INGATAN MASA LALU PART I

Bagas :” kamu sakit ya el? Aku segera datang kesana ya. Kita ke dokter.. kamu mau makan apa?”

Eleanor :” Kayanya karena kehujanan kemaren nih gas, badan aku sekarang demam, tapi minum obat tidur udah cukup ko.”

Bagas :” engga.. kita tetep harus cek ke dokter, ini sebentar lagi aku otw”

Tidak lama pun Bagas sampai di kos kosan milik Eleanor yang hanya berjarak 3 kilometer dari rumahnya.

Bagas memegang kening Eleanor dan menaruh termometer di ketiaknya.

Namun ternyata Eleanor tidak demam, ia malah menarik Bagas untuk memeluknya dan kini mereka pun tidur berdua di atas kasur.

Bagas :” aah kamu bohong ya!!!!!!”

Eleanor :” hehhehe.. abis aku kangen.. mau kerumah kamu ga enak soalnya kemaren abis dari sana.”

Bagas :” ahhh el, aku udah khawatir banget loh tadi dijalan sampe kebut kebutan, kalau tadi aku yang kenapa kenapa gimana?”

Bagas menunjukan wajah kesal karena Eleanor membohonginya.

Eleanor :” yahhh.. kamu marah ya, maafff, aku kan cuma….”

Bagas pun mengecup kening Eleanor.

Bagas :” cuma kangen kan?”

yaudah udah ketemu aku pulang lagi ya.“

Eleanor pun menarik manja tangan Bagas.

Eleanor :” kamu nginep aja disini, pleasee.. weekend gini kos kosan sepi banget aku takut tidur sendirian.”

Bagas pun menyentil kening Eleanor.

Bagas :” nginep. Nginep.. ga enak tau nginep berdua di kosan kaya apaan, kamu aja nginep dirumah ku yuk.”

Eleanor :” ahh nginep disini kan ga ada yang tau, kalau dirumah kamu justru yang ga enak.”

Bagas :” bilang aja kamu lagi sakit, justru di rumah kan ada ibu, papa, nenek, mba jadi kita ga tidur berdua, lagian kamu tiba tiba takut, takut apa sih?”

Eleanor :” aku abis nonton film horor..”

Bagas :” yaudah siap siap, kita pulang kerumah, mama aku  juga pasti senang kamu dateng, kemarin kerumah kan kamu ga sempet ketemu sama dia.”

Pipi Eleanor langsung memerah mendengar kata pulang kerumah yang di ucapkan oleh bagas, lalu ia langsung membayangkan kehidupannya setelah menikah dengan Bagas. Pasti sangat bahagia.

Akan menjadi pernikahan yang sempurna, karena mereka saling mencintai dan di support penuh oleh keluarga.

Setelah memikirkan ulang akhirnya Eleanor setuju untuk menginap di rumah Bagas.

Namun sayang sesampainya dirumah semua orang sedang pergi keluar, Bagas pun memberi tahu kedua orang tuanya bahwa El akan menginap malam ini.

sampai larut malam mereka mengobrol di ruang tengah, namun ternyata orang tua Bagas pulang sampai dini hari, sehingga saat mereka datang Eleanor sudah tertidur pulas di sofa ruang tengah.

Tante Grace menyuruh Bagas menggendong Eleanor ke kamarnya.

dan Bagas pun tidur di kasur lantai.

Elanor terbangun dan kaget, mereka tidur di kamar yang sama.

Dugaannya Bagas akan tertidur di ruang tengah atau kamar lain.

Bahkan pintu kamar pun tertutup.

Eleanor pun langsung membangunkan Bagas karena tidak enak.

Eleanor :” Gas.. bagas.. banguuunn ih kenapa kamu tidur disini.”

Bagas :” mmmm”

Bagas hanya berbalik namun tidak terbangun

Eleanor :” Bagas….. bangun”

Eleanor membangunkan lagi dengan suara pelan.

Bagas malah bangun dan memeluk Eleanor sehingga kini posisi Eleanor berada di atas tubuh Bagas. Dengan santai..

Bagas :” itu Mama el yang nyuruh aku tidur di kamar aja, karena di luar dingin takut aku sakit.”

Eleanor :” terus kenapa ga di kamar lain?”

Bagas :” kamar lain jarang di cleaning aku alergi debu.”

Eleanor :” alergi debu dari mana, bohong, terus kenapa pintu di tutup?”

Bagas :” pintu aku buka El sebelumnya, tapi justru papa yang tutup katanya takut nyamuk masuk”

Eleanor :” nyamuk dari mana?? Ah ga enak aku aja yang tidur di sofa.”

Saat Eleanor hendak pergi keluar justru pelukan Bagas semakin erat.

Bagas :” kamu katanya kangen sama aku El, udah lah disini aja, ga apa apa ko, serius tadi mama yang nyuruh dan papa yang tutup pintu.”

Eleanor :” lepasin bagas… aku mau tetep..”

Belum selesai eleanor melanjutkan kata katanya, Bagas mencium lagi keningnya dan memeluknya lebih erat.

Bagas :” aku yang kangen kamu el, aku sayang banget sama kamu!!”

Eleanor pun akhirnya menyerah.

dan kini ia tidur di pelukan Bagas.

Eleanor :” kamu sayang sama aku ngga?”

Bagas :” kamu kenapa masih nanyain hal itu?”

Eleanor :” ya ga apa apa jawab aja”

Bagas :” aku ga mungkin jadian sama kamu klo ga sayang, kamu tau kan kamu itu pacar pertama, dan ciuman pertama aku.”

Eleanor dan Bagas saling menatap, dan untuk kedua kalinya mereka berciuman begitu panas dan dalam.

Bibir mereka beradu, nafas mereka saling menghangatkan.

Hal yang selalu Eleanor nantikan dan selalu inginkan setelah ciuman pertama mereka di Bar malam itu.

kini mereka bercumbu lebih lama dan lebih panas, bahkan udara dingin malam itu sudah tidak terasa lagi, hanya keringat dan nafsu panas yang bergejolak yang berada di ruangan itu.

Ciuman Bagas sudah sampai di leher Eleanor, el pun mencengkeram punggung Bagas dengan keras, ia berharap lebih, begitu pula Bagas.

seakan mereka siap untuk melepaskan keperawanan dan keperjakaan mereka malam ini.

Namun.. mereka akhirnya sadar batas.

Dan segera melepaskan ciumannya.

Elanor ingat pesan orang tuanya untuk menjaga dirinya dengan baik, begitu pula Bagas ia tidak mau menghancurkan wanita yang ia sayangi.

Pengalaman pertama Eleanor menginap di rumah pacarnya tidak mungkin akan ia lupakan.

Begitu pula rumah ini, rumah Bagas yang begitu tenang nan asri.

Tidak mewah namun lantainya selalu dingin,

Semua cat nya berwarna putih, jika melihat keluar di kelilingi oleh pohon pinus.

Bahkan rumah ini terasa lebih nyaman dari pada rumahnya di ibu kota yng membutuhkan pendingin ruangan 24 jam agar terhindar dari suhu panasnya ibu kota.

Dengan hadirnya Bagas, Eleanor semakin jatuh cinta dengan kota ini.

Salah satu alasan Bagas tetap tinggal di hati Eleanor walau mereka hanya berpacaran secara singkat salah satunya adalah orang tua Bagas yang asyik dan sangat menyayanginya, Eleanor selalu di sambut hangat dan ramah setiap ia mengungjungi rumah Bagas.

Seperti pagi ini,

Eleanor pergi ke balkon rumah untuk menghirup udara pagi nan segar.

Sejauh mata memandang adalah pohon pinus dan kehijauan.

Sangat membuat dirinya merasa relaks dan dia bisa merecharge tenaganya kembali setelah week praktik yang sangat menguras tenaga fikiran dan emosi.

Oh ya satu lagi!

Eleanor sangat kagum dengan Bagas yang sangat dapat mengontrol emosinya dengan baik.

Di week praktik, saat beberapa para senior bertingkah bak raja, mereka serasa paling cerdas, pintar dan menguasai area praktik.

bahkan beberapa laki laki teman kelas Eleanor berencana akan membalas para senior itu di luar kampus, Bagas hanya menanggapi dengan tenang dan santai.

Karena ia tidak mau ambil pusing tentang hal hal yang tidak penting seperti itu.

Bagas hanya berfikir nanti suatu saat ketika jadi Senior, ia tidak akan memperlakukan juniornya seperti yang para senior lakukan sekarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!