KEJADIAN TAK TERDUGA

El tidak bisa bilang bahwa ia sudah benar-benar melupakan Bagas.

Perpisahan mereka yang saat itu sangat menggantung dan tiba tiba.

Hanya tiga bulan berpacaran namun Bagas salah satu mantan el yang sangat berkesan.

Entah apa yang membuat El sangat tertarik kepada Bagas.

Hal yang di ucapkan barusan oleh Irene sangat membuat El kaget, apakah benar hubungan mereka sudah sejauh itu? Karena El dan Bagas selama pacaran tiga bulan   tersebut merasa Bagas bukan seseorang yang menggunakan cinta untuk kedok untuk mendapatkan seks dari lawan jenisnya.

bahkan saat berpacaran dulu, El lah yang selalu terlebih dahulu memegang tangan Bagas saat mereka berkencan.

Mereka pun hanya sampai tahap berciuman dan tidak pernah lebih dari itu.

Jadi sepertinya tidak mungkin Bagas telah menghamili Irene?

Seisi kantin kaget dengan apa yang Irene lakukan, bahkan ia memegang pisau untuk memotong steak dan memberikan isyarat seperti akan bunuh diri.

Semua langsung mengerubungi mereka, tidak terkecuali Eleanor, Milli, Thalita dan Rose.

Mereka mencoba menenangkan Irene, Bagas pun mencoba menjelaskan bahwa ia merasa keadaan ini salah dan sebaiknya mereka berbicara dari hati ke hati secara privat.

Irene :” Gue udah nyoba hubungin lo berkali kali gas? Tapi apa? Ga ada respon sama sekali kan?”

El langsung teringat saat dulu Bagas tiba-tiba saja hilang kontak selama hampir seminggu.

ketika bertemu di kelas ia pun nampak seperti acuh tiba-tiba terhadap nya.

El saat itu mencoba bertanya langsung kenapa, dan apa maksudnya Bagas menjauhinya.

Mereka saat itu berpacaran dan tidak ada masalah lalu tiba tiba sikapnya berubah 360 derajat dalam sehari.

Ia acuh dan mendiamkan semua panggilan El tanpa memberi tahu alasan yang jelas, lalu tidak lama ia mengirim pesan teks bahwa hubungan mereka harus berakhir.

Bahkan sampai saat ini El tidak tahu apa salahnya hingga ia diputuskan sepihak oleh Bagas.

Rose :” Ren.. ren.. please jangan kaya gitu, lo simpan dulu ya pisaunya..bahaya”

Irene :” Diem lo! Gue yakin lo sama sohib sebelah lo pasti ketawa liat gue kaya gini”

Eleanor :” maksud lo gue ren? Lo lupa kalau kita juga temen?”

Irene :” temen makan temen maksud lo?

Dengan sengaja lo deketin Bagas dan akhirnya lo jadian sama dia, padahal gue udah susah payah deketin Bagas dari SMA!”

Eleanor :” Irene please dengerin gue, itu udah lama, gue pun jadian sama Bagas cuma bentar and is Nothing for us ! Dan gue gatau kalau lo suka sama Bagas ren.. bahkan di malam kita main bertiga aja loe kan ketemuan sama Pdkt-an loe”

Irene :” bullshit!! Sekarang gue hamil anak Bagas, dan gue diusir sama keluarga gue, puas kalian semua?”

Bagas :” ren please, kita omongin baik-baik, gue ga pergi kaya yang loe maksud!”

Irene :” loe juga gas, loe bukan ada di samping gue tapi loe ngilang entah kemana, better gue mati aja daripada nanggung semua nya sendiri!!”

Eleanor :” ren please.. no please.. its not a good way, calm down we can talk about this and we can find the good solution!!”

Irene :” what ever !!! Loe gakan pernah ngerti situasi gue, hidup loe enak, ga kaya gue, pokonya semua bullshit!!!!”

Irene pun langsung menekankan pisau tersebut ke tangannya, dan Bagas langsung mencoba menghalau gerakan Irene tersebut.

namun sayang, karena irene yang sangat di rasuki emosi tenaganya pun menjadi sangat besar hingga justru pisau tersebut dengan tidak sengaja melukai perut Bagas.

Bagas pun akhirnya mendapatkan kontrol atas diri Irene namun setelah semua sadar darah terus mengucur dari perut Bagas, Irene akhirnya di bawa oleh beberapa dosen ke ruang konseling karena kejadian di tempt umum tersebut menyita semua perhatian termasuk para dosen yang sedang makan siang disana.

Thalita :” bagas, bagas perut lo kayanya robeknya lumayan parah ayo cepet kita ke klinik”

Milli :” El gimana ini? Sumpah ini serem banget gue ga nyangka Irene senekat itu

Eleanor masih terpaku dan terdiam melihat kejadian yang sangat tak terduga tersebut.

Milli :” El ayoo cepet kita aja Bagas ke Klinik”

Khai :” Hari ini klinik tutup, kalian lupa ini hari selasa, kita bawa Bagas ke rumah sakit aja”

suara khai terdengar dari belakang mengagetkan Eleanor, milli, thalita dan Rose.

Milli :” ah iya ka Khai ayoo kita bawa ke Bagas ke rumah sakit aja”

Khai :” Ayo El, bantu gue bawa Bagas ke mobil”

Semua terkejut karena Khai ternyata mengajak Eleanor.

Bagas yang masih terduduk sambil memegang perutnya yang bersimbah darah pun langsung di bantu oleh khai dan yang lainnya untuk berdiri

Bagas :” gue ga apa apa gue bisa sendiri”

Khai :” loe junior gue dan ini masih minggu praktik, kita para senior punya tanggung jawab untuk loe juga”

Akhirnya mereka berjalan menuju parkiran, el menghiraukan ajakan khai untuk menemani Bagas.

Khai :” Eleanor.. ikut kita ke rumah sakit.”

Milli :” el itu loo di ajak cepet.”

El pun langsung mengikuti langkah Khai dan Bagas namun ia menarik lengan Milli untuk ikut dengannya.

Saat tiba di parkiran mobil.

Khai :”kalian tunggu dulu disini, saya lupa kunci mobil ada di kelas”

Milli :” duh ka Khai gimana sih, ini bagas darahnya ga berenti-berenti udah lemes pula, malah ke kelas dulu”

Eleanor :” pake mobil gue aja”

El pun langsung menuju ke arah mobilnya.

namun saat el hendak masuk ke kursi belakang stir, Khai langsung menghalanginya dan memberikan isyarat untuk El duduk di kursi depan.

Akhirnya yang terjadi adalah, khai dan El berada di kursi depan.

Sedangkan Milli dan Bagas duduk di kursi belakang.

Di perjalan menuju rumah sakit

Khai :” lo udah minum vitamin dari klinik kemaren?”

Eleanor :” Oh yaa.. udah”

El menjawab singkat, padahal sebetulnya bahkan ia lupa dimana menyimpan vitamin penambah darah dari klinik kemarin karena ia di diagnosa kurang darah oleh perawat yang memeriksanya.

Milli :” ih ka Khai yang sakit itu Bagas.. ini loh liat sampe berdarah darah ko malah Eleanor yang di tanya udah minum vitamin atau belum?”

Khai hanya terdiam.

Bagas merasa tidak enak dengan suasana dan keadaan disana, sambil menahan rasa sakit dan menekan pendarahan di perutnya ia mencoba untuk menyamankan dirinya sendiri, namun rasa canggung di raut wajahnya tetap tidak bisa ia sembunyikan.

Sesampainya di rumah sakit.

dokter pun memeriksa luka Bagas, yang ternyata luka robekannya lumayan dalam dan Bagas membutuhkan beberapa jahitan untuk menutup pendarahannya.

Tidak hanya Bagas yang canggung karena Eleanor ikut mengantarnya kerumah sakit, namun juga El yang mencoba mengakrabkan diri dengan Bagas di perjalanan sampai saat mereka tiba dirumah sakit.

Semenjak Bagas memutuskan hubungan mereka secara sepihak, dia belum menjelaskan apa sebenarnya alasan memutuskan El, dan bahkan mereka tidak ada kontak lagi setelah kejadian itu

Padahal mereka adalah teman satu kelas, walau agak canggung mereka tetap berkomunikasi itupun hanya jika benar benar di perlukan.

Awalnya El sangat penasaran, bahkan ia sangat galau dan terpuruk sampai sebulan lamanya karena di putuskan oleh Bagas, namun lama lama ia hanya merasa Bagas lelaki Brengsek yang berkedok laki-laki baik saja dan bersyukur Tuhan memisahkannya dengan laki laki seperti itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!