TEROR BONEKA

And baby It's amazing I'm in this maze with you..

I just can't crack your code..

One day you're screaming you love me loud The next day you're so cold..

One day you're here..

one day you're there..

One day you care..  you're so unfair Sipping from your cup 'til it runneth over

Holy grail - Jay Z

Lirik ini terus terngiang di telinga Eleanor, dulu lagu ini yang menemani kegalauannya saat ia putus dengan Bagas tanpa kejelasan.

Sekarang lagu ini lagi lagi menemaninya dalam keadaannya yang sekarang ikut terseret masalah Bagas dan Irene.

Irene tidak berhenti  mengirimkan pesan melalu whatsaap yang entah apa maksud dan tujuannya.

Irene dan dirinya dulu memang sempat berteman dan sering hang out bersama, namun hubungan mereka tidak sedekat itu, Eleanor tidak begitu mengenal Irene.

Yang ia tahu secara kasat mata Irene adalah wanita yang asyik, bebas, dan kurang empati terhadap orang lain.

Ia berbicara ceplas ceplos dan sering menyisipkan kata kata kasar dalam obrolannya.

Awalnya Eleanor masih membaca pesan pesan yang dikirimkan oleh Irene yang berisi curahan hatinya, meminta bantuan Eleanor untuk meyakinkan Bagas, meminta Eleanor untuk memberikan sejumlah uang untuk kehamilannya sampai memaki karena Eleanor tidak kunjung membalas pesannya.

Rasanya ingin sekali Eleanor memblokir nomer Irene, namun ia memilih cukup untuk mematikan notifikasi pesan nya saja.

Semenjak kejadian di Kantin kampus antara Irene dan Bagas viral, nama Eleanor ikut terseret sebagai kisah cinta segitiga yang rumit.

Ada yang berfikiran bahwa Eleanor lah dulu yang merebut Bagas dan banyak juga yang berfikiran sebaliknya.

Hal ini juga di akibatkan oleh status dan postingan Irene di media sosial yang berperan layaknya korban dari Bagas dan juga Eleanor yang masih belum bisa melepaskan Bagas, sehingga Bagas tidak mau bertanggung jawab dengan anak dalam kandungannya.

Sahabat sahabat Eleanor sudah sangat geram dan berharap Eleanor menegur langsung Irene dan berharap ia membalas postingan nya untuk membersihkan namanya.

Bahkan Thalita lah yang speak up di media sosial tentang kebenaran bahwa sahabatnya tersebut sudah sama sekali tidak ada hubungannya dengan Bagas dan Eleanor pun tidak pernah menghalang halangi Bagas untuk bersama Irene.

Perang komentar netizen kampus sama sekali tidak penting untuk Eleanor.

Yang penting sekarang adalah bagaimana ia kembali dapat tertidur dengan nyenyak dan tidak bermimpi karena akhir akhir ini ia selalu bermimpi sampai ia bangun dalam keadaan yang sangat amat melelahkan.

Untuk masalah Bagas yang menjadi kebimbangannya adalah hanya untuk tetap netral saat tante Grace (ibu bagas) tetap ingin dekat dengannya sedangkan ia sudah muak dengan apapun yang berkaitan dengan mantannya itu.

Saat scrolling pesan dan menghapus chat dari Irene.

Ternyata Bagas pun mengirimkan pesan untuknya.

Dengan ragu Eleanor membuka pesan dari Bagas yang dikirimkan semalam.

“el.. seandainya ada satu orang yang aku ingin banget dia untuk percaya bahwa aku tidak bersalah dengan kasus yang di alami Irene. Itu hanya kamu.”

Pesan yang Eleanor anggap klise, karena sudah setaun mereka berlalu untuk apa Bagas ingin meyakinkannya.

el pun tidak sengaja scrolling pesan bagas sampai ke atas, sampai ke pesan yang ia baca setelah ia terbangun dari mimpi yang hampa tentang Bagas.

dan ternyata melalui sebuah pesan yang sama sekali tidak memberikan ia kejelasan sama sekali, dengan itu seorang laki laki bernama Bagas mencampakannya.

(Chat whatsaap from Bagas desember 2019)

Dear Eleanor..

Maafin aku udah ngediemin kamu seminggu ini.

Maafin aku udah ga berani ngomong langsung sama kamu.

Aku cuma perlu waktu untuk berfikir, dan meyakinkan perasaan aku sendiri dengan hubungan ini.

Kamu baik.

Kamu asyik.

Kamu menarik.

Kamy cantik.

Kamu seakan terlalu sempurna untuk aku.

Aku ngerasa kalau aku terus sama kamu, kamu akan jadi dominan dan aku akan selalu bergantung sama kamu.

Aku juga takut suatu saat kamu pergi meninggalkan aku.

Sebelum semua itu terjadi, sebelum aku terlalu dalam larut dalam rasa ini.

Lebih baik kita akhiri saja sampai disini.

Maaf udah bikin kamu nangis.

Maaf udah bikin kamu nunggu.

Maaf udah bikin kamu bingung.

Semua salah aku el.

Salah aku yang memulai hubungan ini.

Salah aku yang ga yakin sama kita.

Salah aku yang terlalu takut dengan sebuah hubungan.

Aku harap kita tetap bisa temenan el, dan ga canggung di kelas.

Aku berdoa yang terbaik untuk kamu.

-Bagas-

Membaca laginya saja masih membuat hatinya sakit dan sedih.

Padahal sudah berlalu hampir setahun.

Namun kini Eleanor bingung dengan apa yang Bagas inginkan darinya.

Kenapa justru ia kini seakan mendekatinya kembali dan mencoba menjelaskan hal hal yang sungguh tidak penting baginya.

Kesendirian Eleanor di pecah saat thalita mengetuk keras pintu kamar kos nya.

Thalita :” el… buka pintuuuu lo di dalem kan?”

Eleanor membukanya dan terlihat talita membawa kardus besar bertuliskan namanya.

Thalita :” ini nih el, ada paket lo salah kirim, penjaga kosan malah taro di depan kamar gue.”

Eleanor :” paket? Paket apa ya? Seinget gue.. gue ga lagi belanja apa apa”

Thalita :” coba aja buka, kali aja dari nyokap atau bokap lo, gue pergi dulu ya el mau jogging”

Eleanor :” tha.. tunggu.. temenin gue buka ini paket dulu ya.”

Thalita :” hah? Kenapa el? Ko buka paket aja di temenin?”

Eleanor :” hati gue lagi kurang enak aja tha, takutnya ini paket dari Bagas.”

Thalita :” Bagas sama Irene masih gangguin lo el?”

Eleanor :” ya gitu tha, biasalah dua duanya masih chat gue ga jelas”

Thalita :” Aneh banget. Mereka yang bercinta, mereka yang berbuat, sekarang masa harus nyeret lo ke masalah mereka, Irene tuh maunya apa sih kira kira dari lo?”

Eleanor :” Irene kekeuh katanya Bagas ga mau tanggung jawab karena Bagas sebenernya belum bisa move on dari gue, padahal ga mungkin lah gue aja di putusin sepihak sama doi.”

Mereka berbincang sebari mencoba membuka paket kardus besar yang di bungkus amat rapi.

Thalita :” lagian ya el udahlah lo blok aja dua orang itu ga jelas banget, nyita waktu sama pikiran lo doang.”

Eleanor :” tha.. stop deh..”

Eleanor menyetop gerakan tangan Thalita yang sedang merobek plastik bubble wrap hitam menggunakan pisau cutter.

Thalita :” kenapa el?”

Eleanor :” bawa paketnya ke depan aja.”

Thalita :” hah? Apa sih el?”

Eleanor tanpa menjelaskan lebih detail, membawa paket tersebut ke depan halaman kos kosan.

dan ia melanjutkan membuka dengan tangannya sendiri.

Thalita hanya menemaninya sambil berdiri di belakang Eleanor.

Sesuai dugaan Eleanor, paket yang dikirimkan oleh orang tidak di kenal ini berisikan sebuah boneka bayi dan berlumuran darah.

Entah darah apa.

Yang pastinya baunya amis dan busuk.

Thalita mungkin tidak begitu mencium saat mereka mencoba lapisan di kamar sebelumnya.

Namun entah mengapa firasat Eleanor sungguh kuat bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan paket ini.

Mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Eleanor bahkan tidak sengaja melempar isi paket tersebut.

Memang sungguh menyeramkan.

Siapa sebenarnya yang tega mengirimkan teror seperti itu kepada Eleanor?

Thalita mencoba mendekati boneka berlumuran darah itu dan memotret dengan ponselnya untuk di jadikan laporan ke kepolisian.

Boneka bayi berwajah seram, dengan mata melotot dan berlumuran darah bertuliskan

“DOSA ELEANOR”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!