Episode 5. Kakak beradik yang dingin.

Pria itu yang memperhatikan Kinara tak lain adalah Kevin. Kevin yang sebenarnya tidak peduli. Tetapi dia penasaran dan akhirnya melihat juga siapa adik keluarga baru yang di maksud Antoni.

"Jadi mereka tamunya," gumam Kevin yang juga terlihat cuek dan Kevin meninggalkan tempat itu.

********

"Ayo Nona Kinara masuk!" salah satu pelayan di rumah itu mengantarkan Kinara memasuki kamarnya.

"Jika Nona butuh sesuatu. Maka bisa panggil saya," ucap pelayan itu dengan ramah.

"Iya," jawab Kinara singkat.

"Kalau begitu saya permisi dulu!" pelayan itu undur diri dan langsung pergi. Sementara Kinara yang memasuki kamar mewah tersebut.

Kamar itu identik dengan warna putih kesukaannya. Di dalam kamar itu juga terlihat sangat banyak sekali lukisan-lukisan yang pasti mahal-mahal terpajang di dinding. Kinara melihat satu persatu lukisan itu.

Jujur dia memang pencinta seni dan harus mengakui sangat kagum dengan lukisan dan menyukai lukisan yang dipajang di dinding tersebut. Bahkan Kinara bisa mengetahui siapa yang melukis lukisan tersebut.

Mungkin sedemikian rupa Tessa melakukan yang terbaik untuk memberikan Kinara kesenangan. Hal seperti itu pasti tidak masalah untuk Antoni. Membelikan lukisan mewah itu juga tidak akan membuatnya miskin.

Kinara menghela nafasnya dan membuka kopernya. Bukan koper pakaiannya. Namun koper tempat alat-alat seninya. Kinara melihat kamar itu dan mencari tempat yang cocok. Di mana harus meletakkan papan dan alat-alat seni lainnya.

Tetapi sebenarnya di dalam kamar itu sudah di sediakan papa lukisan dan alat-alat seni melukis yang lengkap. Namun Kinara menggunakan miliknya saja. Antoni memang sangat berusaha untuk membuat Kinara nyaman tinggal di kamarnya.

*********

Sama dengan Tessa yang juga dibawa suaminya menuju kamar mereka.

"Bagaimana sayang kamar kita?" tanya Antoni.

"Sangat bagus," jawab Tessa tersenyum

"Aku memang sengaja menyiapkan yang sebagus mungkin untuk kita berdua. Agar kamu nyaman dan tidak akan menyesal tinggal di sini," ucap Antoni.

"Makasih sayang," sahut Tessa.

"Oh iya sayang. Aku minta maaf ya dengan sikap Kinara tadi kepada kamu," ucap Tessa.

"Kamu jangan memikirkan hal itu. Itu bukan masalah yang besar dan lagi pula hal itu sangat wajar. Seperti yang kamu katakan sebelumnya jika Kinara masih kaget dengan pernikahan kita dan tidak bisa menerima pernikahan kita dengan mudah. Tetapi kamu dan Kinara sudah datang ke Jakarta dan tinggal di rumah ini. Hal itu merupakan hadiah terbesar dalam hidupku dan untuk masalah Kinara belum bisa menerimaku itu bukan hal yang harus dipermasalahkan. Semuanya butuh waktu dan pelan-pelan semuanya akan baik-baik saja," ucap Antoni memang lihat santai dan tidak ingin memperbesar masalah hal yang tidak penting.

"Makasih sayang. Kamu selalu mengerti aku dan terus saja memberiku waktu," ucap Tessa.

"Kamu juga seperti itu dan sekarang tinggal bersama dan itu artinya kita akan mempunyai kehidupan yang baru. Jadi kita sama-sama melihat kedepan dan masalah Kinara itu sangat wajar dengan usianya yang seperti itu," ucap Antoni.

"Iya!" sahut Tessa memeluk suaminya.

"Oh iya sayang, aku tidak melihat putramu. Di mana dia dan bukannya ini hari libur yang seharusnya putramu ada di rumah?" tanya Tessa.

"Seperti yang aku katakan kepadamu. Jika Kevin dan aku punya kehidupan sendiri yang bisa di katakan masing-masing. Jadi mungkin saja Kevin ada di kamarnya dan tidak terlalu peduli. Tetapi jangan khawatir nanti aku akan mengenalkan kamu dan Kinara pada Kevin," jawab Antoni.

"Baiklah kalau begitu. Aku berharap Kevin juga bisa menerima ku," ucap Tessa.

"Iya," sahut Antoni yang kembali mengeratkan pelukannya pada Kevin.

*********

Makan malam.

Karena ini makan malam pertama Kinara dan juga pesta di rumah Antoni. Jadi makan malam ini sangat banyak dan semua khusus di masakan untuk Tessa dan Kinara. Semua makanan itu juga makanan kesukaan ibu dan anak itu.

"Ayo Kinara kamu duduk!" titah Antoni dengan ramah dan sampai menarik kursi untuk Kinara. Tetapi begitu juteknya lah Kinara yang tidak duduk di kursi yang ditarik untuknya. Melainkan Kinara duduk tempat lain. Antoni menghela nafas dengan mengangkat kedua bahunya yang terlihat santai. Namun Tessa yang merasa tidak enak.

"Kamu duduk sayang," ucap Antoni yang menarik kursi untuk istrinya.

"Makasih sayang," jawab Tessa.

"Semua makanan yang ada di meja ini adalah makanan yang khusus untuk kalian berdua. Semoga saja lidah kalian cocok dengan masakan pelayan di rumah ini," ucap Antoni.

"Kamu berlebihan mas. Seharusnya tidak repot-repot seperti ini. Aku sama Kinara tidak perlu di kamu seperti ini," ucap Tessa yang merasa tidak enak.

"Tidak repot. Pelayan yang mengerjakannya DNA memang atas perintahku. Istri dan anakku sudah sewajarnya mendapatkan perlakuan seperti ini," jawab Antoni dengan santai.

"Anak! Sejak kapan aku menjadi anaknya," batin Kinara dengan kesal.

"Sudah sayang sekarang kamu silahkan makan!" titah Antoni. Tessa menganggukkan kepalanya.

"Ayo Kinara kamu silahkan makan!" titah Antoni. Kinara tidak menanggapi dan mengambil makannya sendiri. Sementara Tessa pasti melayani suaminya dulu dengan mengambilkan makanan untuk suaminya.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dan ternyata itu adalah Kevin.

"Kevin ayo kamu juga ikut makan!" ajak Antoni.

Kevin yang menggulung lengan kemejanya menghampiri meja makan dan duduk tepat di depan Kinara. Namun Kinara cuek dan tetap pada makannya dan bahkan tidak melihat Kevin sama sekali.

"Kevin ini istri papa dan ini Kinara putri dari istri papa dan juga sekarang sudah menjadi adik kamu," Antoni memperkenalkan Tessa dan Kinara kepada Kevin.

Pandangan mata Kevin langsung melihat ke arah Kinara. Seperti mengamati wajah Kinara dengan ekspresi yang tidak terbaca.

"Salam kenal Kevin. Kami sangat senang akhirnya bisa bertemu kamu. Papa kamu sering menceritakan kamu," ucap Tessa dengan ramah pada anak tirinya itu.

Kevin hanya mengangguk santai saja. Tidak terlalu memperlihatkan dia menyukai atau tidak menyukai ibu tirinya. Wajahnya datar dan ekspresinya tidak mudah di baca.

"Benar Kevin. Papa sering menceritakan kamu pada istri papa," tambah Antoni. Kevin tidak menanggapi.

"Sayang, Kevin ini seorang pengacara," ucap Antoni.

"Wau benarkah sangat keren sekali, semoga karir kamu sukses," ucap Tessa kagum.

"Terimakasih kasih. Jadi jika ini mengurus surat perceraian anda. Bisa langsung mengabari saya dan pasti akan gratis," sahut Kevin yang sekali bicara langsung menusuk yang membuat senyum di wajah Tessa langsung pudar dengan wajah datarnya yang berubah.

"Kevin  jaga sikap kamu," tegur Antoni.

Mendengar celetukan dari suara Kevin yang terdengar dingin barulah Kinara mengangkat kepalanya dan melihat pria yang berbicara itu.

"Jadi dia juga tidak menyukai mama. Jika mereka tau anak mereka tidak menyukai mereka untuk menikah. Lalu Kenapa mereka malah menikah," batin Kinara yang bisa mengambil kesimpulan dengan mendengar kalimat yang di keluarkan Kevin.

"Ada apa adik tiriku. Kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Kevin yang melihat Kinara yang terus melihat dirinya.

"Tidak!" jawab Kinara ketus.

"Aku tidak percaya. Jika sebesar ini aku baru memiliki seorang adik. Lalu apa aku harus memanggilmu adik atau apa," ucap Kevin dengan alisnya terangkat.

"Kevin bicaralah baik-baik!" tegur Antoni lagi.

"Apa lagi yang salah pah. Bukannya papa ingin aku bersikap ramah dan menyapa adik dan ibuku. Lalu aku sudah melakukannya dan aku sedang membangun komunikasi yang baik dengan yang....."

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Pertengkaran.
2 Episode 2 Kaget
3 Episode 3 Pindah
4 Episode Sampai Jakarta
5 Episode 5. Kakak beradik yang dingin.
6 Episode 6 Imbalan kenikmatan
7 Episode 7 Bayaran
8 Episode 8 Pergi.
9 Episode 9. Kevin yang selalu menyebalkan.
10 Episode 10 Kevin dan Kinara akting.
11 Episode Di Club Bersama Kevin.
12 Episode 12 Kevin dan Kiara.
13 Episode 13 Melihat Kevin seperti itu.
14 Episode 14 Di paksa Kevin.
15 Episode 15 Kevin dan Kinara bersama.
16 Episode 16 Kedekatan mulai terjalin.
17 Episode 17 Tawaran Kevin.
18 Episode 18 Amarah Kinara
19 Episode 19 Hadiah Kevin.
20 Episode 20 Pesta Ulang Tahun
21 Episode 21 Obat
22 Episode 22 Terjebak.
23 Episode 22 Hubungan terlarang.
24 Episode 24 Hidup yang hancur.
25 Episode 25 Ada usaha yang di lakukan Kevin.
26 Episode 26 Kinara menghindar.
27 Episode 27 Kevin dan Kinara.
28 Episode 28 Kevin yang ada tiba-tiba.
29 Episode 29 Memaksa
30 Episode 30 Kinara nekat.
31 Episode 31 Di kerjai
32 Episode 23 Kevin dan Kinara dinhutan.
33 Episode 33 Rasa cemburu.
34 Episode 34 Kedekatan Kinara dan Kevin.
35 Episode 35 Hubungan yang semakin terlarang.
36 Episode 36 Cemburu.
37 Episode 37 Saling cemburu.
38 Episode 38 Saling menjelaskan.
39 Episode 39 Hal yang terulang.
40 Episode 30 Waktu bersama.
41 Episode 41 Janji Kevin.
42 Episode 42 Teguran dari Tessa.
43 Episode 43 pertengkaran Kevin dan Kinara
44 Episode 44 Akhir dari hubungan keduanya.
45 Episode 45 Pertunangan Kevin dan Clarissa.
46 Episode 46 Hal yang terulang.
47 Episode 47 Hal terulang kembali.
48 Episode 48 Waktu yang harus di habiskan.
49 Episode 48 Pengakuan Kinara.
50 Episode 49 Permohonan Tessa.
51 Episode 50 Keputusan untuk pergi.
52 Episode 52 Ternyata tidak bisa saling melepas.
53 Episode 53 Tidak bisa ternyata.
54 Episode 53 Bertemu di Club
55 Episode 54 Memeluk dalam kerinduan.
56 Episode 56 Tidak jadi berpisah.
57 Episode 56 Pasangan bucin.
58 Episode 57 Masih di Apartemen.
59 Episode 58 Panas.
60 Episode 60 Clarissa tahu
61 Episode 61 Antoni tahu hubungan Kinara dan Kevin.
62 Episode 62 Minta izin
63 Episode 63 Kejutan.
64 Episode 64 Hadiah teristimewa.
65 Episode 65 Menciduk.
66 Episode 66 ketahuan.
67 Episode 67 Antoni egois.
68 Episode 68 Pernikahan menjadi korban.
69 Episode 69 Memilih pergi.
70 Episode 70 Perpisahan menyakitkan.
71 Episode 71 Perjuangan Kevin
72 Episode 72 Mencarinya.
73 Episode 73 Persembunyian.
74 Episode 74 Kabar buruk apa kabar baik.
75 Episode 75 Bertemu.
76 Episode 76 Rumah sakit
77 Episode 77 Keputusan
78 Episode 78 Duka
79 Episode 79 Pemakaman.
80 Episode 80 Pesan terakhir.
81 Episode 81 5 Tahun berlalu
82 Episode 82 Pertemuan
83 Episode 83 Penegasan.
84 Episode 83 Pengacara.
85 Episode 85 Pertemuan Danesh dan Kevin
86 Episode 86 Penegasan Kevin.
87 Episode 86 Kevin dan Kinara
88 Episode 88 Sidang pertama.
89 Episode 89 Insiden.
90 Episode 90 Intim
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95 Tammat.
96 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 1 Pertengkaran.
2
Episode 2 Kaget
3
Episode 3 Pindah
4
Episode Sampai Jakarta
5
Episode 5. Kakak beradik yang dingin.
6
Episode 6 Imbalan kenikmatan
7
Episode 7 Bayaran
8
Episode 8 Pergi.
9
Episode 9. Kevin yang selalu menyebalkan.
10
Episode 10 Kevin dan Kinara akting.
11
Episode Di Club Bersama Kevin.
12
Episode 12 Kevin dan Kiara.
13
Episode 13 Melihat Kevin seperti itu.
14
Episode 14 Di paksa Kevin.
15
Episode 15 Kevin dan Kinara bersama.
16
Episode 16 Kedekatan mulai terjalin.
17
Episode 17 Tawaran Kevin.
18
Episode 18 Amarah Kinara
19
Episode 19 Hadiah Kevin.
20
Episode 20 Pesta Ulang Tahun
21
Episode 21 Obat
22
Episode 22 Terjebak.
23
Episode 22 Hubungan terlarang.
24
Episode 24 Hidup yang hancur.
25
Episode 25 Ada usaha yang di lakukan Kevin.
26
Episode 26 Kinara menghindar.
27
Episode 27 Kevin dan Kinara.
28
Episode 28 Kevin yang ada tiba-tiba.
29
Episode 29 Memaksa
30
Episode 30 Kinara nekat.
31
Episode 31 Di kerjai
32
Episode 23 Kevin dan Kinara dinhutan.
33
Episode 33 Rasa cemburu.
34
Episode 34 Kedekatan Kinara dan Kevin.
35
Episode 35 Hubungan yang semakin terlarang.
36
Episode 36 Cemburu.
37
Episode 37 Saling cemburu.
38
Episode 38 Saling menjelaskan.
39
Episode 39 Hal yang terulang.
40
Episode 30 Waktu bersama.
41
Episode 41 Janji Kevin.
42
Episode 42 Teguran dari Tessa.
43
Episode 43 pertengkaran Kevin dan Kinara
44
Episode 44 Akhir dari hubungan keduanya.
45
Episode 45 Pertunangan Kevin dan Clarissa.
46
Episode 46 Hal yang terulang.
47
Episode 47 Hal terulang kembali.
48
Episode 48 Waktu yang harus di habiskan.
49
Episode 48 Pengakuan Kinara.
50
Episode 49 Permohonan Tessa.
51
Episode 50 Keputusan untuk pergi.
52
Episode 52 Ternyata tidak bisa saling melepas.
53
Episode 53 Tidak bisa ternyata.
54
Episode 53 Bertemu di Club
55
Episode 54 Memeluk dalam kerinduan.
56
Episode 56 Tidak jadi berpisah.
57
Episode 56 Pasangan bucin.
58
Episode 57 Masih di Apartemen.
59
Episode 58 Panas.
60
Episode 60 Clarissa tahu
61
Episode 61 Antoni tahu hubungan Kinara dan Kevin.
62
Episode 62 Minta izin
63
Episode 63 Kejutan.
64
Episode 64 Hadiah teristimewa.
65
Episode 65 Menciduk.
66
Episode 66 ketahuan.
67
Episode 67 Antoni egois.
68
Episode 68 Pernikahan menjadi korban.
69
Episode 69 Memilih pergi.
70
Episode 70 Perpisahan menyakitkan.
71
Episode 71 Perjuangan Kevin
72
Episode 72 Mencarinya.
73
Episode 73 Persembunyian.
74
Episode 74 Kabar buruk apa kabar baik.
75
Episode 75 Bertemu.
76
Episode 76 Rumah sakit
77
Episode 77 Keputusan
78
Episode 78 Duka
79
Episode 79 Pemakaman.
80
Episode 80 Pesan terakhir.
81
Episode 81 5 Tahun berlalu
82
Episode 82 Pertemuan
83
Episode 83 Penegasan.
84
Episode 83 Pengacara.
85
Episode 85 Pertemuan Danesh dan Kevin
86
Episode 86 Penegasan Kevin.
87
Episode 86 Kevin dan Kinara
88
Episode 88 Sidang pertama.
89
Episode 89 Insiden.
90
Episode 90 Intim
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95 Tammat.
96
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!