cukup basa-basinya. saatnya kau menyusul mereka ke neraka.!" saat dia belum selesai bicara, pedang sudah berkelebat membabat miring dari kiri atas serata bahu ke kanan bawah. gerakan ini tidak berhenti disitu saja, karena ujung pedang mendadak menikam lurus dari bawah ke depan.
Jurusnya terlihat sederhana dan tidak ada keistimewaan apapun. tapi anehnya si Tikus Kelabu Licik yang diserang malah berteriak ketakutan karena tiba-tiba saja muncul dua larikan sinar pedang berwarna kuning menyilaukan menyambar liar. satu cahaya pedang melengkung yang muncul pertama kali di depan, mendadak langsung menebas ke belakang leher lawan.
Satu lagi sinar kuning berbentuk ujung pedang tajam lurus menikam pergelangan tangan sekalian hendak menebas putus arit besar yang mengancam hanya seruas jari saja didepan leher gadis cantik berbaju merah muda itu. dari ketakutan dan terjepit timbullah kenekatan. sambil meraung gusar si Tikus Kelabu Licik babatkan arit besarnya melingkari tubuh. terdengar suara bentrokan senjata tajam berulang kali.
Gadis berbaju merah muda menjerit ngeri. tubuhnya terjungkal roboh. ada sayatan berlumuran darah di sekitar bahunya. hampir bersamaan orang tua yang telah menjadikan dirinya sebagai tameng hidup juga berteriak parau, sebelum raganya tumbang dengan leher nyaris putus dan lubang berdarah dibelakang punggungnya.
Malam telah turun. darah mayat juga mulai membeku. sepasang mata si Tikus Kelabu Licik sesaat masih mendelik dan mengejap- ngejar menatap gadis berbaju merah muda yang tersungkur tidak jauh disebelahnya, seolah ingin melampiaskan seribu rasa penasaran dan ketakutan akan maut. seiring tubuhnya yang berhenti berkelojotan orang tua inipun tewas.
Hanya perlu dua gerakan saja bagi Setan Pedang Pembunuh untuk menghabisi lawan yang terkenal cukup licik itu. dengan memakai jurus 'Sinar Pedang Setan Pemburu Sukma' itu dia sudah sering membunuh buruannya yang kadang ilmunya lebih tinggi darinya. karena kehebatan jurus itu sanggup menyerang lawan dari jarak cukup jauh lalu muncul dan menebas secepat kilat dari arah belakang tubuh sasarannya.
..............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Delita bae
novel nya hebat , karya saya belum sebagus ini😔semangat ya👍💪
2024-10-29
0
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Maaf sebelumnya Kk Author 🙏
Pakai aja satu tanda titik atau koma ya biar kelihatan rapi
2024-10-12
0
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Maaf sebelumnya ya Kk Author 🙏
Sesudah Tanda Titik Huruf Kapital
2024-10-12
0