Eleanor benar benar menyesal pulang ke Bandung malam ini, hingga ia bertemu dengan Bagas dan tidak sengaja pula bertemu Khai.
Ia pun sangat marah kepada orang tuanya yang lagi lagi melibatkan Bagas dalam kasus ini.
Rencananya untuk pergi entah kemana pun gagal, akhirnya ia lebih memilih untuk menghadapi saja masalahnya ini.
Ia melihat 10 kali panggilan tak terjawab dari Bunda dan banyak sekali pesan chat dari Ayah.
Namun ia memilih tidak membacanya.
Ia mengirimkan pesan di group whatsaap nya bersama Milli, Thalita dan Rose bahwa ia sudah sampai di Bandung.
Namun ternyata juga banyak sekali pesan chat yang dikirimkan di Group tersebut.
Ternyata Milli share video status Irene yang mengatakan ia memiliki video Bagas saat tidur bersamanya.
Dan dilanjutkan oleh Rose yang mengirimkan video tersebut, benar sekali itu adalah Bagas tidur di sebuah ranjang dan bersebelahan dengan Irene.
Mereka seperti telanjang dan hanya di tutupi selimut saja.
Irene bahkan tidur di pelukan Bagas.
Video tersebut seperti di ambil oleh orang lain bukan kamera cctv atau sejenisnya.
(Percakapan dalam group Whatsaap)
Milli : “Jadi Irene sengaja post ini kemarin di medsosnya untuk semakin menekan Bagas mengakui bayi yang di kandungnya”
Thalita :” El.. udah liat belom? Ah dia masih otw Jakarta kali ya..”
(Eleanor memang tidak membuka hp nya seharian ini)
Rose :” wah gila nekat banget Irene. Ini justru malah menghancurkan nama baik ia dan keluarganya ga sih?”
Thalita :” ga nyangka sih dia bakal senekat ini dan seniat itu, gimana coba dia kepikiran videoin dia sama Bagas lagi tidur telanjang berdua gitu”
Rose :” itu kan pake selimut tha ga telanjang!”
Thalita :” gue yakin telanjang liat aja mereka kaya ga pake baju gitu kan”
Milli :” tapi Bagas tidurnya pulas banget ya kaya ga sadar gitu!”
Rose :” mereka abis minum alkohol kali ya?””
Thalita :” iya liat deh ada menit berapa itu ada botol alkohol di meja samping kasurnya”
Rose :” sumpah gue ga nyangka kasusnya bakal manjang dan separah ini.”
Milli :” postingannya udah di hapus lagi nih guys sama Irene.”
Rose :” liat Instagram !! Bagas akhirnya speak up. Dia komen juga di Group kelasan.
(Eleanor pun berpindah melihat Group kelas nya karena tidak mau melihat postingan yang di maksud lewat instagram Bagas”
Bagas :”hai maaf banget akhir akhir ini udah bikin kegaduhan tanpa ada klarifikasi dari saya langsung.
Maaf juga udah bikin nama kelas jadi jelek.
Karena saya pribadi merasa disini sebagai korban, rasanya ingin untuk tetap diam seperti sampai sekarang.
Tapi karena desakan orang tua juga teman teman terdekat akhirnya saya memilih klarifikasi dan berharap agar tidak ada yang salah paham dan tersakiti lagi.
Jujur saya dan Irene hanya berteman, bahkan sejak kami SMA.
Saya kaget waktu Irene chat saya dan meminta pertanggung jawaban untuk bayi yang sedang di kandungnya.
Irene bilang malam itu, kami berbuat sesuatu.
Padahal malam itu adalah malam dimana saya mabuk berat, yang biasanya saya tidak sampai seperti itu dengan dosis alkohol yang biasa saya minum.
Saya ingat hanya meminum 2 sloki gelas whiskey dan habis itu saya tidak ingat apa yang terjadi.
Paginya saya bangun dan bertanya pada Irene bagaimana saya bisa sampai tiba dirumahnya malam itu.
Irene bilang bahwa petugas keamanan membantunya untuk membawa ke taxi online dan sampai kerumahnya karena saya mabuk berat.
Namun akhirnya saya cross check ke petugas pengaman yang bertuga di Bar yang kami datangi malam itu.
Mereka bilang tidak ada yang membantu, seingat mereka saya di jemput oleh seorang laki laki yang sebaya dengan saya menggunakan mobil Bmw tua berwarna merah.
Saya dan Irene pun pulang memakai mobil tersebut bukan taxi online seperti yang Irene bilang.
Dan dengan mencuatnya video saya dengan Irene yang di ambil sepulang kami dari Bar tersebut pun ikut menjadi bukti karena video tersebut baru di ambil bulan lalu.
Sedangkan usia kandungan Irene kini sudah 4 bulan.
Jadi malam saat bersama saya itu Irene bisa di katakan memang sudah mengandung.
Saya diam karena ingin ikut menjaga nama baik Irene yang sudah saya anggap sebagai sahabat dan saudara saya sendiri.
Begitu juga keluarga Irene yang sudah saya kenal sejak lama.
Namun karena sanksi skors yang diberlakukan kampus dengan kegaduhan ini jika saya dinyatakan bersalah.
akhirnya saya rasa kebenaran harus saya bagikan juga, mohon maaf sekali untuk mengatakan fakta ini.
Semua chat dan bukti yang valid sudah saya berikan langsung ke kemahasiswaan untuk menjadi pertimbangan.
Semoga dengan kejadian ini saya bisa lebih belajar dan hati hati.
Terimakasih.
Salam.
Bagas.“
(Milli dalam group kelas)
Milli :” gue udah feeling kalau lo bukan yang lakuin gas, keep spirit!!”
Dan beberapa anak kelas lain yang ikut serta memberikan semangat untuk Bagas.
Menurutnya bukti yang Bagas berikan sudah valid. Tapi siapa yang tahu? Menurut Eleanor hanya DNA lah yang menentukan bayi yang di kandung Irene benar anak Bagas atau bukan.
Walaupun dia memang sebenarnya tidak peduli lagi dengan kasus yang turut menyeret namanya ini. Namun ia masih peduli akan bayi tidak berdosa yang perlu pertanggung jawaban dari Ayahnya itu.
Hingga pagi menjelang, akhirnya tanpa sadar Eleanor pun ketiduran dengan Handphone yang masih di genggamannya.
Seperti biasa ia melanjutkan mimpinya lagi.
Mimpi yang konstan dan seperti berkelanjutan.
Ia lagi lagi terbangun di dunia yang sungguh kacau.
Kali ini ia sendirian, terbangun dirumahnya sendiri.
Rumah yang bangunan nya minimalis dan sangat homey itu hancur berantakan dan tidak terurus lagi, seperti ada kerusuhan karena kaca kaca pecah dan berantakan.
Awalnya ia kaget dan langsung pergi ke kamar orang tuanya.
Namun di rumah yang sama ia merasa itu bukan kamar orang tuanya lagi, karena dari tempat tidur, lemari bahkan design kamar ini lebih seperti kamar laki laki. Sedangkan kamar orang tuanya pasti berdesign sangat girly karena selera bundanya.
“Ingat el ini hanya mimpi” ia mengingatkan dirinya sendiri.
Ia mencoba mencari tahu apa yang terjadi.
Ia melihat kamarnya namun tidak menemukan satupun barangnya disana.
Juga barang barang lain nya yang hancur namun ia tidak menemukan barang milik keluarganya.
Hanya meja ruang tamu besar dan kitchen set yang sama persis yang dimiliki keluarganya sekarang yang terlihat sama.
“Lagi lagi Mimpi yang aneh”
Keluh Eleanor karena sekarang ia sudah secara sadar bahwa dirinya sedang bermimpi.
Ia kembali memutari rumah tersebut, namun saat ia melihat sebuah foto yang terselip diantara barang barang yang berantakan di lantai dan hendak mengambilnya.
Terdengar suara laki laki di belakang yang berkata
“Kamu ga seharusnya kesini sekarang el, mimpi ini belum saatnya untuk kamu, ada mimpi yang lebih penting untuk kamu kunjungi, pergilah sekarang!!”
Eleanor kaget namun belum sempat ia menoleh kebelakang untuk mengetahui siapa yang berbicara padanya.
Ia sudah keburu terbangun dari tidurnya.
Namun ada yang lebih mengagetkan.. ia terbangun dengan menggenggam sebuah foto yang sebelumnya masih ia pegang dalam mimpinya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments