SCANDAL HUBUNGAN TERLARANG KAKAK & ADIK
Cuaca malam yang sangat gelap dengan hujan rintik-rintik. Gadis cantik yang memakai kaos putih dan celana hotpants yang sedang telungkup dia atas tempat tidur yang sedang melukis dengan kedua kakinya yang diangkat dan diayun-ayun.
Gadis cantik yang bernama Kinara Aliyah Citra tersebut yang mempunyai kenyamanan dan kebiasaan sendiri dalam melukis. Gadis 17 tahun itu yang memang sangat pintar melukis tentunya keunikan sendiri bagaimana cara melukis.
Sama seperti sekarang ini. Kinara yang melukis dengan telungkup dan tidak seperti kebanyakan orang lainnya yang duduk di depan papan putih dan mengukir gambar yang diinginkan.
Mungkin ini sudah menjadi kebiasaan Kinara sejak kecil dan sampai dia sudah dewasa.
Fokusnya Kinara teralihkan ketika mendengar suara mesin mobil. Kinara dengan cepat turun dari ranjangnya dan melihat ke jendela. Cahaya mobil yang berhenti di depan rumahnya yang memperlihatkan rintik-rintik hujan karena cahaya lampu dari mobil.
Kinara yang mengintip dari jendela melihat seorang wanita yang berusia 40 tahunan keluar dari mobil tersebut yang pintunya dibukakan seorang Pria yang usianya tidak jauh di atas wanita dewasa itu. Pria itu yang mempunyai proposi tubuh yang sangat menarik. Tegap dan seperti tegas.
Kedua pasangan itu saling berhadapan. Kinara mengalihkan pandangannya ketika pasangan itu berciuman. Kinara yang tanpa kesal menutup gorden kamarnya dengan duduk di pinggir ranjang yang mengepal tangannya.
**********
Wanita cantik yang tadi diantar seorang pria itu memasuki rumah dan langsung menuju dapur dengan menghidupkan lampu. Wanita itu menuang air dari teko kaca yang ada di atas meja makan dan langsung meminum air putih tersebut.
"Pacaran terus tidak ingat usia," tiba-tiba terdengar suara sinis itu yang membuat wanita paruh baya itu melihat ke arah suara itu. Kinara dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya menuruni anak tangga.
"Jaga bicara kamu. Jangan sok tau," sahut wanita paruh baya itu.
"Mama tidak malu di lihat tetangga dengan ulah mama yang terus aja membawa laki-laki ke rumah ini," protes Kinara. Ternyata wanita itu adalah ibunya.
"Lalu apa tetangga bisa memberi kita makan, apa tetangga bisa membelikan kamu pakaian. Apa tetangga bisa menyekolahkan kamu?" wanita yang bernama Tessa itu langsung membalikkan pertanyaan kepada putrinya yang memprotes apa yang dilakukannya
"Oh. Jadi maksud mama. Mama memberi Kinara makan dengan hasil bersama dengan laki-laki itu. Mama menjual diri mama dengan laki-laki itu," ucap Kinara.
"Cukup!" bentak Tessa yang tidak terima dengan perkataan putrinya itu.
"Kamu jaga ucapan kamu dan jaga sopan santun kamu. Kamu Jangan sembarangan mengatakan jika mama menjual dirinya hanya untuk memberi makan kamu," tegas Tessa.
"Lalu tadi apa buktinya. Mama terus aja diantar pulang oleh laki-laki yang tidak tau siapa dia. Hanya karena mobil mewah. Jadi mama dengan senang hati menerima apapun yang dilakukan nya," protes Kinara lagi.
"Kinara. Jika kamu berbicara sekali lagi Mama tidak akan segan-segan menampar mulut kamu yang semakin kurang ajar," tegas Tessa memberi peringatan kepada Putri nya itu.
"Mama terus saja mengatakan hal seperti itu. Jika papa ada. Pasti aku tidak akan seperti ini," ucap Kinara menekan suaranya.
"Cukup kamu bawa nama laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu. Kamu masih berani mengungkit laki-laki sama sekali tidak pernah kamu lihat wajahnya. Kinara, mama yang memperjuangkan kamu sejak kecil Mama yang merawat kamu dari kamu masih berumur 1 tahun. Jadi kamu Jangan pernah menyebut nama laki-laki itu di depan mama," tegas Tessa.
"Bukan Papa tidak bertanggung jawab dengan kita. Tapi karena mama yang sudah mengkhianati Papa dan berselingkuh dan sehingga Papa pergi meninggalkan kita. Itu karena mama yang tidak tau diri!" tegas Kinara.
Tessa mengangkat tangannya dan hampir memukul pipi Kinara sampai Kinara sudah memiringkan wajahnya. Tetapi tangan itu tidak sampai memukul pipi Kinara dan dijatuhkan kasar oleh Tessa.
"Kamu selalu memancing Mama!" ucap Tessa mengendalikan emosinya dengan mengatur nafasnya yang naik turun.
"Mama jahat!" Kinara yang langsung berlari kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Tessa mengatur nafasnya dengan memegang dadanya dan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya sampai ke rambutnya.
"Kamu tidak mengerti apa-apa Kinara. Kamu terus saja membuat mama marah dan kita terus bertengkar. Tanpa kamu ketahui apa yang terjadi sebenarnya," batin Tessa yang terus saja mengatur nafas yang mencoba untuk tenang.
Sepertinya ini bukan pertama kali pertengkaran anak dan ibunya terjadi. Mungkin saja keributan ini sering terjadi dan sepertinya Kinara tidak menyukai ibunya dekat dengan laki-laki manapun. Mungkin Kinara malu. Ibunya seharusnya tidak memikirkan hubungan asmara. Tetapi malah sibuk dengan berpacaran.
Keduanya berapa kali bertengkar dengan masalah yang sama dan membuat keduanya menjadi jauh dan sangat dekat yang ada hanya bertengkar dan perang dingin.
**********
Tessa pagi-pagi sudah bangun dan sudah rapi dengan kemeja putih yang dimasukkan ke dalam rok di bawah lutut nya. Seperti biasa Tessa pagi ini pasti akan kekantor. Dia memang pagi-pagi sekali sudah menjalankan aktivitasnya di kantor.
Sementara Kinara juga sudah bangun yang sekarang sedang sarapan yang memakai seragam sekolah nya.
"Mama pergi dulu. Kamu pulang sekolah langsung pulang," ucap Tessa yang memberi pesan hanya singkat saja tanpa mampir untuk sarapan dulu.
"Dan mama pulang kerja mau pacaran dulu!" sindir Kinara yang membuat langkahnya terhenti mendengar perkataan anaknya itu.
"Kamu sebaiknya fokus belajar dan jangan banyak protes. Jaga bicara kamu. Mama mengeluarkan uang yang banyak untuk sekolah kamu untuk menjaga sopan santun kamu dalam berbicara. Kamu seperti anak yang tidak pernah sekolah," tegas Tessa tanpa melihat ke arah Kinara dan Tessa langsung pergi begitu saja.
"Aku terus yang di salahkan," ucap Kinara dengan menghela nafasnya yang selalu merasa salah di hadapan mamanya.
*******
Restaurant.
Tessa yang berada di Restaurant dengan pria yang sama yang tadi malam mengantarnya. Dia makan berdua yang saling berhadapan dengan pria itu.
"Tessa pekerjaan ku sudah selesai di kota ini. Aku harus kembali ke Jakarta dan sangat tidak mungkin. Jika kali ini kamu tidak ikut," ucap Pria itu dengan berbicara serius.
"Mas Antoni! Aku belum siap," jawab Tesa.
"Kinara masalahnya?" tebak Antoni, Tessa menganggukkan kepalanya.
"Iya. Aku belum siap memberitahu Kinara tentang hubungan kita. Tadi malam saja kinara-marah dan terus berbicara yang tidak-tidak mengenai aku. Karena melihat kamu mengantarku," jawab Tessa.
"Lalu sampai kapan Tessa. Apa kita akan terus LDR. Tessa kita bukan pasangan muda lagi. Aku juga menikah dengan kamu itu karena aku membutuhkan kamu sebagai istriku pendampingku yang akan menemaniku. Apa gunanya kita menikah jika kita saja tidak bisa," tegas Antoni.
"Atau jangan-jangan kamu juga belum memberitahu Kinara jika kita sudah menikah?" tebak Antoni. Tessa menganggukkan kepalanya dengan menunduk.
"Kamu serius Tessa, belum menyampaikan hal itu kepada Kinara!" Antoni benar-benar sangat terkejut mendengar pengakuan dari istrinya itu.
Bersambung
...Hallo teman-teman semuanya senang banget rasanya di beri kesempatan untuk menulis di sini dan ini pertama kalinya untukku. Semoga novelku bisa di terima dengan baik. Jangan lupa untuk like, komen dan vote ya...
...Terima kasih....
...Salam kenal...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments