TERSANGKA

Bagas :” emang salah aku el, salah aku ga bisa jadi cowok yang tegas dan terlalu takut buat jatuh cinta lebih dalam sama kamu”

Eleanor :” udah deh gas, mulai sekarang tolong beresin masalah lo sama Irene, dan jangan bikin gue terseret lagi masalah yang super ga penting kaya gini”

Bagas :” Aku bakal buktiin kalau aku di jebak el.

Aku bakal buktiin kalau minuman yang aku minum malem itu ada obat tidurnya.”

Eleanor :” terakhir dari gue. Lo mau gue apa?”

Bagas :” aku mau setelah semua ini selesai, kamu ngebolehin aku buat memperjuangkan kamu lagi.

Memperjuangkan dan jadi cowok yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Eleanor : “ ga perlu gas, gue gamau sama orang yang udah punya anak”

Eleanor pun pergi meninggalkan Bagas seorang diri.

Baginya semua sudah selesai dan ia tak kan goyah walaupun Bagas bilang masih menyayanginya.

Kini ia harus fokus pada siapa sebenarnya yang memberikan teror paket tersebut.

Keesokan harinya…

Siang ini pukul 11.34 eleanor sedang melihat pemandangan di sekitar kos kosannya,

Pemandangan yang amat sejuk, berbeda dengan ibu kota, tempat yang ia tinggali sekarang bahkan masih terasa sejuk dan dingin walau pukul menunjukan tepat siang hari.

Hamparan bukit yang luas, pohon pinus, rumah rumah yang tersusun rapi udara bersih yang di hirup, bahkan eleanor masih merasa keramik kamarnya dingin padahal di kamarnya ia tidak menggunakan sama sekali air conditioner.

Sungguh kota yang nyaman dan asyik untuk di tinggali.

sangat nyaman dan asyik, setidaknya sampai kemarin sebelum ada yang menerornya dengan paket berisikan boneka bayi berlumuran darah dan bertuliskan namanya tersebut.

Untuk hal ini bahkan Eleanor tidak memberi tahu orang tuanya, karena takut mereka malah khawatir berlebihan.

Ia pun kini merasa harus bertemu dengan Irene.

Namun anehnya semenjak kemarin, Irene justru tidak bisa ia hubungi.

Biasanya pun irene selalu posting sesuatu di media sosial ya namun sejak paket itu dikirim ia seperti menghilang.

Jika benar kata Bagas, Irene pun disini adalah korban.

Benar atau tidaknya itu adalah Bagas, yang pasti setidaknya keadaan Irene harus dalam keadaan baik, karena dengan kondisi mentalnya ia bisa saja nekat melakukan apa saja.

Sebagai wanita, mulai muncul rasa iba dan khawatir di benak Eleanor setelah mendengar cerita dari Bagas.

Dan ia pun teringat kata kata Irene terakhir mereka bertemu.

“Bagas nyebutin nama lo saat dia bikin anak ini”.

Kata kata yang menusuk telinganya dan terus teringang oleh Eleanor.

Jika benar berarti Bagas benar benar melakukan hal itu, karena relate sekali dengan kata kata Bagas kemarin yang bilang masih mencintai dan menyayanginya.

“Huh kenapa harus jadi serumit ini”

Hari itu juga Eleanor izin untuk tidak masuk kelas, karena sejak pagi ada proses penyelidikan lanjutan untuk kasus teror paket yang dikirimkan kepadanya oleh beberapa team dari kepolisian.

Ia dan thalita juga penjaga kos yang menerima  paket tersebut di mintai keterangan tiga jam lamanya di kantor polisi untuk data tambahan.

Setelah puas melihat pemandangan indah di sekitar kamarnya.

Eleanor kembali ke kasur dan bersembunyi di balik selimut tebalnya.

Ia harap bisa sembunyi selama mungkin di balik selimut yang nyaman ini, namun tiba tiba ponselnya berdering.

Dan ternyata itu adalah panggilan telepon dari Khairi.

Eleanor lupa hari itu ia ada janji bersama Khairi untuk memperbaiki beberapa sparepart mobilnya yang memang urgent untuk segera di perbaiki, kebetulan Khairi juga adalah salah satu pemilik saham di bengkel yang akan Eleanor datangi.

Dengan langkah yang berat Eleanor pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk berangkat.

Ia bahkan hanya menggunakan pelembab wajah saja tanpa polesan riasan yang biasa ia gunakan sehari hari.

Ia memilih tanktop hijau cerah dengan cardigan hitam dan bawahan over jeans highwaist.

Hanya sesimple itu namun kesan cantik dan manis tetap terpampang tegas dari penampilannya.

Eleanor bahkan lupa menyisir rambutnya dan ia ikat kuda secara asal.

sesampainya di bengkel…

Khairi :” Eleanorr.. sebelah sini…”

(Khairi memanggil sambil melambaikan tangannya dan Eleanor pun menghampirinya)

Eleanor :” hai ka makasih loh udah kasih potongan diskon”

Khairi :” bukan gue yang kasih, nih dia yang kasih.. kenalin namanya Boim, sepupu sekalian sohib gue yang paling ngerti tentang mobil”

Eleanor :” eleanor… (sambil tersenyum tipis)”

Boim :” Shandy.. kamu boleh panggil aku apa aja boleh ko el, shandy atau boim atau yayang juga ga ap apa”

(Boim menggoda eleanor)

Khairi :” yee.. malah goda godain anak orang, ga ada yaa berantem dulu sama gue kalau mau deketin Eleanor”

(Eleanor yang saat itu fikirannya bercabang tidak mengerti dan tidak terlalu menanggapi jokes dua laki laki di hadapannya kini.

tidak lama seorang mekanik menghampiri mereka dan menjelaskan beberapa hal yang menjadi masalah pada mobil yang haru di perbaiki segera)

Khairi :” nah kan el gue bilang juga apa, untuk jarak dekat mungkin mobil kamu masih oke, tapi jarak jauh bahaya banget, lampunya aja udah redup gitu.”

Eleanor :” iya nih ka… biasa tiap pulang ayah yang bantu service mobil, tapi aku udah lama banget ga pulang.”

Khairi :” khai aja el, kita cuma beda satu tahun loh, ini kan di luar bukan di kampus jadi lupain lah itu senioritas”

Eleanor :” ahahaha oke lah Khai, tapi kayanya kita seumuran sih ga beda setahun karena gue telat masuk SD dulu”

Khairi :” nah kan cakep banget udah lah kita saling panggil nama aja mulai sekarang, oh iya gue lupa, emang orang tua kamu ga tau masalah teror kemaren el?”

(Eleanor hanya menggelengkan kepalanya)

Khairi : “ pasti kamu takut mereka khawatir ya el?”

Eleanor :” lebih takut di suruh postponed semester dan disuruh balik ke jakarta sementara waktu karena masalah ini kan sayang banget”

Khairi :” om gue pengacara mau gue minta bantuan ga buat kasus ini?”

Eleanor :” sebenernya Bagas udah bantu kasus ini sih, papanya kan orang penting di kepolisian”

Khairi :” ah Bagas lagi.. kayanya Bagas dan Eleanor adalah nama yang ga bisa dipisahin ya”

Eleanor :” ga gitu juga sih khai, kemungkinan besar kan orang yang kirim paket ke gue ada hubungannya sama dia dan Irene, oiya by the way lo tinggal di jakarta mana?”

Khairi :” gue tinggal di jakarta selatan el, lo juga daerah sana kan?“

Eleanor :” wah, tepatnya dimana?”

(Belum sempat mereka melanjutkan perbincangan, tiba tiba nomer tak dikenal mengubungi el dan ternyata itu adalah panggilan untuk segera datang ke kantor polisi”

Eleanor :” Khai. Gue harus duluan nih, mobil kan di tinggal sampe besok, gue harus ke kantor polisi kayanya udah ada tersangka untuk teror paket itu”

Khairi :” wait.. gue anter aja gue free ko hari ini”

Eleanor :” ga gausah serius gue bisa naik ojek online”

Khairi : “ serius el gapapa kalau lo ga keberatan gue mau banget anter”

Eleanor :” ah serius? Ga ngerepotin atau ga akan di marahin sashi?”

Khairi :” gue sama Sashi udah putus el, jadi lo santai aja ya”

Mereka pun segera bergegas pergi ke kantor polisi.

Dan sesampainya disana.

Eleanor sangat terkejut melihat tersangka yang meneror dirinya dengan paket boneka tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!