Tidak tau juga apa Kevin mengetahui tentang pernikahan Antoni dengan wanita pilihannya atau tidak. Tapi jika tahu juga tidak akan peduli dan tidak akan protes seperti Kinara. Karena Kevin memang tidak peduli. Pria 25 tahun itu memang punya kehidupannya sendiri dan sudah tidak peduli lagi dengan papanya. Mereka tidak pernah berkomunikasi dengan intens dan apalagi mengobrol.
Kevin Lewis Sanjaya adalah seorang pengacara yang sangat di kenal dan banyak wanita yang ingin menjadi klien dari Kevin. Bahkan wanita-wanita itu dengan sengaja membuat masalah agar menjadi klien dari Kevin.
Bayaran fantastis yang di patokan Kevin juga tidak membuat para wanita yang kaya raya itu keberatan. Karena yang mereka incar bukan menang atau kalah di pengadilan. Tetapi mereka mengincar kedekatan dengan Kevin. Waktu bersama Kevin dan jika menang akan ada bonus yang besar.
Tetapi apa Kevin pernah kalah di pengadilan. Maka jawabannya tidak pernah. Jadi para wanita dari berbagai profesi itu sangat mempercayakan Kevin menjadi pengacara dan keuntungan yang akan mereka dapatkan setelah menang di pengadilan.
Mungkin karena bedanya masalah masalah profesi Kevin dan Antoni yang membuat mereka tidak pernah mengobrol. Karena Kevin tidak turut dalam bisnis yang di jalankan Antoni. Kevin mempunyai profesi sendiri yay jauh berbeda dari Antoni. Jadi sangat wajar. Jika Kevin tidak dan Antoni tidak terlalu dekat. Kevin juga orang yang dingin dan tidak banyak bicara.
********
Kevin memasuki kamarnya dengan duduk di pinggir ranjang dan membuka kasar dasinya.
"Istri dan anak. Apa sudah tidak punya pekerjaan lain sudah tua itu masih menanggung orang lain. Menikah dan mempunyai adik tiri. Lalu apa adik tiriku ku harus rewel," umpat Kevin dengan kesal.
Dia juga keberatan dan ingin marah dengan apa yang dikatakan Antoni tadi yang membicarakan masalah istri dan anak. Namun Kevin paling malas ribut dan memilih cuek saja dengan apapun itu, padahal dia juga tidak setuju dengan keputusannya Antoni yang tiba-tiba saja sudah menikah.
Ibu Kevin sudah tiada saat usia Kevin 10 tahun dan Antoni tidak menikah namun banyak dekat dengan wanita-wanita lain. Jadi juga jika akhirnya Antoni memutuskan menikah yang padahal usianya sudah tidak muda lagi. Walau tidak mudah lagi tetapi tubuhnya terlihat sangat kuat dan seperti pria yang berusia 40 tahunan.
**********
"Apa lagi maksud mama!" protes Kinara kembali ribut dengan Tessa di dalam kamarnya.
"Mama sudah menikah dengan orang lain tanpa sepengetahuan Kinara dan sekarang mama mengatakan kita harus pindah ke Jakarta. Apa maksud mama. Apa mama sudah tidak peduli denganku lagi," Kinara semakin menggebu-gebu emosinya saat Tessa mengatakan keputusannya untuk ke Jakarta.
"Tapi ini sudah keputusan mama dan kamu tidak bisa menolak. Mama akan menguras semua surat pindah sekolah kamu. Kita akan pindah ke Jakarta. Ikut dengan suami mama!" tegas Tessa.
"Tapi aku tidak mau. Teman-teman Kinara itu ada di sini dan Kinara ingin sekolah di sini. Kinara tidak mau ke Jakarta!" tegas Kinara pada Tessa yang memberontak dan tidak setuju dengan keputusan ibunya itu yang tiba-tiba mengajaknya pindah ke Jakarta.
"Jangan keras kepala Kinara. Kamu harus tau semuanya demi kebaikan kamu. Di Jakarta bisa sekolah lebih bagus tadi mendapat pendidikan yang lebih baik. Di Jakarta juga banyak akses untuk menyalurkan bakat kamu dalam melukis. Untuk teman baru, seiring berjalannya waktu kamu akan menemukan teman kamu dan akan semakin banyak," tegas Tessa yang memberi saran Kinara dan pasti dengan janji-janji yang banyak.
"Tapi Kinara tetap tidak mau. Kinara mau di sini dan jika Mama ingin ke Jakarta maka pergi ke Jakarta sendiri dan bersama suamimu mama itu," tegas Kinara.
"Apapun yang kamu katakan dan kamu seperti apa protes. Mama kali ini tidak bisa menuruti kamu dan kamu yang harus menurut pada mama. Kita akan ke Jakarta 2 hari lagi," tegas Tessa yang langsung keluar dari kamar Kinara dengan menutup pintu kuat.
"Aku tidak mau!" teriak Kinara dengan suaranya menggelegar yang menolak mentah-mentah dengan apa yang diputuskan oleh Tessa.
Mana mungkin semudah itu Kinara mau diajak ke Jakarta. Mendengar pernikahan saja dia sudah meledak-ledak dan apalagi ini harus ke Jakarta. Meninggalkan teman-temannya dan sekolahnya yang sudah membuatnya nyaman selama di kota Medan. Kinara tidak ingin ke Jakarta.
********
Ternyata penolakan Kinara untuk ke Jakarta tidak membuahkan hasil. Tessa sudah mengurus surat pindah Sekolahnya. Mereka juga besok akan berangkat ke Jakarta dengan pesawat dan mobil sudah disediakan oleh Antoni sebelumnya.
Malam ini Kinara yang menangis di dalam selimut yang masih tidak menerima dengan keputusan Tessa. Sementara Tessa sedang menyiapkan pakaian Kinara. Karena Kinara tidak mau membereskan pakaiannya. Jadi mau tidak mau Tessa yang mengambil alih untuk memasukkan pakaian Kinara ke dalam koper.
"Tidak ada gunanya kamu menangis. Kamu akan mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik dan tempat yang lebih baik daripada di sini. Jadi menurut lah apa kata mama dan jaga sikap kamu ketika sudah berada di Jakarta," ucap Tessa.
"Mama jahat. Mama sudah menghancurkan mimpi Kinara di tempat ini. Mama sangat egois yang hanya mempedulikan diri mama dan tidak peduli kepada Kinara," keluh Kinara yang menangis di dalam selimut yang meringkuk miring membelakangi Tessa.
"Terserah kamu mau bagaimana menanggapi tentang keputusan mama. Tapi semua ini menjadi yang terbaik untuk kamu dan kamu tidak akan menyesal tinggal di Jakarta," ucap Tessa.
"Terserah! Mama selalu saja merasa benar!" sahut Kinara.
"Pokoknya jangan salahkan aku jika aku tidak bisa menerima keadaan itu. Mama akan menyesal telah membawa Kinara ke Jakarta," ancam Kinara.
"Kamu jangan macam-macam Kinara. Kamu jaga sikap kamu pada Om Antoni. Jadi jangan buat sikap kamu di rumah ini sama seperti di sana. Kamu harus menjaga sikap kamu dan menghargai mama," tegas Tessa mengingatkan putrinya itu.
"Bagaimana aku bisa menghargai Mama jika Mama saja tidak pernah menghargaiku. Jadi aku tidak peduli sama sekali dengan apapun yang terjadi. Jadi jangan salahkan aku karena aku tidak akan pernah menerima orang baru di dalam hidupku dan termasuk suami mama. Dia tetap menjadi orang asing dan tidak akan pernah menjadi papaku," tegas Kinara. Tessa diam dan tidak melawan putrinya itu lagi bisa-bisa mereka akan bertengkar lagi dan tidak akan ada habis-habisnya. Jadi Tessa tetap melanjutkan pekerjaannya dan Kinara tetap menangis.
*********
Sudah pukul 12 malam Kinara bangun dari tidurnya. Sebenarnya Kinara tidak tidur sama sekali. Dia terus menangis sampai tidak bisa tidur. Kinara menyibak selimut, lalu turun dari ranjang.
Kinara melihat kopernya yang di dekat pintu yang sudah di siapkan.
Kinara menghela nafas dan membuangnya perlahan kedepan dan mengambil 1 koper lagi dari ata lemari Kinara memasukkan dengan pelan-pelan alat-alat melukisnya kedalam koper tersebut. Kinara juga mengambil gambar-gambar yang menempel di dinding. Lukisannya dan semua barang-barang yang menjadi koleksi di dalam kamarnya.
"Menyebalkan, mengambil hak, mengambil kebahagiaanku," umpatnya dengan kesedihan yang tidak bisa menerima keputusan dari Tessa. Tetapi Kinara tidak punya pilihan lain dan harus menuruti apa yang dikatakan ibunya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments